Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Septriani Noti Hapsari
"Pembelian spontan adalah suatu prilaku pembelian yang tidak terencana dari konsumen. Hal ini tergantung dari banyak faktor, eksternal maupun internal. Dari faktor eksternal bisa disebabkan oleh strategi promosi penjualannya, kemasan, faktor penyusunan di rak penjualan, dll. Sedangkan faktor internal adalah faktor dari dalam setiap individu. Dalam penelitian ini, faktor eksternal yang akan diteliti adalah dampak promosi penjualan (potongan harga) dan faktor internalnya adalah karakteristik prilaku konsumen itu sendiri berdasarkan gaya hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh dampak promosi penjualan (potongan harga) dan karakteristik prilaku konsumen terhadap prilaku pembelian spontan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen HERO. Sampel diambil 100 orang konsumen HERO yang terdapat di dua wilayah yaitu Bogor dan Jakarta Selatan. Cara penarikan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling, dengan teknik analisa data menggunakan Korelasi Pearson dan Regresi Berganda dengan skala pengukuran interval. Korelasi Pearson digunakan untuk melihat korelasi antar variabel sedangkan Regresi Berganda digunakan untuk melihat adanya pengaruh antar variabelnya, yaitu antara dampak promosi penjualan (potongan harga) dan karakteristik prilaku konsumen terhadap prilaku pembelian spontan (impulse buying). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh dari variabel dampak promosi (potongan harga) dan karakteristik prilaku konsumen terhadap pembelian spontan (impulse buying) sebesar 22,2 %. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor lain selain dampak promosi penjualan (potongan harga) dan karakteristik prilaku konsumen mempengaruhi prilaku pembelian spontan sebesar 77,8 %. Kemudian terungkap pula dari dua jenis karakteristik prilaku konsumen berdasarkan gaya hidup, yaitu experiencer dan makers, gaya hidup experiencer lah yang memiliki hubungan dengan prilaku pembelian spontan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prilaku pembelian spontan pada tahapan pertama dipengaruhi oleh promosi penjualan (potongan harga) pada tingkat afeksi, yang kemudian didukung oleh faktor karakteristik prilaku konsumen sampai pada tahap konasinya.

Impulse buying is a consumer unplanned buying behavior, which depends on external and internal factor. The external factors are such as promotional sales strategy, packaging, store shelf-arrangement factor, etc. And an internal factor comes within consumer themselves. The external factor that is going to be examined is the sales promotional impact (discount) and the internal factor is consumer behavior characteristics. This research is aimed to perceive whether sales promotional impact (discount) and consumer behavior characteristics have influence on impulse buying behavior. This research is an explanatory quantitative research which uses accidental sampling. The population of this research is the entire HERO consumers. Sample is taken from 100 people, inhabit in two cities, Bogor and South Jakarta. Pearson Correlation and Multiple Regression are conducted to identify the correlation of interval scale variables and the influence of independent variables [sales promotional impact (discount); and consumer behavior characteristics) on dependent variables [impulse buying behavior]. This research shows that there is an influence of 22,2 % sales promotional impact (discount) and consumer behavior characteristic on impulse buying behavior. This indicates that other factors beside sales promotional impact (discount) and consumer behavior characteristics has 77,8% of influence. And is also revealed that from two kinds of consumer characteristics (experiencer and makers), the experiencer characteristic has the significant correlation with impulse buying behavior. This research concludes that impulse buying behavior, in the first phase is affected by sales promotion (discount) on the affection stage, and then endorsed also by the consumer characteristic factor until action stage (buying).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Fathia
"Penelitian ini berusaha mengeksplorasi fenomena metroseksual yang terjadi di tanah air beberapa waktu belakangan inl. Bagaimana karakteristik dan dasar pemilihan gaya hidup mereka, juga, alasan serta latar belakang pengambilan keputusan mereka terhadap produk perawatan tubuh dan penunjang penampilan.
