Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alex Wardhana
"Konsep EVA merupakan suatu konsep yang masih baru di perkenalkan dan dianggap mempunyai kelebihan dibanding kan dengan konsep yang biasa digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan seperti konsep rasio keuangan perusahaan dsb. Konsep ini dapat secara adil mempertimbangkan harapan sernua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Dengan demikian konsep ini melihat dan menjawab bagaimana kinerja perusahaan yang sebenarnya. Metode penelitian yang dilakukan pada konsep ini lebih ditekankan kepada penentuan besarnya cost of capital perusahaan disamping NOPAT perusahaan yang bersangkutan. Penelitian dilakukan di sembilan perusahaan tekstil yang tercatat di Bursa Efek Jakarta tahun 1992-1993. Dari sembilan perusahaan tersebut hanya ada tiga perusahaan yang mempunyai nilai EVA positif tahun 1992 dan hanya ada satu perusahaan yang mempunyai nilai. EVA positif pada tahun 1993. Nilai EVA positif artinya teriadi nilai tambah pada perusahaan, dan sebaiiknya nilai EVA negatif tidak teriadi nilai tambah pada perusahaan. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai EVA yaitu:
1) Meningkatkan efisiensi perusa haan batik dalam bidang operasi maupun bidang administrasi.
2) investasikan tambahan modal pada proyck yang memberikan return yang lebih besar.
3) Modal dilikuidasi atau investasi selanjutnya dibatasi terhadap kegiatan yang memberikan return dibawah standar perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Rusfianie
"I. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja industri perdagangan ritel dengan metode Net Present Value (NPV) dan metode Economic Value Added (EVA), serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Untuk penulis mencoba melihat apakah metode NPV dan EVA dapat diterapkan di Indonesia dengan keterbatasan data yang ada. Penulis menghitung kedua metode tersebut dengan menjabarkan unsur-unsur perhitungan yang dipakai dalam penelitian yang terdiri dari NOPAT, FCF, Adjusted NOPAT, serta Capital Charges. Penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu pihak manajemen ketiga perusahaan ritel (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) dalam mengetahui nilai lebih yang dihasilkannya.
II. DATA YANG DIGUNAKAN Pendekatan penelitian dilakukan dengan mendapatkan sumber data yang berasal dari data sekunder dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), untuk memperoleh data-data sebagai berikut:
• Laporan keuangan ketiga perusahaan (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) periode 1999-2002.
• JSX Monthly Statistic untuk periode Juli 1995 — Juni 2002.
• Data yang digunakan untuk menentukan nilai Net Present Value (NPV) dan nilai Economic Value Added (EVA).
III. ANALISIS DATA Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan untuk ketiga perusahaan : Hero NPV 486.491 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 23.690 (244.852) (433.398) Rata-rata EVA (218.187) Matahari NPV 2.018.465 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 88.810 5.865 (167.728) Rata-rata EVA (24.351) Ramayana NPV 605.617 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 14.256 22.526 (33 .905) Rata-rata EVA 959 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan nilai NPV dan EVA dan perusahaan-perusahaan tersebut menghasilkan :
• Nilai NPV (asumsi perusahaan going-concern) untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan nilai yang positi£ Dengan kata lain pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya, disebabkan ketiga perusahaan cukup effisien dalam memanfaatkan asset yang dimilikinya.
• Nilai EVA untuk tahun 2000 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang positif. Berarti pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya. Keberhasilan ditahun ini disebabkan faktor kebetulan (libur besar Lebaran 2 kali dalam satu tahun, Natal dan Tahun Ban' yang dirayakan hampir bersamaan), hal ini berhasil mendongkrak laba usaha bagi ketiga perusahaan tersebut.
• Nilai EVA untuk tahun 2001 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang rendah dan negatif. Berarti pihak manajemen kurang dan tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah kenaikan capitalized operating lease yang tinggi (biaya sewa), yang disebabkan karena ketiga perusahaan tersebut membuka outlet barn dan dipicu dengan adanya kenaikan biaya tarif dasar listrik (TDL), biaya sewa, biaya gaji karyawan.
