Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16021 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruli Putri Satriani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nenny Suriani
"Acalypha indica Linne has been known widely could decrease the high blood uric acid concentration. Effervescent dry suspension is a modification form of dry suspension to accelerate time reconstitution therefore has a better homogenized liquid and decrease thoroughly effect which is usually done in dry suspension. The production of granul was perfomed by wet granulation at a specific condition with relative humidity (RH) 45% and temperature 200C. Full pregelatinized queensland arrowroot starch (AGPS) was used as a suspending agent. Pregelatinized queensland arrowroot starch was proceed by using double drum dryer at 80deg;C ± 5deg;C. Five different formulations were perfomed for granul by modifying the amount of effervescent mix ingredients. Evaluation was made including odor, taste, and color taste, water content, flow rate, repose of angle, reconstitution time, pH, CO2, viscosity, particle size distribution, and higroscopicity. The evaluation showed that all of the formula had met qualifications of effervescent dry suspension and formula E which has effervescent mix 48% had a best qualification.

Akar kucing (Acalypha indica Linne) merupakan tumbuhan yang banyak digunakan untuk obat atau bahan obat yang dapat menurunkan kadar asam urat tinggi di dalam darah. Suspensi kering efervesen merupakan pengembangan jenis sediaan suspensi kering dibuat untuk mempercepat waktu rekonstitusi sehingga menghasilkan suatu larutan yang lebih homogen dan akhirnya dapat mengurangi efek pengadukan yang umumnya dilakukan pada suspensi kering tersebut. Pembuatan granul dilakukan dengan menggunakan metode basah pada kondisi khusus RH 45% temperatur 200C. Bahan pensuspensi yang digunakan dalam formulasi adalah Amilum Ganyong Pregelatinasi Sempurna (AGPS). Amilum pregel diproses menggunakan double drum dryer pada suhu 80°C ±5deg;C. Granul yang dibuat terdiri dari 5 macam formula dengan variasi konsentrasi pembentuk efervesen yang berbeda-beda. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, kandungan air, laju alir, penentuan sudut istirahat, waktu rekonstitusi, uji pH, uji CO2, viskositas, distribusi ukuran partikel, dan uji higroskopisitas. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, kelima formula memberikan hasil yang baik dan formula E yang mengandung campuran efervesen 48% memberikan hasil evaluasi yang terbaik."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S33065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Rahmi
"Ekstrak akar tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) diketahui
mempunyai khasiat menurunkan kadar asam urat darah. Ekstrak akar A.
Indica ini merupakan ekstrak kering yang sudah diformulasi mengandung
bahan tidak larut berupa pengisi dan adsorben. Dalam penelitian ini, ekstrak
akar A. Indica diformulasi dalam bentuk suspensi kering efervesen dengan
menggunakan bahan pensuspensi pati ganyong terpregelatinasi sempurna
(PGTS). PGTS merupakan modifikasi dari pati ganyong yang mempunyai
sifat alir dan viskositas yang baik. Suspensi kering efervesen dibuat secara
granulasi peleburan dalam 3 formula dengan campuran efervesen yang
berbeda. Kadar campuran efervesen yang berbeda ini akan mempengaruhi
waktu rekonstitusi dan pH larutan. Semakin besar campuran efervesen dalam
formula maka semakin cepat waktu rekonstitusi dan semakin asam larutan
yang dihasilkan. Evaluasi suspensi kering efervesen yang dilakukan meliputi
organoleptis, uji waktu alir, uji sudut istirahat, uji kadar air, distribusi ukuran
partikel, waktu rekonstitusi, pH, uji viskositas, uji higroskopisitas, dan uji
kesukaan (hedonik). Dari evaluasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
suspensi kering efervesen memiliki karakteristik yang baik dan memenuhi
persyaratan teknis."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32682
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Alviany
"Tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) telah dikenal dan dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat darah. Dalam upaya meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap obat herbal, maka perlu dilakukan pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka. Suspensi kering merupakan suatu sediaan kering yang direkonstitusikan dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun formula suspensi kering yang mengandung ekstrak akar kucing yang stabil secara fisik dan memilih formula suspensi kering yang mengandung ekstrak akar kucing yang paling baik. Dalam penelitian ini dibuat empat macam formula suspensi kering dengan komposisi bahan pensuspensi yang berbeda, bahan pensuspensi yang digunakan adalah HPMC 50 cPs. Pembuatan granulat dasar suspensi kering dilakukan dengan metode granulasi kering untuk menghindari keberadaan air. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji terhadap bau, rasa dan warna, kandungan air, laju alir, pH, kecepatan tersuspensi, penentuan sudut istirahat, kadar air, distribusi ukuran partikel, viskositas dan higroskopisitas. Dari evaluasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin kecil kandungan HPMC hasil evaluasi kandungan air, viskositas, waktu rekonstitusi dan higroskopisitas supensi kering semakin baik dan semakin besar kandungan HPMC hasil evaluasi laju alir, penentuan sudut istirahat dan distribusi ukuran partikel suspensi kering semakin baik. Hasil percobaan menunjukan formula suspensi kering yang mengandung ekstrak akar kucing memiliki stabilitas fisik yang baik dan suspensi kering yang mengandung ekstrak akar kucing pada formula A merupakan formula terbaik dari keempat formula yang dibuat.

