Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2656 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi saduran tembang macapat dari serat paramayoga karangan Yasadipura. Persajakan tersebut dilakukan oleh R. Atmadikala, sekitar akhir abad 19 (?). Serat paramayoga prosa merupakan babak pertama yang mendahului paparan sejarah tanah Jawa dalam mahakarya Ranggawarsita pustakaraja. Isinya mencakup kisah para nabi sejak Nabi Adam, kisah para dewa hingga kisah asal mulanya pulau Jawa didiami manusia. Teks ini dikatakan disadur dari Kitab Jitapsara? yang konon dikarang oleh Begawan Palasara, pustaka darya, kitab miladuniren, kitab salasilatul guyub, kitab musirar, dan kitab julas al gubet (h.iv-v). Bandingkan Florida 1933: 165 tentang SMP/KS. 293 (serat paramayoga kasekaraken) untuk keterangan selanjutnya tentang karya ini. Pada h.i terdapat tulisan dalam aksara Jawa yang berbunyi: jagadikisma, sedangkan pada h.iii keterangan bahwa naskah ini dibeli Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta pada tanggal 22 Maret 1932. Mandrasastra membuat ikhtisarnya pada bulan Agustus 1937."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.31-NR 172
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi petikan kata-kata dari serat paramayoga cetak (Yogyakarta, t.t.), terdiri atas kata petikan, penyebutan halamannya, beserta keterangan makna. Tidak ada keterangan tentang pembuatan daftar kata ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.32-W 69.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini berisi tentang makna perlambang-perlambang yang termuat di dalam serat paramayoga yang dikarang oleh R.Ng. Ranggawarsita. Rahasia yang diikat di dalam kisah wayang purwa. Dimulai dengan Kangjeng Nabi Adam sampai raja jawa yang pertama kali. Terkait sifat-sifat kedewaan yang diselaraskan dengan sifat kemanusiaan dan juga ilmu kesempurnaan hidup."
Ngayogyakarta: Boekhandel Harmonie, 1927
BKL.0713-PR 47
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat tiga teks yang tidak berhubungan satu sama lainnya, yaitu: daftar silsilah dari Nabi Adam sampai dengan Sultan Hamengkubuwana V, baik lewat garis keturunan tokoh-tokoh Islam (Sajarah Panengen) maupun tokoh-tokoh wayang (Sajarah Pangiwa) (h.1-62), Serat Prasapa (63-71), berisi daftar larangan adat untuk setiap lapisan masyarakat dari raja sampai petani, dan Babad Mataram yang mengisahkan sejarah kerajaan Mataram mulai dari Kyai Pamanahan sampai dengan Sultan Hamengkubuwana IV di Yogyakarta. Daftar pupuh: 1. Dhandhanggula; 2. Sinom; 3. Pangkur; 4. Asmarandana; 5. Dhandhanggula; 6. Asmarandana; 7. Kinanthi; 8. dhandhanggula; 9. Girisa; 10. Pangkkur; 11. Mijil; 12. Dhandhanggula; 13. Megatruh; 14. Maskumambang; 15. Durma; 16. Asmarandana; 17. Durma; 18. Dhandhanggula; 19. Sinom; 20. Sinom; 21. Pucung; 22. Sinom; 23. Kinanthi; 24. Asmarandana; 25. Sinom; 26. Durma; 27. Dhandhanggula. Menurut kolofon, naskah mulai disalin pada hari Senen Wage, 1 Ramadhan. Je 1774 (Catur Sapta Wiku Ngrat), yaitu bertepatan dcngan 24 Agustus 1846. Walaupun tempat penyalinan tidak disebutkan, gaya tulisan menyerupai gaya kraton Yogyakarta pada jaman HB V, sehingga penyunting menduga bahwa naskah ini pun disalin di skriptorium kraton tersebut atas perintah Sri Sultan. Terdapat kejanggalan dalam penanggalan yang dipakai pada naskah ini, yakni tahun Welandi tidak disebutkan dan angka merta tidak disertakan, sekalipun hampir semua naskah hasil skriptorium HB V dilengkapi dengan data-data tersebut. Adapun nama Sri Sultan sebagai pemrakarsa (ingkang ayasa) tidak disebutkan sebagaimana kebiasaan. Kesan penyunting ialah bahwa naskah ini merupakan naskah yang gagal pada saat pembuatannya (oleh seorang carik baru?), sehingga tidak sempat diselesaikan. Pendapat ini ditunjang oleh keadaan halaman naskah yang telah disiapkan untuk dihiasi dengan wadana dan rerenggan lain, tetapi tidak pernah dikerjakan. Data yang lebih pasti adalah naskah berasal dari periode pemerintahan HB V dan menunjukkan banyak gejala paleografis dan kodikologis yang khas jaman HB V. Nama H3 V, yang naik tahta untuk pertama kalinya sebagai anak berumur dua tahun pada 1812, adalah nama sultan terakhir yang tercantum pada keterangan silsilah di naskah ini. (Di h. 10 ada tambahan kemudian menyebutkan HB VI naik tahta.) Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud pada h.i, naskah dibeli di Yogyakarta pada tanggal 19 Maret 1932. Pigeaud juga menerangkan bahwa teks naskah ini telah dibuat ringkasannya, akan tetapi sampai saat ini keberadaan ringkasan tersebut tidak diketahui."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.4-NR 171
