Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hastanto S. Kar
Jakarta: Kementrian kebudayaan dan Pariwisata, 2005
R 780.9598 SRI m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Margaret J. Kartomo
Melbourne, : Indonesian Arts Society Press, 1985
R 785 MAR m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Malm, William P.
Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 2005
780.952 MAL tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hernawani
"Studi wacana dengan pendekatan kritikal yang `membongkar' wacana kritik dalam lirik lagu khususnya dalam musik dan komunitas underground, menjadi sebuah kajian menarik. Dalam berkambangnya musik rock atau underground ini, label kuat sebagai `anti kemapanan', pemberontakan, kritik sosial atau sejenisnya....menjadi dasar, apakah merupakan kondisi yang sesungguhnya terjadi. Penggunaan analisis wacana kritikal (CDA) dari Fairclough mencoba menganalisis teks (Erik lagu) dalam musik rock ini. Sedangkan paradigma kritis dari pemikiran Mahzab Frankrut oleh Adorno, Marcuse dan Benjamin menjadi dasar pemikiran la-Ms dari penelitaian ini. Ketika wacana kritik dalam link lagu dalam musik underground yang mereka tampilkan, bukanlah sebuah kritik yang sesungguhnya. Bahwa unsur pasar (market) mendominasi penciptaan link lagu tersebut. Sehingga kesan kritik dan identitas `anti kemapanan', `pemberontakan' menjadi kabur disamping lagu yang dinyanyikan juga `melemahkan' unsur pesan yang terkandung didalam lirik kritis tersebut.
Di awal tahun 1990-an kehadiran musik rock di warnai dengan kemunculan underground sebagai musik dan komunitas. Sebuah istilah atau aliran dalam musik yang mengakar pada aliran-aliran diatas. Yang sebenarnya pula dalam kesejarahan underground (bawah tanah) merupakan dasar dari musik rock ini. Selama perjalannya, identitas musik rock sebagai musik. `pemberontakan' dilihat dari berbagai sudut. Pemberontakan dan sisi musik, gaya berpakaian, life style dan juga lirik. Studi penelitian ini, melihat bagaimana musik rock yang identitasnya sebagai musik `pemberontakan' dilihat dari sudut lirik lagu. Lirik kritik yang ditampilkan dalam musik rock dan wacana kritik sebagai bentuk musik rock, merupakan wacana yang berkembang saat ini. Baik di media massa maupun masyarakat, benarkah lirik kritik dan wacana kritik dalam musik rock terjadi seperti itu...?
Kerangka berfikir dalam persoalan musik, secara global dapat dilihat dalam penyikapannya terhadap musik yang terkooptasi oleh sebuah industri. Industri yang menciptakan sebuah pola perubahan dan `pembohongan' terhadap realitas nilai dari sebuah kritik sosial. Seperti yang diungkapkan oleh pemikir semisal Adorno, Benjamin, Marcuse dan seterusnya. Rock (Underground) tidak melahirkan counter culture yang selama ini digemborkan. Namun merupakan `kamuflase' terhadap nilai kapitalisme yang sudah lekat dalam musik.
Penemuan penelitian ini, dapat dirasakan dalam sebuah kerangka lirik kritik rock (underground). Musik yang awalnya berjiwa kritik terhadap realitas sosial, namun dalam perkembangannya hanya sebagai kepentingan tangan para pemodal. Analisis wacana kritikal dalam penelitian ini menggunakan sebuah pola pemikiran Fairclough (CDA). Analisis wacana dalam Fairclough, menggambarkan dalam sebuah teks di media massa, namun penelitian ini menarik pada arena lirik lagu yang menusuk pada ruang-ruang kritik dalam musik rock (underground). Lirik musik underground yang bernada kritik bukanlah sebuah penggambaran realitas sesungguhnya, tapi penggambaran lirik kritik tersebut merupakan sebuah bahasa ringkasan tranci atau yang bisa dikenal dengan "bahasa pergaulan" yang bukan dari hasil sebuah penghayatan pribadi secara sepihak. Tapi sebuah perpaduan besar dalam kesepakatan dari aspek eksternal para pencipta.
Pemakaian wacana media dalam menulis lirk lagu, menjadi warna dominan menggambarkan kondisi yang sebenaranya bagi pencipta lagu, namun nyatanya tidaklah demikian. Lirik tersebut nyatanya hanya kepanjangan tangan kapitalisme masuk dalam proses penciptaan lirik kritik tersebut. Mereka para underground mania tanpa sadar telah dirasuki, terkooptasi, tereksploitasi dalam nilai-nilai kritik yang merupakan dasar dari kepentingan para kapitalisme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Marlinah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya tindakan keperawatan untuk
menurunkan kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks. Tindakan
keperawatan ini disusun dalam satu “Paket Tegar” yang meliputi terapi informasi, terapi
imaginary dan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Paket
Tegar terhadap tingkat kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks.
Penelitian ini melibatkan 61 suami sebagai responden yang terbagi dalam dua kelompok.
