Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72074 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tampubolon, Bona
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulian Taurin Malik
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenda C. Kusumah
"Sebagai negara dengan sistim perekonomian terbuka sumber pendapatan Indonesia sangat tergantung pada pendapatan ekspornya. Keuntungan komparativ yang dimiliki Indonesia adalah pada usaha pertanian, karena subsektor perkebunan merupakan penyumbang devisa yang relatif besar pada sektor pertanian maka diperlukan penelitian akan perkembangan ekspor dari subsektor perkebunan tersebut untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi perkebunan Indonesia (KPI) baik pada sisi permintaan maupun pada sisi penawarannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi pada model ekonometri yang dimodifikasi dari model permintaan dan penawaran ekspor komoditi primer dari sekelompok Negara Sedang Berkem6ang ( NSB ) yang dibuat oleh Harian E. Bond Pada tahun 1987. Dari penelitian diketahui bahwa permintaan terhadap KPI dipengaruhi oleh harga relatif antara harga ekspor KPI terhadap harga produK sejenis di negara pengimpor dan tingkat pendapatan perkapita negara pengimpor. Sedangkan penawaran KPI dipengaruhi oleh tingkat harga relatif antara harga ekspor KPI dengan harga KPI di dalam negeri. harga relatif satu tahun lalu. kapasitas produksi perkebunan dan faktor kebijakan yang dikeluarkan untuk mendorong ekspor Indonesia. Variabel kapasitas produksi dan faktor kebijakan pada model penawaran ekspor KPI menghambat tingkat penawaran ekspor KPI, oleh karena itu perlu peningkatan peran dunia usaha dan formuiasi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi perkebunan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Adam
"ABSTRAK
industri pemasok produksi pertanian dan perkebunan merupakan industri yang berkembang seiring dengan perkembangan industri pertanian dan perkebunan di Indonesia. Persaingan di antara "produsen cukup tinggi", upersaingan bisa terjadi pada tingkat produsen sarana produksi pertanian dan perkebunan", dan "jaringan distribusi".
Kantor Pemasaran Bersama Perusahaan Terbatas Pekebunan Negara (KPB PTPN) perusahaan Badan Usaha Milik Negara merupakan pemain tunggal memasarkan industri minyak sawit komoditi perkebunan, berperan unggul pada kelompok minyak nabati. Memasuki pasar global transparan dengan beragam masalah pemasaran serta pencapaian sasaran pengembangan strategi pemasaran kompetitif dengan negara lain yaitu Malaysia, selain itu jugs komparatif kompetitif dengan kelompok minyak nabati lainnya seperti minyak kedele, matahari, lobak dan kelapa tinggi (kelapa biasa).
Pemerintah memberikan kemudahan pengaturan sistem tata niaga minyak sawit dalam dan luar negeri, dikeluarkan Deregulasi Paket Juni 1991 tanggal 3 Juni 1991 tujuan memberi keleluasaan pada, kelompok produsen terutama swasta memasarkan produk domestik maupun ekspor, ternyata deregulasi ini dianggap kurang efektif, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan lagi Paket deregulasi 21 Juni 1996 untuk antisipasi peningkatan daya saing ekonomi Indonesia pada globalisasi dunia, paket tersebut berdasarkan kesepakatan World Trade Organization ONTO), Asean Free Trade Agreement (AFTA), North America Free Trade Agreement (NAFTA), Asean Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk mempermudah tata niaga ekspor minyak sawit.
Penelitian ini menganalisis kondisi internal dan eksternal komoditi minyak sawit dan memformulasikan ke strategi pemasaran yang sesuai, melalui metoda analisis strategi pertumbuhan matriks daya tarik industri dan kekuatan bisnis, alternatif strategi pengembangan produk dan pasar, analisis matriks Strength, Weakness, Opportunities dan Threaths (SWOT).
Prioritas pasar sasaran jangka pendek dan jangka panjang adalah perkebunan swasta dan asing. Sedangkan pasar sasaran perusahaan perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) proyek pemerintah bidang perkebunan dan proyek tersebut merupakan pasar sasaran potensial untuk dikembangkan masa datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JEIND 1-4 (6-10) 1996-1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrizal Lasrun
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardjono Honggoamiseno
"Dunia komoditi saat ini sedang kelebihan pasokan, sehingga harganya cenderung tertekan. Salah satu komoditi tersebut adalah teh. Mengingat teh adalah salah satu komoditi andalan ekspor Indonesia. penurunan harga teh dunia berdampak cukup serius bagi per ekonomian kita Atas hal tcrsebut di atas. karya akhir ini disusun sebagai sumbang saran bagi dunia perkebunan lndonesia. khususnya perkebunan teh, Studi kasus dilakukan pada salah satu perusahaan per kebunan teh di Jakarta. yaitu PT.TA.
