Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Odhor Rita Rosmawati
"ABSTRAK
Pasar Modal telah menjadi bagian yang penting dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melalui pasar modal di satu sisi sebuah perusahaan dapat memperoleh dana yang relatif lebih murah dan cepat untuk pengembangannya, dan sisi lain pemilik modal dapat melakukan investasi dalamfinancial asset.
Setiap investor dapat memilih berbagai investasi yang ada di pasar modal, dimana setiap jenis investasi tersebut memiliki karakteristik masing-masing baik dalam hal tingkat pengembalian. (return) maupun resikonya. Oleh karena itu disamping harapan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibanding melakukan investasi di sektor lain, pemilik modal yang bcrinvestasi dalam saham harus menyadari adanya kemungkinan untuk mengalami kerugian yang besar pula.
Kerugian mcrupakan resiko dalam suatu investasi. Resiko investasi dalam bentuk saham bisa terjadi jika perusahaan yang menerbitkan saham mengalami kerugian sehingga tidak membagikan dividen, terjadi capita/loss akibat penurunan harga saham atau hilangnya modal akibat likuidasi perusahaan. Untuk memperkecil resiko investasi pada saham tersebut, pemilik modal dapat membentuk suatu portfolio saham. Tetapi pembentukan portfolio mempunyai banyak kemungkinan. Salah satu metode yang bisa
digunakan untuk membuat suatu portfolio saham adalah melalui metode Simple Ranking Devices.
Metode Simple Ranking Devices menerapkan single index model dalam pembentukannya, yang mcrupakan penyederhanaan model Markowitz baik dalam hal input yang digunakan maupun penaksiran dari input tersebut. Indeks tunggal yang dipakai dalam karya akhir ini adalah indeks harga saham di Bursa Efek Jakarta, dengan batasan penelitian mulai dari tanggal I Januari 2000 sampai 31 Desember 2001. Disamping indeks sebagai variabel dalam metode ini, dibutuhkan variabel lain yaitu tingkat pengembalian aset bebas resiko, yang dalam hal ini memakai tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Pemilihan saham-saham yang kemudian menjadi kandidat portfolio optimal dilakukan dengan mencrapkan beberapa seleksi. Pertama, memilih saham-saham dari emiten yang sudah melakukan go-public selama periode l Januari 2000 sampai 31 Desember 200 I sepenuhnya. Kedua, membuang saham-saham dari emiten yang memberikan tingkat pcngcmbalian negatif pada periode pengamatan. Ketiga, membuang saham-saham dari emiten yang memberikan hasil ncgatif dari perbedaan tingkat pengembalian sahamnya terhadap tingkat pengembalian aset bebas resiko.
Dengan menggunakan metode Simple Ranking Devices dan saham-saham kandidat portfolio yang sudah melalui poses seleksi, diperoleh kombinasi saham yang akan dipakai dalam invcstasi berikut bobot dan prosentase masing-masing saham dalam portfolio terscbut. Berdasarkan kombinasi saham dan prosentase tersebut, dapat diperoleh tingkat pengembalian dan resiko dari portfolio.
Dari basil perrhitungan yang dilakukan penulis untuk saham-saham di Bursa Efek Jakarta selama periode 1 Januari 2000 sampai 3 I Desember 2001, diperoleh 27 saham yang merupakan anggota portfolio optimal berikut prosentasenya dalam portfolio.
Melalui pengkajian metode indeks tunggal yang dilakukan penulis dalam karya akhir ini, dapat menjadi suatu masukan kepada investor dalam memilih saham yang akan diinvestasikan dengan membentuk suatu portfolio optimal. Pemakaian Simple RankingDevices merupakan salah satu cara yang dapat dipakai oleh investor untuk memperoleh portfolio optimal, dengan ccpat dan sederhana.
Untuk lebih mcmpcrmudah pelaksanaan investasi, apabila basil dari perhitungan portfolio optimal membcrikan jumlah saham yang cukup banyak, maka dapat dilakukan penyederhanaan dengan mcngeluarkan saham-saham yang hanya memberikan prosentase yang kecil dalam portfolio optimal tersebut.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus Koosherlan
"Pasar modal merupakan alternatif baru pembiayaan pembangunan yang mencakup segi-segi idealisme Pancasila.
