Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilda Savitri
"Sistem-Activity-Based Costing merupakan sistem manajemen biaya yand berfokus pada aktivitas yand mengkonsumsi sumber daya perusahaan. Sistem ini tidak hanya dapat diterapkan pada perusa-haan manufaktur tetapi juga untuk perusahaan jasa. Tujuan skripsi ini adalah untuk membantu manajemen Rumah Sakit "X" dalam mencari alternatif penghitungan blaya per test pada laboratorium. Data yand dipergunakan adalah data primer berupa observasi dan tanya jawab landsung dendan pihak laboratorium Rumah Sakit "X", dan data sekunder yang berasal dari catatan maupun- laporan yang telah disusun oleh laboratorium dan ditujukan pada manajemen Rumah Sakit "X", dan juda dilendkapi dengan studi literatur. Laborator-ium RS "X" yand mengbadapi persaingan yang. tajam, menawarkan beraneka-ragam jenis test, dan memiliki proporsi biaya tak langsung yang tinggi dan dengan tersedianya sistem komputer, maka dapat disimpulkan bahwa Laboratorium Rumah Sakit "X" layak untuk menerapkan sistem ABC. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tohap Pesta P. S.
"Sehubungan dengan kegiatan penjualan produknya , perusahaan pada saat ini mengeluarkan biaya pemasaran yang besar. Jika dibandingkan dengan total biaya produksi, biaya pemasaran ini dapat mencapai 50%. Oleh karena itu sangat diperlukan analisa terhadap biaya pemasaran. Sebagai suatu sistem akuntansi, biaya yang menggunakan pendekatan aktivitas, sistem ABC memberlakukan semua biaya sebagai biaya langsung. Metode ini mencoba menelusuri semua biaya yang terjadi karena adanya aktivitas penyebab timbulnya biaya, sehingga setiap biaya yang dibebankan ke produk merupakan biaya yang ditimbulkan oleh produk yang bersangkutan. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan Activity-Based Costing serta penerapannya dalam kegiatan pemasaran. Akan dijelaskan juga kelebihan sistem ini jika dibandingkan dengan sistem alokasi biaya tradisional. Sebagai studi kasus, maka penulis akan membandingkan perhitungan biaya tersebut pada suatu industri 'consumer goods" yaitu PT "X". Dan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sistem Activity-Based Costing memungkinkan pihak manajemen pertusahaan untuk mendapatkan informasi biaya pemasaran per produk dan per daerah pemasaran secara lebih akurat. Dengan adanya informasi biaya pemasaran yang lebih akurat, maka pihak manajemen dapat mengendalikan biaya pemasarannya tersebut secara lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Astri Pramitari
"Tesis ini mengusulkan penerapan sistem Activity Based Costing di Rumah Sakit BaliMed dengan mengambil ruang lingkup pada instalasi radiologi. Penerapan sistem Activity Based Costing akan dilakukan untuk menghitung unit cost masing-masing tindakan di instalasi radiologi serta untuk mengetahui analisis profitabilitas dari tindakan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan unit cost dengan menggunakan sistem activity based costing menghasilkan informasi yang berbeda dengan metode yang saat ini digunakan perusahaan yakni metode double distribution, selain itu analisis profitabilitas yang dilakukan menunjukkan penetapan tarif di rumah sakit saat ini belum sesuai dengan unit cost untuk melakukan tindakan tersebut.

