Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kangjeng Pangeran Arya Kusumadilaga
"Buku ini adalah salinan dari teks karya Kangjeng Pangeran Kusumadilaga. Buku ini merupakan lakon/lampahan yang berkenaan dengan tewasnya tokoh Rajamala. Diawali dengan kisah Bambang Kendhiwratnala menyusul ke negara Wiratha, kemudian dilanjutkan dengan sejumlah adegan, antara lain: Perang antara Rajamala dengan Jagal Birawa, tewasnya Rajamala, dan diakhiri dengan Bagawan Abyasa bertemu dengan Prabu Matswapati, dan Raden Wratsangka sowan ke Mandura."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1930
BKL.0958-WY 48
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Jasadipura I
"Buku ini bercerita mulai dari kelahiran Dasamuka dan juga kelahiran Rama dan saudara yang lainnya. Rama mengikuti sayembara untuk mendapatkan Dewi Sinta. Rama naik tahta tapi kemudian diusir ayahnya karena Dewi Kekayi menagih janji anaknya yang akan menjadi raja. Sinta diculik oleh Rahwana. Anoman menjadi senapati dari Rama. Cerita berakhir pada mengamuknya Indrajid sambil melepaskan senjata Nagapasa. Semua terkena hanya Wibisana yang dapat bertahan tidak goyah dalam serangan tersebut."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1925
BKL.0173-CW 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku Serat Pustaka Raja Jarwa terdiri atas dua bagian, yaitu: 1. Bagian yang berisi cerita Prabu Selacala (Watugunung?) mendatangi Suralaya; 2. Lanjutan cerita Prabu Selacala."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.1055-CW 41
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dari seri dua jilid Lakon Cantangwilis ini mengisahkan penyerangan Wijasena terhadap Singa Mulangjaya, adik Prabu Narasinga, tetapi Wijasena kalah. Bambang Setija bertemu dengan Giwangkaton Narayana, yang akan mengaku dirinya sebagai anaknya bila dapat mengalahkan Narasinga dan adiknya. Dalam peperangan, Setija dapat dibunuh, namiin berhasil dihidupkan kembali berkat pusaka Cangkok Jayamulya. Narasinga kemudian masuk ke badan Narayana dan Singa Mulangjaya memasuki Setiyaki. Narayana menanyakan rahasia kesaktiannya dan meminta seluruh milik Setija termasuk nyawanya, sebagai syarat untuk diakui sebagai anaknya. Jasadnya kemudian dibuang dan jatuh di Surateleng, tempat raksasa-raksasa yang dihidupkannya menunggu. Jim Jimbarayeksa yang mendapat wangsit untuk menemui kamanya, datang ke Surateleng dan bertemu dengan kamanya yang sudah jadi Ditya Cantangwilis, yang sedang menunggu jasad Setija bersama dengan raksasa-raksasa yang lain. Jasad Setija dihidupkan kembali oleh Jim Jimbarayeksa. Setija dan raksasa-raksasa yang dihidupkannya menyerang Dwarawati, dan bertemu dengan Narayana yang sedang dalam perjalanan dari Banjar Patoman ke Dwarawati. Ketika sedang berperang, Sang Hyang Pawang Anala datang, menghentikan peperangan. Narayana tetap tidak mau mengakui Setija, sehingga Sang Hyang Pawala Anala menyuruhnya untuk mengembalikan Cangkok Jayamulya kepada Setija. Setija diajak pulang ke Kahyangan Saptapratala, sedangkan Cantangwilis dan kawan-kawannya disuruh kembali ke Surateleng. Untuk naskah salinan alih aksara ketik, lihat FSUI/WY.56c."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.56b-A 37.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Jasadipura I
"Isi buku ini adalah: 1. Ramayana karangan Walmiki (uraian secara ringkas); 2. Beberapa sarga dijawakan dari Ramayana kakawin, yaitu sarga ke III, sarga ke VII, sarga ke XXVI (hanya sebagian); 3. Gambar berupa foto-foto cerita Rama yang terdapat di Candi Prambanan dan Panataran."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1925
BKL.0172-CW 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Jasadipura I
"Buku ini dimulai dengan cerita Rama bahwa Dewi Sinta masih ditahan di Alengka. Peperangan Rama dan Rahwana masih terus berlangsung. Wibisana yang tetap ada di pihak Rama. Di dalam buku ini juga menguraikan mengenai inti sari cerita Rama yang ada di dalam naskah Melayu dengan judul Hikayat Seri Rama. Juga menguraikan mengenai lakon Rama yang ada di dalam pewayangn dari Ngayogyakarta yang disertai dengan gambar."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1925
BKL.0174-CW 3
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Serat Pustakaraja jilid 9A diawali pada halaman 9 dengan cerita yang mengisahkan mengenai Prabu Yudhistira mengutus Nakula dan Sadewa untuk menghadap dan memohon pertolongan Prabu Sri Kresna di Dwarawati, karena Pringgandani diserang oleh para raksasa dari Negara Prajantara. Serat Pustakarajapurwa jilid 9A diakhiri (halaman 63) dengan cerita mengenai Sang Parta kawin dengan Dewi Gandawati, putri Prabu Arjunayana dari Sriwadari. Pada halaman 64 jilid 9B diawali dengan cerita tentang dua orang musuh Pandawa, yaitu raksasa Kalanarantaka dan seorang lagi berwujud manusia bernama Raden Raswata. Keduanya sangat sakti, tapi akhirnya mereka bisa dikalahkan oleh Prabu Kresna. Jilid 9B ini diakhiri dengan cerita mengenai Arya Burisrawa yang menginginkan Dewi Subadra, namun dicegah oleh Prabu Kresna."
