Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks berbentuk dialog kakak beradik, yang masing-masing menjabat sebagai demang dan kebayan. Pembicaraan membahas tentang keanehan makam Nyai Demang yang meninggal ketika sedang hamil tua. Keanehan tersebut adalah dengan keluar masuknya seorang bayi melalui sebuah lubang yang terdapat di makam tersebut. Ternyata bayi tersebut merupakan anak Nyai Demang. Keanehan lainnya adalah ketika kubur tersebut dibongkar, ternyata mayat Nyai Demang tinggal tulang, tetapi pada bagian dada sebelah kiri masih tampak segar, dan saat itu sang bayi sedang menyusu ibunya. Anak tersebut kemudian diasuh oleh saudara perempuan Kyai Demang, dan diberi nama Tuhusih. Setelah dewasa, Tuhusih diambil selir oleh Pakubuwana V dan mempunyai anak laki-laki bernama Pangeran Harya Panular. Adapun makam Nyai Demang tersebut terletak di desa Karangturi, kecamatan Tegalreja, Magelang. Naskah ini merupakan salinan ketikan dari sebuah naskah yang mendapatkan hadiah utama dalam sayembara yang diadakan oleh Poesaka Djawi tahun 1927 Penyalinan diprakarsai Th. Pigeaud pada tahun 1928. Bandingkan FSUI/LS.12, 42, 45, 46, dan 87 untuk contoh lain tulisan para peserta lomba tersebut. Keberadaan naskah induk itu sendiri tidak diketahui hingga kini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.43-A 12.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tentang 33 tempat kramat di daerah Surakarta, di antaranya: Patirakatan di desa Sangkrah Timur, alun-alun utara, yaitu tempat pemakaman Ki Buda atau Patih Gajahmada di Majapahit, serta pemakaman Patih Gajah Pramada Mataram. Naskah disalin oleh Raden Citrahartana, seorang demang di Mangkunegaran Surakarta, sekitar tahun 1930. Pigeaud memperoleh naskah ini dari Sinu Mundhisura pada bulan April 1937. Setahun kemudian, tepatnya bulan Februari 1938, naskah ini dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra. Kini ringkasan tersebut tersimpan bersama naskah ini (ikut dimikrofilm)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.82-NR 311
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan Bengawan Sala tentang mata airnya. Pusat dari Bengawan Sala disebutkan dari berbagai wilayah seperti: 1. Karisidhenan Surakarta sebelah selatan; 2. Kabupaten Wonogiri di bawah atau bagian Mangkunagaran. Tiga daerah lainnya adalah: 1. Daerah Sembuyan; 2. Daerah Wiraka; 3. Daerah Keduwang."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1924
BKL.0436-CH 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Djatmika
"Buku mengenai pameran di Betawi pada tahun 1865 ini diawali dengan denah/peta/gambar dari gedung pameran, yaitu di lapangan Gambir, yang ketika itu diberi nama Konengseplen (Koningseplein). Bangunan pameran tersebut berada di dekat gereja (Gereja Emanuel?). di dalam gedung tersebut dipamerkan barang-barang yang berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya di Nusantara."
Batavia: Ter Lands-Drukkerij, 1867
BKL.1119-LL 146
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berasal dari koleksi Kiliaan-Charpentier, dan diterima Pigeaud pada bulan Desember 1927. Keterangan tentang penyalinan tidak ada. Berisikan sebuah versi teks Cariyos Murtasiya, ceritanya sebagai berikut: ada seorang wanita bernama Dara Murtasiya yang sangat berbakti kepada suaminya bernama Seh Karip. Diceriterakan bahwa Dara Murtasiya sudah hamil. Suaminya berpesan nanti kalau anaknya lahir laki-laki namailah Ki Rakmat, kalau lahir wanita namailah Candradewi. Ternyata lahir wanita. Seh Karip begitu sayang pada istri dan anaknya. Namun Dara Murtasiya selalu berkata ingin mati saja, karena rambutnya dibuat sumbu. Suaminya berkata memang itu merupakan suatu cela, dan itu yang dinamakan dosa. Murtasiya pergi sambil menangis dengan maksud akan minta kerelaan ayahnya, Seh Ambar, dan ibunya Rabiat Adawiha, juga Seh Akbar, Seh Darajatwulla. Seh Akbar ingin salat namun tak ada air. Atas petunjuk Hyang Suksma, air dapat dijumpai. Sang Hyang Suksma berkata pada Candra agar segera pergi ke Jibrail. Seh Karip bertemu dengan Seh Akbar yang sedang membaca Qur'an di surambi. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur; (3) sinom; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) kinanthi; (7) sinom. Versi Murtasiyah yang dimuat pada naskah ini rupanya sangat berbeda dengan versi-versi lain yang ada. Bandingkan dengan uraian dan informasi yang diberikan tentang naskah-naskah Murtasiyah pada Poerbatjaraka dkk. 1950: 126-127, Pigeaud 1967: 221-222, Behrend 1987: 332-336, Behrend 1990: 494, dan Florida 1993: 71, 251."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.65-B 2.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita tentang peninggalan atau petilasan di Gunung Gajahmungkur, yang terletak di pertemuan muara sungai Oya dan Opak, di desa Pundong, Bantul, Yogyakarta. Diceriterakan pula tentang makam Kiai Ageng Baratkatiga, yang terletak di pinggir pasisir Parangtritis, desa Kretek, Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada tanggal 2 Februari 1942 di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.32-W 66.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari dua teks, masing-masing menerangkan tentang petilasan Dewi Sampur, yang terletak di sebelah timur pertemuan sungai Opak dengan Gajah Wong, di Kota Gede; dan petilasan Dewi Kentringmanik di Jetis, Ngemplak, Kalasan. Naskah yang diterima Pigeaud pada 2 Maret 1942 ini, merupakan karya Jayengwiharja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.33-W 66.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari 2 teks, teks pertama berisi sejarah terjadinya Petilasan Ngendrakila (h. 1-12), terletak di desa Kerasan, Kalasan, Yogyakarta; teks kedua tentang Astana Pasareyanipun Nyai Tumenggung Tambak Baya (Nyai Serut), terletak di kaki Gunung Salawangan (dekat Merapi), Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini, diterima pada tanggal 21-IV-03 jaman pendudukan Jepangk atau tanggal 21 April 1943."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.34-W 66.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari dua teks, teks pertama menerangkan tentang petilasan Panembahan Blorong, putera Prabu Brawijaya V, yang terletak di Gunung Tanduk, desa Plempangkur Kokap, Kabupaten Sentolo; teks kedua menerangkan tentang peninggalan Kiai Ageng Wanapeksa yang berupa guwa, terletak di Gunung Teleng, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Naskah yang diterima Pigeaud pada tanggal 16 Maret 1942 ini, merupakan karya Jayengwiharja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.35-W 66.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang makam Seh Majagung di Kintelan, Yogyakarta, dan cerita tentang Panembahan Landoh. Naskah karangan Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada 10 Mei 1941."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.37-W 65.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>