Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imanuddin
"Sampai pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahap II, Indonesia masih terus menggalakkan dan mencari peluang pasar yang baru untuk meningkatkan ekspor non-migas. Sebahagian besar produk ekspor non-migas Indonesia dijual dalam bentuk bahan mentah dan bahan setengah jadi. Hanya sebahagian kecil produk ekspor dalam bentuk barang jadi, termasuk salah satunya adalah pakaian jadi. Pakaian jadi merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang menunjukkan· peningkatan volume maupun nilai ekspor pada beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, masih terlihat adanya peluang pasar yang baru sejalan dengan terjadinya perubahan kebijakan politik dan ekonomi di beberapa negara Eropa, khususnya Eropa Timur. Sementara itu, proses globalisasi tingginya tingkat perekonomian dunia menyebabkan semakin persaingan dalam hal produksi maupun Hal ini juga perdagangan di distribusi dari produk-produk yang dihasilkan. menjadi sebab utama blok-blok beberapa kawasan terbentuknya pe.rdagangan dunia, seperti rene ana pembentukan Pasar Bersama Eropa oleh negara-negara anggota Masyarakat Eropa. Terbentuknya blok-blok perdagangan tersebut merupakan jawaban bagi tingginya tingkat persaingan ekonomi global dewasa ini, yang tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan pangsa pasar dunia yang selama ini dikuasai, agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Hal ini merupakan dasar berdirinya Pasar Bersama Eropa. Akibat dari adanya Pasar Bersama Eropa tersebut, maka strategi ekspor pakaian jadi Indonesia selama ini perlu dinilai kembali, khususnya strategi ekspor untuk memasuki dan bersaing di Pasar Bersama Eropa. Hal ini perlu karena dengan adanya PBE tadi, maka beberapa peraturan khusus mengenai ekspor pakaian jadi ke Eropa akan diterapkan oleh Komisi Ekonomi Masyarakat Eropa. Atas dasar inilab skripsi ini ditulis. Selanjutnya, sebagai dasar untuk melakukananalisa dampak dari adanya Pasar Bersama Eropa terhadap prospek ekspor pakaian jadi Inaonesia ke Eropa, maka digunakan data-data ekspor selama ini dan literatur-literatur serta pendapat para ahli mengenai peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan oleh Masyarakat Eropa. Karena itu, penulisan skripsi ini lebih mengarah kepada studi literatur. Sebagai pelengkap, pada bahagian akhir dari penulisan skripsi ini diberikan kesimpulan dan saran."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Wishnuwardani
"Dengan dibebaskannya masa kuota dalam perdagangan kopi Internasional, setiap negara produsen kopi diperbolehkan mengekspor sebanyak kemampuan produksi mereka. Terjadinya over supply akibat meningkatnya jumlah ekspor dari tiap negara produsen menyebabkan harga di pasar dunia jatuh, dan secara langsung menurunkan penerimaan devisa bagi negara produsen dan eksportirnya. Dalam menghadapi situasi perdagangan yang kurang menguntungkan ini, tiap eksportir perlu lebih memperhatikan strategi pemasarannya. Analisa dilakukan dengan SWOT Analysis, dan mengembangkan strategi bauran pernasaran berdasarkan posisi perusahaan dalam industri. PT PBAM mempunyai kekuatan internal yang tinggi, tetapi menghadapi ancaman eksternal yang tinggi juga. Strategi yang disarankan pada PT PBAM adalah disamping secara aktif memperhatikan masalah peningkatan mutu, juga melakukan pengembangan pasar ke Scandinavia dan Eropa Timur serta pengembangan produk untuk target pasar yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Sari Maindrati
"Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA yang rencananya akan berlaku pada akhir 2015 membawa konsekuensi secara ekonomis tersendiri bagi ASEAN umumnya dan Indonesia khususnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas institusi pemerintah Indonesia dan kualitas institusi pemerintah negara negara di kawasan ASEAN terhadap kinerja perdagangan bilateral Indonesia dengan negara negara di kawasan ASEAN serta untuk mengetahui indikator indikator kualitas institusi pemerintah mana yang paling berpengaruh terhadap perdagangan Indonesia terutama pada ekspor Indonesia selama periode 2002 2002 sampai dengan tahun 2013 dengan menggunakan augmented gravity model Penelitian ini menemukan bahwa kualitas institusi pemerintahan di Indonesia memiliki peran positif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke negara negara anggota ASEAN sedangkan kualitas institusi pemerintahan di negara negara anggota ASEAN tidak memiliki pengaruh dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke negara negara anggota ASEAN Secara lebih terperinci kualitas institusi pemerintah Indonesia yang memiliki nilai paling besar dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke negara negara anggota ASEAN diantaranya suara dan akuntabilitas VA efektivitas pemerintah GE dan penegakan hukum RL Sedangkan kualitas institusi pemerintah negara partner dalam hal ini negara negara anggota ASEAN yang memiliki nilai terbesar dalam peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke negara negara anggota ASEAN antara lain Kualitas kebijakan RQ dan suara dan akuntabilitas VA.