Akar kucing (Acalypha indica Linn.) has been known and believed to be able to decrease blood uric acid level. In order to improve people acceptance using herbal medicine, it is necessary to develop traditional drug to become fitofarmaka. Dry suspension is a form which is reconstituted with certain quantitiy of water or other relevant solvent before use. This research is meant to arrange dry suspension formula containing akar kucing extract which is physically stable, and to choose the best formula for dry suspension containing akar kucing extract. It was made in this research, four dry suspension formula with different composition of suspending agent, supending agent used in this research is HPMC 50 cPs. The making of basic granular of dry suspension is conducted by using dry granulation method to avoid water existence. Evaluation was made to include odor, taste and color test, water content, flow rate, pH, reconstitusion time, repose angle, particle size distribution, viscosity, and higroskopisity test. The evaluation showed that lower HPMC content, will result in a better evaluation for water content, viscosity, reconstitusion time and higroskopisity, and the higher HPMC content will result in a better evaluation for flow rate, repose angle and particle size distribution. The evaluation result showed that dry suspension formula contain akar kucing extract have a good physical stability and dry suspension containing akar kucing extract on formula A is the best formula from the four performed formula."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benbasyar Eliyanoor
"Telah dilakukan penelitian untuk memformulasikan sediaan tablet dari ekstrak herba Acalypha indica Linn. (Akar kucing) menggunakan metode kempa langsung. Ekstraksi dilakukan dengan cara merebus serbuk simplisia selama 30 menit menggunakan pelarut air. Ekstrak yang dihasilkan dipekatkan diatas penangas air dan dikeringkan dalam oven suhu 60 °C hingga menjadi serbuk ekstrak. Formulasi tablet dibuat 9 formula menggunakan serbuk ekstrak ukuran partikel mesh 40, 60 dan 80 dengan bahan tambahan yang berbeda-beda dan dosis 350 mg dan 520 mg ekstrak per tablet. Serbuk ekstrak dan satu formula dosis 350 mg dan 520 mg dievaluasi higroskopisitasnya pada RH ± 75% dan suhu 30 °C ± 2 °C selama 6 hari. Tablet dievaluasi berdasarkan persyaratan farmakope Indonesia edisi III dan IV. Hasil uji higroskopisitas menunjukkan bahwa kecepatan penyerapan lembab oleh ekstrak yaitu 26,46 mg/g ekstrak/hari dan formula dengan aerosil 0,25% menghambat kecepatan penyerapan lembab menjadi 21,95 mg/g ekstrak/hari serta formula dengan aerosil 0,5% menghambat kecepatan penyerapan lembab menjadi 15,58 mg/ g ekstrak/hari bahkan dengan jumlah ekstrak 50% lebih banyak. Hasil evaluasi tablet menunjukkan bahwa formula A3 dengan avicel 52,09%, aerosil 0,25% dan asam stearat 1% memiliki karakteristik paling baik diantara formula lainnya.
