Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mellema, Toewan R.L.
"Cerita ini diambil dari Serat Babad Demak, yang tersimpan di Museum Nasional di Betawi. Dikisahkan bahwa Ki Pandhanarang seorang yang sangat kaya raya di wilayahnya. Membuka lahan di Tembayat yang kemudian orang-orang dari Semarang menyusul dan ikut pindah ke daerah yang banyak memberi ilmu pengetahuan."
Surakarta: De Bliksem, 1929
BKL.0609-CH 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini dibeli oleh Pigeaud pada bulan Nopember 1935 dari Cirebon. Berisi saduran ceritera Betal Jemur, disusun dalam tembang macapat sebanyak 18 pupuh. Melihat beberapa nama tokoh lain yang terdapat dalam teks, terutama dari pupuh-pupuh terakhir, teks ini berkesan masih berhubungan dengan siklus ceritera Menak. Bandingkan Poerbatjaraka 1940: 75-76, tentang naskah Lontar Engelenberg no. 42 (lontar 82 E 42) di Perpustakaan Nasional RI, yang juga bertokohkan Betal Jemur ini. Teks ini diringkas oleh Mandrasastra pada bulan April 1936. Berikut adalah ringkasan alur ceritera tersebut. Tambi Jumiril mendapatkan wangsit, kemudian naik haji ke Mekah; ke pulau Kadam menghadap seorang pendeta bernama Kanjumukin, ia mohon penjelasan mengenai mimpi pada waktu naik kapal. Menerangkan leluhur pembesar Arab bernama Abdullah Manap, kemudian Abdullah Manap menurunkan dhampit: (1) bongkok dan berperilaku jelek bernama Umiyar mengadakan Abujahal; (2) mengelik (meliuk ke belakang) bernama Ibnu Asim. Ibnu Asim menurunkan seorang putri bernama Simah Miya dan dua orang putra bernama Ibasib dan Abdul Mutalib; Abdul Mutalib ini menggantikan menjadi pemimpin di Mekah bergelar Adipati. Tambi Jumiril kawin dengan Simah Miya. Setelah itu menceritakan Mayadin; yang menjadi raja Prabu Kobat Syah turun-tumurun sampai Prabu Rurustam. Patih Mayadin bernama Bakti Jamal. Sang Patih bersedih karena melihat kitab Kadam Makna memberikan penjelasan, bahwa matinya Bakti Jamal kurang 40 hari kemudian memberi petunjuk supaya Bakti Jamal melaksanakan 'ngluwat' (kluwat=liang kubur). Menjelang hari ke-40 patih Iklas-Ajir menengok Ki Bakti Jamal kemudian mengajak menghibur diri, pada akhirnya Bakti Jamal dibunuh Ki Patih yang ingin memiliki harta karun yang pada waktu itu ditemukan oleh Bakti Jamal. Ki Patih membuat rumah dan taman di tempat harta karun tersebut ditemukan. Selanjutnya menghias taman dan bangunan. Patih Iklas Ajir menemui Nyai Bakti Jamal memberikan uang dan bercinta supaya sewaktu-waktu nantinya melahirkan seorang putra diberi nama Betal Jemur karena menurut pesan Bakti Jamal. Betal Jemur kemudian lahir, setelah umur 7 tahun disekolahkan (pesantren) kepada Pendeta Lukman Hakim hingga mengerti tentang Kadam Makna. Betal Jemur menebak kambing yang dibunuh oleh tukang kebon Patih Aklas Ajir, menyebabkan sedih ki Patih, pada akhirnya tumbuh kekhawatiran dan berkata kepada 'tukang tuwek' supaya membunuh Betal Jemur. Betal Jemur disertai oleh 'juru tuwek' akan dibunuh di tempat yang sepi, namun kemudian juru tuwek itu membunuh kambing, hatinya diberikan kepada sang Patih dikatakan sebagai hati Betal Jemur. Sang Raja bermimpi, akan tetapi lupa kemudian memerintahkan Ki Patih supaya mencari orang yang dapat membuka mimpinya. Ki Patih setelah dibohongi oleh tukang tuwek masalah Betal Jemur masih hidup, sang Patih kemudian memberikan klenik kepada Betal Jemur namun Betal Jemur tabah. Patih Iklas Ajir menghadap sang raja melepaskan keluhan Betal Jemur. Betal Jemur dipanggil sang raja, melaporkan hal yang terjadi, kemudian ki Patih dibunuh raja. Betal Jemur diwisuda sebagai patih. Betal Jemur menebak isi mimpi raja yaitu seorang abdi ngabei menganggu isteri selir. Betal Jemur menebak putra raja yang sedang lahir