Industri perkebunan teh Indonesia dewasa ini juga menghadapi masalah lain diantaranya adalah, naiknya upah tenaga kerja dan biaya variabel lainnya. sehingga menambah beban yang harus ditanggung perusahaan Dalam keadaan dimana kompetisi makin intensif, perusahaan harus pandai?pandai menyusun dan menerapkan strategi, agar perusahaan tidak goyah dan dapat memenangkan persaingan. Mengigat produk ini tidak mengenal diferensiasi.
Satu-satunya strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi keungulan biaya. Meskipun produk dan harga jualnya sama. tetapi dengan membatasi pengeluaran seminimal rnungkin, perusahaan akan berhasìl memperoleh margin keuntungan yang lebih besar dìbandingkan dengan perusahaan lainnya. Yang tidak kalah pentingnya. perusahaan harus selalu berusaha mengenali dan memperkuat kompetensi intinya, sehingga di masa sulit seperti ini perusahaan tidak kehilangan arah dan kendali. melainkan slap mengalìhkannya ke bisnis lain yang lebih menjanjikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanus Setiawan
"ABSTRAK
Komoditi kopi merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penerimaan devisa. Apalagi jika dilihat menurunnya penerimaan devisa dari sektor migas sebagai dampak jatuhnya harga minyak bumi di pasaran internasional.
Upaya memperbaiki perekonomian sudah menjadi tanggung jawab setiap warganegara. Salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah adalah melalui kebijakan-kebijakan yang diambilnya seperti deregulasi, debirokratisasi dan devaluasi beberapa waktu yang lalu. Demikian pula setiap pelaku pembangunan berupaya meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang ada. Perubahan yang terjadi sekarang ini terlihat pada perbandingan ekspor migas dengan non-migas, dimana nilai ekspor non-migas telah melampaui nilai ekspor migas.
Indonesia merupakan negara penghasil kopi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Colombia. Adapun jenis kopi utama yang dikonsumsi dunia adalah Robusta, Arabika; Colombian Milds dan Other Milds, Indonesia menjadi market leader untuk jenis Robusta. Pertumbuhan pasar internasional sangat lambat, yaitu kurang lebih 0,45% per tahun. Demikian pula pertumbuhan permintaan dalam negeri tidak mampu mengimbangi perkembangan luas areal perkebunan kopi Indonesia. Keadaan tersebut mendorong dilakukannya terobosan baru ke pasar internasional untuk menaikkan pangsa pasar Indonesia.
International Coffee Organization (ICO) merupakan induk organisasi kopi dunia. ICO ini yang 'mengatur' tata niaga kopi dunia, seperti pemberlakuan sistem kuota dan non-kuota. Fluktuasi harga kopi di pasar internasional dipengaruhi beberapa faktor seperti : keadaan panen, jumlah stok yang di tahan oleh negara produsen, kegiatan para spekulan, stok para roaster di luar negeri dan perubahan permintaan kuantitas dan kualitas oleh konsumen.
Di Indonesia terdapat 1.100 eksportir yang terdaftar pada AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) sebagai induk organisasi kopi di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah PT. Palembang Jaya, yang menguasai sekitar 3% dari total ekspor kopi Indonesia, market leadernya adalah Kerta Niaga sebesar 12, 5%. PT. Palembang Jaya menetapkan penggolongan kualitas kopi dengan standar mutu tinggi (51%) , mutu sedang (34%) dan mutu rendah (15%).
Dalam usahanya untuk mempertahankan bahkan merebut pangsa pasar yang ada, perusahaan, khususnya PT. Palembang Jaya harus mengembangkan suatu strategi bersaing antara lain dengan melakukan analisis kekuatan industri (SWOT analysis). Peningkatan pangsa pasar PT. Palembang Jaya diharapkan mampu meniilgkatkan pula pangsa pasar Indonesia di pasar internasional. Jadi tidak hanya untuk kepentingan individu namun juga sumbangan terhadap penerimaan devisa negara dapat diperoleh melalui peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor nasional secara keseluruhan."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Pandia
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joesoef Soekarna
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia,
S16251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>