Tetapi investasi dalam bentuk kepemilikan saham di pasar modal mengandung resiko yang besar karena kondisi ketidakpastian. Untuk itu perlu dilakukan diversifikasi
investasi dalam bentuk portofolio optimal saham. Data penelitian diperoleh dari Bursa Efek Jakarta, BAPEPAM dan studi kepustakaan. Portofolio optimal saham ditentukan
nielalui Single Index Model dan Mean Variance Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimal saham dapat mengurangi resiko investasi dalam bentuk kepemilikan
saham. Jadi portofollo optimal saham dapat meminimalisir resiko karena fluktuasi yang terjadi di pasar modal akibat systematic dan unsystematic risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sandianto
"Warren Buffet merupakan orang terkaya kedua di dunia (Forbes, 2007). Dia mendapatkan kekayaannya dengan berinvestasi pada perusahaan ? perusahaan baik publik maupun tertutup. Dalam emilihan portfolio perusahaan di mana ia berinvestasi, Buffett memiliki perangkat aturan (ruled-based investment system) yang harus dilalui oleh sebuah perusahaan sebelum perusahaan tersebut masuk ke dalam portfolio Warren Buffett. Salah satu buku yang paling rinci membahas metode pemilihan portfolio Warren Buffett adalah ?The Warren Buffett Way? karya Robert G. Hagstrom (2005), yang menjadi referensi utama penelitian ini. Aplikasi pemilihan portfolio Warren Buffett di pasar modal Indonesia dan menghitung risk-adjusted return portfolio yang terbentuk merupakan tujuan dari penelitian ini. Martin (2008) meneliti bahwa pemilihan portfolio menurut prinsip Warren Buffett telah menghasilkan portfolio yang menghasilkan return tahunan yang melebihi return tahunan market portfolio (S&P 500) sebanyak 11,4% dan portfolio yang terbentuk memiliki Sharpe?s Measure lebih tinggi dari Sharpe?s Measure market portfolio (S&P 500) (64,40% vs 40,19%). Dalam penelitian ini, penulis akan membuat replikasi dari portfolio Warren Buffett dengan menggunakan prinsip ? prinsip yang ada dalam buku ?The Warren Buffett Way? pada pasar modal Indonesia. Portfolio yang terbentuk ternyata menghasilkan return yang lebih rendah dari return market portfolio (IHSG). Hal ini terlihat pada Holding Periode Return (HPR) portfolio yang lebih rendah dari HPR market portfolio pada 9 periode penelitian (total 15 periode). Tetapi portfolio yang terbentuk ternyata menghasilkan risk-adjusted return yang lebih tinggi dari risk-adjusted return market portfolio (IHSG). Hal ini dapat terlihat dari Sharpe?s Measure portfolio yang lebih besar dari Sharpe?s Measure merket portfolio pada 9 periode penelitian (total 15 periode). Dan Treynor?s Measure portfolio juga lebih besar dari Treynor?s Measure market portfolio pada semua periode penelitian (15 periode). Nilai Jensen?s Alpha juga menunjukkan nilai yang positif dan signifikan pada 4 periode penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6056
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Wulansari
"Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk menentukan berapa proporsi masing-masing aset untuk setiap tingkat return yang diharapkan oleh investor dimana proporsi tersebut merupakan proporsi yang efisien yaitu proporsi yang akan meminimumkan risiko portfolio (dimana portfolio ini merupakan diversifikasi dari keempat aset yang diteliti). Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa terdapat 5 korelasi antar aset yang negatif dan hanya 1 yang positif yaitu antar deposito rupiah dengan deposito dolar AS. Untuk setiap tingkat return portfolio yang diinginkan proporsi saham dan logam mulia adalah negatif. Hal ini dikarenakan expected return saham dan logam mulia relatif rendah sedang risikonya relatif tinggi (terutama pada saham) dibandingkan dua aset lainnya. Oleh karena short selling yang seharusnya dilakukan terhadap aset yang proporsinya negatif tidak diperbolehkan maka pilihan investor untuk melakukan diversifikasi kini terbatas hanya pada aset yang proporsinya positif dalam hal ini adalah aset deposito rupiah dan deposito dolar AS. Kesimpulan dan saran dari tulisan ini bahwa semakin rendah korelasi antar aset dalam suatu portfolio maka akan semakin baik karena usaha untuk meminimumkan risiko akan semakin efektif. Hasil penelitan seperti diatas banyak dipengaruhi oleh kondisi bursa saham yang lesu sebagai akibat situasi perekonomian seat itu seperti TUP, adanya koreksi pasar dan masalah-masalah struktural lainnya yang dihadapi oleh BEJ. Sebaliknya dengan adanya TUP menyebabkan suku bunga deposito membumbung tinggi. Agar saham dapat menjadi alternatif yang menarik maka kegiatan di bursa harus dibangkitkan kembali caranya antara lain dengan penyempurnaan peraturan, sistem informasi pasar, efisiensi transaksi (melalui komputerisasi) kesemuanya diharapkan dapat menarik para investor potensial untuk bermain di bursa sehing9a dapat mendorong sisi permintaan dan selanjutnya meningkatkan harga-harga saham di bursa ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunita Sofiah Rachman