ASEAN Economic Community AEC which will be valid by the end of 2015 Provides economic consequences for ASEAN in general and Indonesia in particular The aims of this study is to determine the effect of the quality of both Indonesian government institutions and government institutions of countries in the ASEAN region toward the performance of Indonesia 39 s bilateral trade with the countries in the ASEAN region In addition this study also intended to determine the most influential indicators of the quality of the government institutions on Indonesia 39 s exports performance during the period 2002 2002 to 2013 by using augmented gravity models The study found that the quality of government institutions in Indonesia have both positive and significant impact on improving the performance of Indonesia 39 s exports to the member countries of ASEAN Besides that this study reveal thatthe quality of government institutions in the member countries of ASEAN have not impact on the performance of Indonesia 39s exports to countries ASEAN members In more detail the quality of Indonesian government institutions which have the highest value in improving the performance of Indonesia 39 s exports to member countries of ASEAN are voice and accountability VA government effectiveness GE and law enforcement RL While the quality of the partner state government institution in this case the member countries of ASEAN which have impact to improve the performance of Indonesia 39 s exports to member countries of ASEAN among others is Quality policy RQ and Voice and Accountability VA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Purnomohadi
"ABSTRAK
Menghadapi Perkembangan dunia kearah Globalisasi,
perusahaan?perusahaan dituntut untuk mengantisipasi kondisi
tersebut, dimana dapat merupakan peluang bagi perusahaan untuk
tumbuh (growth) dan berkembang (expansion). Dalam rangka
mengantisipasinya maka perusahaan harus memperhatikan aspek?aspek
yang diperlukan untuk melakukan pemasaran global produk?
produknya.
Beberapa bagian dunja cenderung membentuk blok-blok
perdagangan seperti terbentuknya NAFTA (North American Free Trade
Area), EEC (European Economic Community) dan AFTA (Asean Free
Trade Area). Selanjutnya EEC berubah menjadi Pasar Tunggal Eropa,
yang merupakan pasar domestik tunggal masyarakat Eropa dengan
díhapuskannya hambatan?hambatan díantara kedua belas negara
anggotanya. Sehingga akan terdapat lalu lintas bebas barang dan
jasa serta keserasian standar produk yang dipasarkan.
Indonesia telah banyak melakukan ekspor ke negara?negara di
pasaran Eropa, akan tetapi untuk saat ini strategi pemasaran yang
dilakukan harus berbeda. Hal ini karena pasar tunggal tersebut
dapat merupakan suatu tantangan dimana adanya benteng
Proteksionisme untuk melindungi perusahaan-perusahan domestik.
Walaupun demikian Pasar Tunggal Eropa dapat merupakan suatu
Peluang bagi produk-produk Indonesia yang berhadapan sekaligus
dengan konsumen berjumlah lebih dari 350 juta dan kurang lebih 30
sub pasar lainnya. Selama ini dominasi ekspor produk Indonesia
adalah dan komoditi pertanian akan tetapi masih banyak produk
lain yang masih dapat. bersaing seperti : pakalan dalam, kartas
cetak, alas kaki, dan produk?produk karet yaitu ban kendaraan
bermotor.
Dalam tahun 1990/1991 ini Industri Ban Nasional mencatat
perkembangan yang cukup pesat setelah pemerintah mengambil
langkah?langkah rangkaian kebijaksanaan deregulasi, dan didorong
pula oleh investasi baru serta peningkatan dan perrnirltaafl pasaran
ban dalarn negeri yang harus dipenuhi terlebih dahuIu.
Produsen ban nasional terdiri dari beberapa perusahaan yang
tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, sebanyak tujuh
perusahaan diantaranya telah melakukan ekspor ke mancanegara.
perkembangan permintaan ban kendaraan bermotor didalam negeri
sendiri sangat baik sejalan dengan perkembangan industri
kendaraan bermotor, sebagai original equipment maupun untuk
replacement market.
