Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks berisi aneka macam catatan yang diambil dari berbagai sumber, baik berupa tulisan maupun perorangan. Catatan-catatan tersebut menguraikan: 1) ramuan obat; untuk sakit panas, sakit perut, sakit kepaka, telinga bengkak, telinga tuli, sakit mata, sakit gigi, mimisen, segu, sakit batuk dan asma, sekel (urat yang mekar), bisul, kurap, bubul, pathek, kadhas, bidur, gatal-gatal, luka (tertusuk, terkena pisau, terbentur, kena api, kena air panas, terjatuh), terkilir, penyakit ?perempuan?, kencing batu, jengkolen, anyang-anyangen, sakit ?raja singa?, cacingan, kensing manis, obat sesudah melahirkan, obet saat menyusui, sakit encok, membersihkan darah, penawar mabuk minuman keras, penawar mabuk laut, penawar candu atau tembakau, jamu gadhung (untuk membersihkan darah), untuk menjarangkan kelahiran (bagi laki-laki), obat kuat lelaki, bermacam-macam penawar racun; 2) manfaat bagian tubuh hewan (diambil dari kitab kayatul kewan); 3) aneka macam resep seperti cara memotong botol, membasmi kutu busuk, mengawetkan kayu, menghilangkan noda, memegang besi yang sedang ditempa; 4) nama tanaman yang yang biasa digunakan sebagai obat (trena usada). Naskah ini merupakan salinan ketikan dari naskah KBG 609. Naskah induk itu disalin oleh R. Sutaprawira, seorang Patih Tegal (h.i). Staf Pigeaud menyalin naskah induk tersebut pada tanggal 4 Mei 1928, di Surakarta. Naskah salinan sebanyak dua eksemplar itu kini tersimpan dikoleksi FSUI ini, berciri A 6.01a dan b. Hanya ketikan asli (a) yang dimikroflim."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.16-A 6.01a-b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini mengambil sumber dari kitab primbon Betal jemur. Adapun isinya adalah menerangkan kegunaan dari burung pelatuk, bulus dan jamu-jamuan yang berasal dari akar-akar tumbuh-tumbuhan, daun-daunan, rempah-rempahan, sayuran dan lain-lain."
Yogyakarta: Mahadewa, 1942
BKL.0062-PR 8
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi-Djama
"Buku ini adalah petikan dari primbon Jawa yang memuat obat-obatan (jamu) bagi para wanita, antara lain berupa: jamu agar dikasihi oleh pris; jamu bagi wanita yang ingin mempunyai anak; jamu bagi orang yang hamil dan setelah melahirkan putra dan sebagainya."
Yogyakarta: Toko Buku Mahadewa, 1940
BKL.0283-PR 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah lontar ini memuat teks yang diawali dengan panangkep sarwa mawisesa dan sarwa leyak (h.1-3), yaitu uraian tentang penakut segala kesaktian dan leyak sakti berdasarkan keputusan Betari Durga yang dilakukan pada Selasa Kliwon, lengkap dengan mantra dan rerajahannya. Dilanjutkan tentang mantra-mantra tentang pangurip sabda (4-5); Aji panulak (5a); pangataksu (5b); rare kadadak (6a); pangesengan gering (sakti) dan pangastawan bayu terhadap orang yang tertimpa sakit (6b); dan pangalah gering (7a). Teks diakhiri dengan uraian tambasaluwiring ngantakin panes (8b), yaitu obat dari segala penyebab sakit panas. Sarananya daun candi lata, daun kacubung kasyan dan bawang adas. Kaki si penderita dioles dengan daun candi lata ditambah bawang, garam dan arang, kemudian tiga batang pelepah byah diikat dengan benang sri datu lalu dibakar (tambus). Semua diolah sedemikian rupa sehingga menjadi loloh. Pada h.5a dan 6a, teks hanya digosok dengan warna hitam dan belum dibersihkan sebagaimana lempir-lempir yang lain sehingga tambak agak kotor. Sedangkan di balik sampul depan terdapat juga judul naskah, ditulis tangan memakai tinta merah. Informasi penulisan maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan dengan jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.34-LT 257