dan diberi nama Nursewan (R. Yayi). Betal Jemur menebak anaknya peninggalan Alkas Ajir yang baru saja lahir dan diberi nama Bastak, di kemudian hari menjadi patih menggantikan Nursewan. Betal Jemur berangkat ke tanah Ajam, diutus membunuh para jejaka dan menyobek perut perempuan karena menurut ramalan Betal Jemur hal ini akan membuka rahasia R. Yayi Nursewan. Adipati Abdul Mutalib memusyawarahkan mimpi kepada para nujum. Isteri Adipati Abdul Mutalib bernama Dewi Kalimah mengandung 3 bulan bermimpi ditemui Nabi hingga 'berganti' 4 kali. Betal Jemur sampai di Mekah disanjung dan dihormat oleh Abdul Mutalib. Prabu Meyadin, Sri Kobatsah meninggal diganti oleh putranya, Sri Yayi Nursewan, dan patihnya Ki Bestak. Raja Nursewan mengutus seseorang untuk memberi tahu kepada Betal Jemur. Isteri Abdul Mutalib melahirkan seorang putra diberi nama Ambyah oleh Betal Jemur. Amir Hamzah lahir bersamaan dengan anak Jumiril, Patih Ki Adipati. Betal Jemur pulang ke Medayin dijunjung oleh Sang Raja. Patih Bestak bertindak jahat. Cerita dihentikan kemudian disambung dengan cerita Amir Ambyah berumur 10 tahun. Menceritakan perjalanan dan sejarah Amir Ambyah dengan Umarmaya pada setiap hari selalu ugal-ugalan. Tidak terdapat keterangan tentang penulisan/penyalinan teks pada naskah ini. Adapun tentang penyalinan naskah, gaya tulisan, tata halaman serta jenis kertas yang dipergunakan menunjukkan usia naskah yang cukup tua (awal abad 19?); ciri-ciri tulisan mirip dengan gaya tulisan pasisir barat, sekitar wilayah Cirebon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.65-NR 278
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah menceriterakan Ratu Sepuh di Sindureja, yang bernama Sindukrama. Ratu tersebut mempunyai tabiat yang sangat buruk terhadap punakawannya, sehingga mendapatkan kutukan dari Bathara Indra. Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah FSUI/CH.55, yang dilakukan oleh Mandrasastra pada bulan November 1931. Naskah dibeli Pigeaud bulan Oktober 1931 di Banyuwangi pada bulan Oktober 1931, yang kemudian dibuatkan ringkasan tersebut. Untuk keterangan lain mengenai daftar pupuh dan isi selengkapnya tentang teks ini lihat pada FSUI/CH.55."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.6-A 25.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan catatan keterangan atau penjelasan dari kata-kata sukar yang terdapat pada ceritera Tawang Alun, dilakukan oleh Mandrasastra, sekitar tahun 1931 di Surakarta. Tidak terdapat keterangan mengenai identitas naskah Tawang Alun induk. Di antara h.18-19 tersisip selembar kertas yang berisi catatan yang mirip, tetapi mengambil dari sebuah Serat Sri Tanjung. Lihat FSUI/BA.300 untuk naskah lain dengan isi yang kira-kira sama. Bandingkan SJ.33 dan SJ.44 untuk naskah lain yang merupakan kumpulan nama tokoh dan tempat dari karya Tawang Alun yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.345-W 69.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Setiawati
"Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks Cariyos Para Empu ing Tanah Jawi. Teks ini merupakan salah satu teks yang ada dalam naskah koleksi FSUI dengan kode KR 3 dan berjudul Sajarah Para Empu kaliyan Dhapuring Dhuwung. Teks ini ditulis menggunakan bahasa Jawa, aksara Jawa, dan berbentuk sekar macapat. Teks ini bercerita tentang sejarah para empu yang membuat keris dan senjata lainnya di Jawa. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode intuitif. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi standar dengan melakukan perbaikan teks. Selain suntingan teks, penelitian ini juga menyajikan pedoman alihaksara, ringkasan cerita, serta pohon silsilah para empu di Tanah Jawa berdasarkan teks tersebut.

