Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vera Fatmasari Rustam
"Pelarian modal merupakan gangguan terhadap upaya pembangunan ekonomi suatu negara, terutama bagi negara Indonesia yang sangat memerlukan akumulasi modal untuk menunjang perekonomian nasional. Dalam tulisan ini, penelitian empiris dilakukan dengan tujuan untuk mengukur besarnya pelarian modal dari Indonesia, mencari faktor-faktor penyebab dan cara pemecahan masalah pelarian modal.
Karena hampir tidak mungkin untuk memastikan jumlah pelarian modal dari suatu negara, maka metode yang lebih tepat untuk menggambarkan besarnya pelarian modal dari suatu negara adalah dengan melakukan estimasi, yang dalam penelitian empiris ini estimasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Cuddington. Gedangkan untuk mencari faktor-faktor penyebab pelarian modal dilakukan dengan menguji model ekonometri Cuddington tetapi dengan melakukan sedikit modifikasi yaitu berupa penambahan variabel boneka dan lag variabel. Menurut model Cuddington, pelarian modal pada intinya dipengaruhi oleh tingkat bunga asset finansial domestik dan luar negeri, tingkat inflasi dalam negeri, dan ekspektasi terhadap depresiasi nilai tukar mata uang domestik.
Dengan menggunakan metode estimasi Cuddington, data- data menunjukkan bahwa dalam periode tahun 1973 sampai 1988 telah terjadi pelarian modal dari Indonesia yang cukup berarti dengan jumlah yang relatif besar pada periode 1974-1982. Data-data juga menunjukkan bahwa fenomena pelarian modal jauh menurun setelah 1982. Berdasarkan hasil pengujian empiris terhadap model ekonometri yang digunakan dalam studi ini yang pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan model yang dikembangkan oleh Cuddington, dapat diketahui bahwa tingginya tingkat bunga asset finansial luar negeri merupakan faktor determinan utama pelarian modal dari Indonesia untuk periode 1982-1989. Disamping itu, besarnya ekspektasi masyarakat terhadap kemungkinan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, tingkat inflasi domestik, dan rendahnya tingkat bunga asset finansial dalam negeri juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelarian modal keluar negeri.
Berdasarkan hasil analisa terhadap pengujian empiris, maka pemerintah dapat menghambat pelarian modal dari negara Indonesia yaitu dengan mengupayakan agar perbedaan tingkat bunga di dalam dan luar negeri tidak melebar, menjaga agar nilai tukar tetap realistis, menciptakan iklim investasi dalam negeri, dan menjaga stabilitas politik di dalam negeri
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Hadiani
"Tujuan penulisan tesis ini adalah menghitung perkiraan pelarian modal dari Indonesia, mengetahui dan menguji secara empiris faktor-faktor yang menyebabkan pelarian modal, mengetahui pengaruh kebijaksanaan deregulasi terhadap pelarian modal dengan menggunakan metodologi ekonometrika sebagai alat analisis. Analisis dilakukan dengan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil Regresi yang diperoleh lalu dites/ uji statistik untuk membuktikan apakah asumsi klasik regresi linier dipenuhi.
Ruang lingkup waktu penelitian dari tahun 1983-1999. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari Bank Indonesia, International Financial Statistics, Balance of Payments, dan Biro Pusat Statistik. Data diolah dengan menggunakan program Eviews 3.0.
Pendekatan estimasi pelarian modal yang diadaptasi adalah model Cuddington (1986). Model ini dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy stabilitas politik dan tujuh bolas dummy kebijaksanaan yang mendorong investasi. Menggantikan faktor inflasi domestik dengan faktor selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel). Menggantikan faktor tingkat bunga aset finansial domestik dan luar negeri dengan faktor selisih tingkat bunga aset finansial domestik dengan tingkat bunga aset finansial luar negeri (irrd).
Hasil estimasi pelarian modal dari Indonesia sepanjang periode penelitian tahun 1983-1999 adalah sebesar US$ 8637 juta. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal dari Indonesia adalah selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel) yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, selisih tingkat
bunga aset finansial domestik dengan luar negeri yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, ekspektasi nilai tukar arahnya positif, dan pada (t-4) arahnya negatif, dan stabilitas politik yang berarah negatif. Arah negatif berarti menghambat pelarian modal dan arah positif berarti mendorong pelarian modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelarian modal ini signifikan pada 5%. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal mempunyai pengaruh kuat secara individu tetapi tidak secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan R2 yang kecil (0.34).