This thesis proposes an implementation of activity based costing system in Radiology Department of BaliMed Hospital. The implementation of activity based costing system is designed to calcute unit cost of each service which is given by Radiology Department and made a profitability analysis from the result of the calcution. The result shows that activity based costing gives different information about unit cost as compared with the double distribution method. The profitability analysis show that the pricing which set by the management is not in accordance with the unit cost of the service in Radiologi Department.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roberta Fifin Amandaningrum
"Persaingan di industri kesehatan, pertumbuhan pelayanan Endoskopi dan rendahnya tarif BPJS dibandingkan dengan tarif rumah sakit, mendorong Rumah Sakit XYZ untuk mengevaluasi perhitungan biaya pelayanannya secara lebih
mendalam. Manajemen kendali mutu dan kendali biaya merupakan kunci sukses dalam menerapkan strategi pelayanan kesehatan berbasis nilai (Value-based healthcare). Time-Driven Activity Based Costing (TDABC) adalah metode
akuntansi biaya yang memberikan perkiraan biaya secara lebih akurat dibandingkan dengan metode biaya tradisional. TDABC menunjukkan kapasitas tidak terpakai (unused capacity) dari sumber daya yang dimiliki sehingga membantu pengelolaan sumber daya agar lebih efisien dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana penerapan metode TDABC di unit Endoskopi Rumah Sakit XYZ melalui pemahaman tentang berbagai kelompok sumber daya (resource group) yang digunakan dalam proses pelayanan dan bagaimana melakukan alokasi biaya tidak langsung (indirect cost) dengan menggunakan waktu sebagai pemicu biaya utama (cost driver) sehingga dapat diketahui unused capacity dan disusun capacity-based income statement. Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui analisa biaya dan profitabilitas di unit Endoskopi. Pengumpulan data berdasarkan data Rumah Sakit XYZ periode Januari-Desember 2017 serta hasil wawancara dan observasi langsung yang
dilakukan pada Oktober dan November 2018. Hasil studi kasus ini menyimpulkan bahwa dengan metode TDABC, biaya dan profitabilitas setiap jenis tindakan Endoskopi dianalisa secara lebih rinci dan akurat dimana indirect cost dialokasikan sesuai dengan sumber daya aktual yang digunakan sehingga dapat diketahui unused capacity dari setiap resource group. Melalui capacity-based income statement yang disusun, tingkat efisiensi menjadi lebih jelas dan terukur. Peninjauan kembali secara periodik terkait manajemen biaya dan tarif rumah sakit perlu dilakukan agar tetap selaras dengan perubahan lingkungan bisnis Rumah Sakit XYZ.

Competition in the healthcare industry, the growth of endoscopy procedures and the low rate of BPJS for endoscopy compared with the regular tariff, prompted XYZ
Hospital to evaluate the cost of its services. Management of quality and cost control are key to success in applying Value-based healthcare strategy. Time-Driven Activity Based Costing (TDABC) is a cost accounting method that can provide more accurate cost estimation than traditional costing method. TDABC can reveal the unused capacity of its resources that help hospital resource management runs
efficiently and effectively. The purpose of this case study is to demonstrate how TDABC method is applied in Endoscopy unit of XYZ Hospital by understanding the various resource groups used in the service processes and the indirect cost allocation using time as the main cost driver so that unused capacity can be identified, and capacity-based income statement can be prepared. This is a
descriptive case study with qualitative and quantitative approaches through cost and profitability analysis in the Endoscopy unit. Data collection based on XYZ Hospital database from January to December 2017 and the results of interviews and a direct observation conducted in October and November 2018. The result of this case study concludes that through TDABC, the cost and the profitability of
