Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks memuat aneka macam busana Jawa berdasarkan golongan usia (sejak lahir s/d 100 tahun), dan status sosial (golongan umum/kebanyakan, golongan elit/priyantun luhur). Perinciannya sebagai berikut: (1) Pakaian untuk usia 0-5 tahun (h. 12); (2) Pakaian untuk usia 5-10 tahun (h.20); (3) Pakaian untuk usia 10-11 tahun (h.44); (4) Pakaian untuk usia 10-11 tahun sampai usia 15-16 tahun (h.64); (5) Pakaian untuk usia 15-16 tahun dan pakaian mantri oerdewes (h.84); (6) Pakaian mantri pawidu, sentana, dhalang panji (h. 104); (7) Pakaian untuk usia 17-18 sampai usia 19-20 tahun (h.128); (9) Pakaian pangeran adipati (h. 143); (10) Pakaian laki-laki usia 21-25 tahun (h. 169); (11) Pakaian wanita usia 21-25 tahun (h. 189); (12) Pakaian untuk usia 26-30 tahun (h.208) (13) Pakaian untuk usia 30-40 tahun (h.228); (14) Pakaian untuk usia 40-60 tahun (h.248); (15) Pakaian unruk usia 70-100 tahun (h.268). Teks berisi juga uraian tentang busana mantri panewu dan abdidalem panji (h. 128-147); tatacara pernikahan Pangeran Adipati Anom pada waktu meminang putri MN IV (h. 149-166); cara merawat orang sakit hingga meninggalnya serta tatacara memakamkannya berikut peralatan yang dipergunakan untuk pemakaman jenasah (h.273-287); pakaian menghadiri hajatan sunatan (h.288-293); pakaian menghadiri upacara pernikahan (h.293-297); pakaian untuk melayat (h.298-306). Naskah diterima Pigeaud dari R.M. Suwandi pada 13 April 1931. Keterangan penulisan teks tidak diketahui secara pasti. Untuk naskah lain yang juga menguraikan busana Jawa, lihat MSB/F.33a, namun pada naskah ini hanya menerangkan tentang busana anak Jawa dari lahir hingga berusia 10 tahun. Naskah ini juga disalin oleh R.M. Suwandi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.40-W 28.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini berisi keterangan tatacara berpakaian bagi abdidalem kerajaan Surakarta, dan jenis-jenis kain yang harus dikenakan untuk kegiatan/suasana tertentu. Naskah yang dilengkapi dengan gambar pola batik ini, disusun dalam tembang macapat oleh Ki Ajar Panitra (nama samaran R.Ng. Mangunprawira) pada tahun 1933. Teks ini, yang rupanya sama dengan MSB/F.1, pernah dialihaksarakan bersama beberapa naskah lain karangan Ki Ajar Panitra. Untuk transliterasi tersebut lihat FSUI/UR.4, h.45-79. Pigeaud membeli naskah ini pada tahun 1935 dari Mangunprawira sendiri. Selain naskah ini, terdapat naskah lain yang juga ditawarkan kepada pigeaud yaitu Adat Tatacaranipun Tiyang Panumping, Cathelan Bakuning Ngagesang, Tetedhakan Pethikan Kitab Tubat (lihat surat Mangunprawira kepada Pigeaud, berupa dua lembaran lepas, h.ii-iii). Penyalinan naskah tidak disebutkan, tetapi rasanya sama dengan penyalinan MSB/F.1 tersebut, ialah R.M.Ng. Wiryahartaka."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UK.3-B 52.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tatacara merawat jenazah. Teks juga memperbandingkan tradisi upacara kasripahan pada 30 tahun sebelumnya dengan saat naskah ini disalin (1931). Naskah tidak mencantumkan keterangan penulisan maupun penyalinan naskah."
UR.37-A 24.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Hamengku Buwana VIII
"Buku berjudul Pasamuwan Ringgit Tiyang ini merupakan buku panduan pergelaran wayang orang yang diselenggarakan dalam rangka hajatan mantu putra Sultan Hamengku Buwana VIII. Adapun lakon yang dipergelarkan adalah ?Parta Krama? dilanjutkan dengan Srikandi belajar memanah (Srikandhi Maguru Jemparing) sampai dengan Dewi Sembadra Pralena, Kaglundhung ing Jurang Kekisiking Samodra, Kamulyakaken dening Raden Antareja?."