• Nilai EVA untuk tahun 2002 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang negatif. Berarti pihak manajemen tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah karena makin merosotnya prospek ekonomi di bidang industri ritel pada tahun ini, sehingga berdampak dengan melemahnya daya beli masyarakat, akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh, bahwa ketiga perusahaan sudah cukup efisien memanfaatkan aset yang mereka miliki untuk meningkatkan nilai lebih perusahaan masing-masing, namun kendala yang muncul berkaitan dengan faktor makro yaitu belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia tahun 2000-2002, terutama pada industri ritel yang menyebabkan industri ini kian terpuruk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darya M. Wirabaya
"Kejatuhan Bursa Saham di Jakarta yang ditandai dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan pada periode November - Desember 1989 menimbulkan banyak opini dikalangan pelaku Bursa dan pelaku bisnis lainnya mengenai sebab terjadinya. Salah satu opini yang timbul adalah mempertanyakan perangkat analisa yang selama ini digunakan untuk menilai performance perusahaan yang telah go-public. Saat ini ada perangkat analisa performance yang paling populer di Amerika Serikat yang disebut dengan Economic Value Added. Penulis mencoba mengaplikasikan perangkat baru ini untuk menilai performance perusahaan di bursa Jakarta. Penulis membatasi penelitian hanya pada pengenalan suatu perangkat baru yang disebut EVA. EVA digunakan untuk meng-estimasi performance perusahaan. Penulis mencoba menerapkan EVA dalam meng-estimasi performance dari 2 (dua) perusahaan tekstil yang telah go-public. Hasil estimasinya akan diperbandingkan dengan nilai aktualnya yang terjadi di pasar. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan performance dari PT. Hadtex tidak stabil. Hal ini ditunjukkan oleh nilai EVA yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Sedangkan performance PT. Argo Pantes tidak baik. Hal ini ditandai dengan nilai EVA yang negatif dari tahun ke tahun. Kesimpulan yang didapat antara lain, kedua perusahaan tidak begitu baik dalam mengelola kapitalnya. Hal itu ditandai oleh return yang di dapat tidak sebanding dengan kapital yang digunakan. Di samping itu, adanya Idle capital yang cukup besar menunjukkan manajemen yang tidak baik. Secara umum performance kedua perusahaan yang diteliti menunjukkan hasil yang kurang baik. Penulis menyarankan perangkat EVA bisa saja digunakan disini. Ha nya saja harus dilakukan beberapa penyesuaian menyangkut kondisi bursa di sini. Ada baiknya EVA dijadikan dasar penentuan bonus dan incentif bagi para manajer. Bonus dan incentif diberikan atas dasar return yang dapat dihasilkannya. Hal tersebut akan merangsang manajer untuk menciptakan "value" bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thory Prabawa
"ABSTRAK
Pada hakekatnya perusahaan adajah suatu wacana untuk menambah kekayaan
(wealth) bagi Pemiliknya (?shareholders?). Pemegang saham dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan (?stakeholders?), Seperti karyawan, supplier, masyarakat setempat, dan
konsumen secara umum, akan merasakan suatu manfaat atau keuntungan apabila suatu
perusahaan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga menghasilkan
keuntungan yang cukup, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Pemegang saham akan diuntungkan secara jangka panjang apabila perusahaan
dikelola berdasarkan keputusan-keputusan yang bertujuan dan berakibat bertambahnya
harta atau kekayaan perusahaan tersebut. Lebih jelasnya, manajemen bertanggung jawab
rnenciptakan pertambahan kekayaan yang berkesinambungan pada perusahaan apabila
keputusan yang diambìlnya dalam menjalankan roda perusahaan, mengakibatkan
peningkatan manfaat (incremental benefit) yang melebihi peningkatan biaya (incremental
cost).
