Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks memuat pengetahuan ilmu primbon termasuk pawukon, pasatowan, naga dina, guru, neptu bulan, naga taun, membangun tempat tinggal, dan senggotan. Pada halaman depan naskah terdapat sebuah surat yang pernah diterima oleh Kiliaan-Charpentier dari seorang kenalannya di Madiun, tertanggal 18 Januari 1890, dan isinya kurang lebih menyebutkan tentang usaha Kiliaan-Charpentier dalam mendapatkan naskah pawukon ini. Dalam perkembangan selanjutnya, naskah ini akhirnya jatuh ke tangan Pigeaud setelah melalui serah terima pada bulan Desember 1927. Penyalinan naskah tidak disebutkan secara jelas dalam teks, namun melihat gaya tulisan, jenis kertas, serta surat lampiran, maka dapat diperkirakan naskah disalin sekitar tahun 1880-1890. Tempat penyalinan belum diketahui."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.42-B 2.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang nama-nama wuku beserta candra wuku seperti: wuku shinta, landhep, wukir, kuranthil talu, bumbreg, warigajana, awigagung, julungwangi, sungsang, galungan, kuningan, mandhasiya, julungpujut, pahang, kuruwelut, marakeh, medhakungan, tambir, maktal, wuye, menahil, prangbakat, bala, wunu, wayang, kulawu, dukut, selaarga (watugunung). Daftar nama windu disertai dengan keterangan tentang pengaruh windu tersebut bagi perjalanan hidup manusia yang mempunyai tanggal kelahiran sesuai dengan windu yang bersangkutan. Nama-nama windu tersebut adalah: windu antara, manila, sengara, mureka, mangkara, magada, kawada, tarbata (?), isata (?), baya, adi, kuntara, sendhaya, sandi/sastra, sebetan; daftar nama hari pasaran. Naskah diterima Pigeaud dari M. Prawirasumadi pada tanggal 14 April 1940 di Yogyakarta (h.2). (Lihat Gbr. 38 & 39, h.622 & 627 jilid ini.)"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.41-NR 400
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah lontar Bali ini memuat semacam pawukon. Teks diawali dengan sebutan semua wuku yang kena tali wangke, titi buwuk, pamacekan, karna sula, kala ngruda, kala mertyu, carik agung, dan bayu wurung, kecuali wuku tambir dan wayang. Dilanjutkan dengan uraian hari-hari baik (dina rahayu) yang terdapat dalam wuku tertentu. Disebutkan juga tentang uraian geni rawana, ala ayuning dina (baik buruknya hari dalam saptawara menurut penanggal dan pangelong), kajeng rendetan, dewasa (hari baik) untuk matetanduran atau menanam sesuatu yang disesuaikan dengan sadwara, lengkap dengan sesapan agar tanam-tanaman tumbuh dengan baik. Misalnya Tungleh sangat baik untuk menenm mentimun. Teks diakhiri dengan uraian tentang pengaruh palalindon (gempa) terhadap bhuwana agung, hubungannya denga ke-12 bulan Bali. Misalnya linduh (gempa) yang terjadi pada Sasih Kasa (bulan 1) adalah pertanda baik karena Betari Pretiwi beryoga untuk keselamatan dunia. Juga uraian caru patemon dilengkapi dengan sarana dan mantranya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.38-LT 256
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini beris dua teks, yaitu: 1. Usaha yang harus dilakukan dalam mencari sandang pangan agar dapat rizki yang besar, dan ada daftar nama-nama ke-30 wuku yang dipakai sebagai ramalan; 2. Berisi teks untuk para istri agar berbakti kepada suaminya. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.13-KT 57
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari empat macam teks, yaitu: pawukon (h.1-56); catatan peristiwa/peringatan (56-59); rapal/mantera keislaman (59-72, 85-86); dan sebuah teks babad (73-81). Bab yang berisi pawukon terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (1-29) berisi gambar lambang-lambang tiap wuku yang bersangkutan. Bagian kedua (31-56), ditulis dengan bentuk macapat, sebanyak lima pupuh, memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pawukon seperti: lambang dewa, burung, kayu, pengapesan, dan lain-lain. Daftar pupuh dari bagian ini sebagai berikut: 1) pangkur; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) kinanthi; 5) jurudemung. Pada bab pengetan berisi beberapa peringatan seperti: peringatan kelahiran, kematian, wisuda seseorang dan sebagainya. Pengetan ini tidak dicatat pada saat kejadiannya, melainkan