Yogyakarta: Kolff-Buning, [date of publication not identified]
BKL.0448-CW 21
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini kelanjutan dari naskah jilid pertama Cariyos Ringgit Purwa. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi jilid pertama (WY.28)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.29-L 7.21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid kedua dari seri dua jilid naskah salinan ketikan yang belum diketahui naskah induknya. Jilid pertama terdapat pada koleksi FSUI/WY.40. Jilid kedua ini dibuat rangkap dua, keseluruhannya kini tersimpan di koleksi FSUI (G 172b.l-2). Data tentang nama penyalin maupun keberadaan naskah induk, tidak dijumpai dalam teks. Teks jilid II ini memuat 39 lakon wayang, yaitu: 35 Lenga tala (h.37l), 36. Bakda lenga tala (h.383); 37. Ekalaya (h.387); 38. Balesigala-gala (h.391); 39. Sena rabi Rimbi (h.396); 40. Samba lair (h.401); 41. Kluyu + Kedhiratnala (h.404), 42. Gatutkaca lair (h.409); 43. Babat Mertani (h.413); 44. Kumbina (h.415); 45. Jaladara (h.417); 46. Suryatmaja rabi (h.427); 47. Ngastina rabi (h.434); 48. Narasinga (h.440); 49 Pandhawa angsal patih (h.452), 50. Abimanyu lair (h.458); 51. Janaka rabi wanuhara (h.461); 52. Sumitra lair (h.468); 53. Mintaraga (h.468); 54. Irawan lair (h.474); 5 Kretipeya krama (h.475); 56. Nangkula rabi (h.480); 57. Sadewa rabi (h.487); 58. Dewaruci (h.491); 59. Pandawagubah (h.510); 60. Pergola (h.515); 61. Utari (h.521); 62. Maralaya (h.528); 63. Galawati (h.534), 64. Ramaprasu (h.541); 65. Samba maling (h.545); 66. Boma suruwan (h.554); 67. Bratayuda tawur (h.566); 68. Kresna gugah (h.572); 69. Kresna duta Seta Bismapejah (h.583); 70. Sraya Ngastina Kalataka mati, 71. Parikesit dadi ratu (h.650); 72. Wesi aji (h.654); 73. Yudayana jumeneng ratu (h.682)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.41-G 172b (1)
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dari seri empat jilid Serat Kasantikaning Raga ini, memuat beberapa cerita, yaitu: 26. Gathotkaca Keris (h.1-46); 27. Gathotkaca Rajah (47-92); 28. Gathotkaca Selanjana (93-137); 29. Gathotkaca Suci (138-183); 30. Gathotkaca Upas (184-229); 31. Gathotkaca Racun (230-275); 32. Gathotkaca Rawis (276-321); 33. Gathotkaca Tani (322-366); 34. Gathotkaca Bandung (367-412); 35. Gathotkaca Resi (413-458); 36. Gathotkaca Humbel (459-504); 37. Gathotkaca Blangsang (505-550); 38. Gathotkaca angsal Dewi Suryawati (551-596); 39. Gathotkaca Ringin (597-642); 40 Gathotkaca Sindung (643-687); 41. Gathotkaca Pengilon (688-733); 42. Gathotkaca Papa (734-787); 43. Gathotkaca Suranggakara (788-839); 44. Gathotkaca Sukmalawan (840-893); 45 Gathotkaca Cundhuk (894-947); 46. Gathotkaca Ngrejap (948-1011); 47. Gathotkaca Edan (1012-1067); 48. Gathotkaca Kecalan Aji Narantaka (1068-1121); 49. Gathotkaca Gembleng (1122-1167); 50 Gathotkaca Yuta (1168-1213); 51. Gathotkaca Pedhang Wesi (1214-1259); 52. Gathotkaca Lumpuh (1260-1304); 53. Gathotkaca angsal Aji Miji Jatan (1305-1356); 54. Gathotkaca Kibir (1357-1396); 55. Gathotkaca Babat Wana Tunggarana (1396-1443)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.43-NR 534b
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>