Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Munawir
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang W. H. Sadarusalam
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pertumbuhan ekonomi yang mantab dalam Pelita IV dan
Rencana Pelita V, memberikan peluang kepada dunia usaha
untuk mengembangkan din. Industni semen yang sangat penting
dalam era pembangunan negeri mi melihat peluang peluang
tadi dan berusaha memanfaatkannya.
PTSC sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan semen sejak tahun 1975, menjawab dengan
merencanakan perluasan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta
ton per tahun sehingga pada tahun 1993 akan mempunyai
kapasitas terpasang sebesar 3,0 juta ton per tahun. Dan
perhitungan NPV, IRR dan Payback dengan asumsi pertumbuhan
ekonomi seperti yang diperkirakan dalam Pelita IV dan
persaingan dalam industri, tenlihat bahwa proyek ini layak
untuk dilaksanakan. Profitability Index nya diperkirakan
antara, 1,2 sampai 1,3 x dengan memakai "discount factor" =
20 %, sedangkan IRR nya did apatkan = 26,5 % dengan Payback
period antara 6,5 sampai 7,5 tahun.
Sebagai perusahaan yang sudah "go public" sejak
dibukanya Bursa Efek Jakarta tahun 1977, PTSC mempunyai
keunggulan dalam memperoleh berbagai sumber dana yang
tersedia baik dari Pasar Modal maupun dari pinjaman
komersiil. Untuk membiayai proyek perluasan kapasitas
produksi PTSC akan dan telah berhasil menghimpun dana
yang terdiri dari Obligasi sebesar Rp. 30.- milyar,
Penjualan emisi ke tiga sebesar Rp.140.- milyar dan sedang
merundingkan pinjaman komersiil sebesar kurang lebih Rp. 193.-milyar.
Dalam upayanya ineningkatkan "value of the firm", PTSC
telah mengikuti pola "leverage" yang cukup konservatif
sehingga resiko ekonomi dan resiko usaha yang harus
ditanggung' dapat diatasi dengan lebih mantab. "Capital
Structure" nya dipertahankan pada tingkat tertentu yang
dianggap optimal untuk menjamin agar kewajiban kewajiban
kepada para "stake holders" seperti pelanggan, pemasok,
Pemerintah, karyawan dan pemilik modal dapat selalu
dipenuhi.
Dálam kondisi pasar modal saat mi, apabila dilihat
dari sudut pandang pengusaha, "cost of equity" yang dihitung
dari formula pertumbuhan dividen dan "cost of debt" yang
dihitung setelah keringanan pajak, mempunyai nilai yang
hampir sama. Namun apabila dilihat dari sudut investor, maka
sebenarnya laba bersih per saham yang dihasilkan sangatlah
tidak memadai sehingga kecenderungannya harga saham di pasar
modal menurun.
Meskipun harga saham PTSC di BEJ terus inenurun, prospek
perolehan dimasa mendatang dengan adanya perluasan terlihat
cukup baik terutama karenâ kinerja masa lalu yang telah
terbukti memberi keuntungan yang wajar dan perencanaan niasa
depan yang cukup hati hati berdasarkan asumsi asumsi yang
bisa diterima.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rintis Marlin Ekawati
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran mediasi kohesi tim, knowledge sharing, dan kapasitas absorptif pada hubungan antara empowering leadership dan kinerja tim pada organisasi sektor publik. Penelitian tentang pengaruh empowering leadership terhadap kinerja tim di organisasi sektor publik masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari 300 orang di 81 tim kerja di 10 organisasi sektor publik. Dengan menggunakan analisis partial least squares (PLS), hasilnya menunjukkan bahwa terdapat full mediating dari kohesi tim, knowledge sharing dan kapasitas absorptif. Empowering leadership seorang pemimpin tim tidak memiliki efek langsung pada kinerja tim. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa empowering leadership seorang pemimpin tim meningkatkan kohesi dan knowledge sharing di antara anggota tim dan meningkatkan kapasitas absorptif tim, yang dapat mengarah pada kinerja tim yang lebih baik.

