Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Elizabeth Lamris
"Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi pasar modal secara umum yaitu bagaimana perilaku tingkat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan go public dilihat dari perkembangan tingkat pertumbuhan, porsi saham, dan tingkat resiko yang disandangnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah bahwa tingkat pertumbuhan penjualan bersih masa lalu, proyeksi pertumbuhan bersih masa yang akan datang, porsi kepemilikan saham insiders, dan tingkat resiko perusahaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat dividen yang dibayarkan perusahaan-perusahaan go public yang diteliti selama tahun 1983-1989. Dan secara keseluruhan semua variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen . Dengan demikian~ model yang didapat tidak bisa digunakan untuk memperkirakan tingkat dividen yang diharapkan. Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa tidak ada pola tertentu dari dividend payout ratio dari perusahaan perusahaan yang diteliti. Paling tidak, informasi tentang tingkat pertumbuhan penjualan bersih porsi saham oleh insiders dan tingkat resiko tidak bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam memperoleh tingkat dividen yang diharapkan. Saran penulis, agar perusahaan yang go public terbuka dan jujur dalam memberikan informasi yang jelas dan berkesinambungan tentang pangsa pasar, prospek, dan tingkat resiko perusahaan . Dan agar ijin peru~ahaan go public memang hanya diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki manajemen yang profesional dan sanggup menghasilkan laba yang baik sehingga mampu memberikan dividen yang layak bagi para pemegang saham publik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahdi Purnomo
"Index harga saham gabungan (IHSG) yang merupakan indikator bursa di Bursa Efek Jakarta telah menunjukkan penurunan terus menerus sampai minggu kedua bulan Juni 1996 sebesar 14,570 point. Keadaan ini menyebabkan para Investor melakukan aksi penjualan secara besar-besaran sehingga terjadi over supply di Bursa Efek Jakarta.
Disisi lain investor menunggu adanya initial Public Offering (IPO) dari 8 (delapan) Perusahaan Publik dengan harapan dengan membeli saham -saham baru pada harga perdana dapat menjualnya di pasar sekunder dengan selisih harga yang cukup memadai.
Investor hanya akan membeli saham jika harga saham adalah lebih rendah daripada nilai intrinsiknya yaitu nilai sekarang dari seluruh penerimaan investor yaitu dividen yang diharapkan dan selisih harga saham yang terjadi pada waktu saham tersebut dijual dengan harga saham pada waktu saham tersebut dibeli sebagai capital gain yang didiskontokan pada tingkat bunga dengan risiko tertentu.
Tesis ini meneliti untuk melihat sejauh mana harga saham di Bursa Efek Jakarta telah mencerminkan nilai intrinsiknya. Dengan menggunakan dividen discount model (DDM) dari model Gordon pada pertumbuhan dividen perusahaan konstan yang dirumuskan sebagai :
Do (I+g) Dl
P6 = vQ = = dengan syarat k8 > g.
ks -g ks ?g
Berdasarkan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya dianggap tetap, maka hipotesa kerja untuk penelitian tesis ini adalah:
Semakin besar dividen tunai yang diberikan emiten semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin besar return yang diharapkan investor yang dicerminkan dengan beta sebagai risiko pasar semakin rendah harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan dividen emiten yang di ukur dengan dividen per share (DPS) semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian yang diperoleh dengan paket Statistical Analysis system 65A 5) menunjukkan bahwa :
Harga saham di Bursa Efek Jakarta belum sepenuhnya mencerminkan nilai intrinsiknya karena hanya terdapat 2 (dua) variabel yang memenuhi hipotesa hipotesa kerjanya yaitu dividen dan tingkat pertumbuhan dividen saja. dimana kedua independen variabel ini mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Untuk variabel independen beta yang mewakili risiko pasar yang diharapkan mempunyai hubungan negatif ternyata mempunyai hubungan positif dengan harga saham.
Melihat hasil penelitian tersebut kemungkinan besar telah terjadi; kesalahan pengukuran dari variabel beta dan tingkat pertumbuhan dividen, atau asumsi penggunaan model tingkat pertumbuhan konstan dalam penelitian dengan model Gordon ini belum tentu dapat diterapkan untuk 100 Perusahaan publik yang diambil sebagai sampel. cemungkinan lain jika melihat pada adjusted R2 yang bernilai kecil sekitar 24,25% ` 39,30% terdapatnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham yang tidak dapat dikendalikan seperti : risiko politik, isu-isu politik, fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap U.S. dollar, peraturan Pemerintah mengenai perpajakan, Adanya penjualan saham-saham emiten pada Perusahaan asing yang dianggap sebagai capital flight."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursi Julastri
"Berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan banyaknya perusahaan yang menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Sejalan dengan itu, semakin banyak perusahaan yang membagikan dividen dalam bentuk saham.