The experiment to formulate the tablets from Acalypha indica Linn (Cat’s Nettle) herb extract using direct compression method had been conducted. The extraction of the plant powder was done by boiled in water for 30 minutes. The extract was concentrated at water bath and dried in oven at temperature 60 °C became powdered extract. Formulation tablets were made in 9 formulas using powdered extract with particle size 40, 60 and 80 mesh and different excipient containing 350 mg and 520 mg extract each tablet. The extract and one of tablet formulation with 350 mg and 520 mg has been evaluated to hygroscopicity at RH ± 75% and temperature 30 °C ± 2 °C for six days. The tablets were evaluated according to the 3rd and 4th of Indonesian pharmacopeia. Result of hygroscopicity test showed that the rate of moisture uptake from extract of A. indica was 26,46 mg/ g extract/day and the formula with aerosil 0,25% inhibited the rate of moisture uptake of extract of A. indica became 21,95 mg/g and formula with aerosil 0,5% inhibited the rate of moisture uptake of extract of A. indica became 15,58 mg/ g extract/ day even with 50% more extract. Result of tablet evaluation showed that A3 formula with avicel 52,09%, aerosil 0,25% and acid stearic 1% had the best characteristic than others."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirvat
"Tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) telah lama dikenal sebagai obat tradisional, tetapi penggunaannya masih didasarkan pada pengalaman empiris sebagai antiradang, antirematik, diuretik, dan pencahar. Khasiat dan keamanannya belum teruji sehingga perlu dilakukan penelitian tanaman, simplisia dan ekstraknya untuk menghasilkan bahan baku obat dengan mutu yang konstan dan dapat dijadikan standar. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan beberapa parameter spesifik dan non spesifik ekstrak air akar tanaman akar kucing yang digunakan sebagai obat sehingga dapat menjamin bahwa ekstrak tersebut mempunyai nilai parameter yang konstan dan mutu yang konsisten. Standardisasi dilakukan terhadap ekstrak air akar tanaman akar kucing yang berasal dari Tawangmangu, Depok dan Purwodadi. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara dekoktasi. Metode penetapan parameter spesifik dan non spesifik yang digunakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam buku "Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat" yang diterbitkan oleh Badan POM. Hasil penelitian terhadap ekstrak dari ketiga daerah menunjukkan bahwa ekstrak yang dihasilkan berupa ekstrak kental berwarna coklat kehitaman, berbau khas agak manis dan rasa pahit.
Rendemen ekstrak air akar kucing berkisar antara 11,37-13,71%. Kadar senyawa terlarut dalam air berkisar antara 9,6-14,6%, sedangkan kadar senyawa terlarut dalam etanol berkisar 0,95-2,16%. Susut pengeringan berkisar antara 16,2-39,4% dan kadar air berkisar antara 26,3-47,1%. Kadar abu total berkisar antara 17,8-20,8%, sedangkan kadar abu tidak larut asam berkisar antara 1,12-2,73%. Uji kandungan kimia ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak air akar tanaman akar kucing mengandung triterpenoid atau saponin. Kromatogram lapis tipis dan kromatogram lapis tipis densitometer dielusi dengan kombinasi fase gerak toluena-etil asetat (85:15). Pengamatan di bawah sinar ultraviolet panjang gelombang 254 nm dan 366 nm memperlihatkan lima bercak yang berfluoresensi biru (Rf 0,08; 0,75) dan kuning (Rf 0,38; 0,86; 0,93) setelah disemprot menggunakan H2SO4/etanol dan dipanaskan. Pola kromatogram densitometer ekstrak Tawangmangu hampir mirip dengan ekstrak Depok, sedangkan ekstrak Purwodadi agak sedikit berbeda dari yang lain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Acalypha indica Linn (Euphorbiaceae) atau akar kucing dikenal sebagai
obat tradisional untuk mengobati penyakit asam urat. Penelitian ini bertujuan
mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa kimia fraksi n-heksana dan etil asetat
dari ekstrak etanol akar tanaman Acalypha indica Linn. Ekstrak n-heksana dan
etil asetat dipisahkan secara kromatografi kolom dengan silika gel 60 sebagai
fase diam dan sebagai fase gerak digunakan campuran pelarut dengan
kepolaran meningkat yaitu n-heksana-etil asetat untuk ekstrak n-heksana,
sedangkan untuk ekstrak etil asetat digunakan n-heksana, etil asetat dan
etil asetat-metanol. Pemurnian dilakukan dengan cara kromatografi kolom dan
rekristalisasi. Dari ekstrak n-heksana, fraksi H-VII diperoleh isolat A dan fraksi
H-X3 diperoleh isolat B. Sedangkan dari ekstrak etil asetat, fraksi E-XII5 diperoleh
isolat C. Identifikasi isolat dilakukan dengan cara pengukuran titik lebur dan
analisis spektroskopi (MS, FTIR, UV-Vis). Isolat A berupa kristal jarum putih,
jarak lebur 143-145 oC, bobot molekul 412 dan mengandung gugus fungsi C-H
alkana, C-O, dan C=O. Isolat B berupa kristal hablur putih, jarak lebur 188-190
oC, bobot molekul 428 dan mengandung gugus fungsi C-H alkana, C-O, dan
C=O. Isolat C berupa serbuk kuning, jarak lebur 84-86 oC, bobot molekul 292 dan
mengandung gugus fungsi cincin aromatis posisi orto, OH terikat, C=O, C-O, C-H
alkana."
