Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang P. Dharmono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adliswarman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surachman
"Mineral dolomit mcnlpakan salah satu sumber magnesium yang banyak digunakan untuk menghasilkan magnesium ataupun magnesium oksida. Dolomit menipakan ikatan rangkap magnesium karbonat dan kalsium karbonat, sebzigai senyawa campuran kalsit (CaCO;) dan magnesit (MgCO;). Dolomit mempunyai rumus kimia CaMg(C0;);, berat molekul 184,4 dan specific grafity 2,84 g/cm). dengan kandungan rata-rata logam magnesium dalam mineral dolomit I3 wt%.
Penggunaan dolomit utamanya adalah unruk bahan refraktori, indusrri perta.nian, industri semen, fluks untuk paduan besi dan sebagai sumber magnesium. Proses plindian dalarn el-zstraksi magnesium oksida dari mineral dolomit ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah dolomit yang tersedia dalam jumlah besar (satu setengah milyar ton) di Indonesia, karena nilai jual dalam bentuk magnesium oksida mencapai ratusan ribu kali lipat dari nilai jual dolomit mentah.
Ekstraksi magnesium ol-csida dari mineral dolomit umumnya dilakukan dengan proses pirometalurgi, yang membutuhkan biaya tinggi karena proses berlangsung pada tcmperatur tinggi. Telmik produksi tanpa proses lcmpcratur tinggi tentunya akan jauh lebih ekonomis dan lebih mudah penanganannya. Untulc itulah. diuji cobakan proses pelindian sebagai altematif dalam menghasilkan magnesium oksida dari mineral dolomit.
Penelitian ini menggunakan 10 gram scrbuk mineral dolomit, mencapai hasil magnesium oksida optimal pacla penggunaan pelarut asam klorida teknis (konsentxasi 8 M) sebanyak 27 ml dan pereaktan pengcndap NaOH 7M scbanyak 24 ml. Proses pencucian sangat berpengaruh dalam mcnghilangkan dan mcmisahkan ga.ra.m-garam anhidrat (NaCl dan CaCl¢) dari magnesium hidroksida. Pemanasan dan pengadukan meningkatkan kelamtan garam-garam anhidrat dalam air pada proses pencucian hingga sam setengah kali lipat proses pencucian tanpa pemanasan dan pengadukan, dan meningkatkan kadar magnesium olcicla hingga clelapan kali lipat. Proses kalsinasi diperlukan untuk merubah magnesium hidroksida menjadi magnesium oksida, dengan tempcratur kalsinasi 400° C.
Dalam uji struktur fasa hasil ekslraksi proses pelindian, melalui perbandingan hasil XRD terhadap data standar PDF (kartu JCPDS, Powder Dwracrion File) clidapatkan baliwa fasa yang terbentuk adalah fasa magnesium oksida.
Magnesium oksida yang dihasilkan dari proses pelindian ini, memiliki tingkat kemurnian yang tinggi (91 wt%). Dengan demikian, proses pelindian ini dirasakan layak dijadikan sebagai metode alternatif untuk mengliasilkan magnesium oksida dari mineral dolomit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriandi Eka Prasetya
"Melimpahnya sumber daya alam mineral di Indonesia belum banyak dimanfaatkan di industri. Pengolahannya masih terbatas pada pengolahan bahan mentah tanpa upaya lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Hal ini membuat Indonesia harus mengimpor produk turunan mineral yang bahan bakunya diambil dan Indonesia sendiri. Salah satu dari kekayaan mineral itu adalah dolomit, dengan rumus kimia CaMg(CO3)2 yang merupakan salah satu sumber magnesium yang banyak digunakan untuk menghasilkan magnesium ataupun magnesium oksida.
Pemanfaatan magnesium oksida adalah untuk pupuk, refraktori, peleburan baja, pabrik kaca dan keramik. Pada skripsi ini akan dirancang pabrik Magnesium Oksida dari ekstraksi mineral dolomit. Proses yang digunakan adalah proses hidrometalurgi yaitu dengan pelarutan minaral dalam sejumlah besar pelarut kemudian dinetralisasi dan diendapkan untuk dapat diambil produknya. Proses utama terdiri atas 4 unit yaitu, unit pelarutan, unit pengendapan, unit penyaringan dan unit kalsinasi. Efisiensi energi dan proses ini adalah 96%.
Berdasarkan perhitungan perkiraan ekonomi, pabrik yang dirancang berkapasitas 14.400 ton per tahun dengan modal investasi sebesar US$48.803.979,85 dan biaya produksi per tahun sebesar US$271.065.743,32. Pabrik ini juga memiliki nilai NPV sebesar US$599.383.530,00 dengan waktu kembali modal sekitar 12 bulan setelah beroperasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Kurniawan Nur
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S37010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Gede Suryadharma
"ABSTRACT
Pressure vessel is a kind of plant equipment, which has a wide function to support the industrial process.The increasing of economic growth, causing the increasing demand of industrial equipment including pressure vessel Thus many of the pressure vessel manufacturer have been developed recently.
