Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lapian, Nancy
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zulfan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S17572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gurning, Syarifuddin Halomoan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah meningkatnya jumlah kredit macet/diragukan pada bank-bank umum Pemerintah dalam tahun 1983 sampai dengan akhir tahun 1986 yaitu 3,4 %; 5,2 %; 5,7 %, 6,1 % dari jumlah kredit yang dikeluarkan, dan juga mengungkapkan penurunan likwiditas bank dari 19,01 % akhir tahun 1984, 15,21 0/ 10 pada akhir tahun - 1985 dan 14,21 % pada akhir tahun 1986. Penulis juga membahas sebab-sebab timbulnya kredit macet bank yang dibagi atas sebab keadaan nemaksa (on macht) dan sebab disengaja (on will), juga membahas hambatan-hambatan dalam mencegah timbulnya kredit macet/diragukan yang mcmbaginya dalam sebab intern bank dan sebab ekstern bank. Dalam mencegah timlnya kredit macet bank juga telah berinisiatif - menanggulangi kredit yang diragukan sebelum diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan Piutang Negara misalnya dengan melakukan penjadwalan kembali (rescheduling), atau memberikan penyuntikan/penyelamatan kredit (reconditioning/rescuing credit), atau dengan mengambil alih manajemen perusahaan dengan diikuti penyertaan equity, atau dengan melaksanakan novasi. Penulis juga mengungkapkan sebab-sebab relatif rendahnya (dibawah 15% dari kredit yang dilimpahkan setiap tahun) dan lambatnya pengurusan kredit macet oleh PUPN/jjUPN yaitu dene;an rnenguraikan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PUPN/BUPN. dalam melaksanakan proses pengurusan antara lain kelemahan manajemen, mental oknum/pegawai tertentu, hambatan dari aspek hukum. Penulis juga membahas existensi pengurusan kredit macet bank Pemerintah oleh Panitia Urusan Piutang Negara yang berdasarkan Undang-Undang No. 49/Prp./Tahun 1960. un tuk mengurangi atau menekan jumlah kredit macet dibank dan meningkatkan hasil pengurusan PUPN penulis menyarankan untuk menegakan hukum dengan jalan penerangan hukum dan menerapkan peraturan dengan jalan melaksanakan pengawasan melekat, pengawasan intern dan pengawasan ekstern, agar polaksanaan ketentuan perundang-undangan yaitu menyangkut prosedur pemberian kredit baik secara formil dan terutama secara materiel benar-benar memenuhi ketentuan. Selanjutnya mencegah pembebanan bunga dan denda kelambatan yang terlalu besar di dalam praktek, sehingga sudah tidak adil lagi sebab kondisinya tidak imbang lagi antara beban biaya yang dipikul oleh debitur dcngan manfaat kredit yang diperoleh, akibatnya menghancurkan usaha nasabah dan menghilangkangkan fungsi bank sebagai agent of development. Selanjutnya melenegkapi ketentuan peraturan dibidang hak tanggungan, Fiduciaire Egendoms Overdragh, menghindari ketentuan peraturan seperti KNUP dan fasilitas kredit kelayakan, perbaikan ketentuan tata kerja PUPN, penyederhanaan ketentuan sandera, meningkatkan kerjasama intern dan ekstern dan akhirnya pengambilan tindakan hukum bagi oknum yang melanggar ketentuan peraturan dibidang perkreditan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Anindita
"Perusahaan yang bergerak di industri jasa sangat bertumpu pada faktor sumber daya manusia sebagai kekuatan dalam menjalankan usahanya, begitupula dengan perbankan yang dalam usahanya berfokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah sehingga sumber daya manusia tersebut perlu dikelola sedemikian rupa agar dapat memberikan kontribusi terbaiknya dan berperilaku sesuai dengan harapan perusahaan. Kepuasan kerja merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam meminimalisasi perilaku-perilaku negatif yang mungkin timbul dari pegawai, di antaranya berupa perilaku yang menyimpang dan keinginan untuk berhenti dari perusahaan.
Salah satu faktor penentu dari kepuasan kerja seorang pegawai adalah yang berkaitan dengan situasi kerja sehingga stres kerja yang dihadapi pegawai menjadi sesuatu yang penting untuk diperhatikan oleh manajemen. Stres kerja dapat diidentifikasi melalui ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role conflict) dan beban berlebih (role overload). Dengan dikelolanya stres kerja serendah mungkin, diharapkan kepuasan kerja pegawai menjadi tinggi dan pada akhirnya kecenderungan berperilaku negatifnya rendah.
