Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Trihandoko
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Tanzil
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S23353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2019
657 ATB 12:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salman Hadi
"Akuntan Publik merupakan salah satu profesi yang sangat diperlukan oleh pihak-pihak tertentu yaitu pihak klien/Perusahaan, pihak ketiga/masyarakat dan pemerintah untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dalam rangka digunakan untuk tujuan. pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, akuntan publik tidak memihak pada kepentingan klien, pihak ketiga maupun pemerintah. Akuntan publik dalam menjalankan pemeriksaan akuntan suatu perusahaan berlandaskan kepada perjanjian/kontrak yang dibuat dengan pihak klien/perusahaan. Perjanjian auditing (pemeriksaan laporan keuangan) merupakan perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu yang pengaturannya berdasarkan kebebasan berkontrak, ketentuan khusus untuk itu, kepatutan, kebiasaan atau undang-undang (pasal 2602 jo 1339 KUHPer). Hal yang khusus dari perjanjian auditing adalah perjanjian auditing harus tunduk kepada ketentuan khusus yaitu Prinsip Akuntansi Indonesia, Norma Pemeriksaan Akuntan dan Kode Etik Akuntan. Pelanggaran terhadap ketentuan khusus itu atau kelalaian dalam membuat opini (laporan akuntan) dapat berakibat fatal bagi perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan, sehingga karena itu akuntan publik dapat dituntut menurut hukum. Karena hal tersebut, penulis menjadi sangat tertarik untuk membahas perihal Tinjauan Yuridis Perjanjian Auditing (Pemeriksaan Laporan Keuangan) antara Perusahaan dengan Akuntan Publik dengan melihat permasalahan yang timbul dan bagaimana upaya penyelesaiannya sehingga tercipta perlindungan hukum. Adapun metode yang dipergunakan adalah dengan melakukan analisa atas hasil riset lapangan di PT JIEP Jakarta dan Kantor Akuntan Drs. Santoso Harsokusumo di Jakarta maupun bahan kepustakaan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Utomo Soekarsono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Femina
"Seringkali timbul kesalahpahaman dalam masyarakat mengenai tugas-tugas yang dilakukan oleh akuntan publik. Kesalahpahaman ini menyebabkan adanya kesenjangan persepsi antara masyarakat dan akuntan publik mengenai tugas-tugas akuntan publik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi masyarakat pengguna laporan keuangan dan kelemahan norma pemeriksa~n yang ada. Selain itu juga untuk memberikan masukan-masukan untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 160 responden. Para responden terdiri dari akuntan publik, auditees dan pialang efek. The Wilcoxon Signed-Rank Test dan The MannWhitney merupakan pengujian statistik yang digunakan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang baik mengenai tugas-tugas akuntan publik. Hal ini nampak jelas dengan keberhasilan mengidentifikasi tugas-tugas tersebut dengan benar. Tetapi masyarakat juga mempunyai harapan bahwa tugas~tugas yang ada' tersebut ditambah lagi. Tidak semua tugas tambahan tersebut dapat dilakukan oleh akuntan publik karena keterbatasan ruang lingkup akuntan pLlblik dan biaya yang mahal. Dengan demikian penelitian ini dapat mengidentifikasikan standards gap dan reasonableness gap yang ada dalam masyarakat. Standards gap dan reasonableness gap ini merupakan komponen utama pembentuk kesenjangan persepsi. Kesenjangan ini bernama the audit expectation-performance gap. Selain itu, masyarakat juga menilai pelaksanaan tugas akuntan publik sebagai cukup baik. Sehingga komponen deficient performance gap tidak nampak dalam penelitian ini. Ikatan profesi akuntan (IAI) harus memperbaiki standar pelaksanaan yang ada dan juga memberikan pendidikan dan pengertian kepada masyarakat. Pendidikan melalui media massa seperti televisi, koran dan majalah akan lebih efektif. Sementara itu, akuntan publik juga harus selalu menambah pengetahuan mereka. IAI dapat mengatasi hal ini dengan menyelenggarakan pendidikan atau seminar yang wajib diikuti oleh para akuntan publik. Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan faktor waktu dan responden yang tepat. Demikian pula penggunaan metode statistik yang lebih canggih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Farizki Tohier
"Lahirnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian merupakan salah satu wujud nyata kontribusi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) terhadap pengembangan koperasi. PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian merupakan acuan dalam penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar. PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian yang mengatur pemisahan pendapatan dari transaksi dengan non anggota, serta perlunya koperasi membuat laporan promosi ekonomi anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hukum di Indonesia mengatur mengenai laporan keuangan koperasi, Bagaimana peran dan kedudukan laporan keuangan bagi badan hukum koperasi serta bagaimana kesesuaian bentuk laporan keuangan Koperasi "ABC" dan Koperasi "XYZ" bila dikaitkan dengan PSAK Nomor 27 tentang akuntansi perkoperasian. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan belum sesuainya penyusunan laporan keuangan menurut PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian. Ketidaksesuaian yang mendasar adalah pada Koperasi "ABC" pada pos Simpanan Sukarela yang mengalami penempatan yang tidak sesuai, yang seharusnya penempatan pos tersebut disajikan di dalam kelompok ekuitas. Pada Koperasi "XYZ" ketidaksesuaian tersebut adalah pos Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela disajikan pada sisi Pasiva kelompok Kewajiban, yang seharusnya pos-pos tersebut disajikan pada kelompok Ekuitas. Laporan keuangan yang disajikan oleh kedua koperasi belum dilengkapi dengan Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Perhitungan Hasil Usaha yang disajikan oleh kedua koperasi belum sesuai dengan PSAK Nomor 27 karena tidak terdapat pemisahan pendapatan dari anggota dan non anggota. Ketidaktepatan penerapan PSAK Nomor 27 akan memperngaruhi kewajaran laporan keuangan pada Koperasi "ABC" maupun Koperasi "XYZ".

Birth of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 27 on Accounting for Cooperatives is one tangible contribution of the Indonesian Accounting Association (IAI) for the development of cooperatives. PSAK No. 27 on Accounting for Cooperatives is a reference in preparing the financial statements are fairly presented. PSAK No. 27 on Accounting for Cooperatives that govern the separation of income from transactions with non members, and the need for cooperative members to make statements of economic promotion. This study aims to determine how the law in Indonesia regulating the financial statements of the cooperative, What is the role and status of legal entity financial statements for the cooperative and how cooperative the suitability of financial statements 'ABC' and cooperatives 'XYZ' when associated with PSAK No. 27 regarding accounting cooperatives. This study uses descriptive qualitative as a research methodology.
The results showed incompatibility has not been the preparation of financial statements under PSAK No. 27 on Accounting for Cooperatives. The fundamental incompatibility is the Cooperative 'ABC' on Voluntary Deposit experiencing post inappropriate placement, post placement should be presented within equity groups. In Cooperatives 'XYZ' inconsistency is heading Principal Deposits, Savings and Deposits Compulsory Voluntary groups are presented in the Liabilities Liabilities, which such items should be presented on the equity. The financial statements presented by the two cooperatives have not been equipped with the Statement of Cash Flows, Statement of Economic Promotion and Member Notes to Financial Statements. Calculation Results of Operations are presented by the two cooperatives have not been in accordance with PSAK No. 27 because there is no separation of income from members and non members. Inaccuracy is the application of PSAK No. 27 would affect the fairness of the financial statements on Cooperative 'ABC' and Cooperatives 'XYZ'.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1525
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>