Ditemukan 823 dokumen yang sesuai dengan query
"Teks menguraikan tentang upacara pertemuan yang diadakan pada tanggal 25-29 setiap bulan puasa, yang diikuti oleh putri-putri kraton. Upacara tersebut berlangsung di Kraton Yogyakarta. Keterangan penulisan naskah disebutkan dalam kolofon depan (h.l), yaitu tanggal 9 Dulkangidah 1844 (30 September 1913). Naskah didapat Pigeaud dari Gandasutarya, seorang warga Suryasaputran, Yogyakarta, pada tanggal 19 Agustus 1938. Setahun kemudian dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, tepatnya pada bulan Januari 1939. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) megatruh; (3) pucung; (4) mijil; (5) sinom; (6) kinanthi; (7) pangkur; (8) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.85-NR 333
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah SJ.107 ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (h.1-4) berupa cuplikan pada awal dan akhir setiap pupuh dari teks Babab Ngajogja koleksi KBG 165, yang dikerjakan oleh R.Ng. Poerbatjaraka sekitar tahun 1930. Bagian kedua (h.5-15) berbentuk ringkasan per pupuh dari sebuah teks 'Babab Ngajokdja Tjariosipoen Sri Soeltan Ingkang Kaping II yang tidak diketahui keberadaannya. Naskah ini diterima Pigeaud dari Poerbatjaraka pada bulan Agustus 1930. Informasi tentang Babad Yogyakarta, selain dapat dibaca pada FSUI/SJ.106, juga dapat dilihat pada MSB/S.105-107, 109-117."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.107-L 4.05
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan salinan ketikan dari naskah FSUI/LS.9, dibuat oleh staf Pigeaud pada Maret 1929 ini. Teks asli ditulis dalam rangka mengikuti sayembara yang diselenggarakan Poesaka Djawi pada tahun 1927. Penyalinan dibuat sebanyak 2 eksemplar, selain tersimpan di FSUI ini, salinan lainnya dapat dijumpai di koleksi Panti Boedaja (kini Museum Sonobudoyo). Data tentang nama penulis naskah asli, tarikh dan tempat penulisannya tidak diketahui secara pasti. Teks berisi riwayat Kyai Maslum yang menjadi Penghulu Besar di negara Mataram. Kyai tersebut diusir dari kraton, karena ulahnya yang melanggar aturan agama, antara lain: senang berfoya-foya, dan mengumbar hawa nafsu dengan putra raja. Semenjak itu Kyai Maslum bertempat tinggal di daerah Kedu, dan kemudian mengajarkan ilmu agama kepada para muridnya hingga akhir hayatnya. Makamnya yang diberi nama Pakuncen atau Kuncen, yang berarti mengunci diri dari semua hawa nafsu, hingga kini dikeramatkan. Keterangan lebih lanjut tentang isi teks naskah ini, lihat deskripsi naskah FSUI/LS.9 tersebut. Lihat pula deskripsi naskah LS.43 untuk keterangan peserta lain dalam lomba tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.46-A 12.08
Naskah Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.22 IND b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Naskah ketikan ini berisi teks Babad Bedhahing Ngayogyakarta. Naskah babon tidak disebutkan, tetapi rupanya disalin dari LOr 2045. Berisi kisah penyerangan pasukan Inggris atas Kraton Yogyakarta pada tahun 1812, yang mengakibatkan kraton rubuh dan Hamengkubuwana II dibuang ke Pulau Pinang. Untuk keterangari umum tentang teks ini, lihat deskripsi naskah KBG 165a dan Br 426. Naskah disalin oleh petugas Panti Boedaja di Surakarta pada tahun 1930. Salinan kemudian diperiksa dan diralat oleh staf Pigeaud sendiri, ialah Mandrasastra, Perbaikan Mandrasastra ditulis dengan pena pada hampir setiap halaman. Pada koleksi FSUI terdapat tiga eksemplar naskah ini (HA 28a-c). Hanya salinan (a) yang dimikrofilm. Adapun salinan ketikan asli (SJ. 18), yang dulu tersimpan di FSUl, kini telah hilang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.19-HA 28b
