Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muh. Nurdin
"Telah dilakukan penelitian pengembangan film titanium dioksida berukuran nano, yang dilekatkan pada substrat gelas berlapis ITO (Indium Tin Oxide). Film titanium dioksida berkuran nano ini digunakan untuk mengembangkan sistem sensor Chemical Oxygen Demand (COD) model baru. Film ini diperoleh dengan teknik proses clip-coating pada dispersi homogen TiO2, dilanjutkan dengan proses pemanasan hingga 450 °C. Dispersi homogen ini dibuat melalui dua metode yang berbeda, yaitu metode refluks hidrotermal dan pemanfaatan template triton-100. Film TiO2 yang diperoleh dikarakterisasi dengan Atomic Force Microscopy (AFM) dan X-Ray Diffraction (XRD). Analisis AFM memberikan informasi roughness dan ukuran partikel dari film, sedangkan XRD memberikan infomasi struktur dan ukuran kristal. Hasil menunjukkan bahwa film yang dipreparasi dengan metode refluks hidrotermal memberikan roughness 1,596 nm dan ukuran partikel 9,8 nm, sedangkan film yang dipreparasi dengan metode pemanfaatan template triton X-100 memberikan roughness 2,377 nm dan ukuran partikel 4,7 nm. Hasil analisis AFM dari kedua metode sintesis ini telah dikonfirmasi dengan XRD yang memberikan ukuran partikel masing- masing 9,64 nm dan 9,38 nm sebagai kristai anatase Film Ti02 yang dikembangkan ini menunjukkan aktifitas oksidasi fotokatalisis yang sangat baik. Dengan menggunakan film TiO2 berukuran nano yang dilekatkan di atas gelas berpenghantar listrik telah sukses dibuat dan diuji sebagai sensor COD. Sensor COD model baru yang dikembangkan ini berbasis fenomena fotoelektrokatalis, sedangkan konstruksi perangkatnya adalah sel elektrokimia dengan tiga elektroda. Lapisan tipis titanium dioksida di atas gelas-ITO difungsikan sebagai elektroda kerja yang dipasangkan dengan kawat Pt sebagai elektroda bantu, dan Ag/AgC| sebagai elektroda pembanding. Rangkaian sel elektrokimia dengan elelctroda kerja lilin 1702 ini pada saat permukaan TiO2 dikenai sinar ultra violet (~ 400 nm) memberikan respon initial photocurrent (arus-cahaya awal) yang unik dan merespon kondisi kimiawi tertentu dalam Iarutan contoh yang kontak dengan elektroda. Evaluasi lebih lanjut menunjukkan bahwa arus-cahaya awal dapat diamati dalam rentang waktu 10 detik dan besarnya proporsional dengan kandungan zat organik dalam larutan oontoh yang diuji. lntegrasi evolusi arus-cahaya awal ini versus waktu memberikan nilai muatan (Q = fidt; Q = muatan; i = arus; t= waktu) yang proporsional dengan konsentrasi mengikuti formulasi Faraday (Q = nFCV; n= jumlah elektron yang terlibat; F = konstanta Faraday; C = konsntrasi analit; dan V = volume). Arus-cahaya awal yang diamati ini pada dasarnya adalah akibat aliran elektron dari anoda ke katoda dalam sirkuit sel elektrokimia yang dirangkai, ketika elektronnya akan didisperse ke dalam larutan contoh melalui katoda dan akan ditangkap oleh akseptor elektron dalam air contoh (dominannya adalah oksigen). Pada prinsipnya integrasi arus-cahaya, terlepas apa jenis zat organiknya, akan proporsional dengan kandungan zat organik dalam air contoh, yang selanjutnya memberikan gambaran nyata kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dalam air oontoh. Rangkaian sensor COD yang dibuat mampu menunjukkan nilai COD dengan benar pada rentang konsentrasi 10-150 mg/L dengan sensitivitas 3,9588 pCImglL, limit deteksi 1,9293 pC, presisi +-5,86 %.

