Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah merupakan salinan ketikan dari sebuah naskah Yogya yang diterima Pigeaud dari Dr. Kraemer. Keterangan tarikh penerimaan maupun keterangan penulisan/penyalinan naskah tidak diketahui dengan jelas. Kini naskah tersebut diperkirakan tersimpan di Museum Sonobudoyo dengan kode MSB/W.101. Penyalinan dikerjakan staf Pigeaud pada Mei 1932 di Surakarta, sebanyak empat eksemplar (h.i). Selain tersimpan di FSUI, satu eksemplar lainnya kemungkinan terdapat pada koleksi MSB/W.102, sedangkan sisanya belum diketahui keberadaannya. Berhubung sudah pernah dimikrofilm (MSB/W.100-102), maka naskah ini tidak dimikrofilm lagi. Keterangan isi maupun keterangan referensi selengkapnya dapat dilihat pada MSB/W.87-88,100-102."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.52-A 28.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Darsasastra, pada tanggal 6 September 1930 di Surakarta. Naskah telah dibuatkan ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930. Berdasarkan keterangan pada h.i, kemungkinan pemilik naskah sebelumnya adalah Srinarjo. Naskah berisi 11 lakon wayang purwa, yaitu: /. Limang Trenggana (h.lr); 2. Kresna Begal (h.5r); 3. Murcalelana (h.9v); 4. Kandhihawa (h.l4r); 5. Kresna Wisudha (h.l9v); 6. Mintaraga (h.26v); 7. Danumaya (h.32v); 8. Dursasana Ical (h.37r); 9. Abimanyu Gendhong (h.4lv); 10. Pandhawa Gupak (h.44v); 11. Lobaningrat (h.48r)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.116-NR 109
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/WY.83. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.113-HA 43
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/WY.77. Keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.100-G 131
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi berbagai cerita wayang, namun secara garis besar memuat dua teks yaitu: Mintaraga (pupuh 1-42) dan Bratayuda (pupuh 43-114). Teks diawali dengan peperangan antara Sri Mandura dari negeri Astina melawan musuh dari Traju Tisna. Cerita tersebut dilanjutkan sampai pada kisah bertapanya Arjuna di Indrakila dan digoda oleh para bidadari. Arjuna diperintahkan untuk membasmi raksasa pengganggu kahyangan yaitu Niwatakawaca. Ia berhasil melaksanakan tugas tersebut dan selanjutnya diangkat menjadi raja kahyangan. Cerita dilanjutkan dengan beberapa kisah lainya seperti, perkawinan Abimanyu dengan Siti Sundari, hingga cerita Baratayuda. Teks diakhiri dengan tewasnya Aswatama di tangan Arjuna. Teks Mintaraga yang termuat dalam naskah ini berbeda dengan teks Mintaraga gubahan Pakubuwana III dan R.Ng. Yasadipura yang sudah diterbitkan. Tentang kedua versi ini dan keterangan lebih lanjut tentang teks Mintaraga ? yang juga dikenal dengan nama Wiwaha Jarwa ? lihat Pratelan I: 5-7, MSB/L.44, Pigeaud 1967:241. Lihat juga disertasinya Kuntara Wirjamartana (Arjunawiwaha). Daftar pupuh: (1) durma; (2) pangkur; (3) durma; (4) mijil; (5) durma; (6) maskumambang; (7) asmarandana; (8) mijil; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) durma; (12) girisa; (13) durma; (14) asmarandana; (15) pangkur; (16) kinanthi; (17) girisa; (18) sardula; (19) girisa; (20) asmarandana; (21) maskumambang; (22) duduk; (23) mijil; (24) durma; (25) dhandhanggula; (26) mijil; (27) maskumambang; (28) kinanthi; (29) sinom; (30) asmarandana; (31) mijil; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) sinom; (35) durma; (36) pangkur; (37) mijil; (38) pucung; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) dhandhanggula; (42) sinom. Pupuh 43-114 memuat teks Bratayuda yang ternyata sangat mirip dengan redaksi Bratayuda Yasadipuran yang diterbitkan oleh Cohen Stuart (1860): lihat Pratelan 1:56-64 untuk daftar pupuh; bandingkan juga MSB/L.68 untuk keterangan selanjutnya. