Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cecep Sujana
"ABSTRAK
Untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai posisi data yang diambil dibawah permukan air laut Maka diperlukan posisi kedalaman air wahana dan arah wahana terhadap kutub utara. Informasi ini penting karena dengan digabungkan dengan panjang tali alat maka dapat diperoleh panjang alat secara garis lurus dari GPS di kapal. Alat ini mengubah tekanan air yang diterimanya menjadi perubahan tahanan. Selanjutnya diumpankan tegangan ekstisasi pada sensor tersebut, dimana akan keluar tegangan yang besarnya sebanding dengan kedalaman air laut. Dengan sensor tekanan ke tahanan piezoresistive yang mampu mengukur sampai kedalaman 200 meter dengan keluaran tegangan sampai 2,5 volt. Dengan menggunakan mikrokontroler serial 80 dari Ateml sinyal analog tadi diubah ke sinyal digital 11 bit sehingga mampu mengukur sampai ketelitian 9,77 cm kedalaman. Tegangan ini kemudian diolah oleh rangkaian elektronik sehingga hasil akhirnya berupa petunjuk kedalaman dalam bentuk display dan data serial.
Demikian juga dengan arah kompas, medan magnet bumi mengubah tahanan dari bahan permaloy menjadi berubah tergantung besarnya medan magnet yang diterima oleh bahan tersebut, bahan disusun menjadi konfigurasi jembatan wheatstone untuk kemudian diberi tegangan eksitasi seperti susunan sebelumnya pada sensor kedalaman, keluaran dari sensor ini berupa lebar pulsa dimana besarnya sudut azimuth berbanding lurus dengan lebar pulsa yang dihasilkan. Lebar pulsa ini kemudian dihitung dengan perbandingan terkecil sampai terendah berpadanan dengan sudut 0 derajat sampai 360 derajat"
2008
T39854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Jonni
"Analisis Struktur kristal paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 telah dilakukan sintesis dan karaketrisasi paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 (x=0.02 ; x=0.04 ;x=0.06 ;x=0.08 x=0.10 ;x=0.12 ).Sintesa bahan menggunakan metode reaksi padatan (solid state method) dari oksida-oksida penyusun La2O3,CaCO3,MnO2 dan TiO2.Campuran ini di milling selama 5jam ,15 jam dan 25 jam dan proses pemanasan dengan variasi suhu 1000°C, 1100°C dan1200 0C selama 12 jam.
Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-X (XRD)menunjukkan bahwa sintesa bahan atau paduan La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 fasa tunggal(single phase) dengan struktur kristal Orthorombik, space group Pnma (No.62) dan parameter kisi untuk x=0,08sebagai berikut : a = 5,4786(4) Å; b = 7,7503(1) Å; c = 5,4837(6) Å.

Synthesis and characterization of the Giant Magnetoresistance on the La 0.67 Ca0.33Mn1-x Tix O3 compound have been perfomed .Synthesis on the La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 material use solid state method from compiling oxides of La2O3,CaCO3, MnO2 dan TiO2.This mixture milled during 5 hour,15 hour and 25 hour and sintered at 1000°C, 1100°C and 1200°C for 12 hour.
The result of XRay diffraction measurement show that the materials is single phase i.e La0.67Ca0.33Mn1-xTixO3 with the crystal structure of orthorhombic , space group is Pnma (No.62) and lattice parameter for x=0.008 are a = 5,4786(4) Å; b = 7,7503(1) Å; c = 5,4837(6) Å.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29092
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Kamila
"Telah dilakukan penelitian pengaruh doping Ag terhadap sifat listrik dan efek magnetoresistansi material La0,8-xAgxCa0,2MnO3 x = 0; 0,05; 0,1; 0,15. Material disintesis dengan metode sol-gel dan disintering pada temperatur 900 oC selama 24 jam. Material lanthanum manganit telah banyak diteliti karena memiliki sifat-sifat yang menarik, baik dalam segi struktural, sifat listrik, serta sifat magnet nya.
Struktur material dikarakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X XRD dan menunjukkan bahwa pada doping x = 0 dan 0,05, material memiliki fase tunggal single phase yaitu fase manganite, sedangkan pada doping x = 0,1 dan 0,15, material terdiri dari fasa campuran, yaitu fasa manganite dan Ag. Scanning Electron Microscopy SEM digunakan untuk observasi morfologi serta menunjukkan kehomogenan material. Dengan doping Ag, ukuran grain boundary dari material membesar.
