Ditemukan 13212 dokumen yang sesuai dengan query
Whitaker, Thomas
Oxford: Pergamon Press, 1976
624.154 WHI d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: Thomas Telford, 1981
624.154 PIL
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tomlinson, Michael John
"Buku yang berjudul "Pile design and construction practice" ini ditulis oleh M. J. Tomlinson. Buku ini membahas tentang desain dan konstruksi bangunan."
London: E & Fn Spon, 1997
R 624.154 TOM p
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Poulos, H.G.
New York: Wiley, 1980
624.154 POU p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Reston, VA : The Society, 1997
624.176 2 SEI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hardjanto
"Pile Cap yang mempunyai fungsi untuk menyebarkan beban dari komponen tekan maupun tarik ke kelompok tiang, sehingga beban terbagi secara merata pada setiap tiang anggota. Pile cap juga mengakomodasi penyimpangan posisi yang diakibatkan oleh beban horisontal. Rekahan (crack) bisa terjadi pada pertemuan pilecap dan tiang pancang dikarenakan momen-momen lentur akibat beban lateral pada kondisi sambungan jepit (fixed) maupun sendi (pinned).
Penelitian ini diawali dengan studi hasil penelitian Kim, Zhang mengenai tahanan lateral pile cap pada grup tiang. Kemudian dilakukan pemodelan pile cap dengan dua macam ketebalan, dengan mengambil 2D dan 3.5D, dimana D adalah diameter tiang pancang. Selain itu diambil juga kedudukan tiang pancang, diatas muka tanah dan dibawah permukaan tanah. Pemodelan dan analisis dilakukan dengan menggunakan software FLPier. Kemudian dilakukan perbandingan hasil analisis pile cap pada ketebalan 2D dan 3.5D.
Defleksi yang terjadi pada ketebalan pile cap 2D pada lead pile, ditunjukkan lebih besar daripada lead pile dengan ketebalan 3.5D. Momen pile cap pada lead pile selalu lebih besar daripada posisi rear, balk pada ketebalan pile cap 2D maupun 3.5D. Pada ketebalan pile cap 3.5 D, momen yang terjadi lebih besar dari momen yang terjadi pada ketebalan pile cap 2D."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14972
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
"
ABSTRAKDermaga tempat bertambat kapal merupakan konstruksi yang harus handal dalam menopang gaya axial dan lateral yang cukup besar untuk kemudian diteruskan struktur balok ke pondasi. Struktur balok beton di Pelabuhan mengalami kerusakan akibat mengelupasnya beton yang berakibat proses korosi pada besi beton yang berakibat dapat menurunkan kekuatan struktur-beton. Pondasi tiang pipa baja dipilih untuk menumpu struktur dermaga, dengan kedalaman tiang 56.00 meter yang tcrjepit lapisan tanah lunak sampai kedalaman 38.00 meter LWS, dan lapisan lempung kaku {stiff} sampai kedalaman yang bervariasi dari 38.00 meter sampai 56.00 meter atau 62.00 meter dibawah LWS. Untuk reperasi dermaga tersebut diperlukan penelitian dan perencanaan perbaikan dermaga beton & sistem pondasinya dengan beberapa metoda analisa struktur dan geoteknik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
"Dermaga tempat bertambat kapal merupakan konstruksi yang harus handal dalam menopang gaya axial dan lateral yang cukup besar untuk kemudian diteruskan struktur balok ke pondasi. Struktur balok beton di Pelabuhan mengalami kerusakan akibat mengelupasnya beton yang berakibat proses korosi pada besi beton yang berakibat dapat menurunkan kekuatan struktur-beton. Pondasi tiang pipa baja dipilih untuk menumpu struktur dermaga, dengan kedalaman tiang 56.00 meter yang tcrjepit lapisan tanah lunak sampai kedalaman 38.00 meter LWS, dan lapisan lempung kaku {stiff} sampai kedalaman yang bervariasi dari 38.00 meter sampai 56.00 meter atau 62.00 meter dibawah LWS. Untuk reperasi dermaga tersebut diperlukan penelitian dan perencanaan perbaikan dermaga beton & sistem pondasinya dengan beberapa metoda analisa struktur dan geoteknik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP 1994 63
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Haries Yolanda
"Dari sekian banyak gedung yang telah dibangun, tentunya ada beberapa gedung yang tidak diketahui desain kondisi eksisting pondasinya baik dilihat dari jenis, kedalaman maupun dimensinya. Untuk dapat menentukan karakteristikkarakteristik dari pondasi yang belum diketahui kondisi eksistingnya tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang belum diketahui untuk mempermudah dalam melakukan analisa.
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan kasus yang akan dianalisa yaitu kasus dimana penulis telah menentukan jenis dari pondasinya yaitu tiang tunggal dengan pile cap menggunakan material beton, tetapi tidak diketahui dimensi maupun kedalaman dari pondasi tersebut. Penentuan dimensi ataupun kedalaman kondisi eksisting tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan low strain dynamic testing. Secara konsep, pengujian maupun interpretasinya tergolong sederhana dimana pengujian ini, pada dasarnya, identik dengan pengujian pemantulan gelombang. Dalam melakukan analisa tersebut, penulis dibantu dengan menggunakan salah satu software geoteknik yaitu PLAXIS v8. Output yang didapat berupa grafik time domain maupun frequency domain.