Penelitian ini dilakukan pada bagian kredit PT Bank X dengan mengambil sampel sebanyak 250 orang, yang menggunakan tiga jenis kuesioner yaitu role ambiguity dan role conflict oleh Rizzo, House and Lirtzman (1970) sedangkan untuk rnengukur role overload dibuat oleh Baehr, Walsh and Taber (1976). Kuesioner Job Satisfaction oleh Edwin A. Locke yang mengukur 7 dimensi kepuasan kerja serta perilaku menyimpang oleh Michael Zottoli (2003) dan kecenderungan untuk berhenti oleh Rusbult, Farrell, Rogers and Mainous (1988). Nanun hanya sebanyak 154 yang kembali dan dapat diolah lebih lanjut menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Dan 5 (lima) hipotesis yang diajukan, terdapat 3 hubungan yang signifikan yaitu role ambiguity berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja secara keseluruhan, kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap kecenderungan perilaku menyimpang dan keinginan untuk berhenti pegawai pada tingkat kepercayaan yang berbeda. Analisis tambahan mengenai dimensi kepuasan kerja dilakukan hanya untuk memperdalam pembahasan mengenai kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan peran aktif dan atasan/supervisor baik untuk mengelola ketidakjelasan peran yang dihadapi pegawai menjadi sesuatu yang menantang bagi pegawai tersebut. Helpdesk yang sudah ada perlu disosialisasikan dan diaktifkan kembali untuk mengatasi ketidakjelasan khususnya yang terkait dengan kebijakan manajemen. Berkaitan dengan kepuasan kerja, manajemen perlu mendorong terciptanya kondisi kerja dan hubungan antar rekan kerja yang lebih kondusif serta perlu dirancang suatu pola sistem balas jasa yang terintegrasi dengan fungsi-fungsi sumber daya manusia lainnya dengan lebih transparan dan obyektif.

Serviced based company depends on its human resources as the strength to run its business, so does banking industry which focused on delivering the best service for its customers, therefore those human resources need to be managed professionally to enhance their best contributions and maintain their positive behavior toward the company. Job satisfaction is a significant factor which has great effects in minimizing negative behaviors that may occur from the employee, among those are deviant work behavior and intention to quit.
One of the work related factor which determines employee's job satisfaction is work stress, therefore it needs extra attention from management. Work stress can be identified through role ambiguity, role conflict and role overload. By keeping work stress level low, employee's job satisfaction hopefully will increase and negative behavior will decrease eventually.
This research is conducted in Credit Division of PT Bank X by taking 250 employees as sample, using role ambiguity and role conflict questionnaire by Rizzo, House and Lirtzman (1970), role overload questionnaire by Beehr, Walsh and Taber (1976). Job satisfaction questionnaire by Edwin Locke which measures 7 dimensions of job satisfaction, deviant work behavior questionnaire by Michael Zottoli (2003) and intention to quit questionnaire by Rusbult, Farrell, Rogers and Mainous (1988). However, only 154 out of 250 employees return the questionnaire and therefore only 154 will be processed using Structural Equation Modeling (SEM).
Only three of five hypothesis presented have significant relationship, that is role ambiguity positively related to employee's overall job satisfaction, job satisfaction negatively related to employee's deviant work behavior and intention to quit under different level of confidence. Additional analysis on job satisfaction dimensions are given to deepen the analysis of overall job satisfaction itself.
Based on the result, the writer suggests active participation from supervisor in managing employee's role ambiguity into challenging job and monitoring employee's workload periodically. This suggestion also requires full support from the management through programs which provide support for the shaf such as comprehensive orientation. Suggestion related to the job satisfaction are management needs to encourage condusive working condition and relationship between colleagues. Compensation plan also needs to integrate with other human resources functions to achieve maximum satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis skema restrukturisasi kredit PT. ABC dan implikasinya terhadap pajak penghasilan . Lokasi penelitian adalah PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk. Sedangkan objek penelitian adalah debitur BNI yaitu PT. ABC yang merupakan perusahaan yang bergerak pada industri sabun mandi dan detergen. PT. ABC menjadi debitur BNI sejak tahun 1997. Sejak Juni 2007, PT. ABC mengalami kesulitan keuangan, karena sebagian modal kerja yang dimiliki digunakan untuk menutup cost over run pembangunan gedung dan doking kapal grup usahanya. Akibatnya PT. ABC tidak dapat mengerjakan sejumlah order dari pelanggan sehingga omset penjualan menurun dan perusahaan menderita kerugian yang cukup besar.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif analitis. Sementara metode pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi kepustakaan. Analisis pola restrukturisasi digunakan untuk mengetahui pola restrukturisasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan PT. ABC sehingga resiko kredit di BNI dapat diperkecil dan kinerja PT. ABC dapat meningkat. Selanjutnya alternatif restrukturisasi kredit tersebut dikaitkan dengan potensi pajak penghasilannya. Berdasarkan proyeksi cash flow diketahui bahwa dalam jangka panjang kondisi keuangan PT. ABC dinilai membaik, sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya baik berupa biaya operasional, angsuran pinjaman dan bunga pinjaman.