Titanium dioxide (TiO2) nanoparticle film coated onto ITO (lndium Tin Oxide) glass has been developed and successfully applied for a new Chemical Oxygen Demand (COD) sensor. The TiO2 nanoparticles film were obtained by a dip-coating techniques in to a homogenous dispersion of TiO2, followed by a heat treatment up to 450 °C. The homogeneous dispersion was prepared by two different sol-gel methods, namely reflux hydrothermal and triton X-100 template methods. The obtained TIO2 films were characterized by Atomic Force Microscopy (AFM) and X-Ray Diffraction (XRD) methods. The AFM analysis provide information on the roughness and particle size of the film, while XRD give information on the crystal structure and crystallite size. It was observed that the film prepared by reflux hydrothermal method have a roughness and particle size of 1.596 nm and 9.8 nm, while the film prepared by triton X-100 template method give roughness and particle size of 2.377 nm and 4.7 nm, respectively. The XRD analysis revealed that both films were predominated by anatase crystal structure and having -a crystallite size of 9.64 nm and 9.38 nm (predicted by Scherer equation). In addition the developed TiO2 film showed a good photocatalytic oxidation activities. By employing the above mentioned film, a new COD sensor based on photoelectrocatalytic principle has been constructed. The sensor system basically is an electrochemical cell which consist of three electrodes, i.e, working electrode (thin film TiO2), counter electrode (Pt wire) and reference electrode (Ag/AgCl). When the surface of working electrode (the TiO2 film) in electrochemical cell is illuminated by ultra violet light (~ 400 nm), a unique initial photocurrent was observed as a response to the present of organic chemical in sample solution that contact with electrodes. Furthermore, the carefully evaluation showed that the initial photocurrent (it can be observed in 10 seconds) is proportional to the organic chemical concentration in the sample. The integration of initial photocurrent versus time gives a charge value (Q = Iidt; Q = charge; I = photocurrent; t = elapsed time upon illumination), which is, again, proportional to the concentration of organic chemical (follows the Faradays Law, Q = nFCV; where n = number of electron transferred; F = Faraday constant; C = concentration of the compound; and V = volume). The initial photocurrent observed is representation of a flow electron from anode to cathode in electrochemical cell circuit, where the electron will be dispersed into sample solution through cathode and caught by electron acceptor in the water sample (dominated by oxygen). Hence the charge (Q) will be proportional to the organic concentration and can be correlated to the COD value in the water samples. The newly developed COD in the water samples. The newly developed COD sensor showed a practical linier range of 10-150 mg/L, sensitivity 3.9588 uC/mg/L, detection limit 1.9293 uC, and precision +-5,86 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
D1246
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry
"ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama
bagi manusia. Salah satu parameter yang harus dipantau dalam sistem
perairan adalah kandungan zat organik ( penentuan COD).
Dalam Penelitian ini dipelajari degradasi senyawaan asam benzoat
dan KHP secara fotokatalisis dengan menggunakan katalis TiO2 yang
diimmobilisasi pada dinding bagian dalam dari kolom gelas (inner wall of a
glass coloumn tube, TiO2-IWGCT). Lebih lanjut dipelajari pengaruh
konsentrasi awal asam benzoat dan KHP terhadap kinetika reaksi
fotokatalisis sehingga dapat menentukan tetapan adsorpsi senyawa asam
benzoat dan KHP pada permukaan katalis TiO2.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi
pada asam benzoat yaitu 81,56 %; 80,84 %; 83,06%; 58,66% untuk masingmasing
konsentrasi 5, 10, 15 dan 30 ppm. Hal ini disertai dengan penurunan
COD yaitu 79,95% ; 76,92%; 84,86% dan 56,63%. Sedangkan untuk KHP
terjadi penurunan konsentrasi yaitu 92,71%; 82,20% dan 64,91% untuk
masing-masing konsentrasi 5, 15 dan 30 ppm sedangkan penurunan COD
yang terjadi adalah 87,50%; 75,96% dan 56,25%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Budi Harmami
"ABSTRAK
