Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tanzil, Kurniawan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S24424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
S24619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Hastaviningsih
"Skripsi ini berisi tentang dampak akuntansi dan perpajakan dari penerapan ISAK 29 pada perusahaan pertambangan batu bara (studi kasus: PT TMU). Pada tahap produksi, TMU mengeluarkan biaya atas pengupasan lapisan tanah untuk mendapatkan batu bara yang terdapat di area konsensi. Sebelum ISAK 29 berlaku, TMU mengakui biaya tersebut sebagai aset berdasarkan PSAK 33 Revisi 2011. ISAK 29 mensyaratkan Perusaahaan hanya mengakui biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan akses ke cadangan batu bara di masa depan, kemudian biaya yang dikapitalisasi tersebut diamortisasikan dengan metode unit produksi dan disajikan berdasarkan PSAK 19 aset tidak berwujud. Kesimpulannya Perusahaan harus merubah kebijakan akuntansinya untuk memenuhi persyaratan yang ada di ISAK 29 dan segera melakukan penerapan terhadap standar tersebut.

The objective of this study to analyze the impact of accounting and taxation aspect of implementation of IFAS 29 in coal mining company (case study: PT TMU). In Production phase, TMU spends stripping costs to get the coal in area of conssesion. Before IFAS 29 is applied, TMU recognize stripping costs as an assets based on PSAK 33 Revised 2011. IFAS 29 require Company to capitalized only cost which has benefits to improve access to ore in the future, then that cost will be amortized with unit production method and present based on PSAK 19 Intangible assets. The analysis of this paper, give conclusion that The company have to change their accounting policy to meet the requirement of IFAS 29 and apply it as soon as possible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shinta Dewi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
S22838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rihanny Nicolas
"Kegiatan perbankan yang sehat merupakan salah satu unsur yang dapat menunjang perekonomian bangsa dan negara . Sedangkan perkembangan perbankan itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor; diantaranya ialah peraturan-peraturan yang berlaku di bidang perbankan.
Di Negara kita sekarang ini berlaku ketentuan di bidang perbankan dan moneter yang memberikan keleluasaan kepada perbankan untuk beroperasi sesuai mekanisme pasar. Dengan keadaan dan situasi yang d emikian itu, setiap bank dituntut untuk mandiri serta mampu memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada masyarakat agar tetap dapat bertahan dalam era persaingan antar bank yang ketat saat ini.
Keadaan ini akan menimbulkan kesuli tan bagi bank-bank yang kecil dan lemah modalnya, karena kuatnya persaingan menjadi tiang utama untuk bersaing dalam situasi seperti sekarang ini. Bagi bank-bank kecil untuk dapat turut dalam persaingan tersebut memerlukan alternatif pemecahan agar dapat memperkuat modalnya. Salah satu alternatif yang dianjurkan oleh Bank Indonesia sebagai Badan Pembina dan Pengawas Perbankan adalah merger dengan bank lain. Dengan dilaksanakannya merger maka bank-bank tersebut akan dapat memperoleh pertambahan modal, menejemen yang lebih baik dan efisien, serta dapat memperluas wilayah operasinya; sehingga bank-bank tersebut dapat meningkatkan kemampuan bersaingnya juga dapat memperluas dan mengembangkan dirinya.
Selain itu dampak merger juga sangat me guntungkan bagi tata perbankan dan moneter khususnya jika dikaitkan dengan tugas Bank Indonesia sebagai Pengawas dan Pembina bank-bank, karena dengan terlaksananya merger maka unit bank akan menjadi lebih sedikit dan ini akan mempermudah Bank Indonesia dalam melakukan Pengawasan dan Pembinaan Bank.
