Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku ini berisi tembang nyanyian yang memberikan ajaran-ajaran tentang kebaikan budi, untuk diamalkan di dalam kehidupan."
Ngayogyakarta: Mardi Moeljo, 1938
BKL.0922-SS 27
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan dari naskah Br 113, yang tersimpan di koleksi naskah Perpusatakaan Nasional RI. Naskah Brandes tersebut disalinaksara di Surakarta pada bulan Juli 1929, mungkin oleh Mandrasastra. Alih aksara dibuat rangkap dua, satu dikirim ke Panti Boedaja, yang pada waktu itu masih berkantor di rumah Dr. Kraemer, di Surakarta. Naskah serat rerepen asli di koleksi Brandes disalin mulai tanggal 13 Maret 1877. Adapun isinya terdiri dari beberapa bagian, dan untuk setiap teks disertakan pula daftar pupuh dengan keterangan jenis metrum, jumlah bait dan cuplikan gatra pertama dan kedua, sebagai berikut: 1) serat uaran-uran Pekalongan, yang berisi lagu dengan bermacam-macam wangsalan serta mengandung nasehat. Selain itu juga terdapat daftar kata-kata yang berasal dari bahasa Cina dan pengertiannya (h.1-8). Daftar pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) mijil; (6) dhandhanggula; (7) puspa; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) kinanthi; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) kinanthi.; 2) rerepen Magelang, berisi keterangan mengenai nasehat apabila seseorang akan melaksanakan perkawinan/memilih jodoh, semuanya tersusun di dalam tembang. Di damping itu juga berisi suatu teka-teki dan sekaligus diberikan jawabannya (9-13). Daftar pupuh sebagai berikut: (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) sinom; (17) kinanthi; (18) kinanthi; (19) sinom; (20) kinanthi; (21) asmarandana; (22) dhandhanggula; (23)pangkur.; 3) rerepen japara, berisi keterangan mengenai bagaimana seorang pria sedang merayu seorang gadisnya, terangkai di dalam tembang. Di samping itu juga dimuat mengenai teka-teki yang jawabannya juga telah ditulis di dalam tembang tersebut (13-19). Daftar pupuh sebagai berikut: (24) sinom; (25) dhandhanggula; (26) asmarandana; (27) pucung; (28) kinanthi; (29) asmarandana; (30) kinanthi.; 4) rerepen Magelang, berisi keterangan mengenai ciri-ciri seorang wanita yang cantik. Di samping itu juga berisi cerita tentang Raden Putra yang tengah merayu seorang putri yang diumpamakan sebagai penjelmaan Dewi Ratih. Selanjutkan selipkan kata-kata yang termasuk dalam parikan kuna dan jenis tembang (19-23). Daftar pupuh sebagai berikut: (31) mijil; (32) dhandhanggula; (33) asmarandana.; 5) rerepen Yogyakarta, dalam bagian ini pun juga masih memuat mengenai keindahan wanita, yang dilukiskan melalui wangsalan di dalam suatu tembang (24-31). Rerepen (sisipan), berisi keterangan mengenai bagaimana seorang pria yang sedang dilanda asmara dan ia selalu memuji, merayu dan merindukan kekasihnya, yang dilukiskannya ke dalam tembang. Di samping itu di dalam bagian ini juga berisi mengenai teka-teki, namun masih ada kaitannya dengan rayuan-rayuan tersebut di atas (33-39). Daftar pupuh sebagai berikut: (34) dhandhanggula; (35) pucung; (36) sinom; (37) asmarandana; (38) kinanthi; (39) mijil; (40) dhandhanggula; (41) sinom; (42) kinanthi; (43) dhandhanggula; (44) sinom; (45) kinanthi; (46) sinom; (47) asmarandana; (48) pucung; (49) sinom; (50) kinanthi; (51) dhandhanggula; (52) kinanthi.; 6) rerepen Rara Mendut, berisi keterangan mengenai cerita Rara Mendut, Pranacitra, dan Tumenggung Wiraguna di Kerajaan Mataram (39). Daftar pupuh sebagai berikut: (53) dhandhanggula; (54) sinom. Di koleksi FSUI terdapat salinan lagi dari sebagian teks ini, yaitu naskah PR.122a, yang merupakan tembusan karbon h.33-39 dari PR.122. Salinan tersebut diketik dengan tinta ungu tua yang agak lebih jelas dari tinta hitam pada naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.122-A 16.