Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini beris teks yang menceritakan tentang kejayaan Prabu Jayabaya dari kerajaan Daha (Kediri). Pada sampul naskah disebutkan bahwa naskah ini milik GPH. Prabu Winata, Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.3-KS 48
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Tembusan karbon dari naskah FSUI/PW.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80a-A 17.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Sama dengan PW.80a di atas, namun hanya sampai dengan h.24 (pupuh durma). Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80b-A 17.07b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan teks Serat Walangsungsang, kemungkinan berasal dari naskah induk Babad Cerbon, Putra Galuh, diterima Pigeaud dengan perantaraan Dr. Kraemer (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.57-L 21.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini mulai disalin pada tanggal 5 Februari 1910, memuat teks Serat Walang Sungsang-Rara Santang. Pada h.i disebutkan bahwa naskah tersebut dibeli dengan perantaraan Ir. Moens pada tanggal 18 Maret 1932 di Yogyakarta. Ringkasan oleh Mandrasastra dilakukan pada Mei 1932. Pigeaud dalam bukunya Literature of Java menggolongkan cerita Walang Sungsang - Rara Santang ke dalam 'Cerbon mythical tale' (Pigeaud 1967:144-145). Karya ini menceritakan tentang penyebaran agama Islam terutama di daerah Cirebon. Adapun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam teks tersebut adalah Raden Walang Sungsang, putra raja Pajajaran yang memeluk agama Islam, berkelana mencari ilmu tentang agama Islam ke Mekah, dan kemudian kembali lagi ke pulau Jawa. Rara Santang, adik R. Walang Sungsang yang ikut berkelana bersama kakaknya, kemudian kawin dengan raja Mesir. Kelak salah satu dari putranya bernama R. Sarip Hidayat menjadi wali di Gunungjati. Diceritakan pula tentang R. Sahid saat menjadi perampok yang akhirnya takluk pada Ki Dares, kemudian R. Sahid disuruh berguru pada Sunan Jati. Belum sempat R. Sahid berguru, Sunan Jati (Seh Sarip) harus pergi dengan tujuan akan membujuk kakeknya, raja Pajajaran untuk memeluk agama Islam. Akan tetapi raja Pajajaran lebih suka gaib bersama kerajaannya. Seh Sarip kembali ke Gunungjati setelah 9 bulan pergi. Di Gunungjati R. Sahid masih menunggu kedatangan Seh Sarip untuk berguru sarengat agama Nabi Muhammad. R. Sahid disuruh ke pinggir kali sambil membawa kemiri, namun kemiri yang dibawanya masuk ke dalam sungai, R. Sahid berusaha mencari kemiri di dalam sungai hingga ke samudra, akhirnya sampai di pulau Ening, di sana bertemu dengan Nabi Kilir. R. Sahid diberi nama Sunan Kalijaga kemudian ia bertapa di pegunungan Dieng. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) megatruh; (5) balabak; (6) mijil; (7) sinom; (8) maskumambang; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) kinanthi ; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) kinanthi; (23) balabak."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.58-NR 169
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menguraikan mengenai sesuatu yang menjadi rahasia para dewata ataupun para pandita pada zaman dahulu yang kemudian dihubungkan atau yang ada hubungannya dengan agama Islam."
Yogyakarta: N.V. Mardi Mulya, 1924
BKL.0332-CI 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini merupakan sebuah fragmen, yang halaman-halaman depan maupun belakangnya telah hilang; halaman pertama naskah ini diberi nomor 99, sampai dengan 219, belum tamat. Baik teks awal yang mendahului, maupun teks lanjutan tidak diketahui keberadaannya. Naskah memuat teks dari siklus Menak Amir Hamzah. Teks berawal dengan kisah ketika Wong Agung Menak menyerang Prabu Jaminambar. Cerita Menak ini kemudian terpenggal pada h.219, pada bagian penyerbuan tentara Arab ke negara Kanjun yang diperintah oleh Raja Sadaralam, yang dianggap telah ingkar kepada janji yang telah diucapkannya kepada Amir Hamzah. Teks ini cukup unik, dan perlu diteliti lebih jauh, melihat bentuknya prosa, suatu fenomena yang amat jarang dalam sastra Jawa sebelum akhir abad ke-19. Raja Sadaralam adalah gelar Muhammad Sadar, setelah naik tahta di kerajaan Kanjun. Cerita tentang Raja Sadaralam dapat diperiksa dalam teks Serat Muhammad Sadar (MSB/L.224, FSUI/CI.91-92). Sedangkan informasi bibliografis dan referensi umum tentang Serat Menak, dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60. Dilihat dari segi paleografi, naskah ini cukup mengundang perhatian untuk dapat dibicarakan lebih lanjut, mengingat bentuk aksaranya yang memiliki karakter tersendiri. Penyalin naskah menyalin teks dengan bentuk aksara tegak; penggunaan tanda suku miring dan memanjang; banyaknya pemakaian aksara rekan yang bercampur dengan aksara biasa; dan gaya-gaya khas yang tampil pada beberapa aksara, seperti , , , dan . Walaupun tulisan dalam naskah ini sangat khas, studi paleografi Jawa masih sangat terbatas, dan tempat maupun waktu penyalinan belum dapat dipastikan, sekalipun berkesan cukup tua dan menunjukkan beberapa ciri tulisan pasisiran. Naskah diperoleh Pigeaud dari Kiliaan Charpentier, pada bulan Juli 1927. Alih aksara naskah ini juga ada, hasil karya Padmadarsana pada bulan Februari 1930; lihat FSUI/CI.87 untuk alih aksara tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.66-NR 28
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat menak ini, dalam bentuk prosa, merupakan alih aksara dari naskah FSUI/CI.66, yang dilakukan oleh Padmadarsana pada tahun 1930. Keterangan lebih lanjut periksa naskah babon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.87-A 19.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Catatan tentang teks Serat Dewaruci yang termuat pada naskah PNRI/KBG 126. Catatan terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Maret 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.88-L 5.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>