Dengan demikian merger merupakan alternatif yang sangat baik sekali dalam rangka penyeha t kan t ata perbankan, karena itu perlu mendapat perhatian yang serius; sehingga segala hal-hal yang masih merupakan hambatan bagi ter laksananya merger harus segera dicarikan alternatif pemecahannya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S20363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metania Desfiana Artiani
"ABSTRAK
Setelah 27 tahun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) 1 sudah banyak perusahaan PMA yang didirikan di Indonesia. Dan dalam perkembangannya ternyata terjadi Pula peningkatan dilakukannya merger di antara perusahaan EMA tersebut pada tahun-tahun belakangan ini Perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan PMA yang melakukan merger, baik yang berada dalam satu induk atau perusahaan yang berbeda 4 pada umumnya mendasari kebijaksanaan dilakukannya merger tersebut dengan tujuan antara lain untuk mengembangkan atau pun melakukan ekspansi pada bidang usaha lain sehingga dapat menguasal pangsa pasar yang lebih luas. Atau pada intinya suatu perusahaan melakukan merger bermaksud untuk dapat meraih dan mengatasi persaingan di dalam dunia perdagangan dan industri. Ternyata perkembangan dunia usaha di Indonesia, terutama dengan adanya peningkatan kegiatan merger di antara perusahaan-perusahaan sasta khususnya perusahaan PMA 5 tidak atau kurang diikuti dengan perkembangan perangkat-perangkat hukum baik peraturan yang langsuni berhubungan dengan proses merger tersebut atau pun yang berhubungan dengan aspek-aspek lainnya misalnya aspek perpajakan yang masih berkaitan dengan pelaksanaan merger. Maka dengan keterbatasan informasi berupa literatur dan peraturan-peraturan yang ada pada saat ini melalui penulisan skripsi ini diupayakan menelaah aspek perpajakan pada perusahaan PMA yang melakukan merger di Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meirita Widaningrum
"ABSTRAK
Merger adalah penggabungan antara dua atau lebih perusahaan dengan tujuan untuk
mencapai pertumbuhan yang cepat atau mendapatkan sinergi operasi dan finansial. Menurut
Anthony F. Buono dan James L.Bowditch dalam "The Human Side of Mergers and
Acquisitions" (1989), lebih dari 50% merger yang tidak mencapai keberhasilan strategis
tersebut disebabkan oleh adanya hambatan dalam integrasi sumber daya manusia. Potensi
kegagalan merger bukan hanya terjadi pada hostile take-over, namun juga pada friendly
merger. Perubahan organisasi dan ketidakpastian yang berhubungan dengannya dapat
menimbulkan tekanan, disfungsi interaksi dan konflik antar pegawai dan organisasi.
Perusahaan "X" yang bergerak di bidang pengusahaan minyak & gas bumi dan
berpusat di Am erika Serikat, melakukan merger dengan perusahaan "Z-W" pada 18 April
2000, setahun setelah melakukan program restrukturisasi organisasi secara global. Merger ini
serta akuisisi yang terjadi kemudian atas perusahaan "Y" dan beberapa perusahaan lainnya,
membawa Group "Z" dalam integrasi horizontal dengan penggabungan industri minyak & gas
bumi dan petrokimia, serta sekaligus integrasi vertikal dengan menguasai industri hulu
pengusahaan e nergi m atahari, p enambangan minyak & gas bumi, pengilangan dan industri
hilir petrokimia, plastik, retail bahan bakar dan pelumas.
Wilayah operasi "X" di Indonesia meliputi pantai utara P. Jawa, pantai utara P.
Madura-P. Bali, Papua dan Kalimantan Timur. Melalui kontrak bagi basil (KPS) dengan
PERTAMINA, "X" mendominasi pasokan gas alam untuk wilayah Jawa-Bali. Se:dangkan
kegiatan operasi "Z" pada masa pra-merger meliputi indutri petrokimia (Merak) dan
penambangan batubara (Kalimartan Timur) melah.li joint ventures-nya dengan beberapa
perusahaan lain. Aktivitas "Z" dalam upstream diperoleh melalui kepemilikan hampir separo
saham salah satu KPS milik "X", namun dengan operatorship berada pada "X".
Untuk skala Indonesia, merger an tara "X" dan kelompok "W -Z" ini merupakan
merger yang 'unik', karena seolah-olah terjadi akuisisi oleh kantor perwakilan "Z" Indonesia
terhadap perusahaan "X" Indonesia dengan jumlah asset, usia dan ukuran organisasi yang
jauh lebih besar daripada perusahaan pengakuisisinya.