Kebijaksanaan yang mendorong investasi ternyata tidak signifikan secara individu. Tiga kebijaksanaan yang mempunyai signifikansi tertinggi adalah D11 (SK BKPN No. 171SK11991) tentang pemilikan saham asing pada PMA/PMDN, D5 (Paket Kebijaksanaan 15 Januari 1987, SK Menteri Perdagangan No. 37IKPIII11987, SK Menteri Perindustrian No. 36/M/SK/11/1987) tentang tata niaga impor kelompok industri tertentu serta bea masuknya yang disempurnakan, pemberian wewenang khusus pengusaha Kawasan Berikat Nusantara, penyederhanaan izin usaha industri mesin dan mesin listrik, dan Ds (SK Menteri Keuangan No. 10681KMK 0011988) tentang izin pendirian bank campuran baru dalam bentuk usaha patungan dengan penyertaan pihak asing sampai 85%.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus VIrgantari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabel yang mempengaruhi Capital Flight di Indonesia dan mengkaji hubungan kausalitas serta dampak Capital Flight terhadap variabel makroekonomi Indonesia. Hasil analisis Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa variabel Lagged CFRatio, nilai tukar efektif riil, hutang luar negeri pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi, peringkat kredit (rating) Indonesia dan kondisi ketidakstabilan ekonomi maupun sosial politik, signifikan secara statistik mampu menjelaskan perubahan Capital Flight Indonesia.
Analisis VAR/VECM termasuk hasil estimasi IRF menggunakan data perekonomian Indonesia (1996:1 ? 2009:1) menunjukkan bahwa umumnya terdapat hubungan satu arah dari Capital Flight terhadap variabel makroekonomi Indonesia yang diteliti. Hasil penelitian ini didukung pula oleh analisis variance decomposition yang menunjukkan bahwa proporsi terpenting dan terbesar yang mempengaruhi keragaman (variasi) pada variabel Capital Flight adalah shock variabel Capital Flight itu sendiri (berkontribusi sebesar 63,47%-91,3%), diikuti variabel SBI (4,63%-15,9%), REER (2,51%-12,3%) dan Growth (1,13%-8,68%).
Hasil ini menunjukkan bahwa fenomena Capital Flight di Indonesia dalam jangka panjang ternyata direspon atau berdampak terhadap perekonomian Indonesia dan variabel non ekonomi seperti rating serta kondisi ketidakstabilan ekonomi dan sosial politik secara empiris terbukti berpengaruh terhadap pelarian modal di Indonesia. Untuk itu, pengendalian aliran modal di Indonesia yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian dalam negeri perlu dilakukan melalui penerapan kebijakan yang efektif dari institusi terkait.

This study aims to identify the determinants of Capital Flight in Indonesia and its impact on the economy. Applying Ordinary Least Square (OLS) analysis, Capital Flight in Indonesia is influenced by Lagged CFRatio, real effective exchange rate (REER), foreign debt, economic growth, sovereign rating, and political/economic instability condition.
Using a VAR/VECM analysis on quarterly Indonesia economic data during period of 1996.1 ? 2009.1., we find that there is Granger Casuality one-way relationship from Capital Flight to almost all macroeconomic variables used in this study. The result of impulse response function analysis also supports these findings.
