Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jacob, H.E
"seharah mengenai roti dari sejak zaman Mesir hingga abad dua puluh"
Utrecht : W. De Haan N.V., 1955
BLD 900 JAC z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Bertrand, 1872-1970
Utrecht: Kosmos Uitgeverij B.V, 2011
BLD 949.2 RUS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Prakoso Syahrie
"
ABSTRAK
Asal-mula produksi pangan strategi subsistensi yang berbasis pada domestikasi tumbuhan dan hewan - tak henti-hentinya dikaji secara arkeologis, dan tak habis-habisnya diperdebatkan secara teoretis. Walaupun urutan apa yang terjadi - serta di mana mulai berlangsung tampak agak jelas, tetapi bagaimana dan mengapa hal itu terjadi belum dapat dipastikan. Fokus penelitian ini adalah pemikiran tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia - salah satu kawasan terpenting dalarn peneletian-penelitian prasejarah Asia Tenggara. Bagamana perkembangan model-model teori tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia?
Ada dua pokok soal yang menjadi maksud penelitian ini. Pertama adalah memperlihatkan perkernbangan pemikiran, dan pendekatan, dalam kajian asal-mula produksi pangan di Indonesia. Dan pokok soal ini akan dihasilkan suatu deskripsi serta analisis tentang model-model asal-mula produksi pangan yang pernah dan sedang berkernbang di Indonesia. Sedang yang kedua adalah menempatkan hasil analisis tersebut dalam konteks global. Pokok soal ini lebih merupakan upaya untuk menilai kembali gagasan-gagasan yang dikembangkan di Indonesia dengan mengacu pada gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh arkeologi tradisi prosesualisme-fungsionalisme Amerika (New Archaeology) maupun arkeologi tradisi strukturalisme Eropa (khususnya generasi baru yang terhimpun dalam mazhab Post-Processual Archaeology) sebagai tolok ukur penilaiannya. Dengan demikian, secara tersirat, penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan tinjauan dari segi teori.
Karya-karya yang disigi adalah (1) Sejarah Nasional Indonesia I, disunting oleh tim yang diketuai oleh R.P. Soejano, terbit tahun 1975; (2) Prehistory of the Indo Malaysian Archipelago, karya Peter Stafford Bellwood, terbit tahun 1985; dan (3)Emerging Hierarchies: Processes of Stratification and Early State Formation in the Indonesian Archipelago - Prehistory and the Ethnographic Present, karya Ina E. Slamet-Velsink, terbit tahun 1995.
Sebagai suatu penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif sekaligus evaluatif, maka langkah pertama adalah merumuskan ikhtisar perkembangan model-model asal-mula produksi pangan sebagai kerangka analisis serta tolok ukur penilaian. Langkah kedua adalah menetapkan data (korpus) penelitian. Langkah berikutnya adalah menerapkan kerangka analisis - ikhtisar model-model itu - pada data penelitian dengan pendekatan tekstual, yakni melacak informasi dan ilustrasi teoretis melalui data tekstual yang mengandung informasi dan ilustrasi teoretis yang diperlukan - sesuai dengan kerangka analisis. Penerapan kerangka analisis terhadap datapenelitian, dengan sendirinya akan menghasilkan interpretasi dan penilaian. Semua langkah tersebut diperlukan sebagai cara untuk melacak jejak-jejak perkembangan -- dinamika dan kecenderungan - model asal-mula produksi pangan di Indonesia. Pada bagian _Tinjauan_ penulis mencoba mengemukakan secara ringkas pandangan penulis tentang kemungkinan perlunya suatu model alternatif berupa model terpadu tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia. Model terpadu ini memanfaatkan pandangan-_pandangan teori konflik versi neo-Marxis dan neo-Weberian.
Dari Sejarah Nasional Indonesia I diperoleh kesimpulan bahwa pada dasawarsa 1970-an model yang berkembang tidak cukup sahih (valid) karena antara teori dan observasi tidak saling mendukung. Model dibangun dengan menggunakan analisis (bukan pendekatan) ekologis pada tingkat observasi data, namun mengikuti nalar difusionisme pada tingkat abstraksi teori. Buku kedua, Prehistory of the IndoMalaysian Archipelago,menyajikan model yang Iebih kokoh karena ditopang oleh observasi data yang relatif memadai. Model dari dasawarsa 1980-an ini mengajukan penjelasan migrasionis. Model ketiga, dari Emerging Hierarchies, menghadirkan penjelasan strukturalis-Manxia (neo-Marxis). Model dari dasawarsa 1990-an ini secara konsisten menitikberatkan penjelasannya pada faktor-faktor internal - berbagai dinamika dan konflik dalam suatu masyarakat - sebagai unit analisisnya.
Model alternatif yang penulis rekomendasikan melalui penelitian ini adalah model berperspektif neo-Marxis yang dikembangkan oleh Brian Hayden - Competitive Feasting Model. Berbagai model yang bermuara pada paradigma sejarah budaya penulis kritik sebagai terlampau menyederhanakan komponen-komponen dasar sistem sosiokultural serta bagaimana komponen-komponen itu berinteraksi satu sama lain. Paradigma prosesual-fungsional dikritik karena kecenderungannya untuk mereduksi aspek historisitas dan simbolisme kultural data arkeologi (material culture). Paradigma struktural - strukturalisme klasik Levi-Straussian -- juga dikritik karena mencari jawaban cuma dalam alam pemikiran dan jaringan makna budaya yang diciptakan manusia, dan mengabaikan kenyataan bahwa budaya dihasilkan dalam sistem sosial.