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan turunan alih aksara dari naskah yang tidak disebutkan identitasnya. Berisi teks sejarah Kraton Yogyakarta pada zaman Hamengkubuwana I. Menurut keterangan di luar teks, naskah induk diperoleh dari Ng. Surasanyanya dengan perantaraan M. Sinu Mundisura pada bulan Februari 1930. Naskah kemudian diperiksa oleh Padmasusastra pada April 1930, serta diperiksa oleh Mandrasastra pada Juni 1930. Barangkali Mandrasastra yang membuat kopi ini. Hanya ketikan asli (A 19.07a) yang dimikrofilm. Informasi tentang, dapat dilihat pada MSB/S.105-107, 109-117."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.106-A 19.07a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi kisah sejarah Kasultanan Yogyakarta dan kisah Kumpeni yang berusaha menjalin hubungan kerjasama dengan Kasultanan Yogyakarta. Pigeaud memperoleh naskah ini di Yogyakarta pada tanggal 7 September 1932. Mandrasastra telah membuat ringkasannya pada Juni 1940. Ringkasan ini turut dimikrofilm bersama dengan naskah induk. Keterangan penulisan naskah asli tidak diketemukan dalam teks. Daftar pupuh: (1) megatruh; (2) asmarandana; (3) maskumambang; (4) dhandhanggula; (5) pangkur; (6) megatruh; (7) sinom; (8) girisa; (9) sinom; (10) megatruh; (11) dhandhanggula; (12) mijil; (13) pangkur; (14) pangkur; (15) pangkur; (16) pangkur; (17) balabak; (18) balabak; (19) dhandhanggula; (20) dhandhanggula; (21) girisa; (22) asmarandana; (23) megatruh; (24) maskumambang; (25) dhandhanggula; (26) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.180-NR 212
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan alih aksara ketik dari MSB/S.17, yang berjudul Babad Banjaransari ing Galuh. Naskah asli berasal dari Madura dan termasuk salah satu naskah dalam koleksi R. Sasradanukusuma di Museum Sonobudoyo. Salinan ketikan ini dibuat oleh staf Panti Boedaja di Yogyakarta pada tahun 1938, sebanyak empat eksemplar. FSUI sekarang memiliki dua dari empat ketikan itu (G 140a-b). Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm. Bandingkan FSUI/SJ.189, ialah sebuah ringkasan yang amat lengkap (76 hlm) dari naskah induk. Teks berisi kisah sejarah bercampur legenda jaman kerajaan Galuh Pajajaran, diawali dengan Prabu Jaka dari Medhang Kamulan jatuh cinta pada Dewi Rarasati, disusul dengan kedatangan seekor ular yang mengaku sebagai anak Prabu Jaka dengan Dewi Rarasati, karena air mani mereka berdua sewaktu bercumbu jatuh di tanah dan dimakan ayam kate milik seorang janda, kemudian telurnya disimpan di pedaringan dan menetas menjadi seekor ular. Raja bersedia mengakuinya sebagai anak jika dapat membunuh buaya putih di laut Selatan. Kisah dilanjutakan dengan penobatan R. Daniswara oleh Patih Jugul Mudha di Panungkulan sebagai Prabu Mahapunggung, dan cerita peperangan antara Jaka Suruh dengan adiknya, Siyung Wanara, yang memperebutkan tahta ayahnya (Prabu Ciliawan)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.60-G 140a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan ringkasan yang amat mendetail tentang Babad Banjaransari ing Galuh yang termuat pada naskah MSB/S.17 (dalam Behrend 1990:11 memakai judul Serat Ajisaka). Ringkasan ini dibuat oleh staf Pigeaud pada tahun 1935. Lihat juga naskah FSUI/SJ.60 untuk salinan ketikan lainnya yang mengambil babon naskah yang sama dengan naskah ringkasan ini. Teks berisi kisah sejarah bercampur legenda jaman kerajaan Galuh Pajajaran, diawali dengan kisah Prabu Jaka dari Medhang Kamulan jatuh cinta pada Dewi Rarasati, disusul dengan kisah seekor ular yang mengaku sebagai anak raja, yaitu dari hubungan cintanya dengan Dewi Rarasati. Raja bersedia mengakuinya sebagai anaknya jika dapat membunuh buaya putih di Lautan Selatan. Kisah dilanjutkan dengan penobatan R. Daniswara oleh Patih Jugul Mudha di Panungkulan sebagai Prabu Mahapunggung dan cerita peperangan antara Jaka Suruh dengan adiknya, Siyung Wanara untuk memperebutkan tahta ayahnya (Prabu Ciliawan)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.189-L 15.03
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks sejarah kerajaan Yogyakarta pada masa pemerintahan sementara Inggris. Pada h.95-104 berisi teks Babad Ngayogya masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana II. Data penulisan naskah ini tidak diketahui. Naskah ini dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada bulan Mei 1934, telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Mei 1935. Informasi tentang Babad Sepehi, lihat FSUI/SJ.143, PW.141, MSB/P.54, dan YKM/W.82."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.142-NR 262
Naskah Universitas Indonesia Library