Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Victorias Secret dinaungi oleh perusahaan L Brands memiliki sub produk yaitu fragrance. Victoria`s Seceret diharapkan dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap merek tersebut dalam menghadapi persaingan dengan merek lainnya sehingga akan memunculkan minat beli konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh brand personality terhadap minat beli pada produk fragrance Victorias Secret. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden perempuan yang belum pernah membeli produk fragrance Victorias Secret. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Model penelitian diuji dengan analisis regresi linier melalui SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa brand personality berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli pada produk fragrance Victorias Secret.

---

Victoria's Secret is a subsidary brand from the parent company, L brand, which have some sub product such as fragrance. Victoria's secret is expected to increase consumen preference towards the brand to compete with its competitors. So that, Victoria 39s secret is expected to stimulate consumen to buy the product. The objective of this research is to analyze the impact of brand personality towards purchase intention on Victorias Secret fragrance products. This research based on quantitative approach. The data were collected through questionnaires distributed to 100 women who never made a purchase on Victoria rsquo s Secret fragrance products. The sampling method is purposive sampling. The research model was tested with linier regression analysis using SPSS. The result of this research shows that brand personality has a significant impact towards purchase intention on Victorias Secret fragrance products."

"Sepanjang satu tahun sebelum pelaksanaan pemilu presiden 2014, banyak wacana yang menyebutkan bahwa sudah saatnya Indonesia beralih dari pemungutan suara dengan menggunakan media kertas (paper voting) pemungutan suara dengan menggunakan media elektronik (e-voting). Dalam skripsi ini dikaji mengenai skema e-voting dalam aplikasi skema secret sharing berbasis Chinese Remainder Theorem (CRT) dengan menggunakan barisan Mignotte. Skema ini hanya difokuskan pada kasus pemungutan suara dengan pilihan “ya” atau “tidak”. Skema e-voting tersebut terdiri dari lima tahap yaitu setup, ballot construction, ballot tallying, vote casting, dan vote counting. Pada tahapan tersebut dikonstruksi barisan Mignotte berdasarkan struktur akses yang telah ditentukan. Hasil akhir dari pemungutan suara diperoleh dengan menggunakan CRT bentuk umum. Kerahasiaan identitas pemilih dan pilihannya dijamin oleh transformasi dari pilihan setiap pemilih.

---

During a year before the president election 2014 was held, there are some articles suggesting Indonesia to switched from paper voting to e-voting. In this undergraduate thesis is discussed about e-voting scheme in application of secret sharing scheme based on the Chinese remainder theorem (CRT) using the Mignotte sequence. In particular, the scheme will be focused only on the case of yes/no voting. The e-voting scheme consists of five steps i.e. setup, ballot construction, ballot tallying, vote casting, and vote counting. Those steps will be constructed the Mignotte sequence by the access structure which been specified. The final result of the voting is obtained by using general CRT. Secrecy of the voter’s identity and his vote is guaranteed by the transformation of the vote from each voter."

"Dunia marketing selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan adanya media sosial, gerakan body positivity, dan tuntutan representasi beragam dari generasi muda menimbulkan banyak perubahan terjadi dalam industri yang menimbulkan kecantikan. Merek-merek mulai menggunakan model-model yang beragam mulai dari bentuk badan, warna kulit, umur, serta gender. Victoria’s Secret sebagai merek yang kuat dengan citra model stereotipikal dan beberapa kali berkomentar buruk mengenai gerakan body positivity, akhirnya mengubah positioning merek mereka dengan mengangkat nilai keberagaman dalam kampanye-nya saat ini. Jurnal ini akan membahas bagaimana respon dari audiens Victoria’s Secret mengenai repositioning yang dilakukan Victoria’s Secret saat ini.

---

Marketing world is always changing from time to time. With the existence of social media, body positivity movement, and the demands for representation of diversity from the younger generation, many changes have occurred in industries that are cause beauty. Brands began to use models that are diverse from body shape, skin color, age, and also gender. Victoria's Secret, as a strong brand with a stereotypical model image and several times commenting badly on the body positivity movement, finally changed their brand positioning by elevating the value of diversity in their current campaign. This journal will discuss how Victoria's Secret’s audience responds to Victoria's Secret's current repositioning.

"