Karenanya dalam menseleksi saham suatu perusahaan sebagai potensi investasi,
perlu diukur terlebih clahulu kinerja manajemen atau perusahaan tersebut dalam
rneningkatkan kemakmurafl atau kekayaafl para pemegang sahamnya. Dalam prakteknya,
definisi fluai tan?ibah yang dipakai sebagai ukuran kineija suatu perusahaan memiliki dua
pengertian terhaclap euntungafl, yaitu keunL?fliafl secan ekononiis dan secara pembukuan
atau akunting. Untuk mengukur kineria suatu perusahaan idealnya analisa dilakukan
dengan dua metode umum yang string dipakat.
Metode yang paling mudah dan paling sering dipakai adalah analisa rasio
keuangan yang menggunakan data-data mikro perusahaan secara akunting. Esensi dari
penggunaan metode ini adalah mengukur kinerja perusahaan dalam bentuk rasio
profitabilitas sebagai acuan atas nilal tambah. Metode kedua adalab analisa pendekatan
secara ekonomis, atau yang biasa disebut konsep economic value added (EVA). Walaupun
berbeda, apabila kedua metode tersebut digunakan bersamaan maka analis alcan memiliki
pandangan yang menyeluruh terhadap subyek analisanya.
Karya tulis ¡ni akan membahas masing-masing metode tersebut diatas termasuk
icelebihan dan kekurangan masing-masing, sekaligus menerapkan metode-metode
pengukuran kinerja tersebut. Sebagai sarana untuk menerapkan konsep nilai tambah dalam
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kedua metode tersebut,
dipresentasikan sebuah perusahaan ny ata, dengan data-data faktual, sebagai subyek analisa.
Adapun periode analisa adalah dañ tahun 1996 hingga tahun 1999, sehingga mencerminkan
kondisi ekonomi dan politik pra-krisis hìngga masa stabilisasi. Mengingat keterbatasan
waktu dan kelemahan dan pembukuan internal perusahaan, maka laporan keuangan Lahun
2000 yang telah diaudit belurn dapat diikut-sertakan dalam analisa ini.
Idealnya, seorang analis atau investor akan melakukan analisa fundamental untuk
mendapatkan gambaran secara menyeluruh atas prospek investasi yang alcan dipilih. Secara
Iengkap, analisa fundamental biasanya terdiri dan analisa mikro dan makro yang berkaitan
dengan perusahaan atau investasi yang dianalisa. Dalam konteks pengukuran kinerja
Perusahaan, hash clañ analisa fundamental merupakan pendukung ataupun tatar belakang
dalam menearl kejelasan atas pola kinerja yang ditunjukkan oleh suatu manajemen atau
perusahaan yang dianalisa. Karya tulis ini akan membahas secara singkat faktor makro
ekonomi dan kondisi industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa kinerja atas perusahaan selama periode observasi,
diperoleh kesimpulan bahwa walaupun secara pembukuan perusahaan tetap memberikan
allai tambah secara positif dan tahun 1996 hingga 1999 kepada pemegang saham, namun
bndasarkan analisa secara ekononiis nilai tambah yang diperoleb jauh lebih kecil. Bahkan
pada akhir periode observasi, yakni tahun 1999, secam ekonomis perusahaan rnengalatfli
kerugian yang cukup signifikan.
Namun demikian, dengan latar belakang krisis ekonomi dan politik yang terjadi
selama 1997-1999, harus dipastikan apakah menurunnya kinerja perusahaan pada akhir
tahun 1999 merupakan kesalahan manajemen ataupun cliakibaikan oleh faktor-faktor
eksternal yang berada diluar ¡control manajemen sendini. Karenanya pentu dilakukan
penyesuaian atas data-data keuangan perusahaan tùituk menghilangkan faktor ekstennal
dimaksud.