Paradigma prosesual sulit untuk mewarnai perkembangan model-model teori asal-mula produksi pangan di Indonesia sebab metodologinya sulit diaplikasikan untuk sifat data arkeologi daerah tropis seperti Indonesia. Perspektif neo-Marxis tidak mengikuti strategi teoretis materialisme budaya a la prosesualisme, pun bukan idealisms budaya a la strukturalisme, karena ia mendasarkan analisisnya pada struktur sosial - sistem ekonomi dan bentuk teknologi - suatu masyarakat.
Ada dua alasan yang penulis kemukakan sebagai argumen kenapa model yang berperspektif neo-Marxis - seperti competitive feasting model ini - merupakan model yang lebih handal untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa asal-mula produksi pangan di Indonesia. Sa1ah satu alasan adalah karena model neo-Marxis memiliki perspektif paling multidimensional - dan sebab itu memberi jawaban yang lebih lengkap, lebih utuh, dan lebih 'cerdas'. Alasan lain adalah karena secara metodologis model ini lebih sesuai dengan sifat data arkeologi di Indonesia - banyak kemungkinan untuk merancang-bangun model melalui bukti-bukti tidak langsung.
"
1998
S12057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chu, Yong-ha, 1962-
Kyonggi-do Paju-si: Sagyejol, 2005
KOR 641.5 CHU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gisa Alvira Putri
"ABSTRAK
Makanan tradisional Jepang dalam bahasa Jepang adalah Washoku. Washoku memiliki berbagai macam varian, salah satunya adalah agemono. Agemono merupakan teknik memasak dengan cara digoreng dan memiliki 4 macam varian yang akan dibahas dalam jurnal ini, yaitu Suage; makanan ini digoreng dengan tidak menggunakan apa-apa, biasanya sayuran, Katsu; makanan yang digoreng menggunakan tepung roti dan diadaptasi dari Eropa, Karaage; merupakan daging ayam berbalut tepung kemudian digoreng, dan yang paling terkenal adalah tempura; merupakan gorengan yang berbalut tepung, isinya dapat berupa seafood ataupun sayuran. Tempura pula diketahui makanan yang dimasak dengan cara digoreng pertama yang ada di Jepang dan pertama kali masuk ke Jepang dari pengaruh bangsa Portugis pada pertengahan abad 16 ke 17. Munculnya teknik menggoreng dipercaya diawali dari Mesir, namun ada pula yang mengatakan bahwa teknik memasak tersebut berawal dari Roma. Pada jurnal disimpulkan bahwa masuknya teknik menggoreng ini berkaitan dengan globalisasi dan akulturasi, karena teknik tersebut merupakan pengaruh dari budaya luar dan Jepang kemudian mengadopsi teknik menggoreng ini sehingga menciptakan sebuah budaya masak khas Jepang.

ABSTRACT
Japanese traditional food is widely known as Washoku. Washoku comprises of many variants, one of which is called agemono. Agemono is cuisine created by four different techniques which will be explained in this journal. The techniques are as follow Suage a fried dish that does not require any type of utensil, mainly for cooking vegetable, Katsu a fried cuisine with bread crumbs adapted from Europe, Karaage a fried chicken wrapped in flour, one of the prominent of Karaage is the tempura deep fried seafood or vegetable, covered with bread crumbs. Tempura is also known as the first fried food in Japan, influenced by Portuguese that entered in the mid 16th and 17th centuries. It was believed the technique to fry food as a method of cooking originated in Egypt, though some also believed it may have stared in Rome. This journal concluded that frying techniques are related to globalization and acculturation, this is deducted by the adoption of foreign culture in Japanese rsquo s rsquo cooking technique which created a particular cooking Japanese cooking style."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zanden, Jan Luiten van
Utrecht: Spectrum, 1989
BLD 914.92 ZAN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Thames & Hudson, 2007
R 641.09 FOO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Since the mid-1990s, the term 'foodscapes' has been used. Its reference to landscape opens it up to a wide theoretical variety and numerous methodological approaches. Through the large 'semantic yard' of the concept of landscape it becomes clear that the approach of foodscapes aims less at the description or pure positivistic analysis of the production, distribution and consumption of food, but is rather open to aesthetic approaches, normative questions, aspects of the connection of food and space with meaning. In this respect, research on foodscapes is not simply a part of food geography but reaches beyond it. With this anthology we contribute to the development of the research field on foodscapes and combine diverse perspectives from different disciplines, locations and theoretical as well as methodological backgrounds on the diversity of what foodscapes can be. Our anthology 'Foodscapes - Theory, History, and Current European Examples' is the result of the collaboration of lecturers and students from the universities of Bucharest, Madrid, Rome and Tübingen."
Germany: Springer VS Wiesbaden, 2023
e20550425
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rotterdam: Uitgeverij Lekturama,, 1990
R. BLD 923.1393 JUL (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>