Tulisan mi memberikan gambaran tentang pembagian dividen saham yang dilakukan perusahaan-perusahaan dalam tahun 1990 - 1991, dan melihat pengaruh kejadian tersebut terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Penelitian pengaruh pembagian dividen saham terhadap harga saham dilakukan dengan menggunakan pengujian statistik terhadap datadata harga sejak 4 (empat) minggu sebelum pengumuman pembagian dividen saham (tanggal RUP ) hingga 4 (empat ) minggu setelabRUPS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan harga saham akibat pembagian dividen saham, adanya korelasi antara ranking besarnya dividen saham yang dibagikan (% saha ) dengan % penurunan harga saham.
Pembagian dividen dalam bentuk saham dapat dilakukan apabila
kesempatan investasi baik, menjaga agar dividen dapat dipertahankan stabil meskipun perusahaan tidak memiliki kas, atau pembagian dividen saham juga dapat dilakukan untuk mengaktifkan jual beli saham perusahaan yang sudah lama pasif ( tidak terjadi transaksi jual beli saham ).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yoshendy
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan deviden dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif."
657 MANDIRI 9:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Djatmika Krisna Santoso
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengumuman deviden tunai terhadap harga saham dan untuk mengukur pengaruh pengumuman deviden tunai terhadap harga saham (signifikan atau tidak. Metodologi penelitian dilakukan dengan; Mengumpulkan data sekunder dari BEJ dan sumber lain yang relevan dan kompeten; Menentukan populasi dan sampel tertentu dengan kriteria yang telah ditentukan; Menentukan variabel penelitian yang terdiri dari harga saham sampel, IHSG dan deviden tunai; Analisis data dilakukan dalam dua tahap, analisis grafis dan Pengujian statistik. Hasil penelitian tahap pertama memperlihatkan : pengumuman deviden dengan jumlah yang berbeda dari periode sebelumnya mempengaruhi harga pasar dengan segera; selanjutnya, besar kecilnya perubahan berhubungan positif dengan jelas tidaknya gerakan reaksi investor; kemudian, investor lebih tertarik kepada besarnyaperubahan di bandingkan dengan magnitude perubahan yang terakhir, pengumuman deviden dengan jumlah yang berbeda memberikan keuntungan di atas normal untuk kenaikan deviden dan kerugian di atas normal untuk penurunan deviden. Analisis Tahap Kedua yang dilakukan dengan uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata daily abnormal return sesudah pengumuman deviden tidak berbeda secara signifikan dengan kata lain, perbedaan yang terjadi tidak signifikan. Jadi secara keseluruhan, penelitian ini tidak menunjukkan bahwa pengumuman deviden tunai dengan jumlah yang berbeda tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dengan kata lain, penelitian ini memperlihatkan bahwa hipotesa pertanda tidak berlaku di Bursa Efek Jakarta untuk periode 1994. Meskipun bukti-bukti penelitian ini menunjukkan tidak berlakunya hipotesa pertanda, namun tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan penelitian maupun analisa lebih lanjut mengenai subyek yang sama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Tresno Lestari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Satria
"Pendekatan yang secara akademis dikenal luas daiam penganalisaan suatu sekuritas, adalah pendekatan yang dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental suatu
sekuritas: Umumnya pendekatan ini berusaha untuk menemukan niiai intrinsik suatu sekuritas.
Misalnya untuk saham, niiai intrinsik ini dapat dicari dengan mem-present-value-kan expected
cash-flow dari investasi yang (akan) dilakukan. Nilai ini kemudian dapat digunakani sebagai
suatu patokan atau standar, yang akan dibandingkan dengan niiai pasar dari saham tersebut,
sehingga dapat diambil keputusan lebih lanjut mengenai investasi tersebut. Disamping
pendekatan ini terdapat suatu alternatif pendekatan lainnya yang dapat digunakan dalam
melakukan transaksi saham. Dengan pendekatan ini, analisa saham dapat dikatakan hanya
berhubungan dengan dinamika pasar itu sendiri, yaitu menganalisa faktor-faktor yang terdapat
pada pasar itu sendiri seperti pergerakan harga saham dan volumenya. Prinsip dari analisa jenis ini adaiah menentukan arah trend pergerakan harga saham, sehingga dapat diambil keputusan
untuk menentukan posisi yang tepat untuk bertransaksi. Pelaksanaannya memanfaatkan
berbagai jenis bagan (chart), sehingga analisa teknis sering disalah artikan sebagai suatu
kegiatan charting.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat kemungkinan penerapan analisa secara
teknis ini pada kasus riil, yaitu dengan menerapkannya pada empat saham yang sudah listing
di Bursa Efek Jakarta. Dari pergerakan histonis harga keempat saham tersebut dilihat apakah
analisa teknis dapat diterapkan, kemudian analisa ini juga dicoba untuk digunakan bagi
peramalan pergerakan selanjutnya. Pada bagian lainnya dari tulisan ini, juga dicoba digunakan
suatu metode peramalan statistik yang dikenal sebagai Autoregressive Moving Average untuk meramalkan pergerakan harga benikutnya, dengan maksud untuk mengkonfirmasikan hasil
perkiraan dengan analisa teknis sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa teknis ini dapat digunakan sebagai analisa alternatif pada saham, khususnya dengan orientasi jangka pendek. Penerapannya terutama digunakan untuk investasi saham dengan tujuan untuk mendapatkan capital gain.