Hasil karakterisasi dari Electron Dispersive Spectroscopy EDS mengkonfirmasi keberadaan unsur Ag pada material. Karakterisasi menggunakan Cryogenic Magnetometer dilakukan untuk menguji sifat listrik dari material seiring dengan peningkatan doping Ag. Seiring dengan peningkatan konsentrasi doping Ag, resistivitas material mengecil serta temperatur transisi metal-isolator TMI bergeser kearah temperatur ruang. Efek magnetoresistansi menurun saat doping x = 0,05 dan meningkat kembali saat x = 0,1 dan 0,15.

The research about effect of dopant Ag on electrical and magnetoresistance properties of La0,8 xAgxCa0,2MnO3 x 0 0,05 0,1 0,15 has been done. The materials were synthesized via sol gel method, sintered at temperature 900oC for 24 hours. Lanthanum manganite material has been widely investigated because its interesting properties, such as physical, electrical, and magnetic properties.
The structural of the materials were characterized using X Ray Diffraction XRD, show in doping x 0 and 0,05, material has single phase manganite phase, whereas in doping x 0,1 and 0,15, material consists of mixed phases, manganite and Ag phases. Scanning Electron Microscopy SEM was used to observe morphology of the materials and showed homogeneity of the materials. By doping Ag, grain boundary size of the material increase.
Electron Dispersive Spectroscopy EDS result confirmed existence of Ag in the material and the materials having desired composition. Characterization using Cryogenic Magnetometer was used to examined electrical property of the materials with increasing of Ag doping. As the Ag doping concentration increases, resistivity of the material decreases and the metal isolator transition temperature TMI shifts towards room temperature. Magnetoresistance effect decreases when doping x 0,05 and increase again when doping x 0,1 and 0,15.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markorijasti
"Sintesa dan karakteristisasi Rasio magneto-resistansi bahan LaMnO3 telah berhasil dilakukan. Bahan LaMnO3 yang dihasilkan memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal orthorhombic, space group Pnma (I-62) dan parameter kisi a =5,44145 ± 0.00093 A, b = 7,70625 ± 0.00074 A dan c = 5.53700 ± 0,00098 A, dengan sudut pembentuk kristal α=β=γ=90°, volume satu unit sel V = 232,184 ± 0,069 A3, kerapatan satu unit sel ρ = 6,005833 g/cm3. Kualitas fasa yang dihasilkan cukup baik dengan komposisi unsur La:Mn:O = 22,40% : 19,73% : 59,80%. Dari pengamatan SEM, morfologi permukaan bahan menunjukkan partikelnya berbentuk buat-bulat hampir homogen, dengan distribusi ukuran partikel sebesar 1000 - 3000 nm. Rasio magneto-resistansi terbaik yang dihasilkan adalah 33,30% pada arus 10 mA. Faktor-faktor yang memberi kontribusi keberhasilan penelitian ini antara lain proses milling, kompaksi dan pemanasan ulang, sehingga diperoleh homogenitas campuran, porositas yang minimal dalam pembentukan fasa, pengikatan oksigen, sehingga diperoleh fasa LaMnO3 yang lebih sempurna. Dalam penelitian ini variasi kompaksi dan pemanasan ulang merupakan faktor ekstrinsik yang mempermudah orientasi untuk memperbesar domain magnetik.

