Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Multawi, Hasan Kamil
"Buku ini berisi tentang hukum jual beli dalam Islam"
Kairo : Lajnat al-Ta`rif bi`l-Islam, 1972
ARA 297.813 MUL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This study is trying to investigate the financial management of the Masjid (Mosques) in the Special Region of Yogyakarta Province. Three main issues were focused: the amount of cash flow which include the balances on hand; the application of transparency and accountability principles in financial matters, and sound practice of financial management which include bedgeting, strategic formulation and performance evaluation."
Bogor: The Institute for Research and Community Empowerment (IRCE), 2013
297 TIFBR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ayub Laksono
"Penelitian ini berawal dari besarnya ghirah keislaman dalam pelaksanaan muamalat, dimana investasi syariah telah memasuki dunia pasar modal. Dalam pengambilan keputusan investasi, para investor sering menggunakan analisis-analisis teknikal keran ketersediaan data yang lebih lengkap dan murah. Analisis teknikal dalam penggunaannya terdapat kontra yang disebabkan ketidakmampuannya memproyeksi harga saham (menurut beberapa pihak) sehingga penggunaan analisis teknikal cenderung bersifat judi dan mengacu pada pelanggaran, masyir (judi) dan gharar (ketidakpastian).
Penelitian ini membuktikan penelitian tersebut dan mencarikan solusi analisi teknikal. Dengan menggunakan Uji Larian (Run Test) akan dapat diukur korelasi antara harga saham di masa yang lalu terhadap harga saham di masa yang akan datang. Bila nilai korelasi yang diperoleh tinggi, maka dapat dikatakan bahwa analisis teknikal layak untuk tujuan prediksi harga. Bila tidak, maka harga bergerak dengan pergerakan acak (random walk). Dari hasil penelitian diketahui bahwa pasar saham pada indeks JII cenderung pasar efisien setengah kuat (beberapa pengamat mengatakan setengah kuat beranomali).

This research starts from the increasing of islamic ghirah in muamalah implementation, specially in syariah capital market (Stock). Investors who attract to invest in syariah stock frequently used technical analysis cause of data availability dan low cost. There are some contras of using technical analysis in valued syariah stock: tend to gambling (maysir) dan consist of uncertainty (gharar).
This research has proved that technical analysis can use to valuing syariah stock. By using the Run Test method, investors can measure corelation between stock price last time and future time. If the corelation is high (~ 1/-1), technical analysis proper to future price prediction. If the corelation is low (~ 0), the stock price move with random walk, so technical analysis isn't proper to future price prediction. Based on this research result, syariah stocks at Jakarta stock market are weak (correlation 0), so investors just valued syariah stock by emotional.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ali Toha Assegaf, Author
Jakarta: Noura Books, 2017
297.5 MOH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochtar Naim
Jakarta: Hasanah, 2001
297.122 MOC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
al-Qaradawi, Yusuf
Kuala Lumpur: Dar Al Wahi , 2010
297.273 QAR e (1);297.273 QAR e (2);297.273 QAR e (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem ekonomi dan keuangan Syariah telah diperkenalkan lebih dari dua dekade lamanya di Indonesia. Saat ini, sistem tersebut telah mencapai perkembangan yang luarbiasa. Karena itu, penting kiranya mengkaji prinsip-prinsip, jenis-jenis, dan melaksanaan akad dari perspektif hukum yang khas ini. Kajian berikut memperlihatkan asas-asas yang berlaku daiam kesepakatan sistem syariah terdiri dari prinsip keseimbangan, keadilan, dan konsensualisme. Sementara jenis-jenis kesepakatan yang berlaku di antaranya adalah pembelian dan penjualan, penyewaan, bagi hasil dan simpanan murni. Di bawah undang-undang dan regulasi yang baru. Bank Syariah memiliki potensi penawaran jasa yang lebih banyak dibandingkan bank yang dikelola secara konvensional."
MIMBAR 28:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahra Fitriani
"ABSTRAK
Perkawinan Beda Agama tidak dijamin keabsahannya dan dilarang keberlakuannya di Indonesia. Sehingga banyak dari masyarakat yang memeluk agama Islam hanya untuk memenuhi syarat-syarat perkawinan secara Islam. Perkawinan tersebut hanya akan dijadikan sebagai alat pemurtadan bagi salah satu pasangan dan alat untuk mendapatkan harta kekayaan semata. Penulisan skripsi ini membahas mengenai ketentuan, prosedur, dan akibat hukum dari adanya fasakh atas pasangan yang melakukan murtad. Penelitian ini berbentuk yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan satu buah contoh putusan, penelitian ini akan memberikan gambaran terkait penerapan hukum dari pertimbangan hakim yang terdapat dalam putusan. Putusan dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan hukum Islam dan UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah pengaturan dan efektifitas penerapan pengaturan tersebut di masyarakat dan menambah pengetahuan hukum pembaca terkait fasakh atas pasangan yang melakukan murtad. Setelah dilakukan penelitian dari skripsi ini ditemukan bahwa adanya tindakan murtad dalam perkawinan hanya akan menyimpangi tujuan dalam perkawinan dan melanggar ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 8 huruf f UU No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 40 KHI dan Pasal 44 KHI. Lebih lanjut, adanya tindakan murtad tersebut dapat dijadikan sebagai alasan perceraian sesuai dengan ketentuan Pasal 116 huruf h KHI. Sehingga adanya pengaturan tersebut menyebabkan perkawinan tersebut batal demi hukum atau bahkan menyebabkan putusnya perkawinan sehingga dapat diputuskan melalui upaya fasakh.

