Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Barmen
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Sparta Wisadha
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Al Fatich
"ABSTRAK
Distribusi suplai gas yang kontinu untuk pembangkit listrik tenaga gas mutlak
diwujudkan. Melalui program pemerintah 35 ribu MW, beberapa fasilitas
produksi gas dibangun oleh kontraktor X, lingkup kerja proyek terbesar yaitu
Rusa Gas dengan kapasitas produksi terbesar di pulau Sumatera yaitu 780
MMSCFD. Pada rekayasa desain / FEED proyek ini, pelaksanaan HAZID/ENVID
workshop dimulai dari identifikasi potensi bahaya (hazard) dari berbagai disiplin
kerja dan dilanjutkan dengan pendekatan analisis risiko konvensional dan metode
RFMECA guna menentukan risiko-risiko kritis dan dilanjutkan metode FTA yang
dibuat dengan menetapkan risiko kritis sebagai top event yang akan diperoleh
penyebab/root caused sebagai basic event yang diberi rekomendasi dan mitigasi.
Dalam penelitian ini dari total keseluruhan 60 potensi risiko ditentukan 25 risiko
kritis meliputi kategori pengaruh dari lingkungan ke fasilitas, pengaruh fasilitas ke
lingkungan, bahaya operasi, bahaya proses, bahaya non proses, bahaya konstruksi.
Kemudian pada risiko kritis kategori high atau very high melalui FTA, dengan
risiko kritis sebagai top event diperoleh akar penyebab sebagai basic event yang
kemudian dibuatkan rekomendasi dari pakar. Analisis risiko yang dilaksanakan
memperlihatkan bahwa lewat penerapan RFMECA tidak semua risiko perlu diberi
penanganan risiko dimasa tahap awal ini dikarenakan adanya metode deteksi
dalam perhitungan RPN sehingga dapat berfokus dulu pada risiko yang paling
kritis yang mengimprovisasi perencanaan/kelola risiko menjadi lebih tereduksi
dan efisien secara waktu.

ABSTRACT
Distribution of supply gas sustainably to power plants is a must. Through
goverment program 35000 MW, some of new project gas production facilities
were built by Contractor X. The largest scope of work is Rusa Gas, has 780
MMSCFD becoming itself as the largest production capacity on Sumatera. In
engineering design / FEED in this project, the implementation of HAZID /
ENVID workshop starting from identification of potential danger (hazard) from
various disciplines work and continued with the approach to risk analysis of
conventional and methods RFMECA to determine the critical risk and followed
by Failure Tree Analysis (FTA) by establishing critical risk as the top event that
would be obtained root cause as a basic event which will be given
recommendation and mitigation. In this research, of a total of 60 risk is then
determined 25 critical risks including in the risk category; influences from the
environment to the facility, the influences of the facility to the environment,
operation hazards, process hazards, hazard of non-process, construction hazards.
Then through FTA the critical risk that have high and very high level risk, by
placing the critical risks as the top event will be determined the root cause as a
basic event which created the recommendations of the experts then. Risk analysis
conducted shows that through the application of RFMECA not the overall risks
need to be handled at the early stage due to contained the detection method in the
calculation of the RPN so that team can focus first on the most risk critical so that
improvise planning / risk management becomes more reduced and risk handling
time become more efficient."
2016
T45729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayle, Allan J.
London: McGraw-Hill, 1981
658.403 SAY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Eza
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak bulan Agustus 1997, membuat
lumpuhnya roda perekonomian Indonesia. Salah satu jalan menghadapinya adalah dengan
berusaha meningkatkan pemasukan dari luar. Proyek gas alam cair (LNG) merupakan
salah satu primadona untuk menarik investasi dari luar dan juga meningkatkan ekspor.
Indonesia pada saat ini merupakan salah satu penyalur LNG di dunia, dari dua lapangan
gas yang ada.