Berdasarkan hasil analisa, skema restrukturisasi yang dilakukan PT. ABC tidak menimbulkan potensi dikenakan pajak karena dalam skema restrukturisasi tersebut tidak ada pengurangan atau pembebasan utang sehingga tidak ada tambahan kemampuan ekonomis bagi PT. ABC. Biaya-biaya yang berkaitan dengan restrukturisasi yang dilakukan PT. ABC (seperti biaya notaris untuk perubahan anggaran dasar, biaya bunga pinjaman dan biaya-biaya mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha) dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak PT. ABC sehingga PT. ABC dapat meminimalisir beban pajaknya.

The objective of this research is to analyze the alternative of credit restructuring scheme at PT. ABC and its implication to income tax. The location of the research is PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk. The object of the research is a debtor of PT BNI, that is PT. ABC, a company that manufactures soap and detergent. PT. ABC has become the debtor of BNI since 1997. Since June 2007, PT. ABC has faced other financial difficulties, because some of the working capital own has been used to cover the building construction cost over run and the ship docking cost belonging to their ABC group. As a result PT. ABC has not been able to fulfill a number of orders from customers that makes their sale turnover decreases and this means a big loss for the company.
The research method used in this study is descriptive analysis method, whereas the data collection method is by doing the field study and library study. The Scheme Analysis of Restructuring is used to figure out the right scheme that can be used to analyze the problem occurred at PT. ABC, as a result, the credit risks can be minimized and the working performance can be enhanced. Next, the credit restructuring alternative is connected to the potential income tax. Based on the cash flow projection, it is believed that on a long term, the financial condition of PT. ABC improves, that the company can fulfill that obligation to cost operating expenses, loan installment and loan interests.
Based on the analysis result, the pattern of alternative restructuring conducted by PT. ABC does not impose any tax because in the pattern of restructuring alternative referred, there is no reduction or debt iiberation so there is no additional economic burden for PT. ABC, since, restructuring has been conducted by rescheduling unpaid loan interests without reducing debt nominal value. All costs regarding the restructuring conducted by PT. ABC (like notary expense for statutes change, loan interest expenses and costs that have direct relation/link with business activity) can be tapered down from their taxable income that PT. ABC can minimize their tax burden."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24575
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andita Pritasari
"Terjadinya fenomena kredit bermasalah merupakan salah satu resiko yang dapat ditemui dalam kegiatan perkreditan perbankan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan guna mencegah terjadinya kredit bermasalah di kemudian hari adalah dengan menerapkan suatu analisis yang akurat dan mendalam saat menilai kelayakan atas suatu permohonan fasilitas kredit. Skripsi ini membahas perihal Penerapan Prinsip 5C (The Five C's Of Credit) dalam analisis pemberian kredit dan pengaruhnya dalam pencegahan terjadinya kredit bermasalah pada PT Bank X Tbk Cabang Bogor. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian studi kepustakaan atau yuridis normatif.
Hasil penelitian kemudian menyimpulkan bahwa Bank X memiliki pedoman perkreditan yang telah sesuai berdasarkan ketentuan Bank Indonesia di mana di dalamnya telah memuat kriteria analisis secara rinci untuk menggali tiap aspek dari Prinsip 5C guna menilai kelayakan calon debitur. Selain itu penerapan prinsip ini cukup berpengaruh dalam pencegahan terjadinya kredit bermasalah pada Bank X yang ditandai dengan rendahnya angka kredit bermasalah yang terjadi bila dibandingkan dengan total jumlah pinjaman dana yang disalurkan hingga periode tertentu.

The phenomenon of non-performing loans is one of the risks that usually arise up in the bank lending activities. The accurate and depth analysis in assessing the feasibility of an application credit facility is needed as a method that can be done in order to implement the precautionary principle in matters concerning financial credit and loans. This thesis tries to consider in-depth about the implementation of the five c's of credit principle in analysing lending and its effect in preventing the non performing loan at Bank X Tbk Bogor. The research was done by using the library research method or normative juridical.
Afterwards, the researcher found a conclusion that Bank X already has its lending guidelines according to the Bank of Indonesia Regulation which contains detailed criterias for them to analysis every five C's principle in assessing the feasibility of the aplicants. Besides, the researcher also found that the implementation of this principle is quite affecting Bank X in order to prevent the non performing loan at the bank which is indicated by the low of the number of non performing loan that occured if compare to the total amount of loan funds that channeled until a certain period.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Gani
1987
S16696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>