Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Happy
Bandung: Alfabeta, 2002
338.4 Mar p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohmah
Jakarta: Grasindo, 1997
338.4 HAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salah Wahab
Jakarta : Pradnya Paramita, 1992
338.406 8 SAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salah Wahab
Jakarta: Pradnya Paramita, 1989
338.406 8 SAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rimsky K. Judisseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
910 RIM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Liberty Offset, 2001
910.202 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arfosweda Amin
"Propinsi Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia, yang menjadikan sektor kegiatan pariwisata sebagai aset utama dalam pembentukan perekonoiniannya. Sejalan dengan itu maka jumlah sarana kepariwisataan terus meningkat, akan tetapi laju pertambahan sarana kepariwisataan untuk setiap kecamatan mempunyai tingkat pertambahan yang tidak sama.
Kedatangan wisatawan yang mengunjungi suatu daerah mempunyai peranan dalam meningkatkan pertambahan sarana kepariwisataan di daerah yang bersangkutan, dari kedatangan sampai akan kembali ketempat asalnya. Banyaknya obyek wisata juga mempunyai peran dalam pembentukan sarana kepariwisataan, karena dengan semakin banyaknya obyek keragaman untuk menikmati panorama obyek juga semakin banyak, maka biasanya akan tumbuh sarana kepariwisataan di sekitar obyek wisata. Begitu pula dengan aksesibilitas baik, maka kemudahan untuk mencapai dan keleluasaan bergerak dari suatu tempat ketempat lain juga semakin baik.
Untuk itu masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Dimana tingkat pertambahan sarana akomodasi, ruinah-inakan dan art-shop yang tinggi pada periode 1986 dan 1991 di Propinsi Bali?
2. Bagaimana hubungan keterkaitan antara variabel wisatawan yang datang, jumlah obyek wisata dan aksesibilitas dengan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan?
3. Variabel apa yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2010
790 JUKIN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Makalah (Latar Belakang, Permasalahan, Peran Lembaga Pendidikan Tinggi, Aspek Ilmu Pengetahuan & Teknologi, Penutup). Pengembangan potensi wisata Indonesia sebagai salah satu penyumbang devisa negara. Masalah pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang, salah satunya adalah masalah sanitasi, sering menjadi kendala berkembangnya potensi wisata, yang menyebabkan berkurangnya jumlah wisatawan yang datang ke daerah wisata tersebut. Perguruan tinggi dapat berperan dalam aspek teknologi untuk menunjang pengadaan fasilitas penunjang tersebut, yang akan mendukung berkembangnya potensi wisata di Indonesia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zahira Rahmani Hakim
"Telah dilakukan penelitian pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati tanaman berpotensi obat di Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang, Sumatera Barat. Tujuan utama penelitian yaitu untuk mengetahui keanekaragaman tanaman obat berdasarkan pengetahuan lokal masyarakat Desa Wisata melalui pendekatan emik dan etik. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara dan kuesioner terhadap 80 responden dan 4 orang informan terpilih Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling dan snowball. Kuesioner dibagikan kepada 80 orang responden secara acak. Informan terdiri dari Kepala Adat, Ketua RW, Dukun Kampung, dan Tenaga Kesehatan. Pendekatan etik dilakukan dengan menentukan nilai Frekuensi Kutipan Relatif (RFC), Pebble Distribution Method (PDM), dan nilai kepentingan lokal (Local User’s Value Index, LUVI). Berdasarkan hasil perhitungan RFC terdapat sejumlah 42 spesies tanaman yang dikenali dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. sebagai jenis tanaman yang memiliki nilai Frekuensi Kutipan Relatif (RFC) tertinggi adalah simpadeh atau jahe (Zingiber officinale) sebesar 0,95 dan yang terendah tanaman bungo kana sebesar 0,33. Perhitungan PDM dan LUVI menunjukkan bahwa penelitian berhasil mencatat spesies yang memiliki intensitas pemanfaatan dari yang tertinggi ke terendah. Sedangkan perhitungan nilai kepentingan lokal menunjukkan bahwa tanaman jahe merupakan tanaman yang paling dianggap penting dengan nilai PDM 17 dan LUVI 0,84% dan tanaman lado kutu dianggap paling tidak penting dengan nilai PDM 1,25 dan LUVI 0,06%.

Research has been carried out on community knowledge about the biodiversity of medicinal plants in Kubu Gadang Tourism Village, Padang Panjang, West Sumatra. The main objective of the study is to determine the diversity of medicinal plants based on local knowledge of the Tourism Village community through an emic and ethical approach. The research method was conducted by interview and questionnaire to 80 respondents and 4 selected informants. Selection of informants using purposive sampling and snowball techniques. Questionnaires were distributed to 80 respondents randomly. The informants consisted of the customary head, the head of the RW, the village shaman, and health workers. The ethical approach is carried out by determining the value of the Relative Quotation Frequency (RFC), Pebble Distribution Method (PDM), and the value of local importance (Local User's Value Index, LUVI). Based on the results of the RFC calculation, there are 42 species of plants that are recognized and used as medicinal plants. as a type of plant that has the highest Relative Quotation Frequency (RFC) value is simpadeh or ginger (Zingiber officinale) of 0.95 and the lowest is Bungo kana plant of 0.33. PDM and LUVI calculations show that the study succeeded in recording species that had the highest utilization intensity to the lowest. While the calculation of the value of local importance shows that ginger is the most important plant with a PDM value of 17 and a LUVI of 0.84% ​​and a lado tick plant is considered the least important with a PDM value of 1.25 and a LUVI of 0.06%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>