Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan bendel keenambelas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Menguraikan busana abdi dalem kraton menurut pangkat/jabatan masing-masing, yaitu: abdidalem tamtama, abdidalem tamtama di jaman kuna, abdidalem tamtama ketika diwisuda, abdidalem prajurit panyutra. Pigeaud menerima naskah ini dari Sinu Mundisura pada bulan Januari 1932, di Surakarta. Tidak ditemukan keterangan tarikh penulisan/penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.64-W 32.16
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan tembusan karbon dari naskah UR.49, tembusan karbon lainnya terdapat pada UR.51, dan UR.56. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.50-W 32.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan tembusan karbon dari naskah UR.49. Keterangan lebih lanjut lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.51-W 32.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari UR.52. Keterangan lebih lanjut lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.53-W 32.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah UR.52. Keterangan lebih lanjut lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.54-W 32.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bendel kedelapan dari 24 bendel Catatan Mundisura ini, berisi tatacara mempertemukan pengantin menurut adat Jawa beserta mantranya, seperti: 1. Mantra ngalub-ngalubi; 2. Mantra manggihaken; 3. Mantra mecah tigan; 4. Mantra ngombeni toya kendhi; 5. Mantra ngucur; 6. Mantra ngrusak sekul punar; 7. Mantra nangkepaken ajang. Keterangan penulisan/penyalinan naskah ini tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.56-W 32.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan bendel kesembilan dari 24 bendel Catatan Mundisura. Berisi daftar keterangan tentang catatan-catatan yang pernah dibuat M. Sinu Mundisura.Keterangan penulisan/penyalinan naskah ini tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.57-W 32.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bendel kesebelas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Berisi catatan kecil, menerangkan tentang asal mula keberadaan makam Kiai Ageng Pengging Andayaningrat di desa Gedong. Cerita diawali dengan kekuasaan Prabu Sri Mahakurung Pancadriya di Pengging, kekuasaannya terdengar oleh raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Maka Prabu Brawijaya mengutus patihnya Gajahmada untuk menaklukan raja yang berkuasa di Pengging, yaitu dengan cara mempersembahkan putrinya yang bemama Kencanawati untuk diperistri Prabu Sri Mahakurung. Pernikahan tersebut membuahkan dua putra, yaitu Kiai Ageng Kebo Kanigara dan Kiai Ageng Kebo Kenanga. Kiai Ageng Kebo Kenanga inilah yang menggantikan ayahnya dan bergelar Kiai Ageng Pengging Andayaningrat. Cerita berakhir dengan Kiai Ageng Pengging Andayaningrat dibunuh oleh Sunan Kudus, yang kemudian dimakamkan di bekas rumah tinggalnya di desa Gedong. Naskah ini disusun oleh M. Sinu Mundisura, tetapi mengenai sumber/ narasumber tidak disebut-sebut. Penyalinan dilakukan di Surakarta pada tahun 1930an. Pigeaud menerima naskah ini pada tahun 1935."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.59-W 32.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bendel keduabelas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Berisi uraian upacara panggih pengantin di desa Tembayat, Surakarta. Upacara panggih didahului dengan persembahan saji-sajian kepada leluhur setempat yang bernama Jaka Pekik yang tinggal di suatu tempat yang bernama Gumuk, di sebelah selatan gunung Jabalkat. Jaka Pekik adalah anak Sinuhun Pandanarang, Adipati Semarang, yang juga disemayamkan di Tembayat, Surakarta. Selain upacara panggih pengantin, teks berisi pula Sejarah Pandanarang dan Ngelmu Kawaliyan yang dimiliki oleh Sinuhun Pandanarang. Naskah ini disusun oleh Bawasayaka pada tahun 1935 di Tembayat, atas prakarsa R. Tanaya dan Sinu Mundisura. Bawasayaka memperoleh informasi tentang upacara panggih ini dari seorang narasumber yang bemama Mangunsetika, warga desa Ngaren, Tembayat, Klaten. Pigeaud memperoleh naskah ini dari Sinu. Mundisura pada tahun 1935. Keterangari tempat pemerolehan naskah tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.60-W 32.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sinu Mundisura
"Naskah ini merupakan bendel keempat belas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Menerangkan tentang syarat-syarat (ila-ila) merawat bayi dari sebelum lahir sampai dengan bayi berumur 1 tahun. Syarat-syarat tersebut di antaranya adalah: 1. Ketika bayi hendak lahir, semua pintu rumah harus dibuka supaya gampang dalam melahirkannya. Sesudah lahir dan dirawat hingga bersih, maka di dekat bayi harus diberi kaca hias, lampu, pisau, dan saji-sajian berupa nasi tumpeng, sayuran, jenang putih, jajan pasar, serta pecel yang ditaruh di daun nyiru; 2. Bila bayi sudah berumur sepasar, dan sudah puput puser, diberikan saji-sajian seperti di atas, ditambah dengan tumbak sewu yang berupa sapu lidi ditancapi empon-empon dan kembang, serta diberikan mainan wayang bila bayi laki-laki, dan payung serta boneka bila bayi perempuan. Di sebelah kiri dan kanan pintu dilengkapi daun nanas yang dihias dengan jelaga, kunir dan dadap srep, alang-alang. Di sekitar rumah dilingkari dengan benang dan dlingo bawang; 3. Anak berumur satu selapan (35 hari), diadakan upacara selamatan. Pada pergelangan tangan anak tersebut diberi gelang kayu; 4. Anak berumur tujuh selapan, diadakan upacara selamatan dengan tumpeng tujuh macam, telur tiga macam, jadah tujuh macam, lompyang tujuh butir. Uapacara selamatan diadakan kembali bila anak tersebut telah berumur satu tahun. Sesudah itu selamatan hanya dilakukan pada hari kelahirannya (metu/wetori). Naskah diterima Pigeaud dari Sinu Mundisura pada bulan Oktober 1934, di Surakarta. Tidak ditemukan keterangan tarikh penulisan/penyalinan naskah."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.62-W 32.14
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>