The main purpose of this study is to empirically investigate the mediating roles of team cohesion, knowledge sharing, and absorptive capacity on the relationship between empowering leadership and team performance in public sector organizations. The effect of empowering leadership on team performance in public sector organizations has received less research attention. A quantitative approach was adopted in this study. Data were collected from 300 individuals across 81 work teams in 10 public sector organizations. Using partial least squares (PLS) analysis, the result showed that there is a full mediation by the team cohesion, knowledge sharing and absorptive capacity. Empowering leadership of a team leader does not have a direct effect on team performance. The result also suggest that empowering leadership of a team leader raises the level of cohesion and knowledge sharing among team members and increase the absorptive capacity of the team, leads to better team performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Natasaputra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara lingkungan bisnis dinamis, tipe strategi bisnis perusahaan, external labor flexibility, dan internal labor flexibility terhadap kinerja perusahaan. Unit analisis adalah perusahaan, yaitu perusahaan pada sektor telekomunikasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer, melalui pembagian kuesioner, teknik statistik yang digunakan adalah SEM dengan metode PLS.
Temuan penelitian menyarankan bahwa implementasi labor flexibility penting bagi perusahaan untuk berkompetisi secara lebih efisien di pasar, namun penerapan fleksibilitas ini harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan untuk kinerja yang terbaik, perusahaan dapat menerapkan kedua tipe labor flexibility dengan tetap memperioritaskan penerapan internal labor flexibility.

The purpose of this study was to analyze the influence of the dynamic business environment, the type of the company's business strategy, external labor flexibility, and internal labor flexibility on firm performance. Unit of analysis is the company, ie the company in the telecommunications sector in Indonesia. This study use primary data, through the distribution of questionnaires. Statistikal techniques used are SEM with PLS method.
The study's findings suggest that the implementation of labor flexibility is important for the company to compete more efficiently in the market, but the implementation should be fit with company's goal. Moreover, for the best firm performance, the company can implement both types of labor flexibility, however the implementation of internal labor flexibility should be prioritized.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Budi Aryasa
"Terdapat mitos bahwa perusahaan besar biasanya mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan dengan perubahan yang dinamis agar tetap kompetitif sepanjang waktu. Penelitian ini melakukan investigasi terhadap pengaruh yang berlawanan antara absorptive capacity dan organizational inertia terhadap ambidexterity aliansi di Telkom, yang merupakan operator ICT Information Communication Technology terbesar di Indonesia dan memiliki sejarah monopoli. Aliansi eksploratif dan exploitatif memiliki peran penting dalam mendorong inovasi produk dan inovasi proses dalam menghasilkan kinerja organisasi. Riset ini menggunakan analisa kuantitatif dari 336 responden pada 175 unit bisnis di Telkom Group.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa absorptive capacity mampu menangkap manfaat penting dalam melakukan strategi aliansi. Sebaliknya, inertia dalam unit organisasi memberikan pengaruh yang berlawanan. Studi ini juga menemukan bahwa ambidexterity aliansi mendorong adanya inovasi yang pada akhirnya inovasi proses memiliki pengaruh signifikan kepada kinerja organisasi dibanding inovasi produk

There is a myth that a big company normally has a difficulty to adapt in the dynamically change environment to remain competitive over time. The objective of this study is to investigate the conflicting pressure of absorptive capacity and organizational inertia on alliance ambidexterity in Telkom Group, previously Indonesia ICT Monopoly Company. This study also examines how those alliances contribute to both new and complementary resources for business units. We have developed a model of alliance ambidexterity in an organization that needs to develop innovation. This study based on quantitative analysis of 336 respondents from 175 business units within Telkom, Indonesia.The result of this study shows that absorptive capacity allows business units to more fully capture the benefits to become ambidexterity in alliance. In contrast, inertia within the organizational unit exerts an opposite effect. This study also found that the alliance ambidexterity encourages innovation that ultimately process innovation has a significant effect on organizational performance over product innovation."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2398
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Nakan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana faktor dari pemilik usaha rintisanberbasis teknologi digital dapat mempengaruhi kemampuan inovasi melalui mekanisme absorptive capacity ACAP . ACAP merupakan kemampuan mengenali informasi berharga dari luar dan mengeksplotasinya untuk menghasilkan suatu nilai ekonomis. Faktor individu yang diteliti meliputi modal manusia dan modal sosial. Aspek modal manusia yang dimaksud terdiri dari kategori umum pendidikan dan pengalaman manajerial dan kategori spesifik pengalaman di industri dan di startup . Faktor modal sosial terdiri dari jenis ikatan lemah yang menghubungkan beberapa komunitas/kelompok bridging dan ikatan kuat yang sering terlihat dalam hubungan keluarga atau pertemanan dekat bonding . Hasil analisis regresi linear menyatakan bahwa faktor modal manusia mempengaruhi nilai ACAP perusahaan. Sedangkan, faktor modal sosial, baik bridging dan bonding belum menunjukan pengaruh yang signifikan. Analisis lanjutan juga mendukung dugaan bahwa ACAP menjadi perantara mediator dari pengaruh modal manusia terhadap kemampuan inovasi, khususnya dari aspek tingkat pendidikan, pengalaman manajerial, pengalaman di industri terkait serta pengalaman dalam startup sebelumnya.