Masing-masing kelompok penelitian terdiri dari 34 responden yang istrinya dirawat di
rumah sakit Cipto Mangunkususmo Jakarta dan 27 responden, istrinya dirawat di rumah
sakit kanker Dharmais Jakarta yang didiagnosis kanker serviks dan memenuhi kriteria
inklusi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan pre and
post test whith control group. Intervensi “Paket Tegar” diberikan selama 60 menit
dengan tiga kegiatan yaitu terapi informasi, Terapi imaginary pemandangan alam dan
terapi musik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Paket Tegar pada kelompok
intervensi (P < 0,001) serta adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Selanjutnya disimpulkan, hasil penelitian ini mengindikasikan
pentingnya memberikan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien khususnya suami
yang secara langsung terlibat dalam pemberian perawatan terhadap pasien yang
memiliki kebutuhan yang berbeda dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan kanker serviks.

ABSTRACT
This study was proposed in relationnto the importance of nursing interventions in
reducing the husbands’ anxiety while taking care of their wives with cervical cancer.
This nursing interventions are packed into a ‘Tegar Package’that includes information,
guided imaginary and musical therapy. The aim of this study was to identify the
effectivness of ‘Tegar Package’ in reducing anxieties of husbands who taking care of
wives with cervical cancer. Sixty one respondens participated in this study. The
respondens were devided into two groups. Each groups consisted of 34 respondens from
Cipto Mangunkusumo Hospital and 27 respondens from Dharmais Cancer Hospital. This
research use a quacy axperimental method using pre and post test with a control group.
The intervenstion was applied within 60. The results showed that there was a significant
difference of the level of anxiety before and after intervenstions in the intervention
group (p<0,001) and there are a significant difference of the level of anxiety between
control and interventions group. This study suggested the importance of involvement of
spouse (husband) in nursing interventions in order to enhance the quality of life of
patients with cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Suhartini
"art is one of the subjects in Senior high school.at school learning art implies some methods and strategies."
Padang panjang: Dinas pendidikan Kota Padangpanjang, 2014
370 JGR 11: 1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Delvin Nathanael Tirie
"Video musik merupakan salah satu platform untuk pertukaran budaya. Walaupun banyak yang mempermasalahkan bagaimana orang Barat merepresentasikan orang Timur berdasarkan prasangka tertentu, masalah ini masih ditemukan di berbagai video musik kontemporer. Representasi merupakan salah satu isu penting saat mencoba merepresentasikan budaya lain dengan benar. Data yang dipilih dalam artikel ini adalah `Lean On` (2015), sebuah video musik yang melibatkan budaya India. Dengan membahas konten visual dalam video tersebut menggunakan teori semiotika Barthes dan Orientalism dari Said, artikel ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada paradoks dalam representasi wanita India. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa penggambaran yang ada merendahkan wanita India sehingga menciptakan sebuah paradoks dalam representasinya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penggambaran seperti ini menguntungkan orang Barat lebih daripada orang India karena hubungan kedua budaya yang sudah ada. Hasil ini akan memberikan kontribusi kepada studi gender dan representasi dengan meningkatkan kesadaran bahwa representasi gender yang melibatkan budaya Barat dan Timur masih perlu dikritik.

Music video is one of the platforms for cultural exchange to happen. Although a lot of people problematize how the westerners represent the East based on prejudice, a lot of contemporary music videos still has this problem. Representation is one of the main issues when trying to represent a different culture correctly. The chosen data for this article is `Lean On` (2015), a music video that heavily involves Indian culture. This article examines how the Indian women and culture are portrayed in the video. By examining the visual content in the video using Barthes` semiotic model and then analysing it with Hall`s representation concept and Said`s orientalism theory, this article aims to prove that there is a paradox in the representation of Indian women. The finding suggests that the depiction of Indian women is patronizing so it creates a paradox in the representation. It also suggests that the depiction benefits the westerners more than the Indian because of the existing power dynamic between the cultures. The finding of this paper will contribute to studies on gender and representation by raising awareness that gender representation involving the East and the West still needs to be criticised."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ranah sumber dan jenis metafora yang
terdapat di dalam lirik lagu-lagu Iwan Fals. Sumber data yang digunakan adalah lirik
lagu Iwan Fals yang bertemakan kritik sosial dari album tahun 1982, 1983, 1986,
1991, 1992, 1993, 2004. Data dipilih secara purposive, yaitu dipilih judul lagu yang
berisi tentang kritik sosial. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson (1980) dan teori
metafora dalam arti luas dari Moeliono (1989) sebagai landasan teori.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan ranah sumber BINATANG yang paling
dominan digunakan di dalam lirik lagu Iwan Fals. Jenis majas yang terdapat di dalam
lagu yang paling sering digunakan pencipta lagu untuk menyampaikan kritik sosial
adalah jenis majas perbandingan langsung atau metafora dan perumpamaan atau
simile. Jenis ungkapan metaforis berdasarkan teori Lakoff dan Johnson (1980) yang
paling dominan terdapat dalam lagu adalah jenis metafora struktural dan ontologis.