Bagaimana posisi Indonesia di pasar LNG dan perkiraan untuk masa yang akan
datang. bagaimana cara meningkatkan kemampuan untuk tetap berada di pasar LNG, cara
untuk tetap menjadi pemimpin pasar, menghindari penurunan penjualan LNG, negara
mana saja yang menjadi pesaing utama Indonesia pada saat ini, strategi utama apa yang
harus dilakukan untuk memenangkan persaingan serta apa pengaruh perubahan suhu
politik dan ekonomi yang terjadi di Asia terhadap pasar LNG merupakan permasalahan
permasalahan yang berusaha dipecahkan.
Kontrak penjualan LNG Indonesia yang ada akan mulai berkurang jumlahnya di
tahun 2003. Pada saat inilah terdapat kesempatan bagi Indonesia untuk memperpanjang
kontrak atau membuat kontrak penjualan baru bagi proyek Indonesia Timur, yang
merupakan proyek LNG Indonesia pada saat ini.
Pesaing baru merupakan ancaman yang cukup serius, terutama dengan semakin
terbukanya pasar dan banyaknya temuan cadangan baru yang mengakibatkan
pertumbuhan pasokan LNG Asia lebih besar dari permintaan. Pesaing utama yang
dihadapi Indonesia saat ini adalah Australia dan Malaysia.
Perkiraan akan permintaan LNG sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik dunia akan semakin meningkat. Faktor yang rnenyebabkannya (H. Baharuddin,
1997) antara lain adanya kepedulian lingkungan hidup, keadaan ekonomi dan
meningkatnya permintaan tenaga listrik. Total perkiraan peningkatan permintaan yang
akan terjadi sebesar 23 mtpa di Asia pada tahun 2005.
Total perkiraan penambahan pasokan ke Asia yang didapat dari Australia,
Indonesia, Malaysia, Qatar dan Yaman paling tidak sekitar 35,2 mtpa. Jumlah ini belum
termasuk dengan kemungkinan penambahan pengolahan LNG yang dapat terjadi di tiap
tiap negara ataupun kemungkinan ditemukannya cadangan gas alam baru.
Dalam melakukan perumusan strategi, setiap masukan yang didapat berasal dari
analisa lingkungan luar dan Iingkungan dalam. Seluruh kemungkinan strategi yang ada
pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar berdasarkan kesarnaan sifatnya
yaitu : strategi cost leadership, strategi integrasi, strategi pemasaran dan strategi waktu
pengembangan proyek.
Strategi yang akan dipilih diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan yang
timbul, mengurangi ancaman yang ada, menggunakan kekuatan secara maksimum dan
memperkecil keterbatasan yang dimiliki.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Priandica Poetra
"Indonesia memiliki potensi gas alam yang besar sebagai energi alternatif bagi sektor transportasi dan industri namun pemanfaatannya masih tergolong sedikit hingga saat ini Pengembangan gas alam sebagai energi alternatif perlu diimbangi dengan peningkatan infrastruktur salah satunya dengan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas SPBG Hybrid Namun proyek SPBG Hybrid ini memiliki banyak risiko yang dampaknya terhadap kelayakan proyek masih belum diketahui sehingga diperlukan rencana strategis untuk mengantisipasi risiko yang ada Dengan metode Project Risk Management riset ini menganalisis risiko untuk mengetahui dampak dari risiko tersebut terhadap kelayakan proyek Pendekatan yang digunakan adalah Value at Risk VaR dan model finansial Hasil dari perhitungan tersebut adalah dampak risiko terhadap nilai kelayakan proyek dan strategi risk response planning untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut.