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali ini memuat judul Usada, menguraikan segala macam penyakit, bahan-bahan obatnya, serta tatacara pengobatannya secara tradisional. Ada yang berupa ramuan dari beberapa bahan obat tradisional yang diulek (berupa bureha) dan dioleskan pada bagian yang sakit, ada dengan cara sembur, minum loloh (ramuan cair), dan beberapa menggunakan mantra. Jenis-jenis penyakit yang disebutkan dalam naskah ini di antaranya: panas, semakin kurus, disengat kelabang, moro, maluang, rematik, rumpu, uyang, sakit prana, buh, panas dingin, panuwed, segala tiang dan lain sebagainya. Semuanya ini dapat diobati, sembur, maupun dengan cara minum loloh. Lempir awal dari naskah atau awal penulisan naskah tidak ada. Pada sisi kanan naskah terdapat cuplikan-cuplikan singkat yang menyebabkan nama-nama penyakit yang keterangannya diuraikan pada tiap-tiap teks di mana cuplikan itu berada. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.143-LT 262b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar asal Bali ini berisi teks berjudul usada keling, menguraikan bermacam-macam nama penyakit (tiwang), penyebabnya, dan pengobatannya secara tradisional dengan menggunakan sarana-srana khusus yang bersifat tradisional lengkap dengan mantra-mantranya. Antara lain disebutkan nama-nama penyakit seperti: tiwang bumi (bengkak dalam perut), tiwang jawat (gatal pada badan), tiwang susu (berdenyut-denyut pada tubuh), tiwang nuju angin (berkunang-kunang pada mata), dan lain sebagainya. Di tengah-tengan teks terdapat keterangan tentang obat dan mantra dari segala tiwang, dan disebutkan ada satu jenis tiwang yang sangat berbahaya bernama tiwang dongkang atau tiwang dopang. Ciri-ciri tiwang ini adalah sakit pada pinggang sampai melengkung dan selama tiga malam penderita pasti dan tidak dapat terobati. Teks dilanjutkan dengan bentuk-bentuk pengobatan lainnya seperti: panuwed, tutuh hidung, loloh (sejenis ramuan yang diminun), rerajahan, pemancut guna bebai lan pemedi, pematuh alas angker serta mengalahkan setra aeng angker. Diakhiri dengan ajaran Sanghyang Sarwa Griguh sehubungan dengan pengobatan secara tradisional dengan segala tata cara dan sarana yang ada didalamnya. Halaman 1-3 hilang dari naskah ini. Uraiannya dimulai dari h.4-52. Kemungkinan besar halaman/lempir yang tak termuat ini berisikan uraian pendahuluan naskah atau mungkin juga merupakan uraian lain dari judul ini (?)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.144-LT 177
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Catatan dan salinan yang disusun oleh J.W. van Dapperen pada tahun 1936, semuanya tentang obat-obat tradisional Jawa. Naskah terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 1. Bab pertama berisi bahasa Belanda, berisi sebuah daftar alfabetis dari obat-obatan rahasia yang sering dipakai; 2. Dari hlm. 16-27 terdapat daftar bahan-bahan beracun yang dapat diolah untuk obat manusia. Sumber bagian ini pun tidak dijelaskan; 3. Bab berikutnya terpisah dalam beberapa bagian (29-37, 46, 60, 65-90), karena kesalahan penjilidan. Teks berbahasa Jawa dan Belanda menerangkan tentang ramuan resep untuk aneka macam penyakit; 4. Bab 3 di atas disisipi dengan teks lain yang sangat mirip, mengambil dari KBG 147 (hlm.38-45); 5. Daftar aldabetis nama-nama penyakit dalam bahasa Jawa, sebagaimana disebutkan dalam KBG 147 (hlm.60-61); 6. Catatan lepas dari van Dapperen (64-65); 7. Daftar alfabetis nama-nama penyakit dalam bahasa Jawa, sebagaimana disebutkan dalam KBG 219 (hlm.91-92); 8. Daftar alfabetis nama tetumbuhan yang disebutkan dalam KBG 219 (hlm.93-95). Untuk naskah lain karya van Dapperen, lihat FSUI/BA.147 dan LL.54a-b."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.41-B 48.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
McIntyre, Anne
London: Gaia Books, 1994
615.882 MCI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
harun Mat Piah
Kualalumpur: Perpustakaan Negara Malaysia, 2006
610.595 HAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lusy Sumarwatih
"Rumah sakit adalah salah satu penyelenggara yang harus memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan demi tercapainya upaya Pembangunan Nasional yaitu hidup sehat bagi setiap penduduk.
Dalam penyelenggaraannya rumah sakit tidak terlepas dan kebutuhan akan penyediaan dan pemakaian obat-obatan yang berkualitas dan rasional. Pemakaian obat-obatan yang rasional dan berkualitas diatur dalam sistem formularium dimana obat-obatan yang dipakai terdapat dalam buku formularium.
