Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140371 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Togap M.
"Kupon merupakan suatu sertifikat yang diberikan kepada penjual untuk memperoleh penghematan atas pembelian suatu produk tertentu bagi pembawanya. Sebagai salah satu alat promosi penjualan, kupon ini masih jarang digunakan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam skripsi ini, penulis bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan promosi kupon yang dilakukan di Indonesia oleh PT Federal Cycle Mustika. Metode yang digunakan dalam memperoleh bahan dan data yang diperlukan meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan berasal dari catatan kuliah, buku, artikel majalah, dan laporan hasil survei. Penelitian lapangan berasal dari datadata promosi kupon PT Federal Cycle Mustika. Hasil analisa menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan dalam periode promosi kupon. Namun kenaikan tersebut tidak memenuhi target penjualan produk yang ditetapkan. Selain itu, timbul reaksi negatif dari anggota saluran distribusi karena mereka dirugikan dengan penawaran kupon tersebut. Secara teoritis, penawaran kupon ini juga dapat mendorong terjadinya penyalahgunaan kupon. Hal ini karena biaya pengembalian kupon lebih besar daripada biaya distribusi dan nilai kupon tersebut cukup signifikan dibandingkan dengan nilai jual produk sepeda. Dari hasil analisa tersebut disimpulkan bahwa promosi kupon yang dilakukan FCM tidaklah efektif. Ketidakefektifan promosi tersebut terlihat dari kegagalan promosi mencapai tujuan, reaksi negatif yang timbul, dan resiko penyalahgunaan kupon. Penulis menyarankan agar perencanaan promosi kupon lebih seksama, dengan memperhatikan pengalaman perusahaan yang telah melakukan promosi kupon. Selain itu, perusahaan juga harus mengkoordinasikan promosi kupon tersebut dengan saluran distribusinya sehingga menguntungkan semua pihak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diavitri Carissima
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Novalia
"Orientasi pasar bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Keberhasilan usaha pada perusahaan ditentukan oleh keberhasilan pemasarannya karena pemasaran merupakan kunci keberhasilan usaha perusahaan. Melalui produk yang dapat dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya dan berkembang. Konsumen akan terus setia dengan beragam inovasi produk yang diberikan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek positif pada orientasi pasar terhadap kecepatan inovasi dan kinerja produk baru. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan metode penelitian single cross sectional dengan variabel independen orientasi pasar dan kecepatan inovasi serta variabel dependen kinerja produk baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara kecepatan inovasi terhadap kinerja produk baru. Konsumen cenderung melihat latar belakang perusahaan PT.Maspion daripada inovasi produknya.

Market orientation is a necessary for companies to survive in a dynamic and full of competition in business environment. Successfully company's business is determined by the success of its marketing because marketing is the key to reach success of the company's business. Through a product that can be sold, the company can guarantee the life or preserve the stability of their business and to evolve. Consumers will continue to be loyal to a variety of innovative products provided by the company. This study aimed to examine the positive effects of market orientation on innovation speed and new product performance. This type of research is a descriptive with single cross sectional methods. Independent variable in this study is market orientation and dependent variables in this study are innovation speed and new product performance. The results showed that there was no influence on innovation speed toward new product performance. Consumers tend to look at the background of PT.Maspion than product innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni Rahardjanti
"Untuk memenangkan persaingan yang cukup ketat di dunia kosmetik, khususnya produk perawatan rambut, setiap produk harus memiliki kekhasan tersendiri yang membedakan dari produk sejenis Iainnya, atau dalam istilah pemasarannya lebih dikenal sebai Unique Propotion of Selling (UPS). Hal ini berlaku juga untuk produk perawatan rambut di segment professional product yaitu produk yang menggunakan salon sebagai distribusi pemasaran, seperti yang dilakukan oleh Kerastase dibawah naungan PT. Loreal Indonesia. Target Kerastase adalah konsumen golongan menengah ke atas dan dengan positioning sebagai Luxury Brand, Kerastase berusaha menciptakan image melalui kwalitas produk dan pelayanan ekslusif dengan standart internasional. Untuk dapat memasuki jendela konsumen melalui positioning tersebut, diperlukan suatu strategi komunlkasi pemasaran yang tepat sehingga tujuan pemasaran yaitu meningkatkan penjualan melalui Market Growth dapat tercapai.
