Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah berisi teks donga, ismu, japa mantra, dan rapal-rapal. Sebagian besar berbahasa Jawa, tetapi ada pula beberapa bagian teks ditulis dengan bahasa Melayu. Contoh teks tentang keagamaan Islam, misal sempurnanya wudhu, sembahyang, tarekat, makrifat sampai kedudukan para nabi dan sahabat nabi. Rapal-rapal, antara lain rapal niat menyembelih hewan seperti kerbau, kambing dan lain-lain sampai niat berpuasa. Perhitungan hari, pancawara, dan saat yang baik atau buruk untuk melakukan sesuatu seperti keluar rumah, pindah tempat tinggal, lengkap dengan doanya. Doa-doa lain seperti doa pada waktu menyembahyangkan mayat, doa pengobatan penyakit, doa kubur, doa pada waktu bulan Mulud, sampai doa penolak bala supaya selamat. Berdasar catatan dari tangan Pigeaud pada h.213, naskah primbon beraksara pegon ini dibeli di Surakarta pada tahun 1930. Naskah kemudian dibuat ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan November 1932. Namun ringkasan isi tersebut kini tidak ditemukan lagi di FSUI. Naskah ditulis dengan tinta hitam. Selain itu digunakan juga tinta merah untuk ilustrasi tanda baca, dan coretan-coretan lain yang dianggap perlu. Informasi penyalinan naskah tidak ditemukan, namun jelaslah naskah ini adalah produksi pedesaan,bukan perkotaan, dan usianya sudah cukup tua. Naskah disalin oleh beberapa tangan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.106-NR 181
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian pokok naskah primbon pegon ini berisi beberapa teks, yaitu sebagai berikut: 1) Suluk (h.4-18), memuat berbagai ajaran berdasarkan hadis yang bersumber pada Al-Quran. Diuraikan dari terjadinya manusia sampai berbagai ajaran kitab Tasyrih dan kitab Hikmat. Teks ini terdiri atas dua pupuh, ialah: (1) sinom; (2) pangkur.; 2) Serat Ambiya (18-52). Teks terdiri atas tiga pupuh: (1) kinanthi; (2) sinom; (3) dhandanggula.; 3) Kawruh tetanen (53-72), berisi primbon untuk para petani. Teks terdiri atas dua pupuh (1) kinanthi; (2) sinom.; 4) Babad Bagenda Ali (73-98). Teks terdiri atas dua pupuh: (1) dhandanggula; (2) sinom.; 5) Ngalamat Kiyamat (101-111). Beberapa ngalamat pertanda hampir kiyamat. Teks terdiri atas satu pupuh tembang pangkur, sebanyak 24 pada, dimulai dengan wonten carita winarna, nglamate celek kiyamat benjing.; 6) Babad Blambangan (113-122). Teks terdiri atas satu pupuh tembang asmarandana, sebanyak 22 pada, dimulai dengan ucapen negara Jawi, mulane Allah akarsa.; 7) Nitisruti (123-146), memuat ajaran untuk mengatur tingkah laku umat manusia di dunia. Teks terdiri atas satu pupuh tembang dhandanggula, sebanyak 33 pada dimulai dengan sarasa sinilem ing jeladri, bahning mahastra candra sekala.; 8) Wewulang kitab syukbah (147-157), berisi ajaran berdasar agama Islam, berdasar sabda Nabi Muhammad. Teks ini terdiri atas satu pupuh tembang sinom, sebanyak 20 pada, dimulai dengan wonten sih guru satunggil, angrasuk surban lir khaji. Berdasarkan catatan pensil yang terdapat pada h.169. Pigeaud memperoleh naskah ini di Banyuwangi, pada tahun 1930. Pada catatan tersebut juga disebutkan bahwa naskah ini telah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Desember 1932, tetapi ringkasan tersebut telah hilang. Melihat tempat Pigeaud menemukannya, kemungkinan naskah disalin di daerah Banyuwangi atau Jawa Timur/Blambangan. Adapun tentang tahun penyalinannya, diperkirakan tahun 1825-1826, sesuai dengan beberapa angka tahun yang tertera pada akhir teks no. 4-6. Nama penyalin (?) disebutkan dalam kolofon depan naskah (h.1-3), ialah Astraguna."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.105-NR 182