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu ada beberapa pupuh dalam teks versi ini yang tidak termuat dalam edisi cetak. Naskah ini tidak mengandung keterangan tentang penulisan, namun demikian, berdasarkan kertas yang digunakan untuk menyalin naskah ini, penyunting memperkirakan naskah ini disalin sekitar abad ke-19. Naskah dibeli Pigeaud dengan perantaraan Ir. Moens, di Yogyakarta, pada tanggal 6 September 1932. Pada h.i terdapat tanda tangan dengan keterangan waktu 17 Agustus 1931 yang menurut dugaan penyunting dibuat oleh seseorang yang pernah memiliki naskah ini. Ringkasan cerita dari naskah ini telah dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Mei 1933, sebanyak 21 halaman."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.121-NR 210
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan tulisan tangan dari naskah lontar Jaka Superta, yang dipinjam Pigeaud (?) dari Pastorian Katolik Kayutangan, Malang, pada Juli 1936. Ringkasan isi naskah dibuat oleh R.M.Ng. Sumahatmaka dan R. Mandrasastra, pada Oktober 1936. Naskah tulisan tangan diterima Pigeaud dari Heer Blijdensteun dari Bale Arjasari (h.l). Naskah difulis pada Rabu Pahing, bulan Sura tahun Wawu (tanpa angka tahun), oleh Trunasetra, Desa Gjama (h.2). Teks diawali dengan uraian tentang keturunan Pandawa, dan uraian tentang lurah Semar. Dilanjutkan dengan kisah R. Gatotkaca di negara Purbaya dianjurkan oleh ibundanya, Arimbi, untuk mengabdi kepada Ni Randa di Karang Mendala, bersama-sama dengan R. Suparta. Ni Mendala kemudian mengganti nama mereka, Gatotkaca menjadi Ki Arya Caluntang, Suparta menjadi Pandambumi. Raja Jenggalakala Durgangsa dari negara Widarba dan Prabu Mandura, berniat melamar Dewi Titisundari dari Dwarawati, Ia mengutus sang Patih ke Amarta disertai Arjunasasra. Sementara itu, Jagal Bilawa juga minta kepada ibundanya, Ni Mendala untuk melamar Titisundari. Ternyata sang Putri mengajukan beberapa syarat, antara lain: gamelan yang berbunyi sendiri, pisang yang berpucuk cinde, yang berbuah emaskumambangdalima biji merah, carang gantung yang berbuah manggis. Arya Caluntang diutus naik ke surga untuk mencari gamelan yang berbunyi sendiri, diikuti Semar dan Bagong. Arya Caluntang berperang dengan prajurit Suralaya. Lurah Semar berperang melawan Batara Brama, Batara Wisnu, dan Batara Siwa. Semua dewa kalah, kecuali Narada. Semar minta diantarkan menghadap Batara Guru untuk menyampaikan pesan dari Ni Mendala, Batara Guru mengabulkan permintaan Semar. Semar dan Caluntang pun segera kembali. Teks berakhir dengan pernikahan Jagal Bilawa dengan putri Dwarawati. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur?; (3) sinom; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) durma; (7) asmarandana?; (8) pangkur?; (9) durma; (10) asmarandana; (11) pangkur; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) pangkur; (16) durma; (17) pangkur; (18) asmarandana; (19) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.115-A 39.