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Irawan
"ABSTRAK
Babad Sepehi disingkat BS merupakan historiografi tradisional Jawa mdash;biasa disebut babad ndash; yang didalamnya banyak mengandung peristiwa di masa pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy mdash;orang Jawa atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi mdash;dalam penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo;. Naskah-naskah BS kemungkinan disalin dalam kurun waktu antara tahun 1813 sampai dengan awal tahun 1900. Tulisan ini menyajikan suntingan teks BS dan menjelaskan bagaimana teks BS merekam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo;. Penelitian menggunakan kerja filologi untuk menyajikan suntingan teks BS. Bagaimana teks BS merekam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo; dijelaskan secara tekstual dan kontekstual catatan sejarahnya. Teks yang disunting terdapat dalam Naskah PW 141/NR 36, koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia. Pengarang teks ini bernama Pangeran Mangkudiningrat 1778-1824 , anak dari Sultan Hamengkubuwana II dengan Ratu Mas. Catatan-catatan sejarah dalam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo; memperlihatkan bahwa teks ini banyak mengadung data sejarah. BS dalam naskah PW 141/NR 36 merupakan model catatan harian ketika itu.

ABSTRACT
Babad Sepehi abbreviated BS is a Javanese traditional historiography mdash commonly called babad mdash which described many events took place in the period of British colonial government in Java 1811 1816 . BS portrayed the involvement of Sepoy troops ndash often referred as Sepehi, Sepei, Spehi, sepoys, or Sipahi by Javanese people or Javanese texts ndash in the raid of Keraton Yogyakarta on June 18 to June 20 1812. The Javanese commemorate this raid as Geger Sepehi .It is likely that BS manuscripts were duplicated in a period between 1813 until early 1900s. This thesis presents the editing ofBS text and illustrates how BS recorded the ldquo Geger Sepehi. The philology work was conducted in order to present the editing of BS text. To illustrate the recording of ldquo Geger Sepehi rdquo in BS text, the history notes were defined textually and contextually. This thesis conducted the editing of manuscript PW 141 NR 36 from the collection of the University of Indonesia Library.The manuscript was written by Pangeran Mangkudiningrat 1778 1824 , the son of Sultan Hamengkubuwana II with Ratu Mas.The history notes in ldquo Geger Sepehi rdquo showed that the text covered many history data. BS in manuscript PW 141 NR 36 was the typical personal journal written in the era."
2016
T51171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, 1978
899.223 2 EDI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Di antara ribuan karya sastra Jawa, jenis babad merupakan salah satu yang sangat mengesankan. Ratusan babad menceritakan perkembangan historis dan mistis dalam masyarakat Jawa, biasanya terfokus kepada lingkungan keraton. Babad itu sering terdiri dari ratusan halaman dan tembang, ada yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan nilai sejarahnya tetapi masih bermanfaat sebagai pintu masuk ke dalam dunia pikiran penulis. Ada pula babad yang dapat disandingkan dengan surat kontrak serta laporan Belanda yang merupakan sumber sejarah yang dapat dimanfaatkan. Akan tetapi, juga ada beberapa kesulitan mengenai babad jika digunakan sebagai sumber sejarah, yang paling penting di antaranya adalah anonimitas babad sehingga sulit untuk melakukan pendekatan historis."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Yogyakarta : Panji Pustaka, 2006
959.82 PUR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>