endoscopy procedures can be analyzed in more detail and accurate where indirect costs are allocated according to the actual usage of resources, therefore the unused capacity can be identified for each resource group. Through the capacity-based income statement, the efficiency level can be clearly defined and more measurable. Periodically, a review of the company's cost management and tariff is needed in order to stay in line with the company's business and environments.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Ayu Ratna Dewi
"PT X adalah perusahaan yang telah menggunakan peralatan canggih dalam proses produksinya, namun sebagai perusahaan multi produk PT X belum memiliki sistem bi~ya yang dapat digunakan untuk menghitung biaya prciduksi secara akurat. Sistem ActivityBased Costing merupakan sistem perhitungan biaya yang didasarkan atas aktivitas yang berhubungan langsung dengan produk sehingga menjanjikan perhitungan biaya produksi yang lebih akurat. Skripsi ini betujuan memberikan gambaran apabila sistem Activity-Based Costing diterapkan pada suatu perusahaan seperti PT X. Untuk meroperoleh data yang dibutuhkan dilakukan tinjauan langsung ke perusahaan bersangkutan, analisa atas laporan produksi perusahaan, serta wawancara dengan bagian produksi. Untuk melengkapi tulisan dan sebagai acuan analisa, dilakukan studi atas literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil analisa menunjukkan bahwa PT X telah melakukan pembebanan dibebankan biaya secara bertahap, dan beban yang timbul telah pada aktivitas yang mengkonsumsinya. Tetapi sistem yang ada tidak menghitung biaya produksi per-produk, pembebanan didasarkan atas suatu prosentase tertentu dan bersifat tetap sehingga tidak mencerminkan jumlah konsumsi sebenarnya, dan cost driver yang mendasari prosentase pembebanan biaya tidak dapat ditelusuri. Penerapan sistem Activity-Based Costing pada PT X yang merupakan perusahaan multi produk dengan" biaya overhead yang cukup tinggi disertai persaingan yang semakin tajam, sangat tepat karena dapat membantu memecahkan masalah yang ditimbulkan sistem yang sekarang ada. Dengan kondisi saat ini, di mana perusahaan dalam tahap penyempurnaan sistem komputer, agak sulit bagi PT X untuk dapat menerapkan sistem ini sepenuhnya, karena penerapannya membutuhkan informasi yang cukup rinci. Untuk mengatasi masalah tersebut dan agar diperoleh informasi biaya yang mendekati keadaan sebenarnya, disarankan untuk menerapkan sistem Activity-Based Costing secara bertahap, diawali dengan perhitungan biaya produksi per-divisi berdasarkan aktivitas yang sebenarnya dikonsumsi, dasar alokasi seperti yang diterapkan saat ini. bukan dengan Sejak atau setelah sistem baru diterapkan, departemen akuntansi PT X membutuhkan restrukturisasi buku besar sehingga kategorinya menjadi sama dengan cost pool sistem Activity-Based Costing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Bastian
Jakarta: Erlangga, 2008
657.832 2 IND a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gamma Rizkina
"Sebagai RS kelas B, RS UI akan menanggung pembiayaan yang cukup tinggi khususnya untuk kebutuhan operational & maintenance ( O&M ). Terlebih lagi rumah sakit pendidikan harus dapat beroperasi secara mandiri tanpa suntikan dana/subsidi dalam jangka waktu 3 tahun, dimana jangka waktu tersebut tidak menjamin bahwa RSUI telah mencapai titik pengembalian. Saat ini pemerintah sedang mengambil langkah dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam sektor kesehatan, pemerintah dengan program JKN mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta bersinergis dengan BPJS Kesehatan, dimana tarif yang ditetapkan berbasis pada sistem pembiayaan yakni INA-CBG. Hingga saat ini banyak rumah sakit yang harus menambahkan fasilitas kesehatan, obat, alat kesehatan, serta alat penunjang medis lainnya karna peningkatan jumlah peserta BPJS Kesehatan berkembang pesat. Beredarnya isu bahwa terdapat kesenjangan pada klaim yang diberikan pemerintah baik dalam hal biaya maupun waktu pembayaran premi menimbulkan polemik tersendiri bagi stakeholder, termasuk RSUI yang berpotensi mengalami kerugian dalam hal keuangan. Riset ini akan menganalisa perhitungan kebutuhan finansial RS UI dalam perhitungan biaya satuan (unit cost) dengan metode activity based costing, riset ini akan memberikan gambaran bagaimana biaya unit operasional pada rumah sakit kelas B dialokasikan. Pada tujuan tertentu, perhitungan secara sistem ABC dapat digunakan dalam penentuan tarif, analisa dalam pengambilan keputusan, serta dasar pengajuan dana kepada pemerintah.