ditulis satu orang padasatu saat, seakan-akan menyalin dari sumber lain. Sebagai contoh, hari kelahiran Den Ajeng Sariyem pada hari Rabu Legi, 20 Jumadilawal, wukumandasiya, Ehe 1693 (14 Oktober 1767). Hanya nama tahun (warsa) di sini tidak tepat, pada naskah tertulis Ehe, sedang seharusnya Jimawal. contoh lain pada tanggal h.30, terdapat catatan saat meninggalnya Sunan Pakubuwana (VII) pada tanggal 28 Psa, Jimakir 1786 (11 Mei 1858). Hari dan pasaran yang disebutkan dalam teks ini (Senin Legi), selisih satu hari dari yang seharusnya, yakni Selasa Pahing. Pada bab mantera, berisi beberapa mantra seperti: parlu mahrib (60-63), sunat wulu (64-65), asmu Bagenda Ngali, dan sebagainya, yang kesemuanya menunjukkan pengaruh Islam atau bahasa Arab. Bagian keempat dalam naskah ini, yang merupakan uraian sejarah berbentuk prosa, berisi cerita mengenai Pulau jawa sejak masih awang-uwung sampai Raja Ngerum mengalahkan raja Peranggi (73-77), dan ramalan raja Galuh tentang Pulau Jawa di masa yang akan datang setelah sang raja membunuh Ajar Gunung Padang (77-81). Di samping hal-hal di atas, etrdapat pula catatnlain yang tidak berhubungan dengan teks-teks terdahulu. Pada h.28 terdapat catatan tentang seorang yang bernama Mas Ngabehi Sastrawikrama yang menyampaikan salam seraya menyerahkan (wayang) Baladewa. pada h.83 terdapat tulisan seseorang yang tampaknya berasal dari waktu yang jauh kemudian, berisi panyandra kepada seorang perempuan. Tampaknya naskah ini merupakan kumpulan teks yang dikerjakan oleh beberapa orang dan pada waktu yang berbeda. Pada h.31 terdapat kolofon yang menyebutkan hari Senin Kliwon, 5 Jumadilawal, 1709 ('muka boma resi tunggil') yang bertepatan denga 8 April 1782 (hari dan pasaran selisih satu hari; seharusnya Selasa Legi). Penanggalan ini di duga berkaitan dengan penyalinan naskah bagian ini. Gaya tulisan dan bentuk-bentuk huruf cocok dengan penangglan tersebut. Di samping itu gaya penulisan dalam naskah ini amat khas dan layak diteliti lebih lanjut oleh ahli paleografi. Belum dapat dirunut tempat penyalinan berdasarkan gaya tulisan saja, tetapi yang jelas naskah tidak berasal dari lingkungan kraton, melainkan dari sebuah pusat kebudayaan yang lain-mungkin di Pesisir Utara bagian timur. Pada h.63 terdapat catatan yang menyebutkan bahwa naskah ini milik Kapitan Mangundirja. Menurut catatan yang terdapat pada h.i, naskah diperoleh Th. Pigeaud pada 19 Desember 1929 dari v.d. Gracht."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.39-NR 74
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 711, yang berupa primbon. Ringkasan disusun oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1930. Naskah asli berjumlah 378 halaman yang sebagian ditulis dalam bentuk tembang gedhe (kawi miring), sedang sebagian lagi berbentuk prosa biasa. Naskah ringkasan terdiri atas catatan Mandrasastra asli (tulisan tangan) serta ketikannya. Isi ringkasan tersebut antara lain: ajaran Prabu Rama kepada R. Barata tentang kelakuan baik seorang raja (mungkin dari Rama kawi miring); kutipan dari Wedhatama; pawukon; pengetan; mantra; gerhana; watak bayi; pangasihan; aneka ragam petangan, dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.49-L 8.52
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan dari Serat Primbon asal Cirebon, yang disalin oleh R. Mandrasastra, pada Agustus 1932, di Yogyakarta. Teks menguraikan tentang: 1) Nama kekuatan kerbau, yang meliputi kekuatan pramana di kaki, kekuatan mahara di telinga, kekuatan sakti di badan, kekuatan mangkurat di ekor; 2) Hari-hari naas tiap bulan; 3) Tahun orang bertani; 4) Rezeki masing-masing hari; 5) Donga ujungan; 6) Puji dina; 7) Kehidupan berumah tangga; 8) Hari-hari naas bulan Jawa. Keberadaan naskah babon asal Cirebon yang disalin oleh Mandrasastra ini, tidak diketahui secara pasti. Menurut salinan h.7, naskah tersebut dibuat di desa Kanduruan pada tanggal 19 Rabingulakir, Ehe 1764 (18 Juli 1836)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.72-A 29.