Pada kerangka konsep dijabarkan mengenai definisi-definisi dan teoriteori yang digunakan dalam penelitian, antara lain mengenai metroseksual, perilaku konsumen, gaya hidup, dan merek.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif/eksploratif, menggunakan metode pengumpulan data melalui studi literatur, data sekunder, dan depth-interview terhadap beberapa informan yang dilakukan secara purposive. Metode analisa data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang didapat dari berbagai sumber Iisan dan tertulis. Data yang didapat kemudian dianalisa dan dicocokkan dengan pola teoritis yang digunakan sebagai acuan untuk menemukan perilaku pengambilan keputusan konsumen metroseksual dalam memilih merek produk-produk perawatan tubuh dan penunjang penampilan.
Hasil data yang didapat berdasarkan penelitian antara lain mengenai karakteristik metroseksual dan dasar pemilihannya, motivasi pembelian produk perawatan tubuh dan penunjang penampilan mereka, juga alasan dan pola pengambilan keputusan pembelian mereka.
Kesimpulannya, bahwa metroseksual merupakan pria-pria yang sangat memperhatikan dan menjaga penampilan disebabkan dorongan dari dalam diri mereka sendiri, menggunakan sejumlah produk perawatan tubuh dan penunjang penampilan yang disesuaikan dengan kecocokan pribadi. Tidak sungkan mengunjungi salon, namun bukan merupakan rutinitas wajib. Mereka ingin tampil trendi, tetapi tidak selalu menerapkan tren fesyen pada penampilan, dan mempunyai kecenderungan 'tidak ingin tertinggal dalam hal teknologi'. Mereka merupakan orang-orang yang sangat rasional dan selektif dalam memperhitungkan pengeluaran, dan berasal dari golongan Social Economic Status (SES) A dan A+. Perilaku pengambilan keputusani mereka terhadap pembelian produk perawatan tubuh dan penunjang penampilan merupakan kombinasi dari Keputusan keteriibatan tinggi (High-Involvement Decision), perspektif pengalaman (Experiental Perspective), dan perspektif pengaruh perilaku (Behavioral lnfluencePerspective).
Temuan fakta dalam penelitian ini adalah bahwa istilah metroseksual yang dikemukakan oleh Mark Simpson, dirasa kurang tepat jika disamaratakan dengan pria metroseksual yang dijadikan sebagai informan penelitian. Hasil wawancara memperlihatkan bahwa mereka gemar memperhatikan penampilan dan perawatan tubuh disebabkan faktor kepuasan pribadi, tanpa embel-embel narsis.
Implikasi yang diperoleh bahwa mereka cukup antusias menanti kemunculan produk perawatan tubuh khusus pria, karena itu, komunikasi yang dibutuhkan untuk menjangkau mereka adalah yang melibatkan panca indera, tidak memaksa atau lebih tepatnya memberikan mereka waktu untuk berpikir, menimbang segala kebaikan dan keburukan dari produk, menumbuhkan dan membangun kepercayaan terhadap produk, sehingga produk Anda dipercaya bahkan dicintai oleh mereka.
Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakan penelitian lanjutan yang tujuannya memperdalam penelitian mengenai masalah-masalah yang berkembang tentang metroseksual dan gaya hidup yang dinamis, juga metroseksual yang cenderung narsis. Sementara itu untuk para praktisi yang mengincar seg men metroseksual diharapkan untuk mengembangkan strategi pemasarannya dengan menggunakan pendekatanpendekatan khusus agar tepat sasaran.

This research tried to explore about metrosexual phenomenon that recently happened in researcher homeland. How are their characteristics and their base of this life style choosing, and also their reason and background of their decision taking about toiletries and appearance enhancing product.
In the concept base, it was explained in detail about definitions and theories used in this research, some of them are about metrosexual, consumer behavior, life style and brand.
