Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Nina Karina
"Didalam menjalankan usahanya PT Decorus Mitra Selaras adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan furniture dan penyediaan perlengkapan kantor dan menjadi agen dari berbagai macam produk furniture yang berasal dari manca negara. Saat ini di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan iklim investasi yang kondusif yang menyebabkan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia sehingga semakin meningkatnya kebutuhan akan perlengkapan kantor yang merupakan barang komplementer dari penyediaan dan kebutuhan akan ruang perkantoran. Meja Ad Hoc adalah salah satu perlengkapan kantor yang merupakan salah satu produk baru dan inovatif yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri dalam melengkapi ruang kantornya, tetapi hal ini tidak terjadi di Indonesia, hal ini mungkin disebabkan karena budaya masyarakat Indonesia yang belum terbiasa dengan disain ruang kantor yang terbuka yang mana tidak terdapat pembatas antara satu meja dengan meja yang lainnya, hal ini diharapkan tidak berlangsung lama dikarenakan saat ini di Indonesia banyak terdapat perusahaan-perusahaan asing dan tenaga kerja Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan dan pernah bekerja di luar negeri yang dapat menerapkan desain ruang kantor yang terbuka. Dalam memasarkan produk Meja Ad Hoc ini, DECORUS selaku asen penjualan produk ini menawarkan Meja Ad Hoc kepada pihak-pihak yang selama ini menjadi pelanggan dari DECORUS dan juga kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki potensi yang besar untuk membeli produk ini dengan melakukan resepsi dan cocktail party pada peluncuran perdana produk ini, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kebiasaan dalam bekerja bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dengan perusahaan-perusahaan yang berada di luar negeri seperti yang tertulis diatas dan selain itu juga disebabkan karena harga dari Meja Ad Hoc ini cukup mahal sehingga memiliki kesan yang eksklusif. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi kasus yang data-datanya diperoleh dari riset lapangan dengan melakukan observasi langsung terhadap obyek yang diteliti dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang langsung terlibat dengan pemasaran meja Ad Hoc dan juga melakukan riset kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat didalam melakukan penelitian. Dari upaya pemasaran yang dilakukan oleh DECORUS dalam memasarkan produk ini dapat dilihat beberapa hal yang masih kurang untuk itu kiranya agar produk meja Ad Hoc dapat dipasarkan dengan baik maka perlu dibuatnya advertorial di media masa agar masyarakat dapat mengetahui desain kantor yang terbuka adalah desain yang terbaik didalam suatu ruang perkantoran dan selain itu juga agar masyarakat lebih mengenal manfaat dan keunikan dari meja Ad Hoc dengan lebih baik, selain itu juga agar harga penjualan meja tersebut tidak terlalu mahal maka hendaknya beberapa bagian dari meja tersebut dapat di buat di dalam negeri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yovani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah sistem cluster yang merupakan kebijakan pemerintah baru untuk mengembangkan unit usaha dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas, inovasi dan ekpansi usaha sebagai penentu daya saing setiap UK di sentra kayu Klender. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menguji apakah inter-firm linkage dan dukungan serta peran pemerintah merupakan faktor yang esensial sebagai pendorong tingkat produktivitas, inovasi dan pembentukan usaha baru yang tinggi di dalam sentra usaha kecil UK-UK yang terletak di dalam sebuah sentra seperti sentra mebel kayu Pd.Bambu-Klender.