Therefore to have the competitive advantage in the global market, a just in time production cost calculation of pressure vessel are the most important matter. One of the factor which have a significant effect in the calculation of cost is the requirement of operation time or man-hour, because calculation of operation time is more accurate to reduce either losses or error in the prediction of delivery time.
The study, analyze the purpose to get of the operation time planning on the pressure vessel's main element. This has been done by a linear regression the with least square method, and the results of liberalization become a basic parameter to calculate the manufacturing cost
The operation time, which has been determined from the model, is very close to the reality. The production cost based on the model approach, is also in a good approximation comparing to the real production cost.

ABSTRAK
Bejana tekan (pressure vessel) adalah salah satu jenis peralatan pabrik yang mempunyai fungsi yang sangat luas dalam menunjang proses industri.
Dalam perkembangan ekonomi pada era industrialisasi dewasa ini, permintaan akan kebutuhan pressure vessel semaldn meningkat. Hal tersebut menyebabkan banyak berdirinya industri manufaktur pressure vessel.
Agar pressure vessel yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasar global, maka ketelitian dalam menghitung kebutuhan biaya produksi merupakan hal yang paling pokok agar bisa unggul dalam daya saing tersebut. Dalam menghitung biaya produksi, salah satu faktor yang berperan adalah waktu operasi atau jumlah jam kerja orang (manhour) yang dibutuhkan, karena dengan lebih telitinya perhitungan waktu operasi akan mengurangi kerugian maupun keterlambatan dari delivery time.
Pada penelitian ini dibahas, analisa untuk mendapatkan target waktu operasi dari elemen-elemen utama pressure vessel melalui regresi linear dari metoda kuadrat terkecil, kemudian inl dipakai sebagai dasar untuk menghitung estimasi biaya (cost estimation) dari biaya produksi (manufacturing cost).
Dari hasil analisa didapatkan bahwa waktu operasi yang dihitung dengan analisa model akan mendekati waktu operasi yang sebenamya (realisasi) dari fabrikasi dan jugs biaya produksi berdasarkan waktu operasi Bari model tersebut, dapat mendekati biaya produksi yang sebenarnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianafitri R.
"Telah dilakukan studi kinetika pembentukan fasa MgO hasil dekomposisi dari mineral dolomit alam menggunakan teknik sinar-x. Mineral dolomit yang dipelajari memiliki struktur formula CaMg(CO3)2. Hasil DTA menunjukkan dekomposisi fasa mulai terjadi pada suhu 400 0C menjadi CaCO3 dan MgO dan stabil sebagai fasa campuran antara CaO dan MgO pada suhu > 7500C. Penentuan fraksi volum fasa terdekomposisi dilakukan menggunakan teknik kuantitatip XRD perbandingan langsung (direct comparison) berdasarkan ratio intensitas total dari puncak difraksi masing-masing fasa. Ratio R-value masing-masing fasa hasil dekomposisi diperoleh secara eksperimental melalui pengujian material sintetis berupa campuran fasa yang sama dengan material penelitian.
Berdasarkan ratio R-value yang diperoleh dengan cara ini, berhasil ditentukan fraksi volum fasa terdekomposisi dari material penelitian sebagai fungsi suhu dan waktu. Kinetika dekomposisi fasa diasumsikan mengikuti persamaan Johnson-Mehl-Avrami sehingga dari studi komprehensif tentang dekomposisi fasa dari mineral dolomit berhasil dibangun Time Temperature Transformation Diagram untuk mineral dolomit untuk rentang suhu 400-750°C.
Studi kinetika pembentukan MgO ini menyimpulkan bahwa proses ekstraksi MgO dari dolomit dimulai dengan pemanasan pada suhu efektif 750°C selama 90 menit. Besarnya energi aktivasi yang dibutuhkan untuk mentranformasikan fasa MgO adalah 378,68 kJ/mol. Dari proses ekstraksi MgO melalui hidrasi dan karbonisasi terhadap dolomit pasca pemanasan pada suhu efektif tersebut telah diperoleh material ekstraksi berupa serbuk MgO dengan tingkat kemurnian ~ 95 wt.%. Sedangkan tingkat pencapaian hasil (yield) dari proses adalah ~ 76 wt.%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Mangasa
"Proses Ekvtraksi adalah proses perolehan suatu logam berharga secara kimia-meralurgi dengan mernisalz/can bahan sampingannya serra memisahkan logam tersebul dari perserg/awaannya di lialam mineral termasu/c pemurniannya (refinning)- Proses Elcstralcei ini berbeda dengan proses pemurnian byih lagam. Dimana pada proses pemurnian byih Iogam hanya meningkatkan lcadar b§ih Iogam dengan memisahkan secara p/risik. Dengan demilcian sgfat-syhl bgjilz Iogam dari pemurnian inf ridak berbeda sam sama fain. Lain halnya dengan melalurgi eksrra/div, dfmana terjadi perubahan sg/'at dari ba/:an awal terhadap produk ak/air.