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi berbagai ngelmu, donga, dan rapal, antara lain tentang shalat, puasa, iman, sifat 20, kematian, jangkaning jaman, mantra, tubuh manusia, obat-obatan, sahadat, memule Nyai Rara Kidul, serta petangan yang biasa. Berdasarkan pernyataan Pigeaud pada h.1, serta keterangan lain dalam teks ini tentang asal beberapa teks, maka dapat diperkirakan bahwa naskah disalin di sekitar Cirebon. Akan tetapi tidak disebutkan tentang waktu penyalinan. Namun berdasarkan jenis kertas, bentuk aksara dan sebagainya, maka jelaslah bahwa naskah ini relatif tua (sebelum pertengahan abad ke-19?). Naskah disalin oleh beberapa orang dengan gaya tulisan yang berbeda-beda. Naskah dibeli oleh Pigeaud di Yogyakarta pada bulan September 1934."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.59-NR 271
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks yang menerangkan tentang berbagai hal, termasuk: katuranggan perkutut; pengetan lampah-lampah jumenengan dalem Nata Sinuhun PB VII ing Surakarta, pada tahun 1757 Jawa (1830 Masehi); jampi kapal; carakabasa; serat dasanama; candranipun tiyang nginum; candraning tahun miturut angka sirah; candraning taun miturut angka sirah karangkepan kaliyan dhawahing pasaran; ngalamat ratu jumeneng manut satunggal-tunggaling sirah angka taun; aksara repa; rapal warni-warni; petangan dintenkangge ngedegi damel; sengakalan taun pinten-pinten minangka titimangsa; wiwit adegipun Candi Sewu Prambanan dumugi Kraton Surakarta; petangan warni-warni; suluk Seh Tekawardi mumulang dhateng anak putu ing bab angawula; pepali Ki Ageng Sela; tedhakan Asthabrata (Rama mulang ing Wibisana); serat candrasengkala; sambetipun Rama mulang dhateng Wibisana; piwulang angawula anjawekaken saking kitab Sipatul Nitra; angger-angger Nagari Surakarta, dadamelanipun K.R.M.P. Sasradiningrat mupakat kaliyan K.T. Residen pan Prin; Pasatuwan tumrap kangge nagsa adeg-adegan miwah jumenengan; orek-orekan miwah cathetan nama-nama wulan Jawi miwah Welandi; petangan falak; mantra-mantra pangasihan; pasatuwan. Naskah ini memiliki urutan yang sangat kacau, terutama dalam penyusunannya: beberapa teks ditulis dengan aksara Jawa, ada lagi yang ditulis dengan aksara Arab; sebagian teks disusun dalam posisi yang terbalik-balik sehingga mempersulit pembacaan. Naskah disalin oleh banyak orang pada waktu yang berbeda-beda. Berdasarkan gaya tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, penyalinan bagian-bagian pokok diperkirakan di Surakarta pada pertengahan abad ke-19."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.61-NR 295
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari beberapa teks yang ditulis oleh beberapa pujangga dengan tempat dan waktu yang berbeda-beda. Terdapat pula daftar judul karya-karya para wali (h.1), antara lain: Sunan Gunungjati (menggubah cerita Negeri Pajajaran), Sunan Bonang (Damarwulan), Sunan Darajat (Jaka Prataka), Sunan Giri II (Serat Walisanga), Sunan Padusan (Jaka Karebet). Pada h.2 terdapat uraian tentang sifat-sifat para raja Jawa. Teks memuat pula tentang kaum sukerta, yaitu orang-orang yang harus diruwat; tatacara menggunakan keris; tombak dan pedang; masalah puasa; permintaan keselamatan jika sedang musim penyakit; ngelmi maklumat jati dan ngelmi pangrucat; memuat juga tentang para ahli kasampurnan dan lain-lain. Naskah ketikan ini disalin dari naskahh asli yang berasal dari Tuan J.W. van Dapperen. Pengetikannya dilakukan sekitar tahun 1935, tetapi ciri-cirinya lain dengan alih aksara yang dilakukan oleh staf Pigeaud atau Panti Boedaja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.47-A 41.