Studi ini mempelajari merger antara kedua perusahaan tersebut dari perspektif sumber
daya manusia, dengan melakukan evaluasi keheradaan organisasi dalam tahapan integrasi
sumber daya manusia, yang diperoleh dengan menganalisa hasil People Assurance Survey
(PAS) dalam 3 tahun terakhir dan hubungannya terhadap perubahan kebijakan sumber daya
manusia yang dibuat untuk mendukung strategi bisnis organisasi. PAS adalah survai tahunan
yang dilakukan melalui konsultan independen untuk mendapatkan input dari pegawai atas
berbagai aspek o rganisasi, termasuk sumber daya manusia. Survai ini juga digunakan oleh
manajemen sebagai assurance atas komitmennya terhadap pegawai.
Dari analisis PAS dapat disimpulkan bahwa meskipun secara formal proses merger
sudah selesai, namun bagi "Z" Indonesia (ex-"X" Indonesia), proses merger sumber daya
manusia belum selesai. Hasil survai menunjukkan bahwa dalam waktu tiga tahun paska
merger, organisasi masih berada dalam fase 'nanning' -ditandai dengan munculnya semangat
kelompok dan masing-masing anggota organisasi mulai menemukan peran yang 'tepat'namun
organisasi baru ini belum berhasil 'perform' sesuai tujuan strategis merger.
Hasil studi juga menunjukkan kurang dilibatkannya fungsi SDM kantor perwakilan
"Z" dalam proses perencanaan strategi merger-sumber daya manusia. Demikian juga fungsi
SDM "Z" Indonesia, pada paska-merger kurang dapat menunjukkan peran 'pro-aktif' dalam
'menterjemahkan' kebijakan bisnis korporat kedalam kebijakan sumber daya manusia,
sehingga belum dapat berperan sebagai strategic partner.bagi korporat dalam proses integrasi
organisasi
Namun melihat tendensi keberadaan organisasi dalam tahapan integrasi sumber daya
manusia, serta adanya reaksi positif dari anggota organisasi (pegawai dan manajemen) dapat
disinipulkan bahwa proses merger sumber daya manusia sudah berada pada 'arah yang
benar'. Selanjutnya diperlukan peran yang lebih besar dari manajemen, fungsi SDM serta
seluruh anggota organisasi untuk dapat menciptakan adanya merger sumber daya manusia
yang sesungguhnya, untuk kemudian dapat mendukung pencapaian tujuan strategis merger.
Tinjauan keberhasilan merger dari perspektif sumber daya manusia ini mempunyai
kelemahan karena tidak didukung oleh data finansial dan operasi untuk memperkuat analisis.
Adanya perubahan peraturan pemasokan gas dan perpanjangan kontrak bagi hasil yang
mempengaruhi kinerja finansial dan operasi perusahaan serta selang waktu pengamatan yang
terlalu singkat (hanya tiga tahun), menyebabkan penggunaan data finansial dan operasi
sebagai pendukung evaluasi keberhasilan merger ini tidak valid.
Untuk mencegah terjadinya kegagalan suatu merger karena adanya hambatan integrasi
sumber daya manusia, sebaiknya fungsi SDM dilibatkan dalam proses due diligence sampai
pada proses integrasi. Dengan melibatkkan fungsi SDM pada awal oroses merger, dapat
dilakukan kajian mendalam atas kultur dan struktur organisasi target merger, kompatibilitas
kultur perusahaan, strategi integrasi budaya, strategi komunikasi serta program integrasi yang
diperlukan. Sebagai pemain baru global dan dipengaruhi oleh tradisinya, "Z" cenderung
melakukan sentralisasi dalam pelbagai kebijakannya, termasuk sumber daya manusia. Disain
kebijakan sumber daya manusia secara sentral berpotensi tidak efektif untuk diaplikasikan
secara global karena adanya perbedaan nature pasar dan karakteristik tenaga kerja untuk jenis
operasi dan lokasi geografi yang berbeda. Untuk mencapai keseimbangan antara tingkat
efektivitas dan efisiensi yang diinginkan sebaiknya perusahaan mendisain kebijakan yang
secara filosofis bersifat global namun sifat implementasinya regional atau bahkan pada tingkat
negara apabila diperlukan demikian.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S23566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>