The synthesis and characterization of magnetoresistance ratio on the material compound of LaMnO3 was successfully carried out. It yielded single phase with orthorombic crystal structure, space group Pnma (I-62) and grid parameter of a = 5.44145 ± 0.00093A, b = 7.70625 ± 0.00074 A and c = 5.53700 ± 0.00098 A, in the angle of crystal shaper α=β=γ= 90°, one unit cell volume V = 232.184± 0,09A3, one unit cell density ρ = 6.005833 g/cm3 The phase quality yielded is sufficiently good in the element composition La : Mn: O = 22.40%: 19.73% : 59.80% respectively. Based on the observation of SEM that the morphologically material indicated a round particles are almost homogeneous, in the distribution of particle size is 1000 - 3000 nm. The best magneto-resistance to be yielded is 33,30% with current I = 10 mA. The factors contributing to successful of this research among other milling process, compact and re-heating, so that it was obtained a compound was homogeneous, a minimal porosities, phase forming, oxygen binding, and thus it was obtained phase of LaMnO3 is more perfected. In this research, that compact variation and reheat are extrinsic factor that is may easily orientation to enlarge magnetic domain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Radias Ependi
"Sampel La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 dengan x = 0 ; 0.05 ; 0.10 dan 0.15 dari bahan dasar La2O3, BaCO3, MnCO3, dan TiO2 disentesis dengan menggunakan metode mechanical alloying. Keempat bahan dasar tersebut dicampur dengan menggunakan Planetary Ball Milling selama 25 jam, dikompaksi, kalsinasi pada suhu 8000C selama 10 jam dan disintering pada suhu 12000C selama 12 jam. Identifikasi fasa dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar X dan refinement GSAS dan diperoleh sampel La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 single phase untuk semua komposisi x, yang memiliki struktur kristal Monoklinik. Pengukuran terhadap nilai konduktivitas dan magnetoresistansi (MR) sampel diukur menggunakan Four Point Probe (FPP), sedangkan nilai magnetisasinya diukur menggunakan permagraph.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut disimpulkan bahwa semakin besar doping Ti yang diberikan pada sampel La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 membuat nilai magnetisasi dan konduktivitas sampel semakin menurun. Nilai negatif magnetoresistansi sampel pada umumnya mengalami penurunan. Untuk x = 0.15 nilai negatif magnetoresistansi sampel paling besar yaitu 4,26%. Penurunan nilai magnetisasi dan konduktivitas sampel seiring bertambahnya komposisi x yang diberikan, karena adanya kompetisi exchange interaction yang terjadi pada sistem, yaitu adanya interaksi Double Exchange (DE). Interaksi Double Exchange (DE) terjadi antara ion Mn3+-O-Mn4+ yang saling berdekatan.

La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 sample with concentration x = 0 ; 0.05 ; 0.10 ; and 0.15of La2O3, BaCO3, MnCO3, and TiO2 are synthesized using mechanical alloying. The fourth of basic matter are mixed with using Planetary Ball Milling during 25 hours, compacted, calcinations on 8000C during 10 hours and sinter at 12000C during 12 hours. Phase identification is carried out using X ray diffraction and GSAS refinement, getting La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 which single phase for all x composition, that have Monoklinik crystal structure. Conductivity and magnetoresistance (MR) are measured using Four Point Probe (FPP), while magnetization is measured using permagraph.
From the measurement we get that the bigger Ti doping the more magnetization and conductivity is decreases. For negative magnetoresistance generally is increase, the biggest negative magnetoresistance is 4,26% for x = 0.15. The decreases of magnetization and conductivity sample with increasing composition x is given, due to there were competition exchange interaction in the system, that is interaction Double Exchange (DE). interaction Double Exchange (DE) happened between Mn3+-OMn 4+ ion adjacent to each other.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisza Afrilyna
"Sampel La0,67Ba0,33Mn1-xTixO3 dengan x = 0; 0,02; 0,04 dan 0,06 dari bahan dasar La2O3, BaCO3, MnCO3, dan TiO2 disentesis dengan menggunakan metode mechanical alloying. Identifikasi fasa dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar X dan refinement GSAS diperoleh single phase dengan struktur kristal monoklinik. Pengukuran terhadap nilai resistansi dan magnetoresistansi (MR) sampel diukur menggunakan Four Point Probe (FPP) sedangkan nilai magnetisasi diukur menggunakan permagraph.
Berdasarkan hasil pengukuran pemagraph didapatkan La0,67Ba0,33Mn1-xTixO3 bersifat soft magnetik dan penambahan Ti menurunkan nilai magnetisasi. Berdasarkan hasil pengukuran FPP nilai resistansi meningkat seiring penambahan Ti. Nilai magnetoresistansi sampel pada umumnya mengalami penurunan kecuali pada x= 0,06. Untuk x=0 rasio magnetoresistansi paling besar yaitu -3,437 % pada temperatur ruang. Penambahan Ti menyebabkan rasio ion Mn4+ berkurang tersubtitusi ion Ti4+ terjadi pelemahan interaksi Double Exchange sehingga meningkatkan nilai resistansi dan menurunkan rasio magnetoresistansi.

Perovskite compounds La0,63Ba0,33Mn1-xTixO3 with composition x = 0 ; 0,02 ; 0,04 and 0,06 were made by synthesizing the basic materials La2O3, MnCO3, BaCO3, and TiO2 by mechanical alloying methods. This four basic ingredients are mixed using Vibrating Ball Milling for 10 hours, calcined at 800oC temperature for 10 hours, in compacting, and sintering at 1100oC temperature for 12 hours. Then be indentified by X-Ray difraction phase and GSAS refinement and obtained sample La0,67Ba0,33Mn1-xTixO3 single phase for all composition x, which has monoclinic crystal structure. magnetization measurements were conducted with pemagraph, while the Four Point Probe (FPP) is performed to measure the value of resistance and magnetoresistance (MR) in the sample. Based on the results of measurements obtained pemagraph La0, 67Ba0, 33Mn1- xTixO3 are soft-magnetic and the addition of Ti lowers the value of the magnetization.