Penggunaannya akan lebih baik jika didukung oleh judgement yang kuat dan pengalaman yang
baik. Penerapan analisa teknis ini akan dapat lebih baik lagi jika data-data yang diperlukannya
dapat dengan lancar langsung tersedia, misalnya dengan terdapatnya institusi yang
menyediakan pergerakan harga saham dalam bentuk bagan secara aktual. Khusus bagi model
yang dibentuk dengan menggunakan metoda ARIMA, periode peramalan yang digunakan
sebaikiya tidak terlalu panjang, sebab dapat menghasilkan simpangan yang besar dalam
peramalannya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari Handayani
"Penelitian ini membahas mengenai electronic disclosure perusahaan-perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta, khususnya emiten yang tergabung dalam indeks LQ45. Indeks electronic disclosure ditentukan berdasarkan ada-tidaknya komponen yang telah ditentukan dalam self assessment checklist di situs perusahaan. Checklist dibuat berdasarkan referensi regulasi electronic disclosure di NYSE, TSX, CICA, FCGI, Bapepam LK, dan perusahaan jangkar - PotashCorp. Indeks electronic disclosure tersebut membentuk peringkat electronic disclosure 35 emiten.
Hasil penelitian ini, yaitu: (i) rendahnya total indeks electronic disclosure di Indonesia (rata-rata 0,2744), terutama terkait dengan informasi kualitatif (non-keuangan) perusahaan, seperti SKK, CG, dan SD; (ii) rata-rata total indeks electronic disclosure emiten dengan kepemilikan mayoritas negara mengungguli rata-rata total indeks electronic disclosure emiten dengan kepemilikan mayoritas swasta dan keseluruhan; (iii) indeks electronic disclosure berdasarkan klasifikasi industri nilainya cukup bervariasi. Rata-rata total indeks electronic disclosure emiten yang berasal dari sektor pertambangan mengungguli rata-rata total indeks electronic disclosure emiten dari sektor-sektor lain dan keseluruhan; (iv) mandatory disclosure memiliki variasi yang tidak terlalu besar, sedangkan voluntary disclosure memiliki kecenderungan yang sama dengan total indeks electronic disclosure; (v) peringkat 1 - 11 memiliki rata-rata market value of common stock dan ROE yang lebih besar daripada peringkat 12 - 23 dan 24 - 35, tetapi proporsi komisaris independen di perusahaan lebih rendah daripada peringkat 12 - 23 dan 24 - 35. Meskipun rata-rata indeks electronic disclosure perusahaan tergolong rendah, tetapi sifat informasi di situs perusahaan mirip dengan situs perusahaan internasional, yakni telah memiliki halaman hubungan investor dan inovatif dalam penyajian informasi.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berhubungan positif dan signifikan mempengaruhi tingkat electronic disclosure, profitabilitas perusahaan berhubungan positif tetapi tidak signifikan mempengaruhi tingkat electronic disclosure, dan proporsi komisaris independen berhubungan negatif dan tidak signifikan mempengaruhi tingkat electronic disclosure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Sendy
"Investors gain from their investments in form of capital gain or dividend. Investor would choose to have dividends than capital gain, this is because dividend have less uncertainty opposite to a capital gain that will be receive in future time. However not all company pays dividend. This is because dividend policy is an important factor that must be considered by management in managing the company due to the significant influence to the company itself, as well as other parties such as shareholders and creditors. For companies, the distribution of dividends will reduce the company's cash so that funds are available to finance the operating and investment activities will be reduced. The general public also considers that the company is able to pay dividends as the company that has credibility. This study are trying to indentify the trend of dividend payment policy in Indonesia and find what factors that are affecting the company in dividends policy. The result of logistic regression shows that Profitability measured by ROA, Sales Growth, EPS Growth, and Capital Expenditure have significant effect on the likelihood that a firm pays dividends.

Investor memperoleh keuntungan dari investasi mereka berupa capital gain atau dividen. Investor akan memilih untuk memiliki dividen daripada capital gain, hal ini karena dividen memiliki ketidakpastian dibandingkan dengan capital gain yang akan diterima dalam waktu mendatang. Namun tidak semua perusahaan membayar dividen. Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini karena kebijakan dividen memiliki pengaruh signifikan untuk perusahaan serta pihak-pihak lain seperti pemegang saham dan kreditur. Bagi perusahaan, pembagian dividen akan mengurangi kas perusahaan sehingga dana yang tersedia untuk membiayai operasi dan kegiatan investasi akan berkurang. Masyarakat umum juga menganggap bahwa perusahaan mampu membayar dividen sebagai perusahaan yang memiliki kredibilitas. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi tren kebijakan pembayaran dividen di Indonesia dan menemukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perusahaan dalam kebijakan dividen. Menggunakan regresi logistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas yang diukur dengan ROA, Pertumbuhan penjualan, Pertumbuhan EPS, dan Belanja Modal berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan perusahaan membayar dividen.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>