Pendekatan penelitian ini pada dasarnya adalah pendekalan kuantitatif dengan data sekunder dan data primer yang dikumpulkan melalui dengan jumlah responden 50 orang. Untuk memperoleh informasi-informasi yang tidak dapat trrsaring mrlalui survei maka peneliti menggunakan in-depth interview (wawancara mendalam). Analisa statistik yang digunakan merupakan analisa univariat tiap-tiap variabel dengan menggunakan mean, median. modus dan ukuran statistik deskriptif lainnya. Estimasi yang digunakan merupakan estimasi interval dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisa Bivariat dengan menggunakan tabel silang merupakan analisa yang digunakan untuk menguji ada tidaknya asosiasi antar variabel dengan ukuran statistik Chi-kuadrat (Pearcon Chi-Square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio produktivitas baik itu produktivitas kapital maupun modal kecil, tingkat inovasi para UK-UK juga rendah dan pembentukan usaha baru terjadi di sentra ini. Pembentukan usaha baru tersebut ditandai dengan bertambahnya jumlah UK di dalam sentra tersebut secara cepat. Jumlah UK yang terus bertambah semata-mata hanya karena Klender sudah memiliki label sebagai industri furniture kayu, sehingga sebagian besar masyarakat Jakarta akan mengambil furniture dari area ini. UK-UK yang terus bertambah tersebut bukan merupakan UK-UK yang memiliki kemampuan usaha yang baik. Untuk variabel interfirm-linkage, ditemukan dari penelitian ini, bahwa ternyata mayoritas UK di dalam sentra mebel kayu Pondok-Bambu-Klender ini mengambil bahan-bahan baku dan mesin untuk produksinya dari luar sentra Klender karena harga yang anehnya justru lebih murah di luar sentra daripada di dalam sentra itu sendiri. Hanya beberapa komponen pendukung seperti engsel mebel, lem dan komponen lain yang diambil dari dalam Klender.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peran pemerintah dan interfirm linkages merupakan faktor esensial bagi produktivitas, inovasi dan PUB sentra ini. Hal ini ditunjukkan dengan hubungan-hubungan asosiasi yang terbukti secara statistik bahwa produktivitas, inovasi yang rendah disebabkan oleh inter-firm linkage baik secara horisontal maupun vertikal tidak terjadi di dalam sentra ini. Begitu pula pemerintah, dibuktikan bahwa tidak adanya peran pemerintah berasosiasi dengan tingkat produktivitas dan inovasi yang rendah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T10422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmanto
"Perkembangan Sektor UKM sekarang ini sangat pesat, salah satunya adalah UKM Meubel, seiring dengan bangkilnya bisnis properti UKM Meubel juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. UKM Meubel ini memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah bahan baku utarna yaitu kayu jati. Bahan baku ini susah didapatkan dan cenderung lama dalam pengirimannya Bahan baku ini juga harus mengalami proses praproduksi sebelum siap untuk dibuat produk Meubel. Dalam penelitian ini akan dibuat usulan Lay-Our bahan baku dan produkjadi untuk UKM ini. Proses pembuatan Lay-Out ini harus melalui tahapan peramalan pennintaan, yang didapatkan dari data historis UKM. Selanjumya dapat dihitung jumlah kebutuhan bahan baku UKM ini untuk memenuhi jumlah permintaannya Luas gudang bahan baku juga dapat ditentukan setelah didapat hasil peramalan permintaannya. Dari data kebutuhan luas bahan baku dan produk jadi, akan dibuat usulan Lay-Out gudang bahan baku dan produk jadjnya. Usulan Lay-Out tersebut harus memperhatikan beberapa fungsi dan tujuan dari sebuah gudang. Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat Lay-Out sebuah gudang. Setelah Lay-Out didapat, Retrieval dan Srromge pain! pada gudang bahan baku harus jelas. Pada gudang produk jadi Receiving dan Shipping point juga harus ditenlukan. Usulan Lay-Out untuk bahan baku memiliki luas 82,67% lebih kecil dan untulc Lay-Out produk jadinya 137,94% lebih besar dari gudang yang sudah ada, dan lenglcap dengan allowance dan gang yang dibutuhkan untuk memudahkan pergerakan bahan baku dan produk jadinya.

