Ditemukan 243 dokumen yang sesuai dengan query
Pritchard, David C.
New York: Longman, 1995
621.32 PRI l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pritchard, David C.
Harlow: Longman, 1995
621.322 PRI l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Niesewand, Nonie
London: Mitchell Beazley, 1999
R 729 Nie l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Niesewand, Nonie
London: Mitchell Beazley, 1995
R 729.28 NIE l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Turner, Janet
London: B.T. Batsford, 1994
R 729.28 TUR l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Sudjic, Deyan
London: Mitchell Beazley, 1986
R 747.92 SUD l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Rahmawati Agustin
"Sistem penerangan di anjungan minyak dan gas lepas pantai masih didominasi lampu konvensional meliputi Fluorescent light, metal halide dan high pressure sodium (HPS). Lampu-lampu tersebut harus memiliki spesifikasi khusus (tahan terhadap ledakan/explossion proof) sehingga layak digunakan di area berbahaya. Industri minyak dan gas lebih memilih untuk menggunakannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, lampu LED sebagai alternatif solusi penerangan menjadi layak digunakan di anjungan. Berdasarkan analisis perbandingan alternatif yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa lampu LED layak digunakan pada anjungan minyak dan gas lepas pantai. Jumlah kebutuhan lampu yang diperlukan untuk menerangi anjungan adalah 1907 lampu untuk jenis lampu konvensional sementara jika menggunakan lampu LED dibutuhkan 1169 lampu. Total penggantian lampu pertahun untuk lampu konvensional adalah sebanyak 1379 kali, sementara penggantian untuk lampu LED hanya dibutuhkan 164 kali. Sedangkan kebutuhan energi listrik untuk penggunaan lampu konvensional adalah sebesar 1.233.342 kWh sementara lampu LED memerlukan energi sebesar 611.871 kWh. Emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan lampu konvensional adalah senilai 579.239 kg sementara lampu LED menghasilkan emisi senilai 287.365 kg.
The lighting system for oil and gas offshore platforms is still dominated by conventional lamps includes fluorescent lights, metal halide and high pressure sodium (HPS). These lamps must have special specifications (resistant to blast / explossion proof) so it feasible to be used in hazardous areas. Oil and gas industry prefer to use it. Along with the development of technology, LED lighting as an alternative lighting solutions become feasible to use in the platform. Comparative analysis of alternatives conducted in this study showed that the LED lights feasible for use on oil and gas offshore platforms. Total needs light required to illuminate the bridge were in 1907 for this type of conventional light bulbs while if using LED light bulbs are needed in 1169. The total of lamp replacements per year for conventional lights is as much as 1379 times, while the replacement for LED lamps only required 164 times. Electrical energy needs for the use of conventional lamps is equal to 1,233,342 kWh while the LED light requires an energy of 611 871 kWh. CO2 emissions resulting from the use of conventional lamps is equal to 579 239 kg while the LED lamp produces emissions by 287 365 kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43701
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lisgumantika Suha
"Pencahayaan adalah salah satu aspek yang paling mendukung arsitektur. Pencahayaan membuat efek visual tertentu yang mempengaruhi persepsi manusia. Ruang komersial memiliki tujuan utama untuk menjual, sehingga pencahayaan juga dimanfaatkan untuk mempersuasi calon pembeli. Supermarket adalah jenis retail yang menjual beragam jenis produk dan berukuran besar dengan berbagai bagian berdasarkan jenis barang yang dijual. Supermarket mendisplay barang-barang yang dijualnya dengan pencahayaan tertentu supaya bisa menarik pembeli. Supermarket menggunakan sistem self-service dan memiliki banyak bagian, sehingga pengunjung biasa menghabiskan waktu cukup lama di dalamnya. Selain display yang menarik, alur dan atmosfir ruang juga merupakan aspek penting untuk meningkatkan kenyamanan yang berdampak juga pada penjualan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem tata cahaya supermarket dan pengaruhnya terhadap pengunjung untuk membeli dan berkeliling dalam supermarket. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori cahaya, persepsi visual, pencahayaan interior, pencahayaan ruang komersial, dan prilaku konsumen. Studi kasus dilakukan dengan mengamati tata cahaya artifisial secara umum dalam supermarket dari pintu masuk sampai keluar, dan secara khusus mengamati pengaruhnya pada pengunjung atau pembeli pada satu bagian supermarket yang memiliki tata cahaya tertentu.