Penelitian ini ingin menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kerastase sebagai Luxury Brand, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasikan medium apa yang paling tepat untuk digunakan Oleh Luxury Brand serta dampaknya terhadap tujuan pemasaran secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan Integrated Marketing Communication dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan strategi yang telah dilakukan oleh Kerastase dan metode explainatif untuk menganalisa pengaruh strategi yang dilakukan terhadap tujuan pemasaran. Dalam hal ini, metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan data dan penggunaannya, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasinya tentang arti data tersebut.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan pemasaran, yaitu Market Growth yang diidentifikasikan sebagai kenaikan penjualan Kerastase memadukan berbagai unsur pemasaran melalui Strategi Marketing Mix, kebijakan taktis yaitu harga premium dan distribusi ekslusif. Selain itu Kérastase juga menggunakan kekuatan alat-alat promosi diterapkan secara terpadu dengan model komunikasi IMC sehingga tujuan untuk menginformasikan produk Kérastase dan membangun citra sebagai the number one luxury hair care dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Walden Jan
"PT Muslim Ratu Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan kosmetika tradisional. Usahanya dimulai dari usaha rumahan (home industry) yang kemudian terus berkembang hingga mampu menjadi pemimpin pasar (market leader) di negara sendiri. Semangat kerja yang tiada kenal lelah senantiasa menimbulkan keinginan untuk memperluas pasar, baik di dalam negeri (domestic market) maupun di pasar luar negeri (international market).
Untuk mamasuki pasar internasional diperlukan pengetahuan yang sangat luas, seperti pengetahuan terhadap kondisi pasar negara sasaran, juga kondisi persaingan industri di negara pasar sasaran. Kondisi negara pasar sasaran dapat diketahui melalui penelitian dan analisis peluang pasar. Artinya perusahaan harus mengetahui peluang yang ada maupun faktor-faktor yang menghambat (faktor-faktor eksternal ). Di samping itu, perusahaan juga harus mengetahui keunggulan sumberdaya (distinctive advantage) yang dimiliki perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, menetapkan strategi baru pemasaran produk ekspor dan cara memasuki pasar luar negeri. Produksi PT Mustika Ratu Tbk telah masuk ke berbagai negara seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Arab Saudi, Rusia, Belanda, dan lain-lain. Perusahaan senantiasa berupaya dengan giat untuk mengembangkan pasar ekspor, baik di negara yang sudah dimasuki maupun menambah negara tujuan ekspor. Adapun produk ekspor PT Mustika Ratu Tbk telah mencapai 30 % dan total nilai ekspor produk kosmetika Indonesia.
Ekspor Kosmetika Indonesia cenderung menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Perkembangan ekspor tersebut dapat dilihat dan bertambahnya jumlah preparat kosmetika yang diekspor setiap tahunnya, jumlah negara tujuan ekspor, volume dan nilai ekspor. Laju perkembangan volume ekspor kosmetika Indonesia mencapai 39,59 % pertahun, dan dari nilai ekspor (dolar AS) mampu mencapai sekitar 9,55 % setiap tahun.
Keputusan untuk melaksanakan pemasaran ke luar negeri membutuhkan kemampuan untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam upaya suksesnya perusahaan memasuki pasar luar negeri (entry mode for international marker). Dan menghadapi persaingan industri di pasar luar negeri. Perumusan strategi memasuki pasar internasional mengintegrasikan unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) secara tepat dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (analisis lingkungan internal), dalam menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada (analisis lingkungan eksternal). Beberapa variabel yang perlu dianalisis adalah variabel lingkungan eksternal (politik, ekonomi, sosial, teknologi, ekologi dan lima kekuatan persaingan industri model Porter), dan lingkungan internal (sumberdaya manusia, organisasi dan manajemen, proses produksi, dan keuangan perusahaan), variabel peluang pasar (Segmentation, Targeting, dan Positioning), variabel bauran pemasaran, dan variabel cara memasuki pasar internasional.
