Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P.T.M. Ng. Mangoenwidjojo
"Serat Pramanasiddhi berisi kisah Prabu Aji Jayabaya di kediri mempelajari pengetahuan tentang ramalan, dan ilmu kesempurnaan dalam agama Islam. Berguru pada pendeta utama Maulana Ali Samsujen dari tanah Arab."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1923
BKL.0774-CI 37
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini menceritakan kepindahan Prabu Aji Pamasa dari nagara Kediri ke daerah Pengging, yang disebut kerajaan Witaradya."
Surakarta: Albert Rusche, 1924
BKL.0107-CH 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini tentang Prabu Jayabaya yang berguru kepada Syeh Ngali Samsu Jen dari negara Rum. Dijelaskan mengenai keadaan tanah Jawa yang pertama kali diisi manusia. Selain itu, ia menjelaskan juga bahwa akan mengalami tiga jaman besar, yaitu; 1. Kaliswara; 2. Kaliyoga; 3. Kalisangara. Asal koleksi milik R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.19-KT 12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Ngabehi Mangoenwidjojo
"Serat pramanasiddhi menceritakan ketika Prabu Aji Jayabaya berguru pada sang Maulana Ngali (Ali) Samsujen, seorang raja pendeta agung di tanah ngerum (Arab). Prabu Jayabaya belajar mengenai ilmu ?kasampurnan? dan pengetahuan tentang ramalan/meramal jaman. Buku ini diakhiri dengan daftar nama raja-raja Jawa, dari raja Prabu Maha Dewa Bupaddha sampai dengan Susuhunan Paku Buwana X, Surakarta."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1935
BKL.0116-CI 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan petikan ringkas dari serat Babad Sengkala Ageng, yang juga disebut Serat Pustakaraja Wedha dan terdapat dalam Serat Pustakaraja Madya. Petikan ini berisi cerita Prabu Jayabaya di Kadiri yang ingin memeriksa pedesaan yang termasuk dalam wilayah kekuasaan Kadiri. Rupanya naskah yang diringkas adalah milik Kiliaan-Charpentier. Ringkasan dibuat oleh Pigeaud atau stamya pada tahun 1927."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.45-B 3.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tentang sejarah Tanah Jawa yang konon disusun oleh Prabu Jayabaya dari Kediri. Diceritakan bahwa pada mulanya Pulau Jawa sama sekali belum berpenghuni manusia, yang ada hanya jin, peri, prewangan , brekasaan, iblis dan sebagainya. Keadaan seperti itu terdengar oleh Raja Rum dari para saudagar yang pernah singgah di sana. Raja Rum memerintahkan kepada patihnya dan Tuan Sebakir untuk membawa manusia ke Pulau Jawa agar dapat mengolah tanahnya. Manusia yang dibawanya berasal dari Keling sebamyak 2.000 orang. Sebelumnya mereka tinggal di sana sang Patih dan Tuan Sebakir membuat suatu upacara tumbal, yakni dengan meratakan sebuah gunung. Akan tetapi akibatnya tidak terduga karena para penghuninya yang terdiri dari para lelembut menjadi kacau balau dan terusik kehidupannya. Semar dan Togog sebagai pemuka atau pengayom bangsa lelembut itu kemudian menghadap utusan raja Rum tersebut. Setelah dijelaskan maksud baik sebenarnya dari Raja Rum membawa manusia ke Pulau Jawa ini maka menjadi maklumlah kedua tokoh pemimpin lelembut tersebut. Bahkan oleh Patih dan Tuan Sebakir kedua tokoh tersebut tetap diminta sebagai penganyom Pulau Jawa sepanjang masa. Sebelum kedua utusan Raja Rum itu meninggalakan Pulau Jawa, Semar dan Togog diberitahukan mengenai jangka atau ramalan segala peristiwa yang akan terjadi di Pualu Jawa, yang kira-kira akan berumur 350.000 tahun. Teksnya ditulis dalam tembang macapat, terdiri dari dua pupuh yakni sinom dan pangkur. Pupuh sinom terdiri dari 41 pada (dyan mangapus kang susastra, lukita lampa kang pinrih) dan pupuh pangkur terdiri dari 43 pada (mung suwidak taun sirna, nulya Allah akarya raja malih). Naskah ini merupakan salinan ketikan hasil garapan Panti Boedaja tahun 1932. Babonnya ialah PR.15, yang kini telah hilang dari koleksi FSUI. Pengarang teks asli tidak diketahui. Adapun tentang penyalinan naskah: menurut kolofon belakang (h.13) naskah babon (PR.15) disalin oleh R. Panji Sugriwa pada tahun 1931 dari sebuah eksemplar yang disalin dua nelas tahun sebelumnya, yakni tahun 1919. Selain itu, bait pertama pupuh sinomnya (h.1) berisikan sebuah sandi asma, berbunyi Dyan Lurah Atmasuwita: penyunting menduga Atmasuwita tadi adalah penyalin bertarikh 1919 tersebut. Pada waktu naskah ini disalin petugas Panti Boedaja diketik rangkap empat. Pada koleksi FSUI masih terdapat dua eksemplar, berciri A 30.02a-b, yaitu ketikan asli dengan tembusannya. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.14-A 30.