Qualified as a B class hospital, RSUI will bear the financial burden due to high operational and maintenance cost. Moreover, university hospital shall operate independently without any financial injection/subsidy in 3 years afterwards, while no one guarantee when is the Break Event Point of this hospital. The Government of Indonesia is currently taking steps to improve people welfares by implementing Jaminan Kesehatan Nasional in the healthcare sectors. This program requires every healthcare services to cooperate with BPJS Kesehatan, where each unit cost has assigned by the Government based on INA-CBGs system. Due to the robust growth of participants, many hospitals should enhance the facility such as medical equipments, room expansion, additional beds, and other supporting units. Polemical issues has risen in this sector?s regarding the payment delays and also cost distortion in unit cost claims. This situation has become the concerns of stakeholders, including RSUI that potentially distressed in financial aspect. This research will analyze the calculation of unit cost, and how every cost of operational units need to be allocated based on activity. Goals of this research is to disentangle different levels of cost system design and the drivers in a health care setting that explain this process changing to ABC. For specific purposes, ABC has used to identify a high cost activity, pricing & budgeting model, and as a bargaining tools of financial calculation to the Government as well."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
657.42 AMI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Olivia Kuswandani
"Pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Menurut indikator Human Development Index Indonesia adalah peringkat 110 dari 177 negara. Dafam menuju visi Indonesia Sehat 2010, pembiayaan merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Tujuan pembiayaan kesehatan adalah agar setiap individu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan pribadi maupun masyarakat melalui penyediaan dana dan terciptanya insentif finansial yang benar bagi para penyedia pelayanan kesehatan. Rurnah sakit milik pemerintah adalah salah satu fasilitas kesehatan yang disediakan untuk melayani dan menjamin kesehatan warganya. Penelitian ini me!akukan analisis terhadap kebijakan pembiayaan rumah sakit miiik pemerintah DKI Jakarta taahun 2004 - 2008. Penelitian ini merupakan peneiitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam sebagai data primer yaitu peraturan dan regulasi terkait serta data keuangan rumah sakit, Penelitian ini meiibatkan dua rumah sakit milik pemrintah DKi Jakarta yaitu Rumah Sakit Pasar Rebo dan Rumah Sakit Duren Sawit.
Hasil penelitian ini yaitu kebijakan pembiayaan rumah saJdt milik pemerintah terdiri kebijakan tarif, kebijakan subsidi APBD, kebijakan dan GAKIN dan SKTM, serta keterkaitan dengan status kelernbagaan dan pola keuangan rumah sakit. Pada pembuatan kebijakan, didapatkan bahwa aktor yang paling menentukan adalah pihak DPRD DKI Jakarta, tetapi pihak tersebut masih memiliki keterbatasan pengetahun dan infonnasl. Ada beberapa ketidaksempumaan dalam proses pembuatan kebijakan yaitu penentuan agenda dan fonnulasi kebijakan, sehingga menimbulkan kendata pada implementasinya. serta evaluasi dan adaptasi yang belum maksimal dilakukan. Sehingga kesimpulannya dibutuhkannya kerjasama dan diskusi antara berbagai aktor kebijakan untuk menghasilkan sebuah kebijakan. Administrator rumah sakit yang memiliki fungsi strategis haros melakukan usaha peningkatan baik kearah internal rumah sakit menuju kemandirian maupun kearah ekstemal melakukan advokasi dengan pihak legislatif untuk memperbaiki kebijakan selanjutnya.

Development of health addressed to realize the healthy human) productive and smart, According to indicator Human Development Index Indonesia is rank 110 from 177 states. In going to the Indonesia health vision 2010, defrayal is the significant factor influence the quality health of society. Purpose of defrayal of health is each individual have to access to service of health of person and society through ready incentive creation and fund financial the correctness to all service provider of health. Governmental hospital is one of reserved for health facility serve and guarantee health of his citizen, This research analyze to politics policy of defrayal of governmental property hospital DKI Jakarta year of 2004 - 2008. This research is research qualitative by using circumstantial interview as primary data that is regulation and relevant and also hospital finance data. This research entangles two hospital property of DKI Jakarta governmental that is Pasar Rebo Hospital and Duren Sawit Hospital.
Result of this research that is policy of defrayal of governmental property hospital compose policy of tariff, policy of subsidy APBD, policy and GAKIN and SKTM, and also related to hospital finance pattern and institute status. In making of policy, please get that actor most detennining is DPRO DKI Jakarta, but them still having limitation knowledge and information. Th.ere are some imperfection in the process of policy that is determination of agenda and policy formulation causing constraint his implementation. and also the adaptation and evaluation not yet ever been maximal done, So that his conclusion cooperation and discussion among various policy actor to yield a policy. Administrator the hospital have the strategic function have to do the effort improvement of good toward internal hospital to independence and toward external do advocacy with legislative to improve policy hereinafter.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Machfuddin
"Dampak krisis ekonomi mempunyai pengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan gigi. Sebagian besar peralatan, obat dan bahan kedokteran gigi adalah import dengan harga yang meningkat ketika di sisi lain daya beli masyarakat berkurang. Bilamana pelayanan kesehatan gigi ingin tetap bertahan, maka diperlukan suatu pengendalian biaya agar pendapatan yang diperoleh dapat menutupi total biaya yang dikeluarkan.
