Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Lia Susanti
"Ide inti dari TOC adalah bahwa setiap sistem yang nyata seperti perusahaan yang berorientasi profit pasti mempunyai minimal satu kendala (constraint). Jika tidak, maka sistem akan memproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas, yang arfinya infinite profits. Karena kendala adalah faktor yang membatasi sistem dalam mendapatkan lebih dart seharusnya, maka manajer yang ingin mendapat profit yang lebih besar harus dapat mengatasi kendala tersebut. Tidak ada pilihan. Kita mengatasi kendala atau kita dikuasai oleh kendala tersebut. Kendala akan menentukan output dad suatu sistem, apakah dikelola dengan baik atau tidak. Banyak bisnis dilihat sebagai suatu rangkaian proses yang mengubah input menjadi output yang siap dijual. Dalam TOC, dapat dianalogikan sebagai sistem dan rantai. Jika ingin memperkuat suatu rangkaian sistem, cara apa yang paling efektif? Apakah berkonsentrasi pada rangkaian yang paling kuat? atau yang paling besar? Apakah diterapkan sistem yang sama pada semua tahap? atau berusaha untuk mengidentifikasi tahapan proses yang paling lemah dan usaha dikonsentrasikan untuk memperkuat sistem tersebut? Jelasnya, akan menghasilkan benefit terbesar dalam hubungannya dengan usaha yang dilakukan. Prosedur untuk memperkuat sistem. Pertama, identifikasi rantai yang terlemah, yang merupakan kendala. Mengidentifikasi tidak mudah karena banyak proses bisnis berusaha untuk memasukkan demand yang berfiuktuasi dan random disruptions dengan menyimpan buffer inventories pada setiap tahap proses. Persediaan dalam proses tidak dapat mengungkap masalah ini karena mempersulit identifikasi kendala yang sebenarnya dalam sistem. Kedua, jangan mencoba untuk menekan sistem dengan muatan yang besar. Jika muatan yang besar ditempatkan pada rantai tersebut (lebih besar dari yang dapat diatasi oleh rantai yang terlemah), rantai tersebut akan putus. Rantai penghubung yang paling lemah seharusnya menjadi langkah awal bagi seluruh sistem. Ketiga, Konsentrasikan pada usaha perbaikan untuk rantai penghubung yang paling lemah. Keempat, Jika usaha perbaikan berhasil, rantai penghubung yang terlemah tidak lagi lemah. Usaha lebih lanjut untuk meningkatkan "the weakest link" tidak akan memberikan keuntungan. Pada titik ini, rantai penghubung terlemah yang baru harus dicari, dan usaha perbaikan dialihkan pada titik ini. TOC mempunyai dua grup teknik yaitu metode yang berhubungan dengan kendala produksi secara fisik (Physical Production Constraint = PPC), dan alat pemecahan masalah khusus (Generic Problem-solving Tools = GPT). GPT berevolusi setelah metode yang berhubungan dengan PPC dibuat. Evolusi ini memberikan pandangan apakah TOC itu. Menurut Goldratt, skedul perbaikan yang sederhana hanya memberikan benefit yang terbatas. Lebih jauh, perbaikan yang terus menerus dalam fasilitas produksi tergantung pada bagaimana kendala dalam proses diatasi. Bukunya yang pertama "The Goal", adalah hasil petnilcirannya mengenai hal tersebut dan hampir terfokus seluruhnya pada pengelolaan kendala produksi. Teknik yang diberikan, seperti skedul "Drum-Buffer-Rope" dan lima langkah untuk perbaikan yang terus menerus dengan terfokus pada kendala, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah pada pekerjaan yang berkapasitas dan berkendala tinggi dengan ragam produk yang banyak. Penerapan teknik ini selalu menghasilkan payoffs yang cepat dengan throughput yang besar, peningkatan due date performance dan berkurangnya cycle times. Namun ada batasan - batasan pada job shop bottlenecks. Karena saat The Goal ditulis, TOC dianggap sebagai manufacturing thing yang relevan hanya pada job shop yang kesulitan dalam memenuhi due dates. Pandangan ini tidak benar - 'TOC mempunyai cakupan luas, tetapi banyak yang menghadapi kesulitan untuk menghubungkannya dengan situasi lain. Namun demikian, persepsi TOC yang dapat diterapkan pada "capacity - constrained job shops" memberi hambatan. Karena resesi, saat ini tampaknya bukan masalah utama pada banyak perusahaan. Bahkan dalam perusahaan yang kendalanya adalah production bottleneck, manajer produksinya yang menerapkan ide "The Goal" secara efektif menemukan bahwa kendala akan beralih ke luar pabrik. Pada titik ini, perbaikan lebih lanjut akan sulit karena manajer diluar bagian produksi tidak melihat relevansi TOC. Pada saat perbaikan berhenti, moral akan menurun dan organisasi akan mundur. Situasi ini adalah salah satu masalah potensial dalam penerapan TOC yang tidak tepat yang harus diwaspadai. Masalah ini memberikan ide pembuatan suatu pendekatan khusus untuk mendiagnosis dan memecahkan masalah yang disebut Thinking Process. Menurut penyusun TOC, pendekatan ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah di bagian manapun dalam organisasi. Dilihat dalam prospektif yang lebih luas, ide dasar dalam "The Goal" untuk mengelola pabrik adalah contoh sederhana dari penerapan Thinking Process untuk masalah yang umum. Dengan menggunakan Thinking Process, TOC dapat diterapkan untuk shop floor. Pendekatan Thinking Process mencakup mmbuat logical trees, yang merupakan cause-effect diagrams. Dimulai dengan observasi gejala-gejala masalah, cause-and-effect reasoning digunakan untuk mengurangi inti masalah. Proses ini mirip dengan diagnosa medis yang dimulai dengan observasi gejala-gejala