Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks ini berisi uraian tentang sejarah Tanah Jawa yang konon disusun oleh Prabu Jayabaya dari Kediri. Diceritakan bahwa pada mulanya Pulau Jawa sama sekali belum berpenghuni manusia, yang ada hanya jin, peri, prewangan , brekasaan, iblis dan sebagainya. Keadaan seperti itu terdengar oleh Raja Rum dari para saudagar yang pernah singgah di sana. Raja Rum memerintahkan kepada patihnya dan Tuan Sebakir untuk membawa manusia ke Pulau Jawa agar dapat mengolah tanahnya. Manusia yang dibawanya berasal dari Keling sebamyak 2.000 orang. Sebelumnya mereka tinggal di sana sang Patih dan Tuan Sebakir membuat suatu upacara tumbal, yakni dengan meratakan sebuah gunung. Akan tetapi akibatnya tidak terduga karena para penghuninya yang terdiri dari para lelembut menjadi kacau balau dan terusik kehidupannya. Semar dan Togog sebagai pemuka atau pengayom bangsa lelembut itu kemudian menghadap utusan raja Rum tersebut. Setelah dijelaskan maksud baik sebenarnya dari Raja Rum membawa manusia ke Pulau Jawa ini maka menjadi maklumlah kedua tokoh pemimpin lelembut tersebut. Bahkan oleh Patih dan Tuan Sebakir kedua tokoh tersebut tetap diminta sebagai penganyom Pulau Jawa sepanjang masa. Sebelum kedua utusan Raja Rum itu meninggalakan Pulau Jawa, Semar dan Togog diberitahukan mengenai jangka atau ramalan segala peristiwa yang akan terjadi di Pualu Jawa, yang kira-kira akan berumur 350.000 tahun. Teksnya ditulis dalam tembang macapat, terdiri dari dua pupuh yakni sinom dan pangkur. Pupuh sinom terdiri dari 41 pada (dyan mangapus kang susastra, lukita lampa kang pinrih) dan pupuh pangkur terdiri dari 43 pada (mung suwidak taun sirna, nulya Allah akarya raja malih). Naskah ini merupakan salinan ketikan hasil garapan Panti Boedaja tahun 1932. Babonnya ialah PR.15, yang kini telah hilang dari koleksi FSUI. Pengarang teks asli tidak diketahui. Adapun tentang penyalinan naskah: menurut kolofon belakang (h.13) naskah babon (PR.15) disalin oleh R. Panji Sugriwa pada tahun 1931 dari sebuah eksemplar yang disalin dua nelas tahun sebelumnya, yakni tahun 1919. Selain itu, bait pertama pupuh sinomnya (h.1) berisikan sebuah sandi asma, berbunyi Dyan Lurah Atmasuwita: penyunting menduga Atmasuwita tadi adalah penyalin bertarikh 1919 tersebut. Pada waktu naskah ini disalin petugas Panti Boedaja diketik rangkap empat. Pada koleksi FSUI masih terdapat dua eksemplar, berciri A 30.02a-b, yaitu ketikan asli dengan tembusannya. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.14-A 30.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks mengenai ramalan Prabu Jayabaya, raja di Kediri, tentang keadaan tanah Jawa. Asal koleksi milik R. Tanojo. Keadaan naskah sangat rusak."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.15-KT 60
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tanojo
"Buku ini berisi mengenai pembahasan Jangka Jayabaya atau ramalan Jayabaya yang dikaitkan atau diselaraskan dengan peristiwa Indonesia yang berhasil merdeka. Bahwa bangsa Indonesia mendapat keadilan pada semua aspek yang dilaluinya. Gambaran mengenai pemimpin rakyat."
Yogyakarta: Sadubudi Seken, 1946
BKL.0324-PR 24
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna, Anand
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
808. 84 ANA j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi uraian: (1) praniti wakya, keterangan mengenai bumi tanah Jawi; (2) Jayabaya padang, menerangkan kehebatan Prabu Jayabaya akan pengetahuan yang mengerti sesuatu yang akan terjadi pada masa akan datang; (3) Prabu Jaya Amijaya, penjelasan mengenai kiamat kubro dan kiamat sugra (kiamat besar dan kecil); (4) lambang dari negara/kraton-kraton yang ada di Jawa beserta makna yang tersirat dari lambang tersebut; (5) piwulangnya dewa, ajaran Ki Tuwanggana, kaki Semar, kaki Antaya. Ratu-ratu yang bergantian menguasai tanah Jawi."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1938
BKL.0058-PR 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini membahas mengenai rasa kebangsaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki harga diri. Dibahas pula mengenai musuh bangsa Indonesia, dan mengenai pemimpin bangsa Indonesia dan demokrasi di Indonesia."