Bagi industri ban nasional meningkatkan ekspor bukan
merupakan suatu hal yang mudah. Selain biaya produksi dan mutu,
maka peluang di pasar internasional juga sangat menentukan.
Dengan semakin ketatnya persaingan maka faktor biaya produksi
menjadi lebih dominan dalam usaha peningkatan ekspor. Peluang di
pasar Internasional untuk ban saat ini masih terbuka, yaitu
semakin diterimanya mutu produk ban Indonesia di pasaran
Internasional.
Dalam mencapai peluang ekspor industri ban yang lebih baik
di pasaran Internasional dan menghadapi keberadaan Pasar Tunggal
Eropa, diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. untuk itu
kami mengharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
strategi pemasaran internasional industry ban.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Rizki Fauziah
"Penelitian ini menggunakan model gravitasi yang telah dimodifikasi bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menentukan aliran ekspor Indonesia ke beberapa negara tujuan utama ekspor Indonesia, dimana pada penelitian ini ekspor dibagi menjadi ekspor non-minyak dan gas (non-migas) dan ekspor minyak dan gas (migas). Ekspor merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dimana ekspor mendatangkan pendapatan bagi suatu negara. Mengingat pentingnya ekspor dalam perekonomian, maka menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi arus ekspor antara Indonesia dan mitra dagangnya penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan independen variabel GDP, nilai tukar rill, jarak geografis, dan tarif MFN. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan negara sampel sebanyak 9 negara tujuan utama ekspor Indonesia yaitu Jepang, Cina, Amerika Serikat, Singapura, India, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Filipina. Periode waktu penelitian dari tahun 2000 sampai tahun 2011, menggunakan metode data panel dengan pendekatan model gravitasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekspor nonmigas dipengaruhi oleh variabel GDP Indonesia dan negara mitra dagang, nilai tukar rill, jarak, dan tarif MFN yang terbukti signifkan mempengaruhi ekspor nonmigas, sedangkan pada ekspor migas, GDP negara dagang dan jarak geografis terbukti signifikan mempengaruhi ekspor migas. Hasil dari identifikasi ini akan dianalisis dan diharapkan dapat memberikan masukan agar Indonesia dapat meningkatkan perdagangannya, terutama dalam bidang ekspor.

This study aims to determine the factors that determine Indonesia's exports to Major Destination Countries by using the gravity model approach. Performance of export is divided into real non-oil and gas exports and real oil and gas exports. Exports are key drivers of economic growth in Indonesia. Given the importance of exports in the economy, then analyze the factors that affect export flows between Indonesia and its trading partners is important to do. The data used is secondary data of 9 sample countries which are United States of America, China, Japan, India, South Korea, Singapore, Malaysia, Thailand, and Philippines with period used of 2000 through 2011, by applying panel data method. The results show that the flow of exports from Indonesia to major destination countries in the model of real non-oil and gas exports is significantly influenced by the real GDP of Indonesia, the real GDP importing countries, the distance between two countries, real exchange rate between the Rupiah against the U.S. Dollar, and the simple average of MFN Tariffs. Meanwhile, Indonesia's real GDP, real exchange rate between the Rupiah against the U.S. Dollar, and the simple average of MFN Tariffs proved not significant in affecting the flow of exports in the model of real oil and gas exports from Indonesia to major destination countries. The results of this identification will be analyzed and is expected to provide input so that Indonesia can increase its trade, especially in the field of export."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayleen Victoria Nathanie
"Institusi merupakan kunci keberhasilan ekonomi dengan memberi pengaruh terhadap perdagangan. Kinerja perdagangan Indonesia masih mengalami surplus yang terbatas bersamaan dengan kualitas institusi Indonesia yang masih rendah apabila dibandingkan rata-rata negara ASEAN dan negara berpendapatan menengah ke atas. Berdasarkan banyak penelitian yang telah membuktikan pengaruh signifikan institusi terhadap perdagangan, penulis membuat penelitian untuk melihat pengaruh kualitas institusi terhadap kinerja ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan data kualitas institusi 172 negara mitra dagang termasuk Indonesia pada tahun 2005-2018, dengan variabel dependennya menggunakan ekspor Indonesia. Model pada penelitian ini menggunakan trade gravity dan diestimasi menggunakan OLS dan PPML fixed effect negara dan tahun. Penelitian ini menemukan bahwa kualitas institusi negara mitra dagang ternyata memberi pengaruh negatif yang signifikan terhadap ekspor Indonesia, yang mungkin disebabkan regulasi perdagangan yang semakin ketat. Kemudian, apabila kualitas institusi Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara tujuan, maka ekspor akan meningkat. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertimbangan biaya transaksi yang diperhitungkan importir dengan kualitas institusi lebih tinggi dari Indonesia.