Now days SME sector growth very fast. One of them is Furniture SME. Along with awakening of property business, furniture SME also growth fast enough This SME have some problems, one of them especially in raw material. This raw material is rare, and takes time to deliver. This raw materials also have preproduction process before ready to be made a furniture product. In this research will be made Lay-Out design for raw materials and finish goods warehouse for this SME. Process design of this Lay-Out have to through forecasting step of its demand, which got Bom historical data of this SME. Next step can be counted number of raw materials requirement of this SME to fulfill the amount of demand. The number of area for raw materials warehouse can be detemtined alter getting the result of forecasting for demand fuliillment. From the result of the number area needed for raw materials and tinish goods, will be made Lay-Out design for raw materials and finish goods of this SME. Lay-Out design have to consider some function and purpose of a warehouse. There are some steps which is have to be consider in Lay-Out design of a warehouse. After Lay-Out design finished, Retiieval and Storage point of raw materials warehouse must he clear. Receiving and Shipping point also have to be determined at Finish goods warehouse. This Lay-Out for raw materials is 82,67 % smaller and tinish good product Lay-Out of is l37,94% bigger than previous warehouse, which is complete with gang and allowance required to facilitate movement of raw materials and finish goods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kitty Haurissa
"Industri mebel merupakan industri pengolahan kayu hilir yang bernilai tambah tinggi dan merupakan industri padat karya. Dengan semakin menurunnya daya dukung hutan maka industri pengolahan kayu diarahkan pada industri yang bernilai tambah tinggi. Untuk meningkatkan perolehan devisa maka pengembangan industri mebel diarahkan selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga untuk ekspor. Namun apabila dilihat dari perdagangan produk mebel di pasar dunia, share Indonesia masih sangat kecil padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dalam upaya meningkatkan peranan industri mebel dalam penerimaan devisa negara maka perlu dilakukan penelitian mengenai daya saing industri mebel Indonesia.
Tujuan dan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk memperoleh gambaran mengenai posisi industri mebel Indonesia dalam perdagangan internasional, (2) Untuk menentukan prioritas faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pengembangan industri mebel Indonesia, (3) Untuk menentukan alternatif strategi dalam upaya peningkatan daya saing industri mebel dalarn meningkatkan devisa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang dilakukan melalul pengkajian literatur (pengkajian konsep-konsep yang relevan) dan melalui wawancara dengan para pakar. Untuk mengetahui posisi industri mebel Indonesia di pasar dunia, digunakan Metode Revealed Comparative Advantage (RCA.), sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan daya saing digunakan ?diamond? Porter, dan untuk menetapkan strategi yang akan diterapkan menggunakan model Proses Hirarki Analitis (PHA) dengan
program komputer ?Expert Choice Version 7,0.
Dari perhitungan yang dilakukan, ternyata untuk produk mebel dengan SITC 8215 Indonesia memiliki keunggulan komparatif dengan index RCA sebesar 2,01. Faktor-faktor penentu daya saing berdasarkan urutan prioritasnya adalah faktor kondisi, kondisi permintaan, industri terkait dan industri pendukung, strategi, struktur, persaingan industri, peluang dan kebijakan pemerintah.
Alternatif strategi peningkatan daya saing industri mebel Indonesia berdasarkan urutan prioritasnya adalah (1) peningkatan penguasaan teknologi dan kemampuan
sumber daya manusia, (2) peningkatan peran kelembagaan promosi ekspor dan (3) penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi yang direkomendasikan untuk peningkatan daya saing industri mebel adalah peningkatan penguasaan teknologi dan kemampuan SDM karena mempunyai bobot penilaian tertinggi yaltu 0,346.
"
Depok: fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Indrianty
"Uni Eropa (UE} merupakan pasar mebel erbesar di dunia dan sangat menjanjikan bagi pars produsen mebel, terutama asal negara berkembang. Indonesia memiliki tradisi sebagai negara penghasil mebel dan juga sejarah panjang dalam mengekspornya ke UE.
Penelitian ini menyajikan gambaran tentang kondisi pasar mebel UE, dengan analisis pada aspek ekonomi yaitu perkembangan konsumsi dan impor di negara-negara terseleksi serta struktur penjualan mebel; aspek kebijakan perdagangan non-tarif yang berkaitan dengan perdagangan mebel dan pengaruh dari aspek sosial-budaya terhadap permintaan produk mebeI terutama dilihat dari perilaku konsumen (consumer behaviour).
Penelitian ini akan bertitikberat pada peluang dan tantangan bagi pengembangan ekspor mebel Indonesia. Dengan demikian, masalah-masalah panting yang mempengaruhi industri mebel Indonesia akan dianalisis. Hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan kinerja ekspor mebel Indonesia dalam perdagangan mebel dunia dan ke UE juga akan diteliti.