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi bermacam-macam teks, yaitu sebagai berikut: 1) Japa mantra, beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengetahui/melihat makhluk halus (h.1); 2) Japa mantra beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia supaya dapat berganti/berubah rupa (masih h.1); 3) Rajah tutulak beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengobati sakit karena cacing dan berikut diberikan mantranya (2); 4) Gambar rajah berupa manusia dan beberapa keris; dilanjutkan rangkaian donga yang tidak jelas maksud dan kegunaannya (3); 5) Teks aksara Jawa, tembang sinom satu bait, memuat cerita ketika Sultan Rum memerintah kepada patihnya tentang rencananya akan mengisi manusia di Tanah Jawa (4); 6) Babad sengkala bercerita tentang keadaan di Tanah Jawa, dimulai dari pembukaan tanah dengan pembabadan hutan di Gunung Kendeng pada tahun 0001 Saka, sampai terbukanya Wirasaba pada tahun 1568 (5-11); 7) Suatu catatan atau coretan berisi mengenai nasehat kehati-hatian dalam hidup dan pengakuan dari Ki Citra, barangkali pemilik naskah, bahwa ia telah menerima surat memo Kyai Lurah R.Ng. Citradipura (11); 8) Keterangan yang menyatakan hari dan pawukon yang jatuh tanggal 1 di setiap bulan terhitung dalam waktu 4 windu (12-31); 9) Tembang dhandanggula yang berisi mengenai pawukon, dilanjutkan dengan hal mangsa wuku (31-34); 10) Keterangan pawukon lagi, namun pada bagian akhir hanya sampai wuku kulawu tidak sampai pada wuku watugunung (35-60); 11) Tembang mijil, berisi semacam piwulang di mana Ki Ageng Butuh tengah mengajar kepada Raden Jaka Tingkir (61); 12) Gambar manusia bersenjata, sebagian dengan anggota tubuh yang lepas, yang rupanya ada kaitan dengan petangan, dikaitkan dengan tanggal-tanggal tertentu (62-68). Data penyalinan naskah ini tidak ditemukan, namun dari jenis kertas yang dipergunakan serta gaya tulisannya, maka dapat diduga naskah berasal dari Surakarta (?), mungkin pada pertangahan abad ke-19. Pigeaud memperoleh pada bulan Desember 1929 di Surakarta, ringkasan dibuat oleh Mandrasastra pada bulan November 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.104-NR 58
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks primbon ini berisi tentang petangan, yaitu penentuan hari baik dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan, dan donga serta japa mantra. Berdasarkan informasi yang dapat diketahui dari purwaka di h.1, naskah mulai disalin pada hari Senin Pon, 29 Ramelan, 1827 (2 Juni 1897). Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari seseorang yang bernama Darsasastra, pada tanggal 6 September 1930 di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.52-NR 108
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi aneka ragam keterangan, uraian, paparan dan pengetahuan yang berkaitan dengan filsafat keagamaan maupun kehidupan sehari-hari. Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Cirebon pada tahun 1932 melalui perantaraan Ir. Moens. Kondisi naskah cukup tua, baik dari jenis kertas yang dipergunakan, maupun paleografi, tata halaman dan gejala-gejala kodikologis yang lain. Yang jelas, naskah disalin oleh beberapa orang, mungkin selama periode yang amat lama. Pada h.36r terdapat catatan kecil yang menyebutkan nama Wirakartah, angka tahun 1838, serta tagal Jawa 16; tagal Walanda 7, Salasa, kemudian disusul dengan beberapa catatan mengenai anaknya (?) yang hampir tak terbaca karena kertas terbakar. Angka 1828 ini diduga angka tahun Jawa, yang bertepatan dengan 1908 Masehi. Tahun tersebut menunjukkan pada saat pencatatan pengetan-pengetan di halaman itu. Tulisan pada naskah bagian ini mat berbeda dan jauh lebih modern dibandingkan tulisan pada bagian pokok (h.iii-20r). Tanpa kolofon, agak sulit menandai tarikh penyalinan bagian pokok itu. Penyunting menduga, bagian teks itu disalin pada pertengahan abad ke-19, mungkin di Pasisir bagian Barat."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.54-NR 204