Institutions are the key to economic success by influencing trade. Indonesia's trade performance is still experiencing a narrow surplus along with the low quality of Indonesia's institutions compared to ASEAN countries and Upper Middle Income countries. Based on many studies that have proven the significant relationship between institutions and trade, this study aims to see the effect of institutional quality on Indonesia's export performance. This study uses institutional quality data of 172 trading partner countries including Indonesia in 2005-2018, with Indonesia's export as its dependent variable. This study uses trade gravity model and estimated using country and time fixed effect OLS and PPML. This study found that the institutional quality of trading partner countries has a significant negative effect on Indonesia's exports, that may be caused by increasing trade regulation from importers. If Indonesia's institutional quality is higher than the destination country, the export will increase. This is due to the transaction cost considerations that higher institution importers consider."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisty Dwi Lestari
"Permintaan ekspor non migas Indonesia oleh Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat dan Real Exchange Rate (RER) kedua negara bertujuan untuk menganalisis apakah krisis yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 akan berdampak pada kinerja ekspor non migas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Johansen Cointegration Test dan Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengetahui hubungan ekspor non migas Indonesia dengan Amerika Serikat dalam jangka panjang maupun jangka pendek, serta kecepatan ekspor Indonesia untuk kembali ke kondisi keseimbangan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah pengaruh dari GDP dan RER terhadap ekspor Indonesia signifikan di jangka panjang, namun dalam jangka pendek GDP tidak signifikan, dan ekspor Indonesia bergerak cukup lambat untuk kembali ke kondisi keseimbangan setelah triwulan pertama.

Indonesia non-oil & gas export demand from United States that affected by United States Gross Domestic Product (GDP) and Real Exchange Rate among both countries is to analyze the United States crises which was held in 2008 will be affecting Indonesia non oil & gas export performance This research using Johansen Cointegration Test and Vector Error Correction Model (VECM) method for knowing Indonesia non-oil & gas export relationship with United States in the long and short term, in addition we could understand how fast Indonesian export to return to equilibrium condition. The result of this research are both GDP and RER have a significant effect toward Indonesia export in long term, in contrast GDP variable have no significant effect in short term, and Indonesia export move slowly to return to equilibrium condition after first quarter."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Banda's nutmeg oil is one of the moluccas export commodities beside seeds and mace. Nutmeg oil is produced by steam distilation of the dried seeds that do not fulfill export quality..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Judith I. Elisabeth
"Berkurangnya penerimaan negara dari sektor ekspor migas mendorong pemerintah untuk mengembangkan sektor ekspor non migas sebagai alternatif sumber pemasukan negara. Dengan mengasumsikan bahwa perekonomian terdiri dari tiga sektor yaitu sektor ekspor pertanian, sektor ekspor manufaktur dan sektor non ekspor, skripsi ini membahas kontribusi dari masing-masing sektor ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi dan eksternalitas yang ditimbulkan terhadap sektor non ekspor. Pembahasan juga mencakup perbandingan produktivitas input di masing-masing sektor ekspor dengan sektor non ekspor. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan studi kepustakaan dan analisa data tahunan yang mencakup periode 1964 - 1990. Regresi dilakukan terhadap model Feder yang telah dikembangkan, dengan menggunakan tehnik Ordinary Least Square. Variabel yang dianggap terikat adalah pertumbuhan ekonomi, sementara variabel bebas adalah proporsi investasi dalam pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan tenaga kerja, proporsi sektor ekspor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan sektor ekspor pertanian, proporsi sektor ekspor manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan sektor ekspor manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan produktivitas yang nyata antara sektor ekspor pertanian dan manufaktur dengan sektor non ekspor. Demikian juga dengan eksternalitas positif yang hanya dihasilkan oleh sektor ekspor manufaktur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun sektor ekspor memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun pada kenyataannya faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah akumulasi modal. Secara keseluruhan kinerja ekspor memberikan hasil yang cukup memuaskan, namun apabila diteliti secara sektoral akan terlihat ketimpangan kinerja. Oleh karena itu dibutuhkan keterlibatan pemerintah dengan intensitas yang berbeda sehingga sektor-sektor tertentu dapat mengejar ketinggalannya. Pada dasarnya sektor ekspor harus memiliki keterkaitan yang luas dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian. Dengan demikian diharapkan produk ekspor Indonesia dapat bersaing di pasar internasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>