Di Rumah Sakit Umum Serang buku formularium sudah mengalami revisi dua kali yaitu pada tahun 1999 dan 2003 tetapi dari hasil survey resep di Instalasi Farmasi dari bulan Januari sampai Desember 2001, clan 1.119 resep berisi obat di luar formularium sebanyak 15% dan dan bulan Januari sampai Mei tahun 2003 dari 1.017 resep berisi obat di luar formularium sebanyak 9 %. Ditambah dengan hasil wawancara dengan beberapa dokter, Direksi, Komite Medik serta Sub Komite Farmasi dan Terapi mengindikasikan bahwa masih ada dokter yang tidak menuliskan obat sesuai formularium, ketaatan dokter terhadap pelaksanaan formularium masih kurang, belum ada pengawasan serta evaluasi tentang formularium di Rumah Sakit Umum Serang. Oleh karena itu perlu diketahui sistem formularium yang sesuai untuk diterapkan di Rumah Sakit Umum Serang.
Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan meneliti dan memperhatikan hal yang terkait dengan pelaksanaan formularium. Dengan mempergunakan data sekunder sebagai data awal dan kemudian dikembangkan melalui wawancara mendalam maka didapatkan hasil penelitian buku formularium yang ada cukup informatif dan dirasakan bermanfaat tetapi cukup tebal sehingga perlu dibuatkan dalam bentuk poket. Sedangkan pemahaman Dokter mengenai penerapan formularium sudah baik tetapi belum dapat melaksanakannya sehingga perlu adanya pengawasan disertai dengan sistem reward dan punishment. Peran Komite Medik, Sub komite Farmasi dan Terapi serta Instalasi Farmasi belum optimal sehingga perlu ditingkatkan pelaksanaan tugas pengawasan, pelaporan dan evaluasi. Komitmen dan unsur terkait perlu ditingkatkan. Selain itu perlu dibuat penetapan tugas beserta uraiannya yang jelas bagi Komite Medik, Sub Komite Fannasi dan Terapi serta Instalasi Farmasi disertai peningkatan pengarahan dan pengawasan dalam pembuatan, pelaksanaan pelaporan dan evaluasi dalam sistem forrularium.
Oleh karena itu untuk pemberlakuan formularium maka perlu ada regulasi oleh Rumah Sakit Umum Serang yang kemudian disosialisasikan dan diinformasikan kepada semua pihak yang terlibat.
Daftar bacaan : 44 buah (1984 - 2442)

Formulary System Analysis in Serang Public Hospital A hospital is one of the institutions that has to provide an integrated and sustainable health service to uphold the national development, which is providing a healthy life for every citizen. Hospital cannot be separated with its necessity to provide medicine that has good quality and rational in its use. This good quality and rational use of medicine is formulated in a formulary system in which all the medicine used are listed in a formulary book.
Serang Public Hospital revised the formulary book in 1999 and in 2003. From the survey conducted by the pharmaceutical division from January-December 2001, 15% from the 1,119 prescriptions were prescriptions with medicine that were not listed in the formulary book. The January-May 2003 survey found that 9% of the 1,017 prescriptions were filled with unlisted medicine. This result was confirmed by the interview held with some doctors, Board of Directors, Medical Committee and Pharmaceutical and Therapeutic Sub Committee indicating that there were some doctors who prescribed medicine outside of the formulary. The discipline of doctors in prescribing formulary medicine was still low and there hasn't been any actions done to supervise and evaluate the implementation of formulary system.
Due to that, the appropriate formulary system for Serang Public Hospital should be identified further. A qualitative research was carried out by checking and evaluating the component link towards the implementation of the formulary system. Using secondary data as the preliminary data combined with the in depth-interviews, the research revealed that the implementation of the formulary system has yet reach an optimum level as a good enough information and useable, but the formulary system shall be made in a pocket book. Actually The Doctors have been understood about the formulary system but in the fact that some of them have not been implemented seriously. The formulary system can be implemented with strong enough supervision, evaluations and good reporting system and than followed using reward and punishment system.
The Medical Committee, Pharmaceutical and Therapeutic Sub Committee and Pharmacy Installation are responsible for those supervision, evaluation and reporting. And also the important one is they should know their duties and responsibilities and always continuously improves their competencies by training or directions to maintain their commitment.
To implement the formulary system, the hospital should create a regulation and socialized it to all related individuals.
Bibliography : 44 (1981 -2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>