Indonesia has the potential for an adequate natural gas as an alternative energy for the transportation and industrial sector, but its use is still relatively small until today. The development of natural gas as an alternative energy source need to be matched by infrastructure advancement by building a Compressed Natural Gas fueling station. However, the CNG fueling station project has many risks which impact on the value of its feasibility is still unknown so that the strategic plan to anticipate risks is necessary. Using Project Risk Management method, this research analyzes risk to determine its impact on the project?s feasibility with the approach of Value at Risk (VaR) and financial model. Results of these calculations are knowing the impact of risk on the project?s feasibility and risk response planning strategies to reduce the impact of such risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Hasbi Saleh
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan
"Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan independen yang berorientasi masa depan, bertujuan akhir pada peningkatan efektifitas dan efisiensi perusahaan. Perusahaan seperti pengelola Hak Pengusaha Hutan (HPH), disamping menghadapi kendala-kendala teknis operasional, juga tidak luput dari kendala-kendala ekonomis, sehingga peningkatan efisiensi dan efektifitas di lingkungan usaha mendapat perhatian yang serius dari pengelolanya. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan tempat dilakukannya penelitian ,serta bagi lingkungan akademis yaitu bagaimana audit manajemen dapat diterapkan pada jenis usaha tersebut. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, pertama melalui studi kepustakaan dan kedua melalui studi kasus ke perusahaan yang bersangkutan. Studi kepustakaan berguna untuk mencari dan mempelajari teori dan konsep tentang audit manajemen, pengetahuan umum tentang industri kehutanan dan pengetahuan lain yang berhubungan, untuk dibandingkan dengan apa yang ada atau yang dapat diterapkan di lapangan. Sedangkan dalam studi kasus dilakukan pengumpulan data primer berupa copy dokumen, hasil observasi, wawancara, dan kalkulasi. Berdasarkan data-data tersebut penulis melakukan analisa dan evaluasi masalah di PT.X. Dari hasil studi ini, penulis berkeyakinan bahwa audit manajemen sangat perlu diterapkan pada jenis usaha demikian karena dapat berfungsi sebagai early warning system: yaitu memberikan informasi dini kepada manajemen akan masalah-masalah potensial dalam pengelolaan dan teknis operasional. Karena itu keberadaan audit menajemen akan melengkapi bagi apa yang sudah dikerjakan dalam audit finansial yang lebih dikenal umum. Karena sifat pemeriksaannya yang menuntut analisa yang lebih rinci, sedangkan basil pemeriksaan harus secepatnya dilaporkan, biasanya audit manajemen ketimbang penulis untuk suatu keseluruhan pada fungsi waktu difokuskan pada area tertentu organisasi, seperti yang dilakukan loggingnya saja. Dalam penelitian ini, fungsi logging merupakan fungsi operasi utama dalam pengelolaan HPH. Fungsi ini melakukan aktivitas pembukaan areal hutan, penebangan, serta pengangkutan kayu dari dalam hutan ke tempat pengolahan kayu. Keberhasilan fungsi ini disamping tergantung pada faktor medan dan cuaca, serta pada penanganan ketenagakerjaan yang ketat. Juga karena lokasinya di dalam hutan, perusahaan juga diwajibkan untuk menjaga kelestarian alam. Dari hasil penelitian atas pelaksanaan fungsi ini, penulis melihat banyaknya aspek manajemen dan operasional yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerjanya. Penulis juga menganggap perlunya audit ini dilanjutkan dengan follow up audit-nya untuk memastikan efektif saran perbaikan yang dijalankan. Untuk menjadi seorang auditor yang kompeten, penulis menyarankan bagi auditor pemula seperti penulis untuk tidak hanya menguasai konsep manajemen dan auditing, tapi juga meningkatkan kemampuan komunikasi verbal serta berkemauan untuk belajar tentang apa Baja, terutama perihal teknis operasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Marwan
"Terus meningkatnya kebutuhan gas bumi di Indonesia perlu dipenuhi dengan mengeksploitasi lapangan-lapangan gas bumi yang baru, termasuk lapangan Natuna Timur. Namun pemanfaatan lapangan gas ini menghadapi tantangan yang besar berupa kadar CO2 yang tinggi 71 dan lokasi lapangan lepas pantai yang jauh dari konsumen, sehingga menimbulkan kebutuhan biaya investasi yang besar, sekitar US 27 miliar. Agar pengembangan lapangan Natuna Timur layak secara ekonomi, penelitian ini antara lain fokus pada perlunya pemberian insentif bagi hasil dan insentif fiskal kepada kontraktor kontrak kerja sama KKKS. Selain itu, pengembangan lapangan perlu dilakukan sesuai prinsip pengelolaan sumber daya alam natural resources management, NRM yang berkelanjutan melalui penerapan skema dana migas petroleum fund, PF. Kelayakan penerapan skema dana migas, berupa alokasi persentasi tertentu dari bagian negara government take, GT, dievaluasi menggunakan metode multi-criteria decision analysis MCDA berdasarkan model Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation PROMETHEE. Untuk memperoleh nilai PF yang terbaik, keempat alternatif PF yakni Alternatif 1 0 GT, Alternatif 2 10 GT, Alternatif 3 15 GT dan Alternatif 4 25 GT dianalisis dan diperbandingkan berdasarkan empat kriteria utama berupa aspek-aspek teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial-politik.
