Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167072 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venny Getruida Pattinaya
"Penyakit chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Meningkatnya kasus chikungunya dan semakin luasnya wilayah yang terjangkit di
Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Dukuh menimbulkan berbagai macam
permasalahan. Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
bagaimana pola persebaran penderita penyakit chikungunya berdasarkan
karakteristik wilayah. Variabel yang digunakan adalah kerapatan bangunan,
persentase luas tutupan kanopi, kualitas drainase, tumpukan sampah. Analisis
yang digunakan adalah analisis keruangan dengan matriks kesesuaian wilayah
dalam grid, analisis tetangga terdekat dan analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian
ini adalah persebaran penderita penyakit chikungunya di Kelurahan Kramat Jati
dan Kelurahan dukuh secara umum membentuk pola cluster (mengelompok) dan
lebih dominan terjadi pada karakteristik wilayah I yang memiliki kriteria
kerapatan bangunan sedang dengan persentase tutupan kanopi tinggi, kualitas
drainase buruk serta memiliki jumlah titik tumpukan sampah sebanyak 9 titik,
meskipun demikian karakteristik wilayah dengan kerapatan bangunan tinggi tidak
selalu diikuti dengan jumlah penderita chikungunya tinggi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Safitri
"Fenomena keberadaan penyakit chikungunya di Kecamatan Bogor Tengah
ini menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan. Adapun masalah yang akan
dibahas adalah bagaimana pola persebaran penderita penyakit chikungnya dan
faktor-faktor apa yang mempengeruhi pola tersebut. Analisis yang digunakan
adalah dengan menggunakkan korelasi peta persebaran penderita penyakit
chikungunya dengan kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, aksesibilitas,
sumber air, musim, dan jumlah tempat pelayanan kesehatan. Adapun hasil dari
penelitian ini adalah pola wilayah persebaran penderita penyakit chikungunya di
kecamatan bogor tengah pada tahun 2008 tersebar di bagian utara dengan
persebaran penderita tinggi dan sedang. Sedangkan persebaran penderita
chikungunya rendah terdapat di bagian selatan dari wilayah penelitian."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aulia
"Saat ini frequensi timbulnya penyakit menular (re-emerging diseases), yang dibawa oleh nyamuk sebagai vektornya (seperti malaria, DBD, dan Chikungunya) semakin meningkat. Salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian adalah perkembangan Chikungunya yang jumlah kasusnya cenderung meningkat serta penyebarannya semakin luas. Kabupaten Ciamis bagian Selatan merupakan wilayah pertama yang terjangkit virus chikungunya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pola spasial penderita chikungunya di Kabupaten Ciamis Bagian Selatan dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, penggunaan tanah, ketinggian, dimana persebaran terbanyak yang terjadi pada wilayah bagian tengah daerah penelitian. Berdasarkan pola spasial yang terjadi dapat terlihat arah pergerakan persebaran penderita secara timeseries dari bulan Januari hingga Desember 2009, dimana arah persebarannya berawal dari bagian selatan menuju wilayah bagian utara daerah penelitian."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2010
S34172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Wijayanthi
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas pola, karakteristik, dan faktor yang mempengaruhi pola wilayah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Tangerang, Provinsi Banten tahun 2009. Variabel yang digunakan adalah kepadatan penduduk, kepadatan industri, kerapatan jaringan jalan, curah hujan, dan arah angin. Metode yang dipakai adalah analisis spasial dengan overlay peta, analisis deskriptif, dan analisis kuantitatif dengan Pearson Product Moment. Wilayah dengan penderita ISPA tinggi berada di bagian utara, barat daya, dan timur dari pusat kota dengan pola yang sama dengan kepadatan industri, dan tidak semua wilayah yang memiliki penderita penyakit ISPA tinggi berada di kepadatan penduduk tinggi, kepadatan industri tinggi, dan kerapatan jaringan jalan tinggi. Penderita ISPA tinggi dipengaruhi oleh curah hujan yang rendah. Wilayah dengan ISPA tinggi di bagian barat dan utara dari pusat kota dipengaruhi oleh arah angin yang bergerak ke arah utara dan barat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Hendrik
"Penyakit Chikungunya merupakan penyakit endemik di Kecamatan Beji Kota Depok dan ditetapkan menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) dari Bulan Desember 2011 - Januari 2012 terdapat 116 kasus penderita chikungunya yang berada di 6 kelurahan. Dengan hal tersebut penelitian dilakukan untuk mengakaji Pola Penyebaran Penderita Chikungunya di Kecamatan Beji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode superimpose dan analisis dari 4 variabel spasial, yaitu kerapatan bangunan, kerapatan vegetasi, badan air dan kondisi drainase.
