Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini berisi cerita wayang purwa dengan lakon: Bangbang Swihastha, karya Ranggawarsita. Tokoh Bambang Dwihastha adalah putra Dyah Yogawati dan cucu Bagawan Yogiyasa. Sebenarnya Bambang Dwihastha adalah putra Arjuna. Dwihastha ingin bertemu dengan Arjuna (ayahnya) di tengah jalan bersua dengan Prabu Bisaka yang hendak ke Dwasawati. Prabi bisaka minta pertolongan Kresna untuk berperang melawan Prabu Gajah Marapah yang menguasai istananya. Prabu Gajah Marapah dapat dikalahkan. Bambang Dwihastha dikawinkan dengan Bisawati, putri Prabu Bisaka, dan Bisakesi putri patih Bisakesa."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1927
BKL.0511-WY 19
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Mudana
"Buku ini berisi enam lampahan, yaitu: 1) Lampahan Lahirnya Gathotkaca; 2) Lampahan Prabu Wibisana mencari Penjelmaan Bathara Guru; 3) Lampahan Lahirnya Abimanyu; 4) Lamapahan Lisah Jayengkaton; 5) Lampahan Srikandhi menjadi pria; 6) Makutharama."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1920
BKL.0893-WY 46
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.222 RAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan lakon wayang purwa seperti: lampahan Arjuna wiwaha; serat Rama; Begawan Wisrawa; Sang Kumbakarna. Pada akhir teks terdapat silsilah Sri Susushunan Paku Buwana X yang merupakan keturunan ke-13 Prabu Brawijaya ditulis dengan huruf latin."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.13-KS 56
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan cerita lakon wayang berjudul Ismaya Laku. Cerita diawali dengan kisah sang Brahmana yang disuruh oleh ayahnya (seorang raja) untuk pergi ke tanah Jawa untuk menaklukkan Kerajaan Astina. Cerita diakhiri dengan kisah Hyang Kala yang memperlihatkan kesaktiannya"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.1063-CW 34
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dari seri dua jilid Cariyos Ringgit Purwa yang menyalin dari naskah KBG 679-680. Penyalinan dikerjakan pada tahun 1929 untuk kepentingan penelitian Pigeaud di Surakarta. Keterangan tentang penulis/penyalin naskah tidak ditemukan dalam teks. Teks berisi catatan dan cuplikan daftar pupuh lakon wayang purwa versi Yogya-karta. Lihat Pigeaud dan Moens 1931:335 untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.28-L 7.20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini kelanjutan dari naskah jilid pertama Cariyos Ringgit Purwa. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi jilid pertama (WY.28)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.29-L 7.21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah Kurawa yang berusaha membunuh Pandawa. Pertama-tama Bratasena dibuat mabuk, dan dimasukkan ke sumur Jalatunda. Saudara-saudara Bratasena diundang ke Astina, dengan alasan akan diadakan penyerahan separuh negara. Sambil menunggu kedatangan Bratasena, Puntadewa disuruh mengatur ketandan, Arjuna menjual kapur sirih, Nakula dan Sadewa menggembalakan kambing dan itik. Raksasa Batangsidalancang, penjaga gada kepunyaan Bratasena, marah ketika gada itu diangkat oleh Kurawa untuk dipukulkan kepada Puntadewa. Pihak Kurawa mengadakan sayembara untuk mencari orang yang sanggup mengangkat gada itu. Hyang Antaboga menyuruh Bratasena mengikuti sayembara tersebut dengan minta imbalan separuh negara Astina. Bratasena kemudian diubah wujudnya menjadi anak berusia sembilan tahun. Teks berakhir dengan kisah penyerangan para Kurawa ketika Bratasena berusaha menagih janji setelah berhasil mengangkat gada tersebut. Cerita ini juga disebutkan dalam MSB/W.25 dan W.28, dengan judul Lakon Pandawa Dulit. Dalam sumber-sumber lain, teks juga dikenal dengan judul Lakon Bondhan Paksa Jandhu. Keterangan penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.23-A 41.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Angger Joko Timur
"Serat Pakem Ringgit Purwa Lampahan Dewa Amral (SPRPLDA) merupakan sebuah karya sastra Jawa yang ditemukan dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3 Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Teks SPRPLDA merupakan lakon carangan yang memuat kisah tentang tokoh Yudhistira ketika berubah menjadi Dewa Amral. Dewa Amral adalah raksasa tiwikrama dapat terjadi ketika tokoh Yudhistira murka. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana sifat tokoh Yudhistira yang teridentifikasi dalam naskah SPRPLDA? Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kandungan isi teks SPRPLDA dan mengidentifikasi sifat tokoh Yudhistira di dalamanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode filologi. Kajian isi teks dilakukan menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Frued. Hasil penelitian ini menyatakan: (1) SRPLDA merupakan naskah lakon gaya Surakarta yang memuat kisah Dewa Amral (2), Dewa Amral sebagai sosok raksasa putih termasuk dalam kategori raksasa tiwikrama, 3) Yudhistira memiliki kepribadian antar lain: (a) Unsur Id Yudhistira yaitu rasa balas dendam kepada Dewa di Kahyangan, (b) Unsur Ego Yudhistira yaitu sifat penyayang dalam menyelamatkan adik-adiknya dari Cemaniloka, (c) Unsur Super Ego Yudhistira yaitu sikap lila legawa dalam menerima dengan tulus. Berdasarkan analisis tokoh Yudhistira dinyatakan bahwa Yudhistira bukan manusia sempurna. Yudhistira masih memiliki sifat baik dan buruk pada dirinya.

Serat Pakem Ringgit Purwa Lampahan Dewa Amral (SPRPLDA) is a Javanese literary found in the Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3 Fakultas Sastra Universitas Indonesia.The SPRPLDA text is a carangan play that contains a story about the character of Yudhistira when he turned into Lord Amral.The god Amral is a giant of tiwikrama who appears when the character Yudhistira is enraged.The main problem in this research is how the nature of the Yudhistira's character identified in the SPRPLDA manuscript?This study aims to reveal the content of the SPRPLDA text and identify the nature of yudhistira's character in it. This research is a qualitative descriptive research by applying philological methods.The content's research of the text was carried out using the psychoanalytic approach of Sigmund Freud. The results of this study stated: (1) SRPLDA is a Surakarta-style play manuscript that contains the story of Lord Amral (2), Lord Amral as a white giant figure is included in the category of giant tiwikrama, (3) Yudhistira has a personality among others: (a) The element of Id Yudhistira, is a sense of revenge for the God's in Kahyangan, (b) The ego element of Yudhistira, is the compassionate nature in saving his younger siblings from Cemaniloka, (c) The element of the Yudhistira Superego is the attitude of lila legawa in accepting sincerely.Based on the analysis of yudhistira, it is stated that Yudhistira is not a perfect human being.Yudhistira still has a good and bad qualities to him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muslifah
"The Sĕrat cariyos ringgit purwa lampahan Dora Wĕca mawi sĕkar macapat is an example of a translation of a wayang play into poetry, a popular phenomenon in the late nineteenth century. To create aesthetic effects Raden Mas Panji Arja Suparta, the author of the text, makes ample use of metaphors. Some of these metaphors are well-known literary clichés. Others, which are woven into riddles (wangsalan), bring the real world of everyday life in Java vividly into view."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>