"Dewasa ini lembaga keuangan telah mengambil peran yang penting dalam sistem perekonomian, salah satunya adalah bank. Pelayanan jasa bank selain memberikan kemudahan kepada masyarakat pelaku usaha, dapat juga memberikan kelancaran transaksi finansial dalam suatu aktivitas usaha. Salah satu pelayanan jasa oank adalah Bank Garansi. Penggunaan bank garansi dapat diterapkan dalam berbagai aspek usaha baik perdagangan dalam maupun luar negeri. Permasalahannya apakah pemberian bank garansi telah sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku, permasalahan apakah yang timbul berkaitan dengan pencairan bank garansi dan bagaimana menyelesaikannya sehingga tidak merugikan para pihak. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian hukum secara normatif, melakukan wawancara serta diskusi dengan P'hak yang menangani bank garansi, menggunakan sumber data sekunder yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Proses pemberian bank garansi pada permasalahan ini telah memenuhi ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang perjanjian penanggungan hutang (borgtocht). Bentuknya belum sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI tentang Pemberian Garansi Oleh Bank dan Surat Edaran BI tentang Pemberian Garansi Oleh Bank. Permasalahan pencairan bank garansi timbul karena pemegang obligasi mengklaim perjanjian penanggungan atau bank garansi agar penerbit obligasi memenuhi kewajibannya, karena ia telah cidera janji (wanprestasi). Pencairan dilakukan oleh bank penerbit selaku penjamin dan diberikan kepada pemegang obligasi. Setelah pencairan, seharusnya penerbit obligasi membayar kepada bank penerbit secara sekaligus namun hal itu tidak terpenuhi. Untuk melunasi pembayaran tersebut bank penerbit memberikan fasilitas kredit investasi, sehingga tidak merugikan para pihak. Fasilitas kredit investasi itu dituangkan kedalam perjanjian yang berlaku dari Desember tahun 2000 - 2006. Penerbit obligasi melunasi kredit investasi itu tepat waktu yaitu tahun 2006."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bursa Efek Jakarta, 1998
R 332.0415 PER
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ziffany Firdinal
"Penggabungan Usaha PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dapat dikategorikan sebagai aksi backdoor listing BSM dengan mekanisme penggabungan terbalik (reverse merger), dengan kondisi seluruh bank yang melakukan transaksi merupakan pihak terafiliasi. Penelitian ini memfokuskan analisis terhadap Pertama, tidak dilakukannya RUPS Independen BRIS dalam pengambilan keputusan penggabungan usaha; dan Kedua, pemenuhan hak menilai harga saham (appraisal right) oleh BRIS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian doktrinal serta bertipologi deskripsis analitis. Dari hasil penelitian diketahui seharusnya RUPS dalam rangka menyetujui Penggabungan Usaha BRIS dilaksanakan dengan tata cara RUPS Independen (kecuali terdapat penetapan Kementerian BUMN bahwa penggabungan adalah dalam rangka restrukturisasi -yang tidak di temukan dalam penjelasan RUPS-). BRIS juga sudah melaksanakan penyelesaian hak menilai harga saham (appraisal right) terhadap pemegang saham yang tidak setuju dengan penggabungan, namun jika dibandingkan dengan pelaksanaan hak yang sama pada aksi korporasi PT Indosat Tbk, PT Telkom (Persero) Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk, ditemukan perbedaan dalam penggunaan referensi/dasar harga pembelian, periode pembelian kembali saham, tempo pembayaran, dan Pihak yang melakukan pembelian kembali. Oleh sebab itu perbedaan perlakuan yang diterapkan Perusahaan Terbuka, meski tidak bertentangan dengan aturan terkait, namun dapat menimbulkan ketidakadilan bagi pemegang saham minoritas.

The merger of BRIS with BSM and BNIS can be categorized as a backdoor listing action of BSM with a reverse merger mechanism, and all affiliated parties. This study focuses on the absence of the BRIS Independent GMS in making business merger decisions; and the fulfillment of the appraisal right by BRIS. This study uses doctrinal research methods. From the results of the research, it is known that the GMS to approve the BRIS Merger shall be Independent GMS. BRIS has also carried out the settlement of the appraisal right for shareholders who do not agree with the merger, but when compared to the exercise of the same rights in the corporate action of PT Indosat Tbk, PT Telkom (Persero) Tbk, and PT Bank OCBC NISP Tbk, there are differences in the use of reference/basis for the purchase price, share repurchase period, payment tempo, etc. and the Party that makes the repurchase. Therefore, the difference in treatment applied by Public Companies, although not contrary to related rules, can cause injustice to minority shareholders."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>