Based on the measurement results FPP the resistance value increases with the addition of Ti. Sample magnetoresistance values generally decreased except for x=0,06. For x = 0 the large magnetoresistance ratio is -3.437% at room temperature . The addition of Ti causes Mn4 + ion ratio decreases substituted Ti4+ ions weakening Double Exchange interaction thus increasing resistance and lowering the value of magnetoresistance ratio.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudung Abdu Kodir
"Semakin lama waktu milling maka akan diperoleh ukuran butir yang
lebih halus. Hal ini membuktikan bahwa apabila butiran semakin kecil,
maka berakibat luas permukaan kontak antar butir semakin besar yang
berarti pula porous bahan ini semakin kecil sehingga konduktivitas bahan
semakin baik ditandai dengan berkurangnya resistivitas bahan ini.
Resistivitas meningkat seiring dengan peningkatan lama
pemanasan. Hal ini disebabkan bahwa tingkat oksidasi bahan semakin
besar dengan lamanya proses pemanasan, yang berarti bahwa
kandungan oksigen pada bahan ini semakin besar.
Sifat resistivitas bahan akan cenderung menurun apabila bahan
tersebut dikenai medan magnet yang terus membesar. Jadi semakin tinggi
medan magnet, resistivitas sample semakin menurun
Secara umum ciri dari sifat positif magnetoresistance adalah resistivitas
bahan semakin meningkat apabila dikenakan medan magnet luar.
Sedangkan negative magnetoresitance adalah perubahan resistivitas
bahan semakin menurun apabila dikenakan medan magnet luar. Sifat
magnetoresistance yang lazim diteliti banyak orang adalah negative
magnetoresistance. Apabila gejala penurunan resistivitas ini cukup besar
maka disebut dengan sifat Giant Magnetoresistance (GMR)"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesya Komala
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh doping Cu terhadap sifat kelistrikan dan efek magnetoresistansi dari La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1-xCuxO3 x= 0; 0.05; 0.1; dan 0.15. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1-xCuxO3 memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal rhombhohedral denganspace group R-3c. Karakterisasi dengan SEM-EDX menunjukkan terjadinya perubahan ukuran grain sampel ketika ada variasi doping Cu serta menunjukkan bahwa Cu berhasil disubsitusikan ke dalam sampel. Data resistivitas sebagai fungsi temperatur menunjukkan bahwa semakin besar doping Cu, nilai resistivitas semakin meningkat dan menggeser temperatur transisi metal-isolator ke temperatur yang lebih rendah. Nilai magnetoresistan yang dihasilkan semakin besar ketika doping Cu semakin besar.

The effect of Cu doping on electrical properties and magnetoresistance La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1 xCuxO3 x 0 0.05 0.1 and 0.15 has been studied. The result of XRD characterization confirmed that La0.7Ba0.1Sr0.2Mn1 xCuxO3 are single phased. The structures are rhombohedral with space group R 3c. SEM EDX characterization showed the variations of grain size and it showed that Cu ion has successfully substituted to the samples. The resistivity as a function of temperature showed that Cu doped increase the resistivity and decreased the metal insulator transition temperature. Magnetoresistance effect of samples relatively increased with increase of Cu doping."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohsin
"ABSTRAK
Penelitian struktur domain ferromagnet berbentuk kubus telah dilakukan dengan
simulasi mikromagnetik OOMMF, berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz-
Gilbert. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengamatan dinamika struktur
domain pada material feromagnet Permalloy (Py), Nickel (Ni), Besi (Fe), dan
Kobalt (Co) berbentuk nanocubes (kubus) dengan variasi panjang sisi dari ukuran
20 nm sampai dengan 100 nm, ukuran sel 2,5 × 2,5 × 2,5 􀝊􀝉ଷ, dan faktor
damping α = 0,1. Suhu sistem adalah 0 kelvin. Proses simulasi mikromagnetik ini
dilakukan dalam dua bagian, (1) pengamatan struktur domain pada keadaan
medan eksternal nol, dan (2) diberi medan magnet eksternal. Bagian pertama,
difokuskan pada pengamatan struktur domain dan energi sistem mikromagnetik
pada kedaan tanpa medan magnet eksternal atau ground state. Dari hasil
pengamatan, diperoleh bahwa terjadi transisi struktur domain dari domain tunggal
(single-domain/SD) menjadi struktur vortex-wall (VW) yang berhubungan dengan
diameter kritis atau panjang sisi kritis. Di bawah panjang sisi kritis, struktur
domain yang terbentuk adalah SD, sedangkan struktur VW teramati di atas
panjang sisi kritis. Hasil simulasi mikromagnetik memperlihatkan bahwa panjang
sisi kritis mendekati prediksi teori. Selanjutnya dianalisis energi sistem
mikromagnetik berhubungan dengan transisi struktur domain. Menariknya, pada
daerah transisi terjadi perubahan energi demagnetisasi dan energi exchange.