Research was being done by using qualitative/explorative approach, using data collecting method through the literature study, secondary data and depth-interview with some informers which was done purposively. Data analyzing method was done by deepening all data collected from direct resource and indirect resource. These collected data, then were being analyzed and confirmed with theoretical pattern which is used as a base to find the behavior of metrosexual consumer as decision maker in choosing the brand for toiletries and appearance enhancing product.
Data result that had been collected was based on research about metro sexual characteristics and their base of choosing, motivation on buying toiletries and appearance enhancing product, also the reason and their motivation of taking decision to buy product,
As conclusion, that metro sexual are the guys that really concern about and maintain their appearance and this is caused by internal private desire from their own self to use toiletries and appearance enhancing product that suit to their personal taste. They are not shy to visit the salon, but that is not must routines. They want to appear in style, but not always follow the newest trend in fashion and they have the tendency for "not being left behind in technology side°. They are very rational and very selective in counting their spent; they come from Social Economic Status (SES) A dan A+ group. Their behavior in decision making of buying toiletries and appearance enhancing product is a combination High-Involvement Decision, Experiental Perspective, and Behavioral Influence Perspective.
Factual finding in this research is the acknowledgement of metrosexual launched by Mark Simpson is not that correct if being confirmed with the metrosexual guys who are the direct informers in this research. The result of interviews showed that the concerning of appearance and treating the body is caused by private self-satisfaction and there is no narcism involved in here.
Implications that can be gathered from this are that they are quite enthusiastic enough to wait the new launching of man special body treatment product, and for that purpose, the communication ways should be done to reach their attention are some ways connected to human's essential five senses, not to push them or in precise way, to give them some time to think, to consider all the goods and bads from the products offered, your ability to raise and to develop their trust to the product offered so your product will be trusted, even will be loved by them.
It is recommended for the next researcher to do a further research which purpose is to deepen the problems arousing the metrosexual and dynamic life style, also a research about the metrosexual guy who has the tendency to be a narcist. Meanwhile, the practicians who set the metrosexual segment as their market target, hopefully will develop their marketing strategy by using special approach, so their strategy can be effectively straight forward to this group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrya Asterrina
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh discount terhadap impulse buying yang diteliti pada konsumen Centro Department Store di Margo City. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Data yang dikumpulkan melalui survey dengan menggunakan kuesioner. 140 responden yang dianalisa merupakan konsumen dari Centro Department Store di Margo City. Pada penelitian ini variabel discount berpengaruh sebesar 31,9% terhadap variabel impulse buying. Hasil penelitian menunjukan bahwa discount berpengaruh signifikan terhadap perilaku impulse buying. Implikasi manajerial dalam penelitian ini adalah kegiatan promosi penjualan dalam hal ini adalah discount dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan impulse buying.

This study aimed to described the effect of discount on impulse buying behavior that studied on Centro Department Store’s Consumer in Margo City. This research is quantitative research with explanatory type of research. Data collected through a survey using questionnaire. 140 respondents are analyzed is the customer of Centro Department Store in Margo City. This study suggest that variable discount influence the variable impulse buying for 31,9%. The results showed that discount affect impulse buying behavior significantly. Managerial implications of this research is that sales promotion activities in this regard is the discounted price may affect consumers in impulse buying."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1985
S21590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Herlina Lumingkewas
"Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan bangunan. Dengan menggunakan bahan tambah (Mikrosilika) telah dicapai suatu campuran beton mutu tinggi sekitar 800 kg/cm'.
Penelitian terhadap prilaku kelelahan beton mutu tinggi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan selama ini, dan terus berlanjut.
Untuk mengetahui perilaku beton mutu tinggi ini dilakukan pengujian di laboratorium dengan cara variasi ukuran benda uji. Metode yang digunakan dalam menganalisis kelelahan beton disini berdasarkan konsep Linier Elastic Fracture Mechanics (LEFM) dengan menggunakan Paris Law dan dikombinasikan dengan Size Effect Law dimana peninjauan dilakukan terhadap perambatan retak, jumlah siklus dan defleksi yang terjadi.