Penelitian ini dilakukan atas pengamatan time series dalam suatu kejadian luar biasa penyakit chikungunya yang terjadi dalam rentang waktu 2 bulan di Kecamatan Beji. Teori difusi dalam geografi kesehatan yang diterapkan seperti difusi yang bersifat expansi dan leap frog. Sedangkan variabel spasial yang dipakai bertujuan untuk menjelaskan pola persebarannya.
Hasil dari penelitian ini menyatakan pola penyebaran penderita penyakit chikungunya di Kecamatan Beji mengelompok atau membentuk kluster. Terdapat 3 kluster yaitu di bagian tengah, utara, dan tenggara. Faktor yang paling berpengaruh pada penjalaran penyakit chikungunya adalah kerapatan bangunan dan vegetasi.

Chikungunya disease is endemic in Beji subdistrict, Depok City and is set to be KLB (Extraordinary Events) of the Month December 2011 - January 2012 there were 116 cases of chikungunya patients who are in 6 villages. With this study was to mengakaji Chikungunya Patients Spreading Patterns in Beji subdistrict. Methods used in this study is the method of superimpose and spatial analysis of four variables, there are the density of buildings, density of vegetation, water bodies and drainage conditions.
The research was done on time series observations in an outbreak of Chikungunya disease occurred in a span of 2 months in the District Beji. Diffusion theory in health geography that is applied as diffusion expansion and leap frog. While the spatial variables used aims to explain the spatial diffusion.
The results of this study stated pattern of spread of chikungunya disease in Beji subdistrict or grouped in clusters. There are 3 clusters, namely in the center, north, and southeast. The most influential factor in spreading disease chikungunya is the density of buildings and vegetation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Chikungunya adalah penyakit berbasis vektor berupa nyamuk Aedes sp. dan agen berupa alphavirus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui difusi dan pola penyebaran kasus chikungunya. Untuk melihat difusi dan pola persebaran kasus chikungunya digunakan analisis spasial. Difusi kasus chikungunya terlihat menyebar ke segala arah dan pola persebarannya random (menyebar). Selain itu, dilihat pula hubungan antara keberadaan bidan dan kader terhadap kasus chikungunya. Terdapat perbedaan yang bermakna antara masing-masing bidan dengan kasus chikungunya (p=0,007). Perbedaan signifikan juga terlihat antara perbedaan masing-masing kader dengan kasus chikungunya (p=0,022). Namun, hubungan antara tempat pemulung dengan kasus chikungunya tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,389). Intervensi harus dilakukan secara merata di wilayah penelitian. Pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara yang efektif untuk wilayah penelitian ini.

Chikungunya is vector borne disease with Aedes sp. as vector and Alphavirus as agent. The aim of this study is to determine the diffusion and spreads pattern of Chikungunya case. To determine the diffusion and spreads pattern, this study used spatial analysis method. The diffusion of chikungunya case spreads to all direction with random spread pattern. Otherwise, this study also determine the relationship between midwife and health cadre existence against chikungunya case. There is significant difference between each midwife with chikungunya case (p=0,007). There is also significant difference between each health cadre with chikungunya case (p=0,022). But, there is significant difference between scavenger's place with chikungunya case (p=0,389). Health intervention must be done in all area of study location. Mosquito's nest eradication is an effective way for this study location."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kabupaten Tangerang memiliki jumlah Balita penderita gizi buruk terbanyak di
Provinsi Banten dan jumlahnya semakin bertambah mulai dari tahun 2005 hingga tahun
2009 ini yang umumnya terdapat di sekitar wilayah pantai utara di Kabupaten Tangerang.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persebaran penderita Gizi Buruk pada wilayah
yang dekat dengan pantai (Desa Salembaran Jaya) dan wilayah yang jauh dari pantai
(Desa Wanakerta). Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dengan overlay
peta, metode komparatif dan analisis statistik. Hasil yang diperoleh pada Desa
Wanakerta memiliki karakteristik wilayah penderita yaitu indeks tingkat pendidikan
kepala keluarganya tinggi, jumlah keluarga miskinnya sedang, kepadatan penduduknya
sedang, dan persentase luas permukiman kumuh tidak ada. Sedangkan Karakteristik pada
Desa Salembaran Jaya adalah tingkat pendidikan kepala keluarganya sedang, jumlah
keluarga miskin tinggi, kepadatan penduduk tinggi, dan persentase luas permukiman
kumuh besar."