Dibawah panjang sisi kritis, energi demagnetisasi lebih besar daripada energi
exchange. Berikutnya, energi exchange mengalami kenaikan di atas panjang sisi
kritis. Bagian kedua, dilakukan pengamatan jika material diberi medan magnet
eksternal.Pada bagian ini, difokuskan untuk memperoleh data karakteristik
magnet; seperti kurva histeresis, medan koersivitas, magnetisasi remanen, medan
pembalikan, medan nukleasi, dan waktu pembalikan. Dari analisis kurva
histeresis, diperoleh medan koersivitas menurun dengan meningkatnya panjang
sisi kubus. Hasil ini sesuai dengan hasil eksperimen. Tentang medan pembalikan,
berhubungan dengan besar medan magnet eksternal yang diperlukan untuk
membalik dari keadaan saturasi ke keadaan saturasi berikutnya. Teramati bahwa
medan pembalikan Co mempunyai nilai paling besar dibandingkan Py, Fe, dan Ni,
serta meningkat dengan bertambahnya panjang sisi kubus. Hal yang sangat
menarik, struktur domain dan profil energi pada keadaan remanen mirip dengan
keadaan ground state. Hasil ini memperlihatkan bahwa feromagnetik nanocubes
dapat dipertimbangkan dalam merealisasikan devais-devais berbasis magnet.

ABSTRACT
We have systematically investigated domain structures of ferromagnetic
nanocubes model by means of public micromagnetic simulation, OOMMF based
on Landau-Lifshitz-Gilbert equation. Materials used in the micromagnetic
simulation consisted of Permalloy (Py), Nickel (Ni), Iron (Fe), and Cobalt (Co).
Edge length of nanocubes were carried out from 20 nm to 100 nm with cell size
2.5 × 2.5 × 2.5 􀝊􀝉ଷ and the damping constant was fixed ߙ= 0.1. The
temperature system was fixed absolute zero temperature. The micromagnetic
investigation of domain structures, we separated in two part, (1) the investigation
domain structures in zero external field condition, and (2) applied magnetic field.
First part, we have focused to domain structure and magnetization energy in zero
external field condition or ground state. From the observation, we found that the
transition of domain structure from a single-domain (SD) to a vortex-wall
structure (VW) was related to critical diameter (critical edge length). Below the
critical edge length, all the cases exhibited a SD structures while a VW structure
was found above the critical edge length. The micromagnetic simulation results
showed that the critical edge length agrees with the theoretical prediction.
Furthermore, we have analyzed the magnetization energy systems corresponded to
the transition domain structure. Interestingly, the transition domain structure is
shown by changing the demagnetization and exchange energy. Below the critical
edge length, the magnetization energy was dominated by the demagnetization
energy rather than exchange energy. Then, the exchange energy startly dominated
above the critical edge length. Second part, we investigated the dynamics domain
structure with applied the external field. In this, we focused to find the magnetic
properties; such as hysteresis loops, coercivity field, remanent magnetization,
switching field, nucleation field, and switching time. From analyzing the
hysteresis loops, we found that the coercivity field decreased as the diameter
increased. This results in agreement with the experiment results. Concern to the
switching field, the magnitude of applied field to switch from one saturation to
another saturation. We found that the switching field of Co the largest of
switching field with respect to diameter. Mostly interesting, the domain structures
similarly exhibited to the ground state condition at the remanent state as well as
the magnetization energy profiles. We concluded that behavior in ferromagnetic
nanocubes may allow us to consider in a practical design of magnetic recording
devices."
2013
T35485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>