Universitas Indonesia, 2006
S32517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurita Anggraini
"Akar tanaman Acalypha indica Linn. banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk menghilangkan nyeri sendi dan menurunkan kadar asam urat dalam darah, karena itu perlu dilakukan pengujian keamanan efektivitas penggunaan akar Acalypha indica Linn. dalam pengobatan asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji toksisitas akut dan mengetahui nilai LDso serta pengaruh pemberian ekstrak air akar Acalypha indica Linn. terhadap hematologi dan histologi organ mencit. Pada penelitian ini digunakan 50 ekor mencit (25 ekor mencit betina dan 25 ekor mencit jantan). Tiap jenis kelamin dibagi di dalam 5
kelompok dengan 5 ekor mencit tiap kelompoknya. Kelompok I, II, Ill, dan IV
merupakan kelompok yang diberi ekstrak air akar Acalypha indica Linn. pada hari ke-1 dengan dosis berturut-turut 39, 78, 156, dan 312 g/kg bb mencit. Kelompok V adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Pada hari ke-0 dan hari ke-2 dilakukan pemeriksaan hematologi yang meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan jumlah trombosit. Empat belas hari setelah pemberian ekstrak, dilakukan pemeriksaan hematologi dan pembedahan untuk pemeriksaan histologis organ (hati, ginjal, jantung, dan paru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar Acalypha indica Linn. praktis tidak toksik (>15 g/kg bb). Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang bermakna antara kelompok I, II, Ill, dan IV dengan kelompok kontrol normal pada a = 0,05. Hasil pemeriksaan histologi menunjukkan pemberian ekstrak akar Acalypha indica Linn. tidak menyebabkan kerusakan jaringan ginjal, jantung, dan paru-paru. Namun, pada hati dapat menyebabkan peningkatan diameter vena sentralis hewan uji mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2005
S32440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erza Pinayungan
"ABSTRAK
Diabetes melitus tipe dua DM2 adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat kegagalan produksi insulin dan/atau resistensi insulin. Metformin merupakan intervensi farmakologi lini pertama pasien DM2. Metformin memiliki efek samping akut dan kronis. Salah satu alternatif pengobatan DM2 yang sedang marak di masyarakat adalah obat herbal, salah satunya Acalypha indica Linn. AI . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak AI terhadap resistensi insulin tikus pascainduksi diit tinggi fruktosa dan kolesterol DTFK . Tiga puluh ekor tikus Sprague-Dawley jantan dibagi menjadi enam perlakuan: diit normal, DTFK, metformin 100 mg/kgBB/hari, ekstrak AI 250 mg/kgBB/hari, kombinasi metformin dan ekstrak AI, serta diit normal dengan ekstrak AI. Masa induksi DTFK adalah tujuh minggu dan dilanjutkan dengan terapi selama empat minggu yang tetap disertai induksi DTFK. Ekstrak AI dapat menurunkan kadar insulin plasma tikus pascainduksi DTFK secara signifikan p=0,018 , serupa dengan metformin p=0,009 . Ekstrak AI memiliki efek aditif terhadap metformin dalam meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin p=0,021 dan memperbaiki resistensi insulin tikus pascainduksi DTFK p=0,034 . Oleh karena itu, ekstrak AI dapat digunakan sebagai pendamping terapi metformin pada pasien DM2 serta sebagai terapi pencegahan resistensi insulin pada individu normal.