penyebab. Logical trees yang lain kemudian digunakan untuk mengidentifikasi dan mencari penyelesaian. Umumnya, manajer tidak puas dengan TOC yang telah mereka terapkan. Mereka cukup senang dengan apa yang telah dilakukan tetapi merasa bahwa mereka harus berbuat lebih dan dihadapkan dengan keterbatasan waktu dan keahlian. Perusahaan yang menggunakan TOC secara konsisten umumnya menghasilkan gain yang cukup mengejutkan dalam hal keuangan dan key operating statistics seperti cycle time dan due date performance. Seperti tercantum dalam literatur tentang TQM dan iTT, kesuksesan setiap program yang mencakup perubahan kultur yang besar dalam organisasi tergantung pada keterlibatan manajemen puncak. Masalah terbesar adalah pada manajemen puncak yang mengevaluasi manajer produksi berdasarkan pada pengukuran efisiensi daripada profit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Harry H.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syafrudin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Bonar M.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung untuk menerapkan aplikasi akuntansi di masa depan serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesanggupan/kapabilitas yang dibutuhkan untuk mendukung penerapan aplikasi akuntansi menggunakan Technology-Organization-Environment (TOE) Framework. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi akuntansi dipengaruhi oleh 3 atribut yaitu atribut dukungan manajemen, atribut ukuran organisasi dan atribut dukungan dari regulator yang mendukung dalam penerapan aplikasi akuntansi. Dukungan manajemen dijadikan pendorong karena para pengurus mendukung adanya penerapan teknologi informasi pada proses akuntansi. Namun, penerapan teknologi dapat terjadi setelah diadakan musyawarah. Kemudian ukuran organisasi menjadi pendorong dikarenakan walaupun pengurus yang bertugas pada bidang keuangan hanya 2 orang dan 1 orang pengurus administrasi yang membantu namun komunikasi dan koordinasi dapat terjalin dengan optimal. Dukungan regulator menjadi pendorong penerapan teknologi informasi karena pemerintah sebagai regulator akan mendukung keputusan yang diambil oleh pengurus harian dan penasehat.

Purpose of this study to evaluate the readiness of the Al Furqon Grand Mosque in Bandar Lampung City to implement accounting applications in the future and provide recommendations to increase the capabilities/capabilities needed to support the application of accounting applications using the Technology-Organization-Environment (TOE) Framework. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data collection method used in this research is an interview. The results show that the application of accounting applications is influenced by 3 attributes, namely management support, organizational size, and support from regulators who support the adoption of accounting applications. Management support is used as a driving force because the administrators support the application of information technology in the accounting process. However, the application of technology can occur after deliberation is held. Then the size of the organization becomes a driving force because even though there are only 2 administrators in charge of finance and 1 administrative administrator who helps, communication and coordination can be optimally established. Regulatory support is the driving force for the application of information technology because the government as the regulator will support the decisions taken by the daily management and advisors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Kang
"Penelitian ini mengenai analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi dalam rangka optimalisasi modul Accounts Payable pada PT XYZ. Penelitian menggunakan metode studi kasus pada data dan kondisi perusahaan dari hasil wawancara dan observasi bersama studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kelemahan pada sistem informasi akuntansi terkait modul Accounts Payable di PT XYZ yang menyebabkan terjadinya duplikasi pembayaran dan kesulitan dalam penyetoran pajak PPN dan PPh Badan . Melalui perbaikan sistem informasi akuntansi yang memadai terjadi peningkatan yang signifikan pada proses dan pengendalian internal terhadap masalah duplikasi pembayaran, penyetoran pajak pertambahan nilai masukan dan pajak penghasilan badan.

This research discusses the analysis and design of accounting information system in order to optimize Accounts Payable module at PT XYZ. The research itself is a case study on the company rsquo s data and condition using interviews and observation together with literary study. The result shows there are several weaknesses in current systems in Accounts Payable which cause duplicate payment and difficulties in tax payment for Value Added Tax and Corporate Income Tax. Through sufficient of system rsquo s improvement, the company is able to gain a significant improvement in process and internal control in connection with duplicate payment, payment of value added tax and payment of corporate income tax."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sitompul, Tiur Magdalena
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
Jakarta: Salemba Empat, 2001
658.151 1 MUL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Gramedia, 1993
658.151 1 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>