Selanjutnya hasil dari analisa tersebut harus dibandingican dengan strategi dan
taktìk yang diterapkan oleb manajemen, sehingga dapat dinilai apakah strategi dan taktik
tersebut telah menghasilkan nilai tambab bagi pemegang saham. Pada akhirnya analis dapat
menilai apakah strategi yang diterapkan manajemen merupakan akernafif yang terbaik
dalam konteks kondisi makro-ekonomi dan industri yang sedang berlaku."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lesmana
"Pengukuran kinerja adalah suatu alat yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi implementasi strategi perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat diukur dari sisi keuangan dan non keuangan. Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja dari sisi keuangan perusahaan. Metode pengukuran yang digunakan antara lain Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, dan Market Value Added (MVA). Selain itu, penelitian ini juga melihat nilai pasar EVA Momentum yang tersirat serta melihat hubungan antara EVA Momentum dengan Market Value Added (MVA). Objek penelitian yang digunakan adalah empat perusahaan go public pada industri properti dan real estat dari tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukan kinerja yang berbeda dari setiap pengukuran yang digunakan. Berdasarkan pengukuran EVA dan EVA Momentum, kinerja perusahaan yang baik diperoleh PT Alam Sutera Realty Tbk. Sedangkan dengan menggunakan pengukuran menggunakan Market Value Added (MVA), kinerja perusahaan yang terbaik diantara keempat perusahaan di industri properti dan real estat adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

Performance measurement is a tool to evaluated the implementation of corporate strategy. Company performance can be measured in terms of financial and non-financial. This study was to measure of the company financial performance. The method of measurement used are Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, and Market Value Added (MVA). In addition, this research also see the Market Implied EVA Momentum and the relationship between EVA Momentum with Market Value Added (MVA). The writer choose four companies in the property and real estate industry from the year 2009 to 2013. The results showed different performance of each measurement used. Based on the measurement of EVA and EVA Momentum, good performance obtained by PT Alam Sutera Realty Tbk. While using the measurements using the Market Value Added (MVA), the best performance among the four companies in the property and real estate industry is PT Lippo Karawaci Tbk."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Dovanov
"Penelitian ini menguji pengaruh skor ESG terhadap kinerja perusahaan di ASEAN serta menguji peran moderasi tingkat pendidikan direktur utama dalam pengaruh ESG terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan non-keuangan di ASEAN pada tahun 2018-2022 yang diperoleh dari database Bloomberg dan data publik lainnya. Analisis data digunakan dengan pendekatan deduktif ke induktif dan teknik analisis regresi data panel. Penelitian ini menemukan bahwa ESG berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan sementara itu, tingkat pendidikan Direktur Utama tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, namun di saat adanya interaksi antara tingkat pendidikan Direktur Utama terhadap hubungan ESG dan kinerja perusahaan, tingkat pendidikan Direktur Utama berpengaruh signifikan positif. Penelitian juga menemukan bahwa tingkat pendidikan direktur utama tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara ESG dan  kinerja perusahaan. Kontribusi penelitian ini mencakup pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan di ASEAN dan implikasinya untuk pengambilan keputusan dan praktik berkelanjutan. Penelitian ini mengidentifikasi peran penting tingkat pendidikan Direktur Utama dalam konteks ini. Penelitian juga melengkapi pengetahuan yang ada dengan memperluas cakupan variabel independen dan mengonfirmasi temuan sebelumnya.