ABSTRAK
In Indonesia, the validity of interfaith marriage is not guaranteed and prohibited. As a result, a lot of people who converted to Islam just to fulfill the requirement of marriage in Islam. The marriage will only be used as a means of outright apostasy for one couple and tools to get the the wealth. The witing of this thesis is about the provisions, procedure, and legal consequences of Fasakh of Marriage which caused by the spouse that doing murtad or apostate. This research form is normative juridical by using a qualitative approach. The author uses one case that represents each type of the implication of law that can be found in the consideration part. Each of them is analyzed based on Islamic law, which contain in Al-Qur?an, hadist, ijtihad, and Compilation of Islamic Law, and Law Number 1 year 1974 about Marriage. The purpose of this research is to examine the regulation and the effectiveness of the regulation in the public and to increase the legal knowledge from the reader especially about of the Fasakh of Marriage which caused by the spouse that doing murtad or apostate. After doing research on this thesis, the author find that the act of apostasy in the marriage will only deviate the purpose of marriage and violates the provisions of Article 2 Paragraph 1 Law Number 1 year 1974 about Marriage jo. Article 8 letter f jo. Artice 40 KHI and 44 KHI. Moreover, it can be used as a reason to file for divorce in accordance with the Article 116 letter h KHI. As a result of this provision, the act of apostasy in the marriage can caused the the marriage null and void, or even it can caused the loss of marriage so that it can be decided through the fasa"
2016
S64985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naqvi, Syed Nawab Haider
London: Islamic Foundation, 2003
297.273 NAQ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pratama
"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Peradilan Agama merupakan satu-satunya lembaga peradilan yang berwenang untuk menyelesaikan perkara ekonomi syariah secara litigasi. Hal ini juga didukung dengan diterbitkannya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pemberlakuan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2019 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan. Namun demikian, terdapat ketidakpastian hukum mengenai kewenangan penyelesaian perkara kepailitan yang timbul dari kegiatan ekonomi syariah. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang merupakan produk hukum Mahkamah Agung dalam bentuk Peraturan Mahkamah Agung, menyatakan bahwa kewenangan untuk menjatuhkan putusan pailit/taflis, sebagai kewenangan Pengadilan/Mahkamah Syar'iyah dalam lingkungan Peradilan Agama. Sedangkan kepailitan itu sendiri sejatinya secara tegas dinyatakan sebagai kewenangan Pengadilan Niaga dalam lingkungan Peradilan Umum dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan. Sehingganya, perkara-perkara kepailitan yang timbul dari kegiatan ekonomi syariah, sampai saat ini diadili di Pengadilan Niaga. Adapun pengaturan kepailitan yang digunakan untuk menyelesaikan perkara di Pengadilan Niaga, hingga saat ini tidak memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang diperlukan untuk menyelesaikan perkara tersebut. Dengan demikian, sangatlah diperlukan pengaturan kepailitan ekonomi syariah yang secara tegas mengatur tata cara penyelesaian perkara ini sesuai dengan prinsip syariah serta pengadilan yang berwenang menyelesaikannya.

Law of The Republic of Indonesia Number 3 of 2006 on Amendment to Law Number 7 of 1989 on Religious Courts, states the religious court as the only judiciary institution with exclusive jurisdiction to litigate sharia economic based cases. This provision also supported by Regulation of The Supreme Court Number 14 of 2016 on sharia economic cases settlement procedures and Circular Letter of The Supreme Court Number 2 of 2019 on Enactment of 2019 Supreme Court Chamber Plenary Meeting Results as The Guidelines for Court Duties Implementation. However, there is some uncertainty regarding competence or jurisdiction over bankruptcy cases that stemmed from sharia economic activities. The Sharia Economic Law Compilation which is a product of the Supreme Court Regulation, stipulates that the Religious Courts has the authority to issue sharia economic based bankruptcy judgement/Taflis. On the other hand, Law of the Republic of Indonesia Number 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Debt Payment Obligations and Book II of Implementation of Court Duties and Administration Guidelines, explicitly states that bankruptcy itself is a part of commercial court jurisdiction. Thus, bankruptcy cases that stemmed from sharia economic activities are being settled in commercial court. For that matter, the set of laws that are implemented in commercial court to settle those kinds of bankruptcy cases, are not specifically sharia compliant. Therefore, it is urgent that a sharia compliant law which specifically provides the procedures on these kinds of bankruptcy cases be enacted."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>