Penelitian difokuskan pada household furniture karena kelompok mebel ini memiliki potensi permintaan di pasar UE. Selain itu, kelompok mebel ini juga memiliki pangsa yang besar dari keseluruhan ekspor mebel Indonesia, Oleh karena itu strategi bauran pemasaran sebagai sarana untuk meningkatkan ekspor juga akan dianalisis.

The European Union (EU) is the largest furniture market by far and is very lucrative to furniture producers, especially those from developing countries. Indonesia has a long tradition of producing furniture items and exporting them to the EU.
This study presents an overview about the condition of the EU furniture market, with analysis on the economic aspects such as the development of consumptions and imports in selected countries as well as distribution structure; non-tariff trade policy that is relevant to the furniture trade and the influence of socio-cultural aspects to the demand for furniture products especially with regard to the consumer behaviour.
The primary focus of this study is the opportunities and challenges for the development of Indonesian furniture export. Thus, important issues that affect the Indonesian furniture industry will be examined. The relationship of these issues to the performance of the Indonesian furniture exports in the global furniture trade and to the EU will also be studied.
This study focuses on the household furniture since this group of furniture has demand potentials in the EU market. It also has a large share from the total Indonesian furniture export. Thus, the marketing mix strategy as the means of boosting the export sales will also be analyzed.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriyanto Teguh
"ABSTRAK
Penulisan karya akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa kondisi perusahaan (CV.
Kurnia) baik dari sisi luar maupun dan sisi dalam yang nantinya agar dapat menjadi
masukan yang bagi perusahaan yang bersangkutan dan agar dapat dimanfaatkan untuk
melakukan perbaìkan-perbaikan yang akan membawa perbaikan pada kinerja perusahaan.
Karya tulis ini lebih banyak memberikan gambaran pada kondisi industri furniture
untuk pasar domestik pada umumnya dan lebih khusus lagi gambaran tentang industri
furniture di daerah Klender dan sekitarnya dengan mengamati dan menganalisa kondisi
yang terjadi pada CV. Kurnia. Pengamatan yang dilakukan penulis meliputi Iingkungan
luar industri (eksternal) dan lingkungan internal industri, lingkungan eksternal
perubahannya tidak dapat dicegah oleh industri itu sendiri seperti perubahan kondisi
ekonomi, kondisi sosial politik, teknologi dan informasi dan kondisi global, dari
pengamatan terhadap lingkungan eksternal ini díharapkan dapat mengidentifikasi
peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang mungkin timbul akibat terjadìnya
perubahan-perubahan tadi. Sedangkan lingkungan internal industri perubahan-perubahan
yang terjadi dapat diprediksi dan dapat diantisipasi oleh industri itu sendiri, hasil yang
diharapkan dari pengamatan ini adalah dapat teridentifikasiya kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Industri furniture secara umum merupakan industri yang berkembang secara pesat
baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor, dimasa krisis industri ini menjadi salah
satu sektor yang tetap dapat bertahan, ekspor furniture antik menjadi salah satu
primadona ekspor yang memberikan tambahan devisa negara. Keunggulan ¡ni terutama
sekali disebabkan oleh besarnya keunggulan kompetitif produknya. Untuk pasar lokal
pada masa sebelum krisis permintaan meningkat secara signifikan tapi setelah krisis
terjadi permintaan mulai menurun ¡agi karena daya beli maayarakat menurun.
Masalah utama yang dihadapi dari para produsen furniture di daerah Klender dan
sekitarnya adalah persaingan yang terjadi diantara mereka sendiri. Sebetulnya majalah
persaingan tersebut bukanlah masalah baru, dan dulu persaingan juga sudab ada tap
dalam beberapa tahun terakhir ini persaingan menjadi semakin tajam. Meningkatnya
persaingan secara tidak langsung dipicu oleh krisis ekonomi yang terjadi dínegara kita,
yang menyebabkan banyak terjadi pengangguran karena Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), banyak diantara mereka yang karena susah mencari kerja lalu berwiraswasta,
diantaranya industri kecil furniture ini, selain itu permintaan yang tídak pernah surut
menyebabkan industri ini kelihatan menarik, mendatangkan banyak keuntungan dan
tingkat resikonya relatif rendah.