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/PR.122, h.33-39. Untuk keterangan selanjutnya, lihat deskripsi naskah tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.122a-A 16.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 685 (nomor asli adalah KBG Pigeaud 26). Pigeaud memperoleh naskah induk itu dari Jayakusuman pada tanggal 10 Januari 1930. Mandrasastra kemudian meringkasnya pada bulan September di tahun yang sama. Naskah dijilid dengan cara yang salah, sehingga konsep ringkasan tulisan tangan (h.3-10) dijilid di tengah-tengah salinan ketikan (h.2, 11-12). Isi naskah yang diringkas antara lain: candraning waktu, keprihatinan seorang kuli, piwulang mengenai seseorang yang mengagungkan napsu, isi ketika matahari terbit, sejarah R.Ng. Ranggawarsita, peringatan Sinuhun Sultan VII di Yogyakarta digantikan oleh Sultan VIII, peringatan wulang K.P.H. Dipakusuma, dan cerita dewa (dari Pustakaraja), mengenai Hyang Premoni yang berputrakan Kala dan mendapatkan kemarahan, sehingga ia dibuang di hutan Setra Ganda Mayi berupa raseksi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.123-L 8.26
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
I. Supatmaja
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1982
899.221 SUP w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menjelaskan taman-taman yang dibuat oleh para raja pada zaman dahulu sampai pada penjelasan taman Sri Wedari yang berada di Surakarta Adiningrat. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Pangkur; 3. Mijil; 4. Pucung; 5. Asmarandana."
Yogyakarta: SM. Diwarna, 1930
BKL.0158-SJ 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat dua teks, yakni Dongeng Ki Benduljaya dan Rerepen Warni-warni. Isi kedua teks ini mengandung ajaran tentang etika. Dongeng Ki Benduljaya menceritakan kisah seorang yang bernama Benduljaya, asal dari daerah Blora Jawa Tengah, yang memberikan wejangan kepada putra-putranya berkenaan dengan masalah sopan-santun, unggah-ungguh, dan kehormatan diri, manakala pada suatu saat berada ditengah-tengah pergaulan masyarakat. Ki Benduljaya menitipkan pesan kepada putra-putranya agar jangan sesekali meninggalkan adat leluhur dimana pun dan kapan pun juga. Teks ini terdiri dari tiga pupuh sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) mijil. Rerepen Warni-warni merupakan teks yang berisi tentang pelukisan keindahan wanita yang dipandang dari kesempurnaan tubuh dan keagungan pribadi. Rerepen yang dapat dikatakan sebagai syair gandrung asmara ini banyak menonjolkan perlambangan yang ditujukan kepada kemolekan seorang wanita. Ungkapan-ungkapan keindahan tersebut dinyatakan dengan bahasa yang sangat sederhana namun puitis. Teks ini terdiri dari enam buah pupuh sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandhanggula; 4) kinanthi; 5) dhandhanggula; 6) kinanthi. Berdasarkan catatan yang terdapat pada h.i, diketahui bahwa teks ini merupakan salinan dari naskah ?Br 3? dengan judul Dongeng?s en andere verhalen. Yang dimaksud ialah naskah PNRI/LBR 7/3 (46), atau naskah berciri ?3? dalam laci ketujuh Lemari Brandes di Ruang Naskah, Perpustakaan Nasional RI. Lihat FSUI/CL.42 dan CL.91 untuk salinan bagian-bagian lain dari naskah induk yang sama. Naskah ini masuk koleksi Pigeaud semenjak bulan Juli 1929, setelah beliau membelinya dari seseorang yang tidak diketahui namanya, di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.32-A 16.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Elmi Wiarti
