Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Sastra Utama
"Serat Yudayana Jilid II ini diawali dengan cerita mengenai Prabu Gendrayana setelah diangkat menjadi raja di Ngastina menggantikan ayahnya Sang Raja Yudayana. Bagian akhir cerita mengisahkan kakek Prabu Gendrayana yaitu Prabu Gandra Prawa datang berkunjung. Kedatangannya ke istana karena hatinya merasa khawatir akan terjadi bahaya. Tidak lama kemudian, timbul huru-hara, karena seekor gajah mengamuk, merusak semua yang dijumpainya di kerajaan Ngastina. Sang Gendrayana turun, ia berusaha menangkap gajah tersebut. Gendrayana diserang oleh gajah, badannya dilempar oleh belalai gajah. Sudarsana datang membantu, belalai gajah dipegang kuat, kepalanya dipukul pecah, Sudarsana jatuh ke tanah. Resi Siddhikara datang bersama Prabu Gandra Prawa ke alun-alun, tampak Gendrayana dan Sudarsana terbaring tewas. Sang Resi Siddhikara memercikkan tirta Kamandanu ke tubuh Gendrayana dan Sudarsana. Keduanya bangun kembali, dan seterusnya."
Surakarta: N. V. Sie Dhian Ho, 1912
BKL.0382-CP 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah raja Astina bernama Prabu Yudayana (putra Parikesit) sampai wafatnya. Sang putra yang bernama Prabu Gendrayana menggantikan beliau bertahta di Astina. Prabu Gendrayana adalah raja Buda terakhir di Astina. Kisah dilanjutkan sampai dengan peperangan antara Prabu Gendrayana dan para raksasa. Teks ini ada kaitan dengan Pustakaraja Madya dan wayang madya Surakarta. Naskah dibeli oleh Pigeaud dari R. Tanaya pada bulan Agustus 1934 di Yogyakarta. Mandrasastra telah membuat ringkasan dari naskah ini. Ringkasan sebanyak 12 halaman tersebut dimikrofilm bersama naskah ini. Naskah tidak memuat nama pengarang maupun masa penulisannya. Tentang penyalinan naskah, berdasarkan kertas, penyunting menduga naskah disalin pada awal abad 20. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) pangkur; (5) mijil; (6) gambuh; (7) sinom; (8) dhandhanggula; (9) asmarandana; (10) kinanthi; (11) sinom; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) gambuh; (20) duduk; (21) asmarandana; (22) dhandhanggula; (23) asmarandana; (24) sinom; (25) durma; (26) asmarandana; (27) kinanthi; (28) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.20-NR 268
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Suganda
"Buku Serat Nitimani jilid II berisi pengetahuan mengenai ?Bakaling Dumadi? (terjadinya kehidupan) dan ?Sampurna? (kesempurnaan hidup)."
Surakarta: Administratir Jawi Kandha-N.V. Albert Rusche, 1919
BKL.1097-PW 173
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Isi teks ini merupakan lanjutan dari teks serat lakat 1. Cerita diawali dengan tewasnya Amir Hamzah ketika melawan Raja Lakat dan Raja Jenggi oleh karena timbunan atau lemparan batu. Raja Lakat dan Raja Jenggi menyaksikah jenazah Amir Hamzah, kemudian membelah dada Amir Hamzah. Diakhiri dengan cerita tentang Dewi Kuraisin putri Amir Hamzah yang bersiap-siap menyerang Raja Jenggi untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. -; 2. Dhandhanggula; 3. Durma; 4. Asmarandana; 5. Sinom; 6. Durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Jasadipura I
"Buku ini bercerita mulai dari kelahiran Dasamuka dan juga kelahiran Rama dan saudara yang lainnya. Rama mengikuti sayembara untuk mendapatkan Dewi Sinta. Rama naik tahta tapi kemudian diusir ayahnya karena Dewi Kekayi menagih janji anaknya yang akan menjadi raja. Sinta diculik oleh Rahwana. Anoman menjadi senapati dari Rama. Cerita berakhir pada mengamuknya Indrajid sambil melepaskan senjata Nagapasa. Semua terkena hanya Wibisana yang dapat bertahan tidak goyah dalam serangan tersebut."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1925
BKL.0173-CW 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Harja Saputra
"Buku ini menjelaskan pengetahuan tentang kesempurnaan yang harus dijalani dan juga tataran dalam hal bersemadi yang berpedoman pada buku para nabi, wali, dan buku-buku teosofi, yang diuraikan dengan bentuk tanya jawab antara santri (cantrik) Jawa dengan anaknya yang bernama Sudarsana. Buku ini berlanjut pada; Wawarah Samadi."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1927
BKL.0559-IS 53
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Johari Sasra Atmaja
"Buku ini lanjutan dari jilid I yang masih menceritakan tentang Adipati Yudanagara dan peristiwa yang terjadi di negara Ngeksibaya."
Ngayogyakarta: Mardi Mulya, 1924
BKL.0689-PW 119
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Buku ini berisi sambungan dari serat Sarawungan. Menceritakan perjalanan Gus Banthong yang berkelana hingga akhirnya menjadi seorang yang santun (budiman)."
Solo: Boekhandel M. Tanojo, 1926
BKL.0719-CS 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan kisah R. Panji ketika mengalahkan negeri Bali sampai pada kisah kepulangannya ke negeri Jenggala."
Surakarta: Albert Rusche, 1923
BKL.0073-CP 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas dua jilid, berisi sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini merupakan bagian akhir dari kisah heroik Amir Hamzah yang terangkai dalam beberapa episode. Isi teks menceritakan gugurnya Amir Hamzah oleh Raja Lakad dan Jenggi serta pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Bandingkan deskripsi naskah CI.55 untuk keterangan dan acuan selanjutnya. Redaksi teks Lakad masih lain dengan versi-versi yang diuraikan oleh Poerbatjaraka (1940), merupakan versi tersendiri. Dua pupuh pertama dalam naskah ini (jilid I), masing-masing terdiri dari satu bait dhandanggula dibingkai dalam wadana yang sangat indah. Isi kedua bait tersebut memuat purwaka yang menyatakan tentang sikap penyalin kepada rajanya dan pencantuman titimangsa dimulainya penyalinan, yakni pada hari Selasa, 1 Rejeb, Ehe, 1836 (25 Agustus 1906). Keterangan kolofon belakang menyebutkan selesainya penyalinan pada hari Kamis Pahing, 3 Rabiulakhir, Be 1840 (14 April 1910). Masa penyalinan empat tahun cukup lama. Kertas yang digunakan dalam nakah ini, yaitu semacam kertas kop, sangat khas untuk kota Yogyakarta pada masa 1905-1915an. Nama penyalin tidak ada. Pada naskah ini juga banyak ditemui cap atau stempel dengan identifikasi nama B.H. Lie yang diperkirakan adalah nama orang yang pernah memiliki nakah ini (atau memprakarsai penyalinannya?). Keterangan lebih lanjut mengenai korpus ini dapat diperiksa dalam FSUI/CI.55. Naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Oktober 1933. Kondisi naskah pada bagian depan (CI.56) sudah sangat rapuh dan banyak kertas yang sudah hancur, maka naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.57-NR 260
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>