CV. Kurnia sebagai salah satu pemain didaerah Klender sadar bahwa persaingan
yang terjadi sekarang bermuara pada persaingan harga, tetapi pada dasarnya persaingan
harga mengharuskan setiap pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produknya,
pelayanan yang maksimal dan produksi yang tepat waktu, dan itu semua dapat dilakukan
dengan melakukan efisiensi-efisiensi dalam proses produksinya.
Dalam anaiisa yang dilakukan, penulis mengidentifikasi indikator-indikator
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta kesempatan dan ancaman yang
dihadapi. Selanjutnya indikator-indikator tersebut diberi bobot dan nilai, hasil dan
penilaian tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk memberikan alternatif-alternatif
strategi yang dapat diterapkan oleh CV. Kurnia untuk dapat bersaing dan berkembang
menjadi Iebih besar.
"
2002
T5842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinarti Zata Amani Mulia Putri
"Meningkatnya jumlah limbah plastik di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk membuat ecofurniture, yaitu perabot ramah lingkungan. Media sosial membantu mempromosikan produk ini, memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Penelitian ini mengkaji pengaruh pengetahuan produk, efektivitas konsumen, pemasaran di media sosial, trust, attitude, subjective norms, perceived behavioral control dan perceived price terhadap purchase intention ecofurniture di Indonesia. Studi kuantitatif ini mengumpulkan data melalui metode survei kuesioner online yang digunakan untuk mengumpulkan data dari 320 responden dengan kriteria pengguna media sosial yang mengetahui produsen perabot ramah lingkungan melalui media sosial di Indonesia. Data akan diolah dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS). Temuan pada penelitian ini mengungkapkan bahwa attitude, trust, product knowledge dan perceived consumer effectiveness secara signifikan berpengaruh positif terhadap purchase intention. Product knowledge ditemukan secara signifikan berpengaruh positif terhadap trust dan perceived consumer effectiveness. Perceived consumer effectiveness secara signifikan berpengaruh positif terhadap attitude. Serta variabel perceived social media marketing secara ignifikan berpengaruh positif terhadap subjective norms, perceived consumer effectiveness dan product knowledge. Sedangkan variabel price consciousness, subjective norms, perceived behavioral control ditemukan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap purchase intention. Perceived behavioral control dan perceived social media marketing juga tidak secara signifikan berpengaruh terhadap price consciousness. Begitu juga dengan hubungan antara variabel product knowledge dengan attitude tidak secara signifikan berpengaruh.

The increasing amount of waste generated in Indonesia each year can be utilized by several organizations to process plastic waste, which then becomes eco-furniture. With the help of social media to promote their products, the public can gain knowledge about eco-furniture from the content provided by household furniture manufacturers. This research aims to examine the influence of product knowledge, perceived consumer effectiveness, perceived social media, trust, TPB, and price consciousness on purchase intention of ecofurniture in Indonesia. This quantitative study gather data through an online questionnaire survey method used to collect data to gather 321 respondents with criteria a social media users who knows ecofurniture producers through social media in Indonesia. The data will be processed and analyzed using the Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS) method. The findings in this study reveal that attitude, trust, product knowledge, and perceived consumer effectiveness significantly positively influence purchase intention. Product knowledge was found to significantly positively influence trust and perceived consumer effectiveness. Perceived consumer effectiveness significantly positively influences attitude. Additionally, the perceived social media marketing variable significantly positively influences subjective norms, perceived consumer effectiveness, and product knowledge. However, the variables of price consciousness, subjective norms, and perceived behavioral control were found to have no significant influence on purchase intention. Perceived behavioral control and perceived social media marketing also do not significantly influence price consciousness. Similarly, the relationship between product knowledge and attitude is not significantly influential."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bambu adalah material alternative dari kayu yang banyak digunakan untuk pembuatan furniture. Dengan menggunakan rotan sebagai tali pengikat untuk sambungan, bamboo dapat dibentuk menjadi barang dengan nilai estetik. Penelitian ini meneliti cara baru dalam pemrosesan furniture yang terbuat dari bamboo. Metode yang digunakan adalah teknik laminasi yang digunakan untuk membuat balok atau papan bamboo dan teknik penguap bertekanan untuk penekukan. Keluaran penelitian ini yaitu dua teknik inovatif yang dapat digunakan masyarakat umum dan usaha kecil yang berkecimpung dalam industry kerajinan bambu."