"Kita yang menggeluti kebudayaan Jawa, khususnya di bi_dang kesusasteraan, boleh bangga karena memiliki sejumlah pujangga yang telah mewariskan karya-karyanya kepada kita. Misalnya kita mengenal R.Ng. Yasadipura I dan II yang anta_ra lain menggubah kitab Serat Menak, Rama Jarwa, Wiwaha Jarwa, Wicara Keras, Sasanasunu, Arjunasasrabahu atau Lokapala. Sinuhun Pakubuwana IV terkenal dengan gubahannya yaitu Wu_lang Rah yang dipakai sebagai pedoman Para abdi keraton. R.Ng. Sindusastra terkenal dengan karyanya yang berjudul Arjunasasrabahu yang bersumber dari Serat Linda. R. Ng. Rang_gawarsita antara lain menggubah Paramayoga, Pustaka Raja, Jitapsara, dan masih banyak pujangga lain yang juga menghasilkan karya-karya besar (Poebatjaraka,1957). Salah seorang pujangga yang tidak kalah pentingnya da_lam sejarah kesusasteraan Jawa adalah K.G.P.A.A Mangkunegara IV (MN IV), Beliau adalah seorang seniman dan juga filosof yang banyak mewariskan karya-karyanya kepada kita. Karya-_karyanya dalam bentuk tembang (puisi Jawa) banyak digemari dan dikagumi orang, baik dalam maupun luar negeri. Th.Pigeaud dalam majalah Djawa (1927:244) mengakui MN IV sebagai penyair yang menduduki tempat utama dalam hal keindahan bahasa. Dalam keadaan demikian beliau telah mem_peroleh tempat utama dalam sejarah kesusasteraan Jawa. P.T.R. Soedjonoredjo, yang pernah membahas kitab Wedhatama, mengagumi MN IV dalam hal susunan kalimatnya yang sa_ngat menarik untuk didengar, menggetarkan perasaan dan dapat dijadikan sarana penggemblengan serta pembinaan jiwa (Hadi_sutjipto,1979:74). Pendapat-pendapat tersebut di atas didukung pula oleh S.Z. Hadisutjipto (Ibid :75). Jika kita mendengar nama MN IV tentu teringat pada Wedhatama atau Tripama, dua karya MN IV yang paling digemari orang hingga kini. Hal ini disebabkan oleh isi yang terkan_dung di dalamnya dan juga keindahan bahasanya. Akan tetapi kita tidak boleh melupakan karyanya yang lain yang juga sa_ngat indah bahasanya. Misalnya Rerepen, yang menceritakan seseorang yang sedang menghibur diri untuk meredakan kese_dihan karena rindu pada kekasih hati. Dalam Rerepen MN IV memperlihatkan kemahirannya menggubah tembang dengan merangkaikan kata-kata berisi teka-teki atau tebakan dan sekaligus mencantumkan jawabannya secara tersamar. Seni merangkai kata_kata seperti ini menghasilkan suatu bentuk karya sastra yang disebut wangsalan. R.Ng. Sasrasumarta (1956:38) mengatakan, ... wangsalan punika dados bumbu ingkang sedhep sanget bahwa wangsalan merupakan bumbu yang sangat sedap."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menguraikan tentang pengetahuan yang menyangkut masalah kebatinan. Bagaimana cara-caranya mempelajari ilmu kesempurnaan hidup, karena kalau bisa mencapainya maka seseorang akan damai, tentram, bahagia dalam hidupnya. Diantaranya adalah seseorang jangan melupakan diri (asal-usulnya), bagaimana olah batin yang sempurna dalam mengagungkan Allah."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1923
BKL.0033-PW 33
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah salinan yang dibuat oleh staf Dr. Kraemer di Panti Boedaja, Surakarta, tahun 1932. Naskah berisi teks Serat Cabolek (juga disebut Serat Bratatama), yang satu versi dengan redaksi yang oleh Soebardi dinamakan redaksi ke-3 (1975: 5). Teks versi tersebut disusun pada tahun 1866 di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI. Salinan lain dari naskah ini, berupa tembusan karbon, adalah MSB/L.80a, LOr 8367, dan PNRJ/G 190. Naskah babon yang disalin dalam naskah ini tidak diidentifikasikan secara tepat, hanya dinyatakan berasal dari Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.12-A 28.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>