From many buildings which have been built, there are several buildings have 'unknown' designs of existing condition of the deep foundation i.e. type, length and/or other dimensions. Determining characteristics of deep foundation which have 'unknown' designs of existing condition can be done with considering unknown things to easy for analyzing.In this paper, author decides cases which will be analyzed where cases which author has determined type of foundation i.e. drilled shaft with pile cap, but do not know deep foundation dimensions and lengths. Determining dimensions and lengths of the existing deep foundations can be done with using 'low strain dynamic testing'. The testing and/or interpretation can be simple to do because this evaluation identical with wave reflection evaluations. Analyzing wave reflection, author uses one of Geotechnical Software i.e. PLAXIS Version 8. Outputs which are obtained from PLAXIS v8 that is graphics of time and frequency domain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35327
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Didik Haryadi
"Pemancangan sistem tekan untuk pekerjaan pondasi dalam sering banyak dipilih di wilayah perkotaan. Dampak getaran yang dihasilkan, suara bising yang ditimbulkan dan mudahnya pemantauan kapasitas aksial tekan melalui manometer, menjadi penyebab metode pemancangan ini sebagai alternatif yang dipilih. Namun dalam pengawasannya tetap diperlukan uji PDA Test yang dilanjutkan dengan analisa CAPWAP untuk memverifikasinya. Berdasarkan hasil uji PDA dan analisa CAPWAP yang kami peroleh sejak tahun 2020 hingga tahun 2022, dijumpai beberapa hasil pemancangan dengan sistem tekan mengalami kegagalan kapasitas aksial. Penggunaan analisis regresi linear sederhana dan multivariate dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengetahui hubungan antara masing-masing variabel. Hasil analisis regresi linear biasa untuk tiang SQ25 dan SQ30 menunjukkan bahwa panjang tiang, final set dan tahanan gesek berpengaruh secara signifikan. Dan hasil analisis multivariate pada data No Problem Pile SQ25 dan SQ30 terlihat bahwa Y (ð
ð¢) terhadap X2 (Lp) serta Y (ð
ð) terhadap X1 (DFN) secara parsial yang memiliki korelasi secara tidak signifikan dan untuk variabel lainnya memiliki korelasi yang signifikan. Diperoleh nilai error untuk tingkat keakuratan pada No Problem Pile SQ25, Y (ð
ð¢)=17.70%, Y (ð
ð )=37.47%, Y (ð
ð)=31.75% dan pada No Problem Pile SQ30, Y (ð
ð¢)=20.39%, Y (ð
ð )=34.46%, Y (ð
ð)=33.39%. Dari korelasi penelitian lain diperoleh informasi kegagalan diduga tiang bertumpu pada lapisan tanah berjenis kerikil. Persentase besar kegagalan kapasitas aksial tiang didasarkan pada data yang ada pada interval tiang tertanam (Lp) (0-6 m) sebesar 20.24% dan (30-36 m) sebesar 33.33% untuk SQ25 serta (0-6 m) sebesar 46.154% dan diikuti interval (6-12 m) sebesar 3.704% untuk SQ30.
Piling of pressure systems for deep foundation work is often chosen in urban areas. The resulting vibration impact, the noise generated and the ease of monitoring the axial compressive capacity through a manometer, are the causes of this piling method as the chosen alternative. However, under supervision, a PDA test is still required, followed by CAPWAP analysis to verify it. Based on the PDA test results and CAPWAP analysis that we obtained from 2020 to 2022, it was found that several piles with a pressure driving system experienced axial capacity failure. Therefore a simple and multivariate linear regression analysis was performed to solve the problem of capacity failure by knowing the relationship between each variable. The results of the simple linear regression analysis for the SQ25 and SQ30 piles show that the pile length, final set and frictional resistance have a significant effect. And the results of multivariate analysis on the No Problem Pile SQ25 and SQ30 data, it can be seen that Y (ð
ð¢) to X2 (Lp) and Y (ð
ð) to X1 (DFN) partially have no significant correlation and for other variables have significant correlations. Obtained error values for the level of accuracy on No Problem Pile SQ25, Y (ð
ð¢)=17.70%, Y (ð
ð )=37.47%, Y (ð
ð)=31.75% dan pada No Problem Pile SQ30, Y (ð
ð¢)=20.39%, Y (ð
ð )=34.46%, Y (ð
ð)=33.39%. From the correlation of other studies, information was obtained on the failure of suspected piles resting on gravel soil. The large percentage of pile axial capacity failure is based on existing data on embedded pile intervals (Lp) (0-6 m) of 20.24% and (30-36 m) of 33.33% for SQ25 and (0-6 m) of 46.154% and followed by intervals (6-12 m) of 3.704% for SQ30. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Dokumentasi Universitas Indonesia Library