Hasil penelitian menunjukkan untuk mencapai nilai IRR proyek Natuna minimum 12, pemerintah perlu menawarkan pola bagi hasil 55 :45, tax holiday selama 10 tahun dan nilai first trench petoleum 10, serta toll-fee pipa gas Natuna-Cirebon sebesar US 2,3/MMBtu. Penerapan dana migas untuk pengembangan lapangan Natuna Timur yang berkelanjutan adalah relevan dan layak dilanjutkan, dimana Alternatif 4 25 GT merupakan pilihan yang paling baik. Pilihan tersebut memiliki dampak positif pada penciptaan lapangan kerja, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan perolehan dukungan publik, serta pada peningkatan cadangan terbukti migas dan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi. Namun, kelemahan alternatif ini terletak pada aspek ekonomi, seperti pengurangan pendapatan pemerintah GT dan potensi kenaikan utang negara, serta pada aspek sosial-politik berupa potensi sikap keberatan pemerintah government resistance atas penerapan skema PF. Penelitian ini menawarkan solusi bagi para pembuat kebijakan, termasuk di negara lain, ketika dihadapkan dengan kompleksitas pengelolaan pendapatan migas, terutama berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

The East Natuna gas field in Indonesia has reserves of 46 trillion cubic feet thus, it should be developed to meet the increasing natural gas demand of Indonesia. The high CO2 content and the offshore location of the gas reserves require development costs of around US 27 billion. This research investigates the techno ecnomic feasiblity of the gas field development by offering profit split dan fiscal incentives. It also studies the sustainable development of the field through the implementation of natural resource management, using a multi criteria decision analysis method, namely the preference ranking organisation method for enrichment of evaluations PROMETHEE. The concept of natural resource management NRM is represented by the implementation of a petroleum fund. As such, four alternatives to petroleum funds are considered, based on the government rsquo s take GT associated with each, namely Alternative 1 0 GT, Alternative 2 10 GT, Alternative 3 15 GT dan Alternative 4 25 GT. Moreover, an assessment model to compare and appraise these alternatives against sustainable development criteria derived from technical, economic, environmental, and socio political aspects.
The results show that to achieve minimum IRR value of 12, the government needs to offer incentives of 30 year contract period, profit sharing of 55 45, first tranche petroleum to 10, and tax holiday of 10 years. Toll fee for Natuna Cirebon pipeline is US 2.3 MMBTU at IRR of 12.6. Further, adopting a petroleum fund scheme to achieve sustainable development is both relevant and feasible. In addition, employing 25 of the government rsquo s revenue towards this fund is found to be the most preferable choice. Such an option would have positive impacts on the creation of jobs, reduction of greenhouse gas emissions, and gaining of public support, as well as on the increase of petroleum reserves and installed capacity of geothermal power plants. However, the downside of this alternative lies in the economic aspects, such as the reduction of government revenues and potential increase in government debt that lead to government resistance. This study could offer valuable insights to policymakers elsewhere, when confronted with the complexity of managing petroleum revenues, especially with regard to the sustainable use of natural resources.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D1705
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>