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini diperoleh Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta, pada Oktober 1935. Teks memuat tiga macam versi lakon Palasara. Cerita-cerita tersebut dikumpulkan sendiri oleh R. Tanaya dari beberapa teks kuna. Penyalinan dikerjakan pada tahun 1934. Ketiga macam versi lakon Palasara tersebut adalah: 1. Lampahan Palasara, petikan dari Serat Pakem Padhalangan milik B.R.M.A. Gandakusuma, dengan tarikh penulisan antara 1 Sapar s/d 24 Rabiulawal, Be 1768 (5 April s/d 27 Mei 1840) (h.l); 2. Cariyos Palasara, petikan dari Serat Sejarah Tanah Jawi, yang bertarikh 1777 J (1849 M) milik B.R.M. Kaliwon Purwadarsana di Surakarta (h.l 1); 3. Lakon Palasara, petikan dari pakem balungan lakon wayang purwa, yang ditandai angka tahun 1804 J (1875 M)(h.l9). Pada h.23 terdapat anjuran agar lakon Palasara dalam naskah ini dibandingkan dengan adegan Palasara yang termuat dalam Pustakaraja Purwajilid V."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.85-A 38.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid empat dari seri lima naskah Pakem Ringgit Madya yang diturun dari KBG I45d. Seluruhnya berisi seratus judul lakon. Pengalihaksaraan oleh Mandrasastra pada tahun 1931. Lihat deskripsi naskah FSUI/WY.79 dan MSB/W.78 untuk lceterangan berikutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.82-G 38
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah Jaka Sumilir dan kisah kerajaan-kerajaan Jawa mulai dari masa pemerintahan Prabu Tejalengkara di negara Majapura sampai Prabu Surya Amiluhur di Jenggala. Teks disertai pula dengan keterangan tentang pertunjukan wayang gedhogmvlsi dari penataan wayang, nama-nama tokoh wayang, perangkat gamelan, jejer, janturan, suluk, pocapan, dan sebagainya. Naskah induk disusun oleh M.Ng. Sutasukarya; atas prakarsa Pigeaud kemudian disalin rangkap dua pada Januari 1930 di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.89-A 19.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari MSB/W.92. Penyalinan dibuat oleh staf Panti Boedaja pada September 1936 di Yogyakarta sebanyak empat eksemplar. Lihat PNRJ/G 112, LOr 6787, dan MSB/W.93 untuk naskah kopian itu. Naskah ini berisi teks Pakem Ringgit Menak dan 'mratelakaken gendhing-gend-hingipun, bawa-bawanipun lan senggakanipun'. Naskah ini terdiri dari dua jilid, Pada naskah asli h. 1-10 (jUid I) dan h. 1-2 (ji'id II) hilang. Maka salinan naskah ini sesuai dengan keadaan naskah aslinya. Lakon yang terdapat dalam teks ini adalah agai berikut: 1. Tamatipun lampahan Jobin I (h.1-11); 2. Lampahan Jobin II -36); 3. Lampahan Jobin III (37-56); 4. Lampahan Jobin IV (57-73); 5. Tamatipun lampahan Jobin V (74-103); 6. Lampahan Kelan (104-137); 7. Lampahan Maduresmi (138-166); 8. Lampahan lairipun Pangeran ing Kelan (167-199); 9. Lampahan Malebari (200-229); 10. Lampahan ing Kubarsi (230-260); 11. Lampahan ing Karsihan (261-285); 12. Lampahan Rum Burudangin (286-315); 13. Lampahan Punvakandha (316-345); 14. Lampahan Ngambarkustup (346-370); 15. Lampahan Kala-Kodrat (371-414); 16. Lampahan Pranacitra (415-435); 17. Lampahan Persi (436-458); 18. Lampahan Jaka Pangasih (459- 476); 19. Lampahan Pangeran Asat, Pangeran Anjad Krama (477-496). Pada h.ii terdapat keterangan dalam bahasa Belanda yang artinya kurang lebih bahwa naskah ini diambil dari Langendriyan yang diceritakan kembali oleh K.G.P.A.A. Prabuwijaya, putra tertua dari PB DC dan anak menantu dari MNIV. Informasi tambahan mengenai naskah ini dapat dilihat pada MSB/W.92-93. Tembusan karbon maupun naskah aslinya telah dimikrofilm yaitu pada MSB/W.92-93 (mikro MSB rol 42 no. 2 dan 5). Oleh karena itu naskah FSUI ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.93-G 112
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>