Penghitungan dan pembobotan dilakukan pada setiap faktor, baik internal maupun eksternal, dengan menggunakan alat bantu software komputer program "expert choice" (EC) version 2000. Penghitungan dilakukan terhadap jawaban responden pada kuesioner yang telah disebar, sehingga diperoleh hasil jumlah nilai faktor-faktor internal dan eksternal. Dari hasil tersebut diketahui bahwa posisi bisnis PT Mustika Ratu Tbk berada pada kuadran I dalam matriks I - E dengan strategi pertumbuhan cepat. Adapun alternatif pilihan strategi adalah : Penetrasi Pasar; 2. Pengembangan Pasar; 3 Pengembangan Produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Herdiyanto
"Perkembangan industri otomotif di Indonesia beberapa waktu setelah krisis pada tahun 1997-1999 ternyata mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Merek-merek baru kendaraan bermotor mulai masuk ke pasar Indonesia bahkan dari negara-negara baru yang selama ini belum pernah memasuki pasar Indonesia. Dengan ditetapkannya peraturan pemerintah yang membuka keran impor kendaraan bermotor memperbolehkan kendaraan bermotor masuk ke Indonesia dalam bentuk completely build up, maka jumlah kendaraan bermotor yang masuk semakin besar.
Negara-negara produsen seperti Jepang, Amerika, Inggris, Jerman yang selama ini menjadi pemain pada industri otomotif di Indonesia mendapat pesaing baru dari negara seperti Korea dan Cina yang mulai memasuki pasar Indonesia pada tahun 1999. Hal ini masih ditambah dengan merek baru yang dari negara produsen lama yang masuk ke Indonesia. Hal ini menandakan pasar otomotif Indonesia yang sangat potensial sehingga mampu menarik banyak produsen untuk melakukan bisnisnya di Indonesia.
Sejalan dengan berkembangnya industri otomotif tersebut, industri pendukungnya juga ikut berkembang. Seperti industri suku cadang kendaraan atau perdagangan bahan yang diperlukan dalam pengoperasian kendaraan seperti minyak pelumas dan minyak rem.
PT Dirgaputra Ekapratama yang bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang kendaraan bermotor mendapatkan keuntungan, dari kondisi di atas. Penelitian ini memfokuskan pada produk minyak rem yang didistribusikan oleh perusahaan. Permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perkembangan perusahaan dan pemasaran minyak rem di Indonesia; Faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran perusahaan; dan Strategi pemasaran apa yang perlu diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus dengan memanfaatkan studi lapangan dan studi pustaka dalam mengumpulkan data.
Dari hasil analisis terhadap kekuatan bisnis khususnya untuk produk minyak rem dengan merek MK Kashiyama, PT Dirgaputra Ekapratama terletak pada tingkat sedang, demikian juga hasil anlisis terhadap daya tarik pasar. Dari hasil tersebut, berdasarkan matriks daya tarik industri dan kekuatan bisnis General Electric, posisi bersaing PT Dirgaputra Ekapratama berada pada kwadran V yaitu Selektif dan Kelola untuk Meningkatkan Keuntungan. Berdasarkan hasil tersebut strategi bersaing yang dapat disarankan untuk PT Dirgaputra Ekapratama adalah pengembangan pasar dan pengembangan produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Toni
"Produk rotan merupakan salah satu produk ekspor non migas yang perlu mendapat dukungan mengingat produk ini dapat menambah penerimaan devisa dan memperluas lapangan kerja. Salah satu diantara perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan rotan adalah PT. Tanamas Industry sebesar Rp. 5.490.000.000. Dalam kurun waktu 1993-1996 perusahaan ini mengalami peningkatan volume dan nilai ekspor, namun 1996-998 mengalami hal sebaliknya.
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah pertumbuhan volume ekspor relatif kecil yaitu rata-rata 0, 98 % per tahun, dan persaingan lingkungan industry rotan yang semakin ketat, oleh sebab itu strategi pemasaran yang diterapkan perlu dievaluasi sehingga diperoleh gambaran yang kongkrit tentang lingkungan internal dan eksternal. Dengan diketahui permasalahan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan dalam penentuan strategi pemasaran.
Adapun negara tujuan utama ekspor rotan PT. Tanamas Industry adalah Jerman, yaitu melalul pemasaran tidak langsung, dimana produk yang dihasilkan berdasarkan pesanan dari pelanggan (buyer) dan segmen pasar yang dilayani terbatas pada kelompok masyarakat kelas menengah bawah.