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi kumpulan karangan yang sebagian besar berupa primbon. Menurut keterangan pada kolofon depan dan belakang, babon naskah ketikan ini disalin di Yogyakarta, sebanyak dua eksemplar. Pada tahun 1933, Pigeaud memperoleh kedua salinan naskah ini. Selain FSUI/PR.74 ini, salinan lainnya dapat dilihat di Museum Sonobudoyo dengan kode MSB/PR.49. Naskah MSB tersebut telah dimikrofilmkan (lihat rol 94.04), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilmkan lagi. Rincian isi naskah ini adalah sebagai berikut: 1) Serat candra lambanging Kraton Mataram sapiturutipun (Makutharaja); 2) Cariyos Nabi; 3) Wirasat manungsa; 4) Kasepuhan lan gugon tuhon; 5) Katuranggan jampi srana ngurawat mathi sarta kagunanipun Negari Kudha; 6) Katuranggan sarta jampi perkutut; 7) Katuranggan kucing; 8) Dhapur duwung; 9) Ngalamat kedutan sartasumpenan ingkang awon lan ingkang sae; 10) Tangguh lan pethek puyuh sarta sawung habenan pupuh; 11) Pratikel ngaben sawung supados menang; 12) Jampi sawung abenan; 13) Batuwah sawung abenan kajen; 14) Umuring wulan Jawi walandi sarta mangso; 15) Babad Cabolek (satu versi dengan MSB/L.80)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.74-NR 239
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah lontar ini berasal dari Bali, memuat dua teks. Teks pertama berjudul Yama Tatwa (h.1-60), berisikan keterangan tentang terciptanya manusia yang tak henti-hentinya oleh Hyang Barhma dan Hyang Wisnu; Ajaran (tutur) tentang pelaksanaan pecaruan mulai dari tingkat Caru Panca Sata, Panca Sanak, Panca Balikrama dan Angeka Uluh (Eka Dasa Rudra) untuk keselamatan dunia (melakukan yasa); Uraian ajaran kebenaran; serta uraian keteguhan yoga, tapa brata dan semadi Si Srengga di tengah samudra yang digoda oleh para dewa. Teks kedua dalam naskah ini berjudul primbon wariga (1-29), menguraikan tentang araning kangin kauh atau arah mata angin, seperti purwa (kangin = timur); gneyan (kelod kangin = tenggara); daksina (kelod = selatan); nariti (kelod kauh = barat daya); wayabya (kaja kauh = barat laut); utara (kaja = utara); dan ersanya (kaja kangin = timur laut). Dilanjutkan dengan sebutan urip-urip sanga wara, asta wara, panca wara, catur wara, serta araning ala ayu, ala ayuning palalinduwan, kerta pati, sesuai dengan tanggal pangelong (tanggal - naik, panglong = turun), sebutan hari buruk dari ketiga puluh wuku (Sinta sampai Watugunung). Disinggung pula tentang jenis-jenis kala, uraian tutur sundari terus, letak-letak wewaran di dalam tubuh manusia, uraian ekajala rsi, dan ala ayuning dasa wara. Dilanjutkan dengan skema Wisnu nama dan panca dawuh, penampik sasih, dan berakhir dengan sloka-sloka kaitannya dengan pawarigan. Di bagian depan (h.60a) dan di h.29b (bagian belakang), disebut bahwa naskah selesai ditulis atau dikerjakan pada hari Wraspati (Kamis) Umanis oleh Gusti Made gurun Gusti Putu Siki, asal desa Lepang, distrik (kecamatan) Banjarangkan, Kabupaten Klungkung Bali. Namun tidak disebutkan angka tahun. Pada beberapa sisi margin kiri lempir, terdapat cuplikan yang berkaitan dengan isi teks atau kala mati, ala ayuning dian, dan sebagainya. Ada beberapa kesalahan dan pengulangan terutama dalam hal penomoran dan pelubangan pada margin kiri naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.96-LT 191
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah primbon ini memuat kumpulan teks yang berkenaan dengan masalah perhitungan waktu atau yang lebih dikenal dengan istilah pawukon. Isinya meliputi perhitungan candrasengkala, neptu, dewa dinten, pandongan, wuku, mangsa, paringkelan, windu, dinten tali-wangke, dinten padewan, pasangatan, petangan kadadosanipun salaki-sarabi, serta perhitungan tentang alamat tertentu, seperti: tanda-tanda datangnya gerhana matahari dan bulan, hari naas seseorang, dan isyarat yang tepat untuk tanggal berpergian. Naskah ini telah dibuatkan ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1930. Ringkasan tersebut dimikrofilmkan bersama naskah asli. Berdasarkan catatan Mandrasastra, teks pawukon ini merupakan buku ketiga dari sebuah seri. Tidak dijelaskan tentang buku pertama dan kedua. Pada halaman depan naskah, diketahui bahwa naskah ini didapat Pigeaud pada bulan Desember 1929. Tidak disebutkan nama pemberi dan tempat pemerolehan naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.99-NR 53
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>