This undergraduate bachelor thesis presents descriptions and editing text of the text of Cariyos Para Empu ing Tanah Jawi. This text is one of the texts that is contained in the manuscript collection, owned by FSUI with code KR 3 and entitled Sajarah Para Empu kaliyan Dhapuring Dhuwung. This text was written by using the language and alphabet of Javanese and was shaped in sekar macapat genre. This text tells the history of the masters who made keris and other weapons in Java. Philology research method that used in research is intuitive method. This editing text is conducted by applying the standard edition method critical method by doing text refinement. Beside editing text, this research also presents guidelines translation, summary of the story, and genealogy of the masters of keris in Java based on the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Prahara
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana cerita dan juga peranan seorang tokoh di dalam naskah Cariyos Ki Betal Jemur. Penelitian ini bertujuan untuk menerbitkan suntingan teks Cariyos Ki Betal Jemur dan menjelaskan peranan tokoh Betal Jemur yang terkandung di dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah kerja filologi, yaitu meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan alih aksara. Penelitian ini menghasilkan suntingan teks dengan menggunakan edisi standar sebagai asas dalam proses alih aksara. Sedangkan untuk analisis peranan salah seorang tokoh, berdasarkan teori sastra mengenai analisis tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam buku Memahami Cerita Rekaan (1991) oleh Panuti Sudjiman. Dari hasil suntingan teks tersebut diketahui isi cerita dan juga peranan-peranan yang dilakukan oleh Betal Jemur.

This study discusses about the main story and also the role of a character in the Cariyos Ki Betal Jemur manuscript. The purpose of this study is to publish the text editing of Cariyos Ki Betal Jemur and to describe the role of characters that contained in the story. Methods used in this study refers to the work step philology, wich includes an inventory of manuscripts, manuscripts description, and transliteration. This study produced a text edits by using the standart edition as the basis for the process of transliteration. Whereas for the analysis of the role of one of the characters, based on literary theory of character analysis and character building on Memahami Cerita Rekaan (1991), a book by Panuti Sudjiman. By that text edits can knowing content of the story and also the roles that Betal Jemur has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Poedja Ardja = Pujaharja
"Buku ini berisi piwulang orang tua jaman dahulu mengenai kaitan pemberian nama kepada anak-anaknya. Pengaruh nama yang disandang seseorang dan harapan-harapan yang termuat di dalam nama tersebut."
Semarang: Benjamin, 1911
BKL.0835-PW 137
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Soewignja
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.222 SOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Makam Sunan tembayat adalah salah satu peninggalan Islam yang memiliki nilai sejarah tinggi. Oleh sebab itu sebagai peninggalan sejarah dan purbakala,Makam Sunan Tembayat tentu memiliki banyak fungsi dan nilai,sebagai bukti dan sumber sejarah,objek kajian ilmu pengetahuan sejarah dan budaya,serta dipandang dari dimensi ekonomidapat dijadikan sebagai objek wisata budaya...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>