Penelitian ini diawali dengan analisis terhadap lingkungan ekstemal dan internal yang mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan dengan menggunakan analisis 5 kekuatan dari Michael Porter dan analisis SWOT. Analasis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan evaluasi dari beberapa faktor lingkungan diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan terletak pada pengalaman manajemen puncak, posisi keuangan dan pangsa pasamya di Jerman. Sedangkan kegiatan promosi, penelitian pasar dan inovasi merupakan faktor kelemahan yang paling tinggi.
Dari hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa posisi bisnis perusahaan pada matrik General Electric berada pada sel V. Posisi ini berarti perusahaan berada pada pertumbuhan selektif. Pada posisi ini strategi yang tepat untuk dilaksanakan antara lain pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat, diversifikasi horizontal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhidhi Teguh Wiyono
"ABSTRAK
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pembuatan semen dan merupakan industri semen terbesar di Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi terpasang sebesar 17.250.000 ton semen per tahun serta sudah menjalani program restrukturisasi dengan melakukan privatisasi yakni menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat (go public).
Masalah utama yang dihadapi oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah semakin menurunnya konsumsi semen sehingga kapasitas produksi terpasang tidak dapat digunakan secara optimal. Tingginya inflasi dan lemahnya nilai tukar rupiah mengakibatkan biaya operasional dan biaya produksi tinggi dampaknya posisi keuangan perusahaan kurang sehat
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan ekstemal dan internal perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT agar diperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan serta ancaman dan peluang. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan menggunakan matrik internal-eksternal, hasil pengembangan dari model General Electric (GE-Model).
Berdasarkan hasil analisis Matrik Eksternal-Internal, posisi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam persaingan bisnis semen berada pada Sel VI, hal ini berarti PT Semen Gresik (Persero) Tbk. harus melakukan strategi Retrenchment, artinya perusahaan harus melakukan efisiensi di semua lini serta menjual salah satu unit bisnis yang tidak menguntungkan. Dalam situasi dan kondisi persaingan bisnis semen yang semakin ketat ini sesuai dengan hasil analisis matrik SWOT, terdapat 4 alternatif strategi yang dapat disarankan, yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT.
Strategi SO meliputi : peningkatan penjualan melalui ekspor, memperbesar market share dan optimalisasi kapasitas. Strategi WO meliputi : meningkatkan efisiensi, meningkatkan teknologi alat produksi dan memanfatkan rancang bangun dalam negeri. Strategi ST meliputi : menjaga kualitas produk, kerjasama dengan pihak asing, dan penyuluhan kepada konsumen akhir. Strategi WT meliputi : Mengoptimalkan R&D yang ada, pemanfaatan tenaga kerja dan penjualan sebagian saham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Haryadi
"ABSTRAK
PT Universal Nashary Tatalaksana adalah sebuah perusahaan yang didirikan dari
motivasi para pendiri yang terdiri dari tiga orang, yaitu Harry Haryadi SE., Nasuha Adi
Wijaya, dan Andry Erviansyah ST., untuk membentuk sebuah usaha penyedia jaringan
pemasaran dan distribusi bagi berbagai macam produk. lde pembentukan jaringan pemasaran dan distribusi ini didapat dari pengalaman dan pengetahuan para pendiri perusahaan diperkuat oleh berbagai literatur yang mengatakan bahwa kekuatan jalur distribusi memegang peranan penting bagi kesuksesan penjualan sebuah produk. Dari sana muncul pemikiran bagaimana jaringan pemasaran ini dapat dilakukan dengan konsep dan strategi yang ada kemudian pada akhirnya dibentuk Sebuah model bisnis sebagai pendekatan utama dalam perencanaan bisnis yang akan dibuat, dalam hal ini dalam karya akhir ini oleh penulis.
Tidak mudah bagi siapapun untuk rnembentuk jaringan pemasaran yang luas dan kuat.
Namun dengan model bisnis yang akan dijabarkan dalam karya akhir ini diharapkan hal
tersebut pada akhimya dapat diwujudkan. Adapun konsep pernbentukan jaringan pemasaran ini menggunakan pendekatan bottom-up, dimana perusahaan akan fokus pada pembentukan jaringan pemasaran pada level terbawah terlebih dahulu dengan mengedepankan Salah satu produk. Kemudian menyebar kesetiap target area distribusi sehingga dari setiap Distributor yang terbentuk akan memiliki basis jaringan pemasaran yang kuat, baru setelah itu. Perusahaan mengembangkan jangkauannya melalui pembentukan Distributor untuk wilayah yang belum terjangkau."