Poli Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso adalah salah satu bagian yang memberikan pendapatan terbanyak, tetapi penerimaan subsidi dari pemerintah masih tetap berjalan. Untuk mengetahui keadaan tersebut diperlukan suatu analisis terhadap kinerja keuangan.
Penelitian merupakan kajian studi kasus dengan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan gambaran biaya total, biaya standar dan pendapatan di Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak, tahun 2000 dengan menggunakan metode analisa double distribution, selanjutnya dilakukan perbandingan antara total biaya, total biaya pelayanan standar dengan total pendapatan saat ini.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja keuangan berdasarkan tingkat pemulihan biaya pelayanan di Poli gigi dan mulut RSUD Dr. Soedarso, Pontianak Kalimantan Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pembiayaan yang dikeluarkan cukup tinggi di mana obat dan bahan medis habis pakai (58,49 %) merupakan komponen pengeluaran terbesar, sedangkan total pendapatan atau biaya pelayanan saat ini lebih kecil dari biaya pengeluaran atau dengan kata lain tingkat pemulihannya <100 % (CRR 1 = 72,40 %) tetapi bila dibandingkan dengan biaya pelayanan standar total pendapatan sudah dapat menutupi (CRR 2 = 115,44%). Berdasarkan jenis tindakan tingkat pemulihannya >100 % seperti odontectomy (144 %), namun demikian sebagian besar tindakan pelayanan tingkat pemulihan (CRR 1 dan CRR. 2) < 100 % kondisi tersebut dikarenakan tarif yang sebenarnya yang berlaku ini untuk sebagian besar tindakan lebih kecil dari biaya standar.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja keuangan saat ini mengalami defisit disebabkan karena total pendapatan lebih kecil dari biaya total di mana obat dan bahan habis pakai merupakan bagian pengeluaran terbesar dan tarif yang berlaku lebih rendah dari biaya pelayanan standar.
Penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi total pembiayaan perlu dilakukan efisiensi penggunaan obat dan bahan material serta tarif yang disesuaikan supaya Poli Gigi RSUD Dr. Soedarso memperoleh keuntungan.

Financial Performance Analysis Based On Cost Recovery Rate (CRR) of Dental Health Clinic of Doctor Soedarso Regional Public Hospital (RSUD) in Pontianak, 2000
The impacts of monetary crisis giving a big to affect dental health services. Most equipments, materials and medicines are imported, while the price is increasingly expensive, on the other hand the people purchasing power is decreasing. If dental health services maintain its survival, it must drive to the cost, in other than the cost revenue to cover the total cost.
Dental Health Clinic of RSUD Dr. Soedarso as one of clinic which given biggest cost of revenue, now that still receive subsidy from the government. To know, it has needed analysis of financial performance.
This research is a case study with a quantitative and qualitative approach by using descriptive analysis method to obtain description of cost in dental clinic of RSUD Dr. Soedarso Pontianak related to total cost, standard cost, cost of services up to now, cost of standard services and revenue by using double distribution analysis method.
The results of this research is indicated that total cost using is highly which material and medicine (58, 49 %) is a bigger component for out of cost, but total revenue or cost of services up to now less than out of cost or recovery level <100 % (CRR 1 = 72, 40 %), but when it compared with the standard cost, The total revenue has covered cost of services (CRR 2 = 115, 44 %). Based on kind in action of services recovery level >100 % like odontectomy (CRR 1 = 144 %), light curing filling (CRR 1 = 142 %), nevertheless it is bigger part level recovery (CRR 1 and CRR 2) less than cost standard and revenue.
The research concluded that financial performance at Dental Health Clinic at RSUD Dr. Soedarso to obtain deficit, because total revenue less than total cost where out of medicine and materials cost is a bigger part and tariff less than standard cost.
The research recommended that it is decrease of total cost have to inefficiency using medicines and materials and to adjust on of tariff in other than it giving surplus."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>