Serat nano yang mempunyai efek anti mikroba dan diproduksi dengan teknik electrospinning merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini. Komposit polimer serat nano nylon-6,6/Ag-TiO2 berhasil dibuat melalui metode electrospinning dengan variasi tegangan kerja 10kVolt, 20 kVolt dan 30 kVolt serta variasi konsentrasi partikel nano Ag-TiO2 250 ppm, 500 ppm dan 1000 ppm . Partikel nano TiO2 dihasilkan dengan teknik top-down menggunakan Sheaker Mill, sedangkan partikel nano Ag-TiO2 dihasilkan dengan metode reduksi kimia dari perak nitrat AgNO3 . Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sintesa partikel nano Ag-TiO2 dengan metode reduksi kimia, mempelajari preparasi komposit polimer serat nano nylon-6,6/Ag-TiO2 dengan teknik electrospinning serta mempelajari optimasi sifat antimikroba dari komposit tersebut. Pengamatan morfologi dengan Scanning Electron Microscopoy-Energy Dispersive X-ray SEM-EDX , pada komposit menunjukkan partikel nano Ag-TiO2 terdistribusi sempurna dan menghasilkan ukuran rata-rata diameter serat sebesar 201 nm ndash; 207 nm. Spektrum Fourier Transform Infrared FTIR menunjukkan adanya serapan atom Ag dan Ti masing-masing pada bilangan gelombang 612 cm-1 dan 935 cm-1 dalam komposit tersebut. Selanjutnya penambahan konsentrasi partikel nano Ag-TiO2 dapat meningkatkan titik leleh Tm sebesar 7 oC dari komposit tersebut. Dari uji aktifitas mikroba pada komposit diperoleh zona hambat pada bakteri E. coli dan S. aureus yang tertinggi masing-masing 28,2 mm dan 31,2 mm. pada komposit yang diproduksi dengan tegangan kerja electrospinning sebesar 30 kVolt. Kata kunci: serat nano, antimokroba, nylon-6,6, komposit nylon-6,6/Ag-TiO2, partikel nano Ag-TiO2

ABSTRACT
Nanofiber which has antimicrobial effect and is produced by using electrospinning technique is one of the rapidly evolving technology nowadays. Nylon 6,6 Ag TiO2 nanofiber polymer composite were prepared by electrospinning method with the applied voltage variation of 10 kVolt, 20 kVolt and 30 kVolt and concentration variation of Ag TiO2 nanoparticles at 250 ppm, 500 ppm and 1000 ppm. TiO2 nanoparticles were produced by top down technique using Sheaker Mill, while Ag TiO2 nanoparticles were prepared by chemical reduction methods from silver nitrate AgNO3 . The research aims are to study the synthesis of Ag TiO2 nanoparticles by chemical reduction method, to study the preparation of polymer nylon 6,6 Ag TiO2 nanofibers composite using electrospinning technique and to study the optimization of antimicrobial properties of the composites. Scanning Electron Microscopoy Energy Dispersive X ray SEM EDX analysis showed that the morphology of nylon 6,6 Ag TiO2 nanofiber composite was distributed perfectly and the fiber diameter was in a range of 201 ndash 207 nm. Fourier Transform Infrared FTIR spectroscopy results showed that the peak at 612 cm 1 corresponds to Ti and the peak at 935 cm 1 corresponds to stretching of Ag atoms. The addition of Ag TiO2 nanoparticles increased the melting point of 7 oC compared to the melting point of the composites. Antimicrobial activity of nylon 6,6 Ag TiO2 nanofiber composite provided inhibition zone against both of E. coli and S.aureus at 28.2 mm and 31.2 mm respectively when the applied voltage was at 30 kVolt. Kata kunci nanofiber, antimicrobial, nylon 6,6, Nylon 6,6 Ag TiO2 composite, Ag TiO2 nanoparticles"
2017
T46950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rembianov
"Material karbon menjadi alternatif material yang dapat digunakan sebagai elektroda pada sel surya perovskite. Karbon memiliki keberagaman pada jenis alotropinya berdasarkan ikatan atom. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian penggunaan karbon aktif yang berasal dari material biomassa sebagai elektroda pada sel surya perovskite. Pada riset ini, karbon aktif yang digunakan berasal dari arang batok kelapa. Ukuran partikel dari karbon aktif berbentuk bubuk, yaitu 30 mikrometer mesh 500 dan 15 mikrometer (mesh 1000) serta rentang waktu pembuatan elektroda karbon aktif akan diteliti pada skripsi ini untuk mengetahui unjuk kerja sel surya perovskite yang menggunakan karbon aktif arang batok kelapa sebagai elektrodanya dengan metode yang digunakan adalah powder pouring. Perbedaan jenis prekursor titanium Ti juga akan diteliti pengaruhnya terhadap unjuk kerja dari sel surya perovskite yang dihasilkan. Prekursor Ti yang digunakan untuk membentuk lapisan penghantar elektron TiO2 pada penelitian ini adalah Titanium Isopropoxide TTIP dan Titanium Diisopropoxide Bis Acetylacetonate TTDB dengan metode yang digunakan spin coating dan annealing. Hasil dari skripsi ini, unjuk kerja sel surya perovskite terbaik adalah sel surya perovskite yang menggunakan prekursor TTIP pada lapisan penghantar elektron TiO2 dan elektroda karbon aktif dengan ukuran partikel mesh 1000 serta pembuatan elektroda dilakukan pada hari yang sama dengan proses fabrikasi dengan unjuk kerja yang dihasilkan adalah VOC sebesar 1,28 volt; ISC sebesar 8,04 mA; fill factor sebesar 0,512; dan efisiensi sebesar 2,85%.