no place: no publisher, no year
BKL.0388-WY 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah ketikan KR.28, tembusan lainnya terdapat pada KR.5. Keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskah ketikan asli. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.31-D 3.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita wayang Lakon Kangsadewa. Mengisahkan usaha Bratasena mencari Raden Kakrasana, Raden Narayana dan Dewi Rara Ireng. Dalam pencariannya, Bratasena dihadang raksasa Suratimantra dan Kangsadewa, sehingga terjadi pertarungan. Teks diakhiri dengan kisah keberhasilan Bratasena menemukan ketiga orang tersebut, dan kisah pernikahan Arjuna dengan Dewi Rara Ireng. Naskah ini merupakan salinan ketik sebanyak empat eksemplar dari sebuah naskah induk yang tidak diketahui keberadaannya. Heer H. Overbeck dan Panti Boedaja masing-masing menyimpan satu eksemplar. Salinan sisanya terdapat di koleksi FSUI, yaitu A 26.01 a-b. Hanya salinan (a) yang dimikrofilm. Teks tidak mencantumkan data penulisan/penyalinan naskah. Keterangan bibliografi tentang Kangsa lihat SMP/KS.395,13, 398,48, 472,2b; MN.420,12, 425,20, 101,7, 100,10; Rp.247,27; MSB/W.28, 51, 96, 53, 25."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.32-A 26.01a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mangundirja
"Buku ini berisi petunjuk-petunjuk mengenai cara bertanam di perkebunan (lahan kebun). Isi buku ini dibagi menjadi beberapa bab, yaitu: 1. Mengenai pohon dan secara umum mengenai pohon itu sendiri; 2. Penangkaran pohon, biji, cangkokan, stek, trubus (anakan); 3. Penanaman pohon, tanahnya, membuka lahan, pengolahan tanah, pembibitan; 4. Pemupukan, jenis pupuk, pupuk hewan; 5. Penyakit dan hama, pencagahan terhadap hama buah mangga; 6. Upaya menjadikan tanaman lebih baik, pembungkusan dan pemetikan buah; 7. Pohon di tanah Jawa yang ditanam di lahan kebon diantaranya: mengga, kweni, sawo. Manila dan Jawa: duku, kokosan, langsep, manggis, belimbing, belimbing wuluh (sayur), rmbutan, duren, kedondong, delima, srikaya; 8. Tumbuhan tergolong palawija, jagung, kacang, kedelai, wijen tales dan erut; 9. Tanaman sayuran, kol, wortel, kapri, bawang, sledri, cabe, pare, oyong dan kacang kara. (buku ini hilang 1 halaman pada bagian belakang)."
Weltevreden: Indonesische Drukkerij, 1919
BKL.0215-LL 17
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan buku panduan wayang orang dengan lakon: Gambir Anom-Irawan Bagna. Wayang orang dipagelarkan dalam rangka peringatan 'jumeneng dalem' Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria Paku Alam VII di Pura Pakualaman, pada malam Selasa Wage tanggal 11 Ruwah tahun Je 1862 atau 21, 22 Desember 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0268-WY 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Lampahan atau lakon wayang orang ini berjudul Madusubranta. Lakon diawali dengan adegan Dewi Sekartaji menyamar menjadi laki-laki. Lakon ini karya Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Prabu Prangwadana V yang mengambil atau memetik dari Pustaka Raja Wasana."
Surakarta: Tuf & Calf, 1884
BKL.0870-WY 44
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini, berbeda dengan kebanyakan bahan ketik pada koleksi FSUI, disalin/diketik oleh H. Overbeck atau seorang stafnya, dan bukan oleh staf Pigeaud atau petugas Panti Boedaja. Penyalinannya pada tahun 1934, di Yogyakarta. Naskah berisikan bermacam-macam teks yang berkaitan dengan ngelmu yang dimiliki orang Jawa, termasuk hal petangan, mantra, donga, maupun filsafat mistik. Rincian isi selengkapnya sebagai berikut: 1) Daftar hari dengan sifat-sifatnya (h.1-2). Untuk setiap harinya tertera lima sifat, misalnya untuk hari Kamis, bersifat tuna, kaluputan, beja, kesusahan, tuna. Rupanya daftar ini dipakai berpaduan dengan semacam petangan yang menghasilkan angka antara 1-5. Nasib kemudian diramalkan berdasarkan sifat yang berpadanan dengan angka tersebut.; 2) Ngelmu panuwun (2-8), atau doa yang diucapkan berkali-kali (sesuai instruksi) untuk memperoleh maksud tertentu. Sebagian doa ini berbahasa Arab, sebagaian lagi berbahasa Jawa.; 3) Resep untuk obat-obatan yang dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit tertentu (8-11).; 4) Suwuk untuk berbagai keperluan (11-13), yaitu kebiasaan orang Jawa untuk meniupi anaknya yang sakit, misalnya sambil mengucapkan semacam mantra dalam hatinya.; 5) Ngelmi kadigdayan yang dapat diperoleh melalui mutih selama tujuh hari sembari mengucapkan mantra-mantra tertentu (13-14).; 6) Daftar tali wangke, yaitu hari naas dalam tiap bulan (14-15).; 7) Mengetahui hari jatuhnya tanggal 1 setiao bulan sepanjang satu windu, dihitung untuk khurup Arbangiah (15-19).; 8) Daftar hari-hari bahaya (sangaran, nahas dina) menurut bulan Jawa (19-20).; 9) Uraian filsafat Jawa terutama keternagan istilah-istilah Arab (20-31).; 10) Beberapa rapal, termasuk rapal untuk mandi (31).; 11) Daftar yang menjelaskan hubungan tanda bagian badan denga kejadian (32-34).; 12) Rapal atau aji yang diucapkan sebagai guna-guna pangasihan (34-35)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.13-A 34.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>