Universitas Indonesia, 2010
S34166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hira Fitriani Aisyah
"Latar Belakang. Stunting adalah deficit pertumbuhan pada anak yang bisa diperkecil dengan melakukan usaha intervensi pada lingkungannya sebelum usia anak melebihi dua tahun, jika melebihi usia tersebut kegagalan pertumbuhan linier tidak bisa diubah. Konsekuensi dari kejadian stunting adalah kematian, rendahnya kemampuan kognitif, rendahnya tinggi badan saat dewasa, meningkatkan resiko penyakit kronis, menurunkan kesehatan reproduksi, menurunkan produktivitas kerja. Pola asuh merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun. Perilaku ibu dalam mengasuh balitanya memiliki kaitan yang erat dengan kejadian stunting pada balita. Salah satu penyebab ibu tidak dapat mengasuh balitanya dengan baik adalah ketika ibu memiliki pekerjaan, dan meningkatnya peran sosial ekonomi wanita pada saat ini. Wilayah Jakarta Timur menduduki posisi lokai fokus stunting, salah satunya di Kelurahan Tengah. Diketahui sebagian besar pekerjaan ibu di Kelurahan Tengah sebagai pengupas bawang. Berdasarkan operasi timbang dan pengolahan data pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada Februari 2019 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, diketahui prevalensi stunting pada enam posyandu di dua RW terpilih mencapai angka 25,9%.
Tujuan. Mengetahui Perbandingan Pola Asuh Ibu Pekerja Pengupas Bawang Dengan Balita Stunting Dan Tidak Stunting Di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati Tahun 2020.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring. Penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati. Sampel dipilih secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan informan utama yang memiliki balita stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan, informan keluarga dan informan kunci terdiri dari, Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Tengah dan kader posyandu.
Hasil. Hasil penelitian terhadap informan utama dengan balita stunting menunjukkan bahwa sebagian besar ibu berpendidikan rendah, memiliki suami dengan pekerjaan non-formal, tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya, memberikan makan dengan frekuensi yang kurang, variasi makanan tidak beragam karena anak banyak diberikan jajanan, dukungan psikososial yang rendah serta rendahnya partisipasi ke posyandu.
Kesimpulan. Terdapat perbedaan antara pola asuh ibu pekerja pengupas bawang dengan balita stunting dan ibu pekerja pengupas bawang dengan balita tidak stunting.

Background. Stunting is a growth deficit in children which can be reduced by doing some interventions in the environment before the child is more than two years old, if it goes beyond that age the growth failure cannot be changed. The consequences of the occurrence of stunting are death, low cognitive ability, low height in adulthood, increasing the risk of chronic diseases, reducing reproductive health, and decreasing work productivity. Parenting is a factor that affects the growth and development of children under five years old. Mother's caring behavior for her toddler has a close relationship with the incidence of stunting in toddlers. One of the reasons is because the mothers couldn’t take a good care of their toddlers when they’re doing their jobs, and the increasing socioeconomic role of women at this time. East Jakarta region has become the main location of stunting, one of them is in Karang Tengah Village. It is known that most of Karang Tengah Village’s mothers work as an onion peeler. Based on the weighing and preliminary data which carried out by researchers in February 2019 in the working area of ​​Puskesmas Karang Tengah, Kramat Jati District, it is known that the prevalence of stunting in 6 posyandu in the two selected RWs reached 25.9%.
Goal. Knowing the comparison of mother's parenting patterns of onion peeling workers with stunting toddlers and non-stunting toddlers in tengah village, kramat jati sub-district in 2020
Method. This research is a qualitative research, with case-study approach, and data collection techniques carried out through in-depth online interviews. The study was conducted in the working area of the Puskesmas Karang Tengah, Kramat Jati District. The sample was selected by purposive sampling, based on the inclusion and exclusion criteria which the main informant having stunting and not stunting toddlers aged 24-59 months, family informants and key informants consisting of Nutrition Workers in the Puskesmas Karang Tengah and Posyandu cadres.
Result. The results of research on key informants with stunting toddlers show that most mothers have low education, have husbands with non-formal jobs, and didn’t give exclusive breastfeeding to their children, provide food with less frequency, food variations are not varied because children are given a lot of snacks, psychosocial support low and low participation in Posyandu.
Conclusion. There is a difference between the parenting pattern of onion peeler workers with stunting toddlers and the parenting pattern of onion peeler workers with non-stunting toddlers
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>