no place: Sadubudi, no year
BKL.0349-LL 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diberi judul Semar-Togog-Seh Subakir-Jayabaya-Ratu adil ini, terdiri dari dua pupuh: sinom 27 bait dan pangkur 31 bait (cuplikan gatra 1-2 lihat di bawah), antara lain berisi percakapan antara sang Hyang Semar disertai Togog dengan Seh Subakir, pendeta dari Ngerum. Semar mempertanyakan kepada Seh Subakir, mengapa lelembut-lelembut tanah Jawa yang merupakan keturunannya, mengungsi ke laut. Dijawab oleh Seh Subakir bahwa ia diutus oleh Kanjeng Sultan di Ngerum agar menempatkan manusia yang jumlahnya dua puluh ribu KK (rong leksa somah), agar bersawah di Pulau Jawa. Seh Subakir kemudian membeberkan sejarah Pulau Jawa dengan menyebutkan berturut-turut kerajaan yang ada di Jawa, yaitu Gilingwesi, Kerajaan Buda, Mendhangkawit, Alengka, Wiratha, Madura, Astina, Amarta, Malwa, Bojanagara, Galuh, Sindula, Medhangkamolan. Teks dilanjutkan dengan beberapa ramalan Jayabaya, dan tentang Ratu adil. Naskah salinan ini tidak diketahui penulis, penyalin maupun tempat penulisan dan penyalinannya. Menurut keterangan di h.ii, sebelum sampai ke tangan Pigeaud pada bulan Juli 1927, Kiliaan Charpentier memperoleh naskah ini dari Grobogan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.92-B 3.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga teks, yaitu: 1. Aji Jayabaya berisi nasihat kepada seseorang bahwa sebaiknya meninggalkan perbuatan buruk dan melakukan perbuatan yang penuh kebaikan; 2. Serat wedharaga berisi pegangan hidup menuju kesempurnaannya kehidupan; 3. Kisah perjalanan hidup Jaka Tarub sampai bertemu dengan Dewi Nawangwulan, menikah kemudian mempunyai anak bernama Dewi Nawangsih. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.7-KT 55
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari beberapa teks. Teks pertama (h. 1-213) berisi cerita tentang Raja Rum dan Wali Sanga. Teks kedua (h.218-222) berisi kisah Raja Jayabaya. Teks ketiga (h.230-770) berisi teks Babad Mataram dan kemudian Serat Pralambang Jayabaya. Antara teks satu dengan lainnya dibatasi dengan beberapa halaman kosong. Melihat perbedaan gaya tulisan, kemungkinan naskah ini ditulis oleh lebih dari satu orang. Teks pertama, huruf kursif dengan suku panjang ke bawah, sedangkan jenis tulisan pada teks lainnya sama: beraksara kursif tetapi pendek dan berkesan lebih bulat. Pada teks ketiga terdapat kolofon pembuka (h.230) yang menyatakan bahwa naskah telah disalin pada tanggal 7 Sura, Wawu 1842 22 (Januari 1912), di Yogyakarta. Naskah ini diterima Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta pada bulan Oktober 1927. Mandrasastra telah membuat ringkasannya pada bulan Oktober 1937, namun ringkasan tersebut kini tidak diketahui lagi keberadaannya. Pada naskah ini juga terdapat beberapa catatan peringatan kelahiran, pernikahan, dan lain sebagainya. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) girisa; (4) dhandhanggula; (5) durma; (6) asmarandana; (7) mijil; (8) dhandhanggula; (9) sinom; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) ?; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) asmarandana; (17) durma; (18) kinanthi; (19) dhandhanggula; (20) maskumambang; (21) sinom; (22) durma; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) pangkur; (26) mijil; (27) megatruh. Teks kedua daftar pupuh sebagai berikut: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) dhandhanggula. Teks ketiga, daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) asmarandana; (6) ? ; (7) sinom; (8) durma; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) asmarandana; (12) megatruh; (13) megatruh; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) mijil; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) dhandhanggula; (21) sinom; (22) kinanthi; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) mijil; (26) dhandhanggula; (27) pangkur; (28) dhandhanggula; (29) pucung; (30) durma; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) dhandhanggula; (34) asmarandana; (35) durma; (36) sinom; (37) girisa; 38. (pangkur; (39) kinanthi; (40) durma; (41) megatruh; (42) dhandhanggula; (43) kinanthi; (44) pangkur; (45)asmarandana; (46) sinom; (47) asmarandana; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) durma; (51) maskumambang; (52) dhandhanggula; (53) mijil; (54) durma; (55) sinom; (56) asmarandana; (57) durma; (58) sinom; (59) dhandhanggula; (60) asmarandana; (61) sinom; (62) sinom; (63) kinanthi; (64) dhandhanggula; (65) asmarandana; (66) sinom; (67) sinom; (68) dhandhanggula; (69) mijil; (70) megatruh."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.185-NR 4
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>