ABSTRACT
This study discusses how individual factors affect innovation performance of digital startup through mechanism of absorptive capacity ACAP . ACAP is defined as firm rsquo s ability to recognize valuable external information and exploit it to generate economic value. Individual factors in this study including human capital and social capital. Human capital described in this research as general human capital educational background and managerial experience and specific human capital experience in related industry and experience in previous startups . Social capital can be described as weak connection that exist between different communities or in other term as bridging factors and strong connection that usually exist in family close friendship bonding factors . Results of linear regression analysis demonstrate that human capital affects firms rsquo absorptive capacity while social capital does not indicate significant impact. Further analysis supports the notions that ACAP is a mediator of relationship between human capital and innovation performance, especially in relation from educational level, managerial experience, experience in related industry and also experience in previous startup."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Saliyah Hartati Utami
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diandalkan untuk dapat berkontribusi untuk negara melalui inovasinya, namun beberapa penelitian memiliki pandangan bahwa inovasi di BUMN dianggap lemah. Dalam upaya mendorong inovasi dibutuhkan kapabilitas inovasi, dikarenakan kapabilitas inovasi merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi. Beberapa penelitian terdahulu melihat adanya peran dari orientasi kewirausahaan, kapasitas absorptif, dan improvisasi terhadap kapabilitas inovasi, namun pada penelitian sebelumnya orientasi kewirausahaan dilihat pada level organisasi dengan dimensi risk taking, proactiveness, dan innovativeness, sementara pada penelitian ini kami mencoba melihat orientasi kewirausahaan pada level individu dengan menambahkan dimensi passion dan perseverance, hal ini dianggap penting karena sumber daya manusia juga merupakan salah satu sumber daya inovasi yang perlu dilihat. Konteks penelitian ini dilakukan pada unit kerja di PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN) yang merupakan salah satu BUMN. Penelitian ini diujikan pada 88 ketua unit kerja yang ada di PT KBN, penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuesioner dan untuk mendapatkan hasilnya diolah menggunakan Smart PLS. Hasil penelitian membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan individu yang dimediasi oleh kapasitas absorptif dan improvisasi dapat berpengaruh terhadap kapabilitas inovasi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perusahaan agar dapat meningkatkan kapabilitas inovasinya dengan memaksimalkan kapasitas absortif dan kemampuan improvisasinya serta memperhatikan orientasi kewirausahaan yang dimiliki individu pada perusahaanya.

State-Owned Enterprises (SOEs) are relied upon to be able to contribute to the country through their innovation, but some studies have the view that innovation in SOEs is considered weak. Innovation capability is needed to encourage innovation capability, because innovation capability is considered as an ability to innovate. Several previous studies examined the role of entrepreneurial orientation, absorptive capacity, and improvisation on innovation capability; however, in previous studies, entrepreneurial orientation was tested at the organizational level with the dimensions of risk taking, proactiveness, and innovativeness, whereas in this study, we attempted to examine entrepreneurial orientation at the individual level by adding passion and perseverance as a dimension, we considered human resources as important issue because it’s also one of the innovation resources that need attention. Thus, the context of this research was carried out in work units at PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN), which is one of SOEs. In this study, we attempt to investigate empirically the effect of individual entrepreneurial orientation on innovation capability in the business units at PT Kawasan Berikat Nusantara, a state-owned enterprise engaged in industrial estate services. This research was tested on 88 the heads of business units, in this research we used a questionnaire method and to find the result we processed the data using Smart PLS. The findings of this research show that an individual entrepreneurial orientation, as mediated by absorptive and improvisational abilities, can influence innovation capability. This research is expected to benefit the company by maximizing its absorptive capacity and improvisation ability, as well as paying attention to the entrepreneurial orientation of the individual in the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mirza I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>