630 WKUPJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Guritno
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998/1999
338.642 598 2 SRI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Asriyadi
"ABSTRAK
Pembangunan sektor industri dalam Repelita V, seperti yang diamanatkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) memegang peranan strategis dalam upaya meletakkan landasan pembangunan yang kokoh bagi tahap pembangunan jangka panjang selanjutnya. Implementasinya adalah melalui pendayagunaan yang optimal dari kemampuan dan modal dalam negeri serta pelaksanaan kebijaksanaan yang menunjang upaya peningkatan kemampuan pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah, yakni dengan jalan menciptakan pemerataan kesempatan berusaha bagi segenap lapisan masyarakat. Kelompok industri telah berperan besar dalam perluasan lapangan kerja baru, kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan. Hal ini berarti bahwa perkembangan industri kecil kian menjadi bagian yang penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kajian industri kecil senantiasa menarik perhatian berbagai pihak untuk dipelajari, serta seringkali menimbulkan argumentasi yang kontradiktif mengenai keberadaannya. Pada satu sisi, industri kecil dilihat sebagai suatu kegiatan usaha yang kurang profesional. Keberadaannya sering dikaitkan dengan usaha yang dikelola oleh masyarakat miskin, skill terbatas, tehnologi tradislonal dan memerlukan pertolongan pemerintah karena kerapuhan usahanya. Tetapi disisi lain, industri kecil dilihat sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat. Tidak semua kegiatan produksi dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif 'melalui usaha skala besar, itulah sebabnya di banyak negara maju keberadaan usaha kecil menjadi mutlak.
Rotan sebagai salah satu komoditi yang diandalkan untuk ekspor merupakan kelompok jenis tumbuhan-tumbuhan hutan yang angat penting setelah hasil kayu. Pada mulanya rotan diperdagangkan dalam bentuk rotan asalan di mana belum dilakukan pemrosesan lebih lanjut, sehingga nilai ambahnya masih rendah. Melihat kondisi di mana ekspor rotan masih berupa rotan mentah tersebut maka dengan pertimbangan dapat diciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, meningkatkan nilai tambah dan lainlainnya serta juga sesuai dengan program pemerintah yang telah dicanangkan dalam pembinaan industri kecil.
Sejalan dengan perkembangan industri kecil, maka pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan tata niaga rotan dengan maksud untuk melindungi keberadaan industri kecil tersebut.
Berbicara mengenai; tata niaga rotan tidak akan terlepas dari masalah pemasaran, yang dirasakan sangat sulit dalam suasana persaingan yang sangat ketat dengan industri besar rotan maupun dengan negara-negara pengeksport rotan seperti Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan lain-lainnya. Dalam iklim ekonomi seperti apapun, pertimbangan-pertimbangan pemasaran tetap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam meningkatkan peran industri kecil rotan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Pemasaran dalam hal ini bisa Alga dikatakan sebagai saluran pendistribusian rotan dari industri kecil sebagai produsen sampai pada konsumen yang membutuhkan sebagai mata rantai akhir dalam distribusi ini. Dalam menjalankan proses pemasarannya atau proses pendistribusiannya ini dilakukan oleh berbagai macam perantara, seperti perseorangan, kelompok maupun perusahaan. Peranan perantara sangat dominan di dalam menentukan keberhasilan industri kecil rotan. Dengan demikian akan menimbulkan banyak permasalahan-permasalahn yang dihadapi industri kecil baik dalam memperoleh bahan baku maupun dalam memasarkan produk.