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari beberapa teks. Teks pertama (h. 1-213) berisi cerita tentang Raja Rum dan Wali Sanga. Teks kedua (h.218-222) berisi kisah Raja Jayabaya. Teks ketiga (h.230-770) berisi teks Babad Mataram dan kemudian Serat Pralambang Jayabaya. Antara teks satu dengan lainnya dibatasi dengan beberapa halaman kosong. Melihat perbedaan gaya tulisan, kemungkinan naskah ini ditulis oleh lebih dari satu orang. Teks pertama, huruf kursif dengan suku panjang ke bawah, sedangkan jenis tulisan pada teks lainnya sama: beraksara kursif tetapi pendek dan berkesan lebih bulat. Pada teks ketiga terdapat kolofon pembuka (h.230) yang menyatakan bahwa naskah telah disalin pada tanggal 7 Sura, Wawu 1842 22 (Januari 1912), di Yogyakarta. Naskah ini diterima Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta pada bulan Oktober 1927. Mandrasastra telah membuat ringkasannya pada bulan Oktober 1937, namun ringkasan tersebut kini tidak diketahui lagi keberadaannya. Pada naskah ini juga terdapat beberapa catatan peringatan kelahiran, pernikahan, dan lain sebagainya. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) girisa; (4) dhandhanggula; (5) durma; (6) asmarandana; (7) mijil; (8) dhandhanggula; (9) sinom; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) ?; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) asmarandana; (17) durma; (18) kinanthi; (19) dhandhanggula; (20) maskumambang; (21) sinom; (22) durma; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) pangkur; (26) mijil; (27) megatruh. Teks kedua daftar pupuh sebagai berikut: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) dhandhanggula. Teks ketiga, daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) asmarandana; (6) ? ; (7) sinom; (8) durma; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) asmarandana; (12) megatruh; (13) megatruh; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) mijil; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) dhandhanggula; (21) sinom; (22) kinanthi; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) mijil; (26) dhandhanggula; (27) pangkur; (28) dhandhanggula; (29) pucung; (30) durma; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) dhandhanggula; (34) asmarandana; (35) durma; (36) sinom; (37) girisa; 38. (pangkur; (39) kinanthi; (40) durma; (41) megatruh; (42) dhandhanggula; (43) kinanthi; (44) pangkur; (45)asmarandana; (46) sinom; (47) asmarandana; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) durma; (51) maskumambang; (52) dhandhanggula; (53) mijil; (54) durma; (55) sinom; (56) asmarandana; (57) durma; (58) sinom; (59) dhandhanggula; (60) asmarandana; (61) sinom; (62) sinom; (63) kinanthi; (64) dhandhanggula; (65) asmarandana; (66) sinom; (67) sinom; (68) dhandhanggula; (69) mijil; (70) megatruh."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.185-NR 4
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Prabu Astradarma, raja di negara Yawastina sampai pada pernikahannya dengan seorang putri dari kerajaan Kadiri."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0181-CS 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi serat gendrayana, menurut catatan yang terdapat dalam naskah, diketahui sebagai bagian dari pustakaraja madya, karangan Ranggawarsita. Roman sejarah ini menceritakan kisah Sang Prabu Gendrayana di Ngastina, mulai dari terbakarnya istana sampai cerita lahirnya Raden Narayana, kemudian bertemu dengan para dewa yang mengajarkansegala hal tentang pemerintahan. Raden Narayana di kemudian hari dikenal sebagi Prabu Aji Jayabaya. Lanjutan cerita tentang Raden Narayana, lihat Serat Narayana (MSB/L.228-229). Dalam naskah ini ada beberapa coretan, semacam koreksi dengan menggunakan pensil maupun tinta berwarna hitam. Teks tampaknya belum berakhir, dan tidak ada keterangan tentang penulisan teks maupun penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.34-NR 342
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Kalasurya yang termuat pada naskah KBG 596. Terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh (47 buah), catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh perpupuh. Dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafiiya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Desember 1931. Teks ini menceriterakan seorang tokoh yang bernama Jayalengkara bertahta di kerajaan Purwacarita. Kepemimpinannya sangat adil dan makmur, serta disegani oleh kerajaan 4ain. Jayalengkara menyuruh hambanya untuk melamar 4 putri dari panataran putra dari Prabu Gusti Raja Sapaka, maka Jayalengkara bergelar Kalasurya. Prabu Kalasurya akhirnya jatuh cinta kepada kakaknya sendiri, dan mendapatkan kutukan dari dewa, maka matilah Prabu Kalasurya. Putra-putranya pergi meninggalkan Purwacarita menuju kerajaan Majapura, sedangkan putrinya yang bernama Retna Pambayun menjadi ular naga yang menjaga kerajaan Purwacarita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.30-L 6.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>