The result of variance decomposition shows that Capital Flight contributes 63.47%-91.3% on the variable itself and other variable contribute less percentage on Capital Flight fluctuation (SBI 4,63%-15,9%, REER 2,51%-12,31% and Growth 1,13%-8,68%). These findings assert that Capital Flight seems to have more influence on Indonesia economy than the economic fluctuation affecting the flow of capital from Indonesia. Also, non macroeconomic factor such as sovereign rating and instability economic, social and political condition have ability to explain capital flight phenomenon happened in Indonesia. Therefore, controlling the flow of capital in Indonesia, especially capital flow which could adversely affect the economy, must be done through effective implementation of policies from the government."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Yunani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Lamhot
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lourie Ruth Frederica
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan tentang kondisi Rusia sebelum dan sesudah kebijakan de-offshorizatsiya diimplementasikan oleh Vladimir Putin pada tahun 2015 untuk menarik kembali pelarian modal dari Rusia. Sebagian besar kekayaan para oligarki Rusia, yang mencapai tiga kali lipat lebih banyak dari cadangan devisa Rusia, berakhir di pusat keuangan lepas pantai yang memiliki sedikit regulasi serta memberikan perlindungan kepada elite Rusia dari rezim Putin. Oleh karena itu, Putin memberlakukan kebijakan de-offshorizatsiya di Rusia sejak tanggal 1 Januari 2015. Artikel ini membahas bagaimanakah perbedaan kondisi di Rusia sebelum (2012-2015) dan sesudah (2015-2018) diberlakukannya kebijakan tersebut. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode kepustakaan dan teori Pengalihan Investasi oleh Vukenkeng A. Wujung dan Mukete E. Mbella. Data yang digunakan dalam artikel ini diperoleh dari lembaga keuangan internasional The World Bank, situs indikator ekonomi global CEIC Data, undang-undang de offshorizatsiya tahun 2015, dan teks pidato tahunan Presiden Vladimir Putin pada tanggal 12 Desember 2012 dan 2013. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa dari tahun 2015 hingga 2018, kebijakan de offshorizatsiya telah berhasil membantu meningkatkan investasi dan ekonomi, serta menurunkan tingkat pengangguran, meskipun rasio ketergantungan terus meningkat setiap tahunnya di Rusia.

ABSTRACT
This article describes the conditions in Russia before and after the de-offshorizatsiya policy was implemented by Vladimir Putin in 2015 to return capital back to Russia. Much of the Russian oligarchs wealth, which was three times larger than Russias official foreign reserves, ended up in offshore banks that have fewer regulations and provide protection to the Russian elite from Putins regime. In consequence, Putin imposed a deoffshorization policy in Russia on January 1, 2015. Therefore, this article aims to compare the differences in Russia before (2012-2015) and after (2015-2018) the implementation of said policy. This article is a qualitative study and uses the library research method as well as the theory of Investment Diversion by Vukenkeng A. Wujung and Mukete E. Mbella. The data used in this article was obtained from the World Bank, global economic indicators website which is CEIC Data, Russia s 2015 de offshorizatsiya policy, and the annual speeches delivered by President Vladimir Putin on 12 December 2012 and 2013. The results of this article show that from 2015 to 2018, the de offshorizatsiya policy successfully helped increase investment rate and economic growth, and reduce unemployment, while the age dependency ratio keeps increasing each year in Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzy
"Penelitian ini membahas mengenai modus operandi pelarian dari Lembaga Pemasyarakatan dengan rentang waktu antara tahun 2010-2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data mengenai modus operandi ini didapat dari berita acara pemeriksaan terhadap kasus pelarian yang terhadi di UPT Pemasyarakatan. Setelah modus operandi pelarian di Lembaga Pemasyarakatan ini didapatkan, maka selanjutnya dilakukan kajian untuk pencegahan pelarian dengan pendekatakan pencegahan kejahatan situasional (situational crime prevention).

The main objective of this research is to understand modus operandi of prison escape which it?s happen from 2010 until 2012. This research used qualitative approach method. Data of this research come from investigation report of prisoner escape which is happened in Indonesia?s prison. After then we analyses to get conclusion for prevention escape the prisoner by situational crime prevention method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research was examining financial reporting timeliness (annual report)
that go public at Indonesia Stock Exchange. Indicator of characteristic information at capital
market is most actually information which timeliness. Timeliness constitutes main problem so
there is trend for public’s firms to mistiming deep to pass on financial statements to BAPEPAM.
The effect this research is subject to be analized discipline or compliance zoom that
gets bearing with financial reporting and to find empiric prove hits factors that regard corporate
finance reporting timeliness that go public at Indonesia Stock Exchange. Samples in this
research are 198 firms that go public at Indonesia Stock Exchange in year 2003 untill 2005.
This research used binary logistic’s regression by use of program SPSS 13. To determine and
chooses best fit model in hypothesis testing was done by estimation by use of two scenario.
Result of this research : (1) Size, age and insider ownership impact of corporate finance reporting
timeliness. (2) Debt to equity ratio, profitability and outsider ownership did not impact
of corporate finance reporting timeliness."
330 EKOBIS 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>