2007
T21237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayman Husni Kamal
"[ABTRAK
Rebranding adalah sebuah strategi marketing yang lumrah dilakukan oleh
banyak perusahaan, terutama saat ada situasi dimana sebuah perusahaan diakuisisi
oleh perusahaan lainya. Dalam situasi tersebut strategi rebranding menjadi sangat
penting untuk diterapkan demi mendapatkan kepercayaan konsumen untuk terus
menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam penelitian ini, dapat
dilihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen
dengan keinginan pembelian. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan
pada proses rebranding terlihat dari sikap skeptis dan resistensi terhadap
perubahan yang membentuk brand attitude seseorang. Dalam penelitian ini,
hubungan yang ditimbulkan antara sikap skeptis dan resistensi dapat dibuktikan
dan bersifat positif. Rasa keingintahuan menjadi faktor penting untuk
mempengaruhi tingkat resistensi. Pada penelitian ini terlihat hubungan yang
signifikan dan bersifat negatif antara rasa keingintahuan seseorang dengan
resistensi yang dimiliki. Pada akhirnya, resistensi akan mempengaruhi sikap yang
dimiliki oleh seorang konsumen pada saat rebranding terjadi. Dari sikap yang
dimiliki oleh seseorang tersebut, terbentuk tingkat keinginan pembelian yang
tinggi pada sebuah merek.

ABSTRACT
Rebranding is a common marketing strategy undertaken by many
companies, especially when there is a situation where a company acquired by
other companies such as merger and acquisition. In such a situation, it becomes
very important for a rebranding strategy to be applied correctly in order to obtain
the trust of consumers to continue to use the product or service being offered and
develop a favorable attitude towards brand. In this study, there are factors that will
affect the level of consumer trust and purchase intention. Factors that influence
the level of trust will be shown and driven by skepticism and resistance to change
that will shape a customers's brand attitude. In this study, the relationship arising
between skepticism and resistance can be proven positive. Curiosity becomes an
important factor to influence the level of resistance. The study shows, there is a
significant relationship between curiosity and resistance and the relationship is
negative. It means the more curiosity shown by the customer, the less resistance
he or she will have toward a brand that undergoes changes. In the end, resistance
will affect the attitude towards brand when undergoes rebranding process. This
attitude will proved center reason why a customer use the service in the website
and generates transaction in the future.;Rebranding is a common marketing strategy undertaken by many
companies, especially when there is a situation where a company acquired by
other companies such as merger and acquisition. In such a situation, it becomes
very important for a rebranding strategy to be applied correctly in order to obtain
the trust of consumers to continue to use the product or service being offered and
develop a favorable attitude towards brand. In this study, there are factors that will
affect the level of consumer trust and purchase intention. Factors that influence
the level of trust will be shown and driven by skepticism and resistance to change
that will shape a customers's brand attitude. In this study, the relationship arising
between skepticism and resistance can be proven positive. Curiosity becomes an
important factor to influence the level of resistance. The study shows, there is a
significant relationship between curiosity and resistance and the relationship is
negative. It means the more curiosity shown by the customer, the less resistance
he or she will have toward a brand that undergoes changes. In the end, resistance
will affect the attitude towards brand when undergoes rebranding process. This
attitude will proved center reason why a customer use the service in the website
and generates transaction in the future., Rebranding is a common marketing strategy undertaken by many
companies, especially when there is a situation where a company acquired by
other companies such as merger and acquisition. In such a situation, it becomes
very important for a rebranding strategy to be applied correctly in order to obtain
the trust of consumers to continue to use the product or service being offered and
develop a favorable attitude towards brand. In this study, there are factors that will
affect the level of consumer trust and purchase intention. Factors that influence
the level of trust will be shown and driven by skepticism and resistance to change
that will shape a customers's brand attitude. In this study, the relationship arising
between skepticism and resistance can be proven positive. Curiosity becomes an
important factor to influence the level of resistance. The study shows, there is a
significant relationship between curiosity and resistance and the relationship is
negative. It means the more curiosity shown by the customer, the less resistance
he or she will have toward a brand that undergoes changes. In the end, resistance
will affect the attitude towards brand when undergoes rebranding process. This
attitude will proved center reason why a customer use the service in the website
and generates transaction in the future.]"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>