Masalah yang ada dalam mata rantai/ distribusi rotan dapat dianalisis dengan berbagai pendekatan. Namun penelitian di sini hanya akan berusaha menganalisa dengan pendekatan perilaku antar organisasi dalam mata rantai tersebut serta biaya transaksi terhadap keberhasilan industri kecil tersebut. Perilaku antar organisasi dalam mata rantai rotan tersebut berupa adanya kerjasama dalam menjalankan mata rantai tersebut, serta dalam menjalankan tugasnya sering terjadi perbedaan-perbedaan yang akhirnya terjadi konflik antar organisasi. Kedua perilaku organisasi inilah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya industri kecil tersebut. Disamping itu juga diperhitungkan adanya biaya transaksi yang ditimbulkan dalam melakukan pertukaran ( exchange ) melalui mata rantai / saluran distribusi rotan tersebut.
Untuk memperoleh kejelasan, mengenai pokok permasalahan yang ada, maka ditarik sejumlah responden sampel, yaitu pengusaha industri kecil rotan di wilayah desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo Jawa Tengah. Adapun populasi dari pengusaha industri kecil ratan di desa Trangsan ada 121 pengusaha. Sedangkan sampel penelitian ini diambil hamper setengahnya yaitu sebesar 50 responden. Dengan menggunakan tehnik pengambilan sempel yaitu Simple Random Sampling atau penarikan sampel secara random sederhana dengan cara Undian. Sejalan dengan Jenis skala ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti, karena pembuatan skala pengukuran mempunyai arti yang sangat penting dalam penelitian di mana data yang diperoleh dilapangan masih bersifat kualitatif. Skala pengukuran dilakukan dengan menggunakan petunjuk Skala Likert, dengan menggunakan modifikasi yang dianggap perlu. Dan juga secara dominan akan dipergunakan analisa kuantitatif dengan memanfaatkan formula korelasi sederhana dan korelasi berganda ( majemuk ) dengan interpretasi pembahasannya.
Berdasarkan data plural yang terkumpul, baik dari responden sampel ( melalui proses wawancara dan pengamatan ) maupun dari data sekunder, maka beberapa hasil penelitian yang dapat dikemukakan di sini adalah sebagai berikut :
Pertama, keberhasilan usaha para pengrajin rotan di desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Dati II Sukoharjo bisa dikatakan tidak berhasil atau statis. Hal ini terbukti dari hasil uji korelasi yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara konflik dengan keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi konflik yang terjadi, maka akan semakin rendah keberhasilan yang dicapai oleh industri kecil ratan. Hal ini menunjukkan, bahwa perilaku konflik dapat dikatakan tidak berhasil. Di mana konflik cenderung untuk menimbulkan biaya transaksi yang tinggi dan akan mengakibatkan perkembangan/keberhasilan industri kecil menjadi statis.
Kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kerjasama antara pengrajin baik dengan eksportir maupun dengan broker cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan perilaku kerjasama cukup berhasil dan tidak mengakibatkan biaya transaksi yang tinggi. Kerjasama di sini diukur dengan kepercayaan yang diberikan pengrajin pada eksportir yaitu berupa pesanan yang selalu ada dan berkesinambungan. Untuk itu dapat dikatakan bahwa memang ada- kerjasama tetapi oleh karena-perilaku konflik itu lebih kuat, maka keberhasilan industri kecil rotan tersebut rendah/statis.
Ketiga, Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang kuat antara biaya transaksi dengan keberhasilan usaha industri kecil rotan. Artinya, ada kecenderungan bahwa semakin tinggi biaya transaksi yang dikeluarkan akan semakin rendah tingkat keberhasilan usaha industri kecil. Hal ini disebabkan karena pesanan eksportir maupun broker sangat dominan serta memiliki semua sumber Jaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemasaran baik informasi, keahlian maupun asset lainnya. Dengan perilaku-perilaku opportunistik tersebut secara otomatis akan berakibat pada pengusaha industri kecil yaitu dengan semakin besarnya kesulitan-kesulitan dalam melakukan transaksi-transaksi.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>