Proses E/cstraksi Mg0 dari dolomit diawali dengarz crushing sampel dengan ukuran I hingga 2 cm, /femudian sampel dilakalsinasi unluk mendckompsisikan Ca,Mg(CO3)g menjadi senyawa Mg0 dan Ca0. Sampel hasi/ kalsinasi awal kemudian di slalcing. Endupan hasil slaking kemudian mengalami proses Ieahing. Filrral proses leaching kemudian dllpfsahkan dari erldapunnya, dimana bagian yang dzperlu/Zan untu/C prose.; seianjulnya adalah endapan Mg(0PU2. Proses yang rem/chir adalah kalsinasi a/(hir fer/zadap endapan Mg(OI~D2, dirnana ada proses ini dilakukan dengarz variasai tempera/ur dan waktu kalsinasi Variabel temperatur yang diguna/can adala/1 300 °C, 400 °C, 500 °C, 600 ?C dengan waklu ka1.vinasima.s'ing masing I jam. Sedcmgkan pada korldisi kedua, difaku/Can variasi wakru kasinusi I jam, 2 jam, 3 jam dan -Ijam dengan lemperalur kalsinasi 600 "C.l?roduk akhir hasil kalsinasi ak/:ir ini adalah senyawa MgO.
Dari hasi/ pengujian didaparhm bahwa peningkaran temperarur pada kalsinasi ak/fir akan menyebab/can penurunan /radar MgO, dan peningkatan wa/:tu ka/sirius! ukhir akan menyebablam penunmana kadar MgO.
Sebanya/< 12 gram do/omit mental: akan rlrenghasilkan .vekilar 7 gram dolmnit kalsin (haul kalsinasi awful). Dari penelitian ini, sebanyak 5 gram sampcf dolomil knlsin akan mengfrasilkan produk ak/1ir 2 gram MgO. Dolomii mental: dengan kadar Mg() 28,33%_ .vetefa/1 lcalsmasi awal akfm memiliki kadar Mg() .~rebe.sar 3/ ,I 5% dan nzcmiliki kudur Mg() sebesar 75_49% pacla produk akin:-_ jadi dalam pr0.s'e.s' ekstruksi ini lefj;1adipe;1i:zgkarr1n kadar Mg 0 .xebemr 42 I 6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Budiharto
"Usaha pembuatan magnesium oksida dari pembakaran magnesium hidrosida dengan bahan dasar dolomit merupakan suatu alternatif yang cukup menarik untuk meningkatkan nilai tambah dari dolomit itu sendiri yaitu dari Rp 30,00 /kg menjadi Rp 400,00 /kg untuk 26,5% MgO dan Rp 3.750.000,00 /kg untuk 96% MgO. Dimana ketersedian bijih dolomit di Indonesia dalam jumlah banyak memungkinkan untuk diolah skala industri.
Dolomit yang memiliki CaMg (CO3)2 atau dalam bentuk CaCO3 dan MgCO3 dikalsinasi pada temperatur 900℃ selama 1 jam terdekomposisi menjadi CaO dan MgO, dan dilanjutkan proses slarking guna membentuk Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 yang merupakan proses tambahan untuk memudahkan pemisahan magnesiun dan kalsium. Magnesium dipisahkan melalui pengendapan dalam bentuk magnesium hidroksida dari larutan kalsium klorida melalui proses leaching dengan laruutan HCL teknis. Tahap akhir dari proses ektraksi ini adalah proses pembakara magnesium hiroksida atau kalsinasi akhir pada temperatur 400℃ selama 0,5 jam dengan hasil akhir adalah magnesium oksida.
Dalam penelitian ini telah dicoba untuk sejauh mana pengaruh proses slaking dalam menyediakan Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 terhadap optimalisasi proses leaching sehingga dapat dihasilkan endapan Mg(OH)2 yang lebih banyak. Variabel proses slaking yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah variabel waktu slaking, volume air slaking dan temperatur slaking.
Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya kenaikan waktu slaking akan meningkatkan perolehan persen berat magnesium hingga 90% untuk kenaikan waktu slaking dari 5 sampai dengan 20 menit, dan adanya kenaikan volume air slaking tidak berpengaruh terhadap besar perolehan persen magnesium, dimana dihasilkan rata-rata persen berat 71% sedangkan pengaruh temperatur slaking akan meningkatkan perolehan persen berat magnesium sampai dengan 80% untuk kondisi slaking tanpa pemanasan hingga pemanasan 100℃."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Abstrak Telah Dilakukan studi analisis mengenai proses dekomposis fasa dan ekstraksi MgO melalui proses hidrasi dan dan karbonisasi pada mineral dolomite. studi analisis dekomposisi fasa yang dilakukan meliputi identifikasi fase pada sampel dolomite murni, serta efek waktu kalsinasi dan volume terhadap hasil dekomposisi fasa pada dolomite pasca kalsinasi. Sedang studi analisis eksraksi MgO yang dilakukan meliputi efek konsentrasi volume penglarut..."
Universitas Indonesia, 2006
S29025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>