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dihimpun (atau diketik?) oleh R. Tanaya, di Surakarta, pada tahun 1937. Rincian teks-teks primbon ini, yang semuanya berkaitan dengan masalah pertanian, adalah sebagai berikut: 1) Kawruh uluk salam marang para jin setan kabeh (h.2); 2) Kawruh japane yen nyinggahaken dhanyang (2); 3) Wiwit babad alas (2); 4) Wiwit tandur (3); 5) Japane yen ngurit sarta uluk salam marang bumi (3); 6) Japane yen methik pari panganten (3); 7) mantrane yen ngijabake sajen methik pari panganten (4); 8) Kawite tandur sabarang, miturut dina lan pasaran (4); 9) Manggone paprincen pilihan nenandur sadengah (5-6); 10) Japane ngelih dhengen utawa dhanyang, yen mbedah alas (7); 11) Aji dongane mbedhah alas angker (7-8); 12) Pakem wayang purwa, lakon Mngukuhan, kanggo yen bresih desa (9-13); 13) Carita bab kadadehaning ama (14-16); 14) Dina nuju tumurun lan sumengkaning asu ajag, sapi gumarang, celeng tembalung, kuthila pas, tuwin sri (16-21); 15) Dina nuju tali wangke (21-22); 16) caritaning bangsa ama, lan isarat panulake, apa dene mantra-mantrane, amrih tulusing tanem tuwuh (23-30). Terdapat tiga salinan naskah ketikan ini pada koleksi FSUI, yaitu ketikan asli (A 40.08a) dan dua tembusan karbon (A 40.08-c). Hanya ketikan asli yang dimokrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.81-A 40.08a-c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi aneka macam petangan, penanggalan (almanak), pengobatan, watak bayi yang berdasarkan neptu, pawukon, pranata mangsa, ramalan, dan sebagainya, yang disusun secara tidak teratur. Isi selengkapnya naskah ini adalah: 1) Penanggalan (h.1, 3-5, 115-120); 2) Pawukon (h.6-7,12, 57-87); 3) Berbagai petangan mengenai: membuat sumur dan regol (2a-2), membangun rumah dan mendirikan gandhak (20), memberi jamu pada kuda (20), hari perkawinan (22), mempunyai hajat (24,35), hari dan waktu baik atau buruk (8,30-31), naas dan sangar (15,17,27), aras dan sangat (11,32-35,42), taliwangke dan samparwangke (14), jatingarang (16), kalaguru (17), pati dina dan naga dina (13, 23-24), neptu hari, pasaran, bulan tahun pengobatannya berdasarkan hari kelahiran (25,36-41), mencari pekerjaan yang cocok (28), selamatan orang meninggal (27), dan watak dewa astagina (35-36); 4) Pranata mangsa 987-90, 121-123); obat-obatan (42-55); dan 5) ramalan dengan kartu domino (91-113). Pada h.90 terdapat keterangan berkaitan dengan pranata mangsa, yakni menyebutkan bahwa pengetahuan mengenai mangsa disusun oleh Empu Artati. Tetapi orang sering menyebut Raja Jayabaya di Kediri sebagai penyusun pranata mangsa. Pada jaman Pajajaran muncullah sisitem mangsa bendhet. Sisitem ini kemudian diubah oleh seorang pujangga Belanda yang menjadi juru basa pada jaman Sunan Pakubuwana VII, dan sejak itu mangsa bendhet diberi nama pranata mangsa. Di samping isi teks sebagaimana tersebut di atas, dalam naskah ini terdapat catatan peristiwa (pengetan) dan daftar sejumlah orang berikut alamatnya. Contoh pengetan misalnya meninggalnya seseorang, kemungkinan besar adalah ayahnya si penyalin naskah, pada hari Selasa Pon 19 Sawal, Jimakir 1834 (19 Desember 1904) (56). Sedang contoh mengenai daftar nama (122), misalnya, Mas Ajeng Genawati, putri B.R.Aj. Sabrug. Pada h.122 terdapat tulisan berbahasa dan beraksara Arab, yang di duga semacam isim atau jimat. Demikian pula pada h.125-126, terdapat teks pendek beraksara dan berbahasa Arab. Tidak dijumpai mengenai keterangan apa pun yang berhubungan dengan penulisan maupun penyalinan naskah ini. Menurut keterangan yang terdapat pada h.i, naskah ini diperoleh Th. Pigeaud pada bulan Mei 1939 dari R. Ruwiya, Sala. Dugaan penyunting berdasarkan gaya tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, naskah disalin sekitar tahun 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.40-NR 366
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>