Lighting is one of the most supporting aspect in architecture Lighting could give visual effect thaLighting is one of the most supporting aspect in architecture. Lighting could give visual effect that affect human perception. Commercial space has main objective to sell, therefore, lighting also used to persuade buyers. Supermarket is a kind of retail store that provide a wide range of products, usually with large space and several sections according to product variety. Supermarket display their products with spesific lighting to attract buyers. With the self-service system and the variety of sections, customers usually spend some time in supermarket. Beside the attractive display, the atmosphere of space is also important to increase comfortness that could affect sales.This thesis aims to determine the lighting system in supermarket and how it affects customers. I use literature studies and case studies as a method in this thesis. Literature studies done by studying lighting theory, visual perception, interior lighting, lighting for commercial space, and consumer behavior. Case studies done by observing artificial lighting in general and the impact to customers in particural sections."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54813
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Faris Baskoro
"Pengaturan pencahayaan yang baik akan memberikan kenyamanan pada saat melakukan aktivitas dan akan meningkatkan produktivitas. Penelitian ini melakukan audit sistem pencahayaan internal pada ruang kelas di Gedung S Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dari hasil audit yang dilakukan pada siang hari, semua ruang kelas pada Gedung S FTUI telah memenuhi standar SNI 03-6575-2001. Namun, terdapat beberapa kelas yang memiliki persebaran cahaya yang buruk sehingga beberapa area bidang kerja pada tidak mendapatkan cahaya yang memenuhi standar. Pergantian sistem pencahayaan dengan tujuan untuk mendapat persebaran cahaya yang lebih baik dan merancang sistem pencahayaan yang lebih hemat energi. Desain dilakukan dengan tiga skenario. Skenario 1 dilakukan dengan mengganti lampu tanpa merubah titik lampu. Skenario 2 dilakukan dengan mengganti lampu dan merubah titik lampu. Skenario 3 menargetkan penambahan lampu dan titik lampu hanya pada ruangan yang memiliki masalah penyebaran cahaya dari hasil pengukuran. Ketiga skenario tersebut disimulasikan dengan kondisi malam hari dan siang hari. Hasil dari analisis desain pergantian menunjukkan bahwa persebaran cahaya pada skenario 2 adalah yang terbaik dari ketiga skenario tersebut dengan penghematan konsumsi energi sebesar 97,33 kWh dan penghematan biaya sebesar Rp9.745.493.
Lighting is one important aspect in human’s life. A good lighting system can provide convenience of sight on daily activities which, furthermore, can affect productivity. This research evaluates the lighting system in classrooms at S building of University of Indonesia. The result finds that every classroom has meet the lighting standards of SNI 03-6575-2001. However, some classroom has a problem in the light distribution across the room that cause certain area does not get enough lighting based on the standards. Three replacement scenarios are done to solve the problem and to make a system with lower energy consumptions. Scenario 1 is done by replacing all the lamp with new LED lamps. Scenario 2 is done by replacing all the lamp with the addition of changing the lights point of the room. Scenario 3 is done by adding lights only in the class that has problem with the light distribution. The study from the simulation shows that implementation of scenario 2 has successfully reduced the energy consumption by 97.33 kWh and reduced the cost by Rp9,745,493."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anak Agung Ngurah Wisnu Yoga Swara
"Tingkat pencahayaan yang baik dapat berimplikasi pada peningkatan produktivitas dalam melakukan pekerjaan dalam ruangan. Pencahayaan yang baik juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan indra mata agar bekerja secara optimal. Pencahayaan pada ruangan sendiri dapat didapatkan baik secara alami maupun buatan. Utilisasi cahaya buatan diperlukan saat cahaya alami tidak dapat memenuhi kebutuhan pencahayaan pada ruangan yang sedang digunakan untuk beraktivitas secara optimal. Sistem pencahayaan dalam ruangan yang optimal perlu memiliki desain yang memberikan intensitas cahaya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada skripsi ini penulis bertujuan untuk melakukan audit terhadap sistem pencahayaan dalam Gedung GK pada fakultas teknik Universitas Indonesia serta kelayakan sistem pencahayaan tersebut terhadap standar yang berlaku, yaitu SNI 03-6575-2001 demi memastikan segala macam kegiatan belajar mengajar yang terjadi dalam ruangan kelas di gedung GK dapat berjalan secara optimal. Hasil audit yang didapat adalah ruang kelas smartclassroom sudah sesuai standar bahkan melebihi SNI-03-6575- 2001 sedangkan ruang latihan komputer tidak ada yang memenuhi standar SNI-03-6575- 2001. Maka dilakukan mitigasi untuk memperbaiki sistem pencahayaan pada ruang kelas tersebut dengan tiga skenario, pada skenario 1 mengganti jenis lampu tanpa adanya perubahan titik lampu, skenario 2 mengganti jenis lampu dan disertakan perubahan titik lampu dan juga skenario 3 hanya dilakukan penggantian jenis lampu pada ruang kelas yang tidak memenuhi standar saja. Direkomendasikan dari penelitian ini untuk menggunakan skenario 3 setelah memperhitungkan segi teknis dan ekonomi.
Good lighting levels can have implications for increasing productivity in doing indoor work. Good lighting can also have a positive impact on eye health so that it works optimally. Lighting in the room itself can be obtained both naturally and artificially. Utilization of artificial light is needed when natural light cannot meet the lighting needs of the room that is being used for optimal activities. The optimal indoor lighting system needs to have a design that provides light intensity in accordance with applicable regulations. In this thesis the author aims to conduct an audit of the lighting system in the GK Building at the Faculty of Engineering, University of Indonesia and the feasibility of the lighting system against applicable standards, namely SNI 03-6575-2001 in order to ensure all kinds of teaching and learning activities that occur in classrooms in the building. GK can run optimally. The results of the audit obtained are that the smart classroom is in accordance with the standard and even exceeds SNI-03-6575-2001 while the computer training room does not meet the standard of SNI-03-6575-2001. Therefore, mitigation is carried out to improve the lighting system in the classroom with three scenarios, in scenario 1 changing the type of lamp without changing the lamp point, scenario 2 changing the type of lamp and changing the lamp point included and also scenario 3 where only the type of lamp is replaced in the classroom that does not meet the standards. It is recommended from this study to use scenario 3 after taking into account the technical and economic aspects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library