Kekuatan tekan beton mutu tinggi yang didapat ini bila dibandingkan dengan kekuatan tekan beton normal terlihat adanya kenaikan kekuatan sebesar 163%, hal ini yang akan menyebabkan terjadinya kenaikan intensitas tegangan kritis sebesar 32.24 %, terjadi penurunan panjang efektif daerah proses patahan (effectif fracture proces zone length) sebesar 46.73% dengan demikian didapat kenaikan Britleness Number mencapai dua kalinya.
Untuk pembebanan berulang, panjang efektif daerah proses patahan pada beton normal terjadi kenaikan 10 kali dibandingkan beban monoton, sedangkan untuk beton mutu tinggi terjadi kenaikan hanya 4 kali.
Paramater Paris Law yang didapat dalam penelitian beton mutu tinggi ini sebesar n=8 dan log C=-10.8 yang bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terhadap beton normal didapat nilai n = 10.6 dan log C = -18.4."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prastuti Soewondo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanto Sumardi
Jakarta: Rajawali, 1982
332.024 MUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Luhut M.
"Kolom komposit Baja-beton adalah kolotn yang terbentuk dari material Baja dan beton yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban-beban yang bekerja pada suatu struktur bangunan. Kolom komposit diharapkan dapat menjadi sate alternatif yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kekuatan struktur bangunan dengan biaya yang ekonom;s dan waktu pengerja yang cepat. rika dibandingkan dengan kolom baja, kolom komposit memilila daya tahan yang lebih tinggi terhadap suhu, lebih tahan terhadap tekukan, lebih tahan terhadap pengikisan dan lebih kaku. Dibanding dengan kolom beton bertulang, kolom komposit lebih kuat dan daktail. Pada daerah rawan gempa, kolom komposit bajabeton memberikan daktHitas yang lebih balk dan dapat menahan beban lebih lama sebelum dan sesudah beton hancur. Berbagai macam bentuk penampang kolom komposit telah banyak dikenal, dan masing-masing dapat digunakan tergantung pada fungsi struktur yang didukungnya. Pada bangunan gedung bertingkat dan jembatan bentang panjang banyak ditemui tipe penampang kolom komposit yang berbentuk silinder, dimana beton dicor kedalam tabung sibnder Baja. Alasan dipilihnya kolom komposit beton yang dicor kedalam tabung silinder Baja karena dalam penger aannya konstruksi tersebut tidak memerlukan bekisting dan tulangan sengkang lagi, sehingga waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat. Ditinjau dari segi biaya, bentuk penarnpang silinder lebih efisien dan menghemat bahan. Sedangkan ditinjau dari segi kekuatan, bentuk penampangnya yang silinder membuat momen inersia kolom sama terhadap setiap sumbu kolom sehingga kolom relatif sangat kaku. Pada pengujian ini, akan diselidiki sifat kombkwi kolom beton yang dicor kedalam tabung silinder baja. Material yang digunakan adalah beton dan tabung silinder baja yang mempunyai ketebalan yang berbeda tetapi bermutu lama. Diharapkan dari pengujian ini akan didapatkan sifat-sifat prilaku kolom komposit beton yang dicor dalam tabung silinder, yaitu diantaranya : 1. Hubungan antara Beban Eksentris - Lendutan Pada tiap sampel. 2. Hubungan antara Beban Eksentrisitas - Lendutan dengan rasio Dlt berbeda. 3. Hubungan antara Beban Eksentrisitas - Lendutan dengan rasio Dlt sama. Hasil percobaan ini akan dibandingkan dengan perhitungan desain manual dan dapat dijadikan referensi untuk perhitungan analisa kolom komposit bajabeton dengan parameter lain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Karin T.
1997
S2474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>