This study examines the effect of ESG scores on firm performance in ASEAN and examines the moderating role of CEO education level in the effect of ESG on firm performance. This study uses a sample of 115 non-financial companies in ASEAN in 2018-2022 obtained from Bloomberg database and other public data. Data analysis is used with a deductive to inductive approach and panel data regression analysis techniques. This study finds that ESG has a significant positive effect on firm performance, the education level of the CEO has no significant effect on firm performance however, when there is an interaction between the education level of the CEO and the relationship between ESG and firm performance, the education level of the CEO has a significant positive effect. The study also finds that the education level of the CEO is not significant in moderating the relationship of ESG and firm performance. The contributions of this research include a better understanding of the factors that influence corporate performance in ASEAN and the implications for decision-making and sustainable practices. The research identifies the important role of CEO education level in this context. The research also complements existing knowledge by expanding the scope of independent variables and confirming previous findings."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanni Iswarini
"ABSTRAK
Penelitian ini secara umum membahas mengenai pengaruh kinerja perusahaan terhadap Market Value Added perusahaan tersebut dengan menggunakan perusahaan nonfinansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selamaperiode 2010-2014. Data diolah dengan menggunakan data panel dan permodelan FEM (Fixed Effect Method). Kinerja perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan ROA, ROE, WACC, dan EVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA (Return on Asset), WACC (Weighted Average Cost of Capital), dan EVA (Economic Value Added) memiliki pengaruh terhadap nilai MVA (Market Value Added). Sedangkan ROE (Return on Equity) tidakmemberikanpengaruhterhadap MVA (Market Value Added

ABSTRACT
Generally, this study discusses the influence of company?s performance againts company?s Market Value Added using nonfinancial companies that listed in Indonesia Stock Exchange during period 2010-2014. Data were processed using panel data modeling, FEM (Fixed Effect Method). Company?s performance proxied by the ROA, ROE, WACC and EVA. The results showed that the ROA (Return on Assets), WACC (Weighted Average Cost of Capital), and EVA (Economic Value Added) has an influence on the value of MVA (Market Value Added). While ROE (Return on Equity) does not give effect to the MVA (Market Value Added)."
2016
S63848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Yusuf
"Tujuan penulis didalam membuat karya akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja enam perusahaan dari tiga industri dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Keenam perusahaan tersebut yaitu; PT. Indofood dan PT. Mayora (Industri Makanan Olahan), PT. H.M Sampoerna dan PT. Gudang Garam (Industri Rokok), serta PT. Telkom dan PT. Indosat (industri Telekomunikasi). Selain itu, penulis juga ingin mengetahui hubungan antar variabel-variabel pembentuk EVA dengan EVA itu sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantatif. Berdasarkan pada hasil penelitian, hasil penelitian ini menyarankan bahwa, bagi perusahaan yang memiliki nilai EVA yang negatif, harus lebih memperhatikan variabel-variabel penting didalam pembentukan nilai EVA perusahaan seperti; struktur permodalan dan laba operasi. Dan bagi para investor, didalam melakukan sebuah investasi sebaiknya dilakukan riset terlebih dahulu terhadap laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Hal ini dilakukan guna melihat apakah perusahaan tersebut memiliki prospek positif didalam memberikan keuntungan yang diharapkan.

The focus of this study is to notice the performance of the six company from three different industries with applying the Economic Value Added (EVA) method. Those six company are; ; PT. Indofood and PT. Mayora (instant food industry), PT. H.M Sampoerna and PT. Gudang Garam (cigarette industry), PT. Telkom and PT. Indosat (telecommunication industry). This study is also indentify the relationship between the variables which creates EVA and the EVA it selves.
This study is an descriptive quantitative study. Based on the result of this study, the result suggest that for the company who has an negative EVA must be more focus on the important variables which creates EVA, like capital structure and earnings. And for the investor, they must do some financial report analyze first before making an investment decision. Because, it is important to know the prospect and the expected return of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26496
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ondo Untung Syahputra
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara efektifitas dewan komisaris dan direksi terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan ukuran PBV. Kriteria efektifitas dewan komisaris dan direksi diwakili oleh variabel komposisi dewan, fungsi dewan, dan penilaian mandiri dewan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 34 perusahaan BUMN yang terdaftar di IDX untuk tahun penelitian 2005 - 2008 dengan menggunakan motode analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel komposisi dewan komisaris dan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel fungsi dewan komisaris dan direksi terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun variabel evaluasi mandiri dewan berpengaruh negatif terhadap PBV
The purpose of this study is to examine the effect of board effectiveness on firm value measured using PBV. Board effectiveness is represented by variable board composition, board function, and board self evaluation. The Sample consist of 34 BUMN companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2005 - 2008, using multiple regression.
The result of this study show that the board composition do not have significant effect on the value of the firm. While, board function significantly have positive effect on the value of the firm. But board self evaluation have significant and negative effect on PBV.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>