ABSTRACT
This study is aim at finding the source domain and the type of metaphor in Iwan Fals?
song lyrics. The song lyrics taken from Iwan Fals album by the year of 1982, 1983,
1986, 1991, 1993, 2004.The data is taken purposively based on the theme songs
?social critics? in Iwan Fals album. This is a descriptive qualitative study using
conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980) and metaphor theory in
broad sense by Moeliono (1989). Based on data analysis, it was found that the trope
being used in the songs lyrics are metaphor and simile. Metaphorical expressions
based on Lakoff and Johnson theory (1980) found mostly in the songs lyrics are
structural metaphor and ontological metaphor."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27763
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyara Alya Noorsyifa
"Gelombang lonjakan popularitas yang dikenal sebagai Hallyu Wave atau Korean Wave bertumbuh pesat bersamaan dengan industri hiburan Korea Selatan akibat ketenaran K-drama dan K-pop di kancah internasional. Eksistensi Hallyu Wave sebagai budaya populer diperkuat dengan lahirnya sebuah fandom besar, terutama pada industri Korean Pop (K-Pop). K-pop kemudian berhasil membentuk komunitas masif di kalangan masyarakat, namun hingga kini keberadaannya masih dianggap sebagai gerombolan imoral yang dangkal. Berangkat dari hal tersebut, studi ingin menunjukan bagaimana partisipasi para K-Pop stan pada kegiatan aktivisme digital melalui project yang diselenggarakan oleh sebuah fanbase di kanal Twitter dengan konsep-konsep, seperti digital citizen, public sphere, serta online community untuk mengkomunikasi sebuah isu maupun fenomena sosial ke khalayak luas. Secara khusus studi ini akan menganalisis fan project @No1LikeHue yang diselenggarakan oleh komunitas seni Atiny (Artiny) dalam menggalang dana untuk sebuah organisasi non-profit sebagai aksi solidaritas dukungan terhadap kelompok marginal. Hasilnya studi ini menunjukan bahwa K-Pop stan adalah kelompok resistensi yang progresif dilihat dari bagaimana mereka mampu memobilisasi sejumlah orang dalam isu-isu sosial yang mendominasi di dunia maya.

The popularity of K-drama and K-pop on a global scale has caused a surge in interest that is known as the Hallyu Wave or Korean Wave, which is growing rapidly alongside the South Korean entertainment industry. A sizable fandom has emerged, particularly in the Korean Pop (K-Pop) industry, which supports the Hallyu Wave's status as a popular cultural phenomenon. K-pop then managed to create a sizable community among the populace, but even today, its existence is still viewed as belonging to an immoral, shallow group. From there, the study aims to demonstrate how K-Pop stans can engage in digital activism through a project run by a Twitter fanbase that uses ideas like digital citizenship, the public sphere, and the online community to inform the general public about an issue. This study will focus on the @No1LikeHue fan project that the Atiny art community (Artiny) ran to raise money for a non-profit as a show of solidarity for marginalized group. According to the findings of the study, K-Pop stans are a progressive resistance movement due to their ability to mobilize a large number of people around social issues prevalent in cyberspace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Elkhaira Zulkifli
"Mempertimbangkan kesuksesan film musikal Disney seperti The Little Mermaid, yang memulai Renaisans mereka dalam musikal animasi, dan musikal panggung terkenal seperti Wicked, yang masih berlangsung sejak dibuka pada tahun 2003, artikel ini menguraikan fungsi lagu dalam narasi musikal, baik di atas panggung maupun di bioskop. Memanfaatkan teori lagu diegetik dan non-diegetik dalam musikal (Plemenitaš, 2016), paradigma naratif, selain menonton musikal, makalah ini akan mempelajari bagaimana musik akan beresonansi dan mendukung alur cerita. Selain itu, artikel ini juga akan membedah adaptasi musikal dari panggung ke film dan bagaimana bentuk seni yang berbeda memiliki tantangan unik dalam menyajikan plotnya. Artikel ini mengeksplorasi mengapa penyertaan musik mengangkat aspek penceritaan, seperti pengulangan melodi dalam sebuah lagu.
Considering the notable success of Disney film musicals such as The Little Mermaid, which started their Renaissance in animated musicals, and acclaimed stage musicals like Wicked, which is been ongoing since its opening in 2003, this article elaborates on the function of songs in the narrative of a musical, both on stage or in cinema. Utilizing the theory of diegetic and non-diegetic songs in musicals (Plemenitaš, 2016) and, the narrative paradigm, alongside watching musicals, this paper will study how music resonates and supports the storyline. Moreover, this article will also dissect the adaptation of musicals from stage to film and how the different art forms have unique challenges in presenting the plot. This article explores why the inclusion of music elevates the storytelling aspect, such as melodic repetition in a song."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>