Carbon can be an alternative material as the electrode of perovskite solar cells (PSCs). According to the different atom bonded, there are several allotropes of carbon which makes carbon as the diversity material. However, there is no research that uses activated carbon derived from biological materials as the electrode of PSCs. In this research, the activated coconut shell charcoal will be used as the electrode of PSCs. Effect of the particle size of coconut shell charcoal which is 30 micrometer mesh 500 and 15 micrometer mesh 1000, as well as the lifespan of the activated carbon based electrode, towards the performance of PSCs, was investigated. The method in depositing activated carbon is powder pouring. This research also investigated the effect of Ti precursors for the TiO2 based electron transport layer. Ti precursors that used in this research consists of Titanium Isopropoxide TTIP and Titanium Diisopropoxide Bis Acetylacetonate TTDB. The best performance of PSCs in this research is the PSCs that use TTIP precursor for the TiO2-based electron transport layer, the particle size of the activated carbon-based electrode is mesh 1000, and the lifespan of the activated carbon based electrode is 0 days. The device produced VOC of 1.28 volt; ISC of 8.04 mA; fill factor of 0.512; and efficiency of 2.85%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Widiyanto
"Alizarin merupakan bahan pewarna yang digunakan pada industri
tekstil. Penggunaan zat ini mengakibatkan limbah industri yang dapat
mencemari lingkungan. Upaya untuk menanggulangi masalah pencemaran
ini sudah banyak dilakukan, diantaranya dengan adsorpsi karbon aktif dan
penggunaan mikroorganisme. Namun cara-cara tersebut masih kurang efektif
di dalam penggunaannya.
Salah satu metode yang dapat dipakai adalah dengan proses
fotokatalitik menggunakan katalis TiO2 dan sinar UV sebagai sumber energi.
Proses fotokatalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang
dihasilkan pada permukaan semikonduktor setelah dikenai energi foton. Pada
penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV 36 watt dan sinar
matahari. Kedua sumber energi tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari
kondisi degradasi alizarin yang paling efektif, dengan membandingkan
parameter-parameter seperti; nilai absorbansi, konsentrasi TiO2 yang
dibutuhkan, pH, COD, TSS, dan TDS.
Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Vis,
penetapan pH dilakukan dengan pH-meter, COD dengan titrimetri, sementara
TSS danTDS dengan metode gravimetri.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, yaitu kondisi radiasi yang
efektif dan efisien untuk mendegradasikan larutan alizarin 50 ppm adalah
penggunaan sumber radiasi sinar matahari, yaitu dengan konsentrasi TiO2
sebanyak 20 ppm dan waktu radiasi selama 3 jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Teja Sukmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Virgawati
"Lapisan material hibrida Poliuretan/M dipersiapkan dengan memvariasikan konten karbon, nano-zinc oxide, dan karbon/nano-zinc oxide sebagai material pengisi dalam matriks poliuretan. Film tersebut ditempatkan di atas plat low carbon steel dengan menggunakan metode High Volume Low Pressure HVLP . Untuk mengetahui sifat ketahanan korosi dari film, sampel diuji menggunakan metode salt spray. Sifat dielektrik diuji menggunakan metode nilai resistivitas. Sifat termal dikarakterisasi menggunakan Thermogravimetric Analysis TGA dan Differential Scanning Calorimetry DSC.
Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR dan X-ray Diffraction XRD digunakan untuk melihat bagaimana ikatan senyawa serta komposisi fasa karbon dan zinc oxide ZnO dalam matriks poliuretan. FTIR dan XRD menunjukkan ikatan kimia dan komposisi fasa dari karbon dan ZnO dalam poliuretan. Terjadi perubahan pada morfologi lapisan permukaan dan nilai ketahanan korosi paling baik pada lapisan komposit P/ZnO. Hasil uji dielektrik menunjukkan bahwa hanya komposit karbon terdispersi dalam matriks poliuretan memiliki nilai yang tinggi dan konstan. TGA dan DSC mengkonfirmasi bahwa perbandingan temperatur dengan dekomposisi massa komposit yang baik adalah pada lapisan komposit dengan material pengisi karbon.

Hybrid materials Polyurethane M film were prepared with different content of carbon, nano zinc oxide and carbon zinc oxide as filler components in polyurethane matrix. The film were deposit on low carbon steel plate using High Volume Low Pressure HVLP method. To observe corrosion resistance of the film, the sample were examined by salt spray method. Dielectric propeties obtained by resistivity valued method. Thermal resistance were investigated by Thermogravimetric Analysis TGA and Differential Scanning Calorimetry DSC.
Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR and X ray Diffraction XRD used to see functional groups and phase composition of carbon and zinc oxide ZnO in polyurethane matrix. The surface morphology are changes and the corrosion resistance of P ZnO composite shows the best result. Dielectrical test showed that only carbon dispersed in polyurethane matrix had higher constant value. TGA and DSC confirmed composites with carbon as filler had good result on the ration between temperature and mass decomposition.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>