ABSTRACT
Type 2 diabetes mellitus T2DM is metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia because insulin production impairment and or insulin resistance. Metformin is first line pharmacology intervention of T2DM. Metformin has acute and chronic side effects. One of alternative medicine which mostly developed in society is herbal medicine, like Acalypha indica Linn AI . This research aims to investigate AI extract effect to insulin resistance of high fructose and high cholesterol fed HFHC rats. Thirty male Sprague Dawley rats divided into six group normal diet, HFHC, metformin 100 mg kgBW day, AI extract 250 mg kgBW day, combination metformin and AI extract, normal treated by AI extract. HFHC induction period is four weeks and continued by therapy period as long as seven weeks together with HFHC induction. AI extract is able to decrease plasma insulin significantly p 0,018 , similar to metformin p 0,009 . AI extract has additive effect to metformin in increasing sensitivity of peripheral tissues towards insulin p 0,021 and improving insulin resistance in rats induced by HFHC p 0,038 . Hence, AI extract could be used as metformin complementer on T2DM therapy and as insulin resistance prevention therapy on normal individual."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolo Suswanti
"Latar Belakang : Acalypha indica Linn. merupaksn tanaman yang mudah didapat tumbuh .Sepanjang tahun dan bisa ditemukan di kebun, halaman rumah maupun tempat-tempat pembuangan sampah. Semua bagian dari tanaman ini bisa digunakan dalam pengobatan trndisiooal untllk menangani berbagai masalah kesehatan. Pada penelitian sebelumnya didapatkan data bahwa ekstrak Acalypha indica Linn. terhukti memiliki efek. Sebagai neuroproteksi dan neuroterapi pada neuromuscular junction jaringan kstak dan mampu menghambat efek neurotoksik pada jaringan kalak. Oleh karena itu, ekstrak air akar Acalypha indica Linn. bisa mempengaruhi perbaikan neuron hipokampus pascahipoksia serebri.
Tujuan : untllk menganalisa kerusakan sel neuron hipokampus pascahipoksia setelah pemberian ekstrak air akar Acalypha indica Linn.
Metode penelitian : 30 ekor tikss Sprague Dawley tetbagi secara acak dalarn enam kelompok. Kelompok hlpoksia, tikss dimasukkan ke dalam sungkup hipoksia yang mengandung gas campuran (02 10% dan nitrogen 90 %) selama tujuh hari, untuk kelompok reoksigenasi tikss dibiarken mengbirup udara bebas. Setelah perlakuan hipoksia. Tiga kelompok terapi lainnya, setelab perlakuan hipoksia tikss kemndian dilanjutkan dengan pemberian ekstrak air akar Acalypha indica Linn pada dosis 300, 400 dan 500 mglkg BB selama tujuh hari. Kriteria penilaian yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah sel rusak neuron hipokampus den gao mengamati : bentuk sel, ada tidaknya kodensasi kromatin, piksotik dan rasio sitoplasma dengan inti setelah pewaraan hemaktosilin eosin.
Hasil : ekstrak air akar Acalypha indica Linn. pada dosis 400 dan 500 mg/kg BB secara signitikan mampu memperbaiki kerusakan sel neuron ( efek neuroterapi) hipokampus pascabipoksia serebral (p = 0,0 I).
Kesimpulan : ekstrak air akar Acalypha indica Linn memiliki efek neuroterapi pada dosis 400 dan 500 mglkg BB.

Background : Acalypha indica Linn is a common herb which can easily be found elsewhere in Indonesia, All the parts of plants are used in various traditional therapy for some diseases. Previous studies showed that Acalypha indica Linn extracts have neuro-protective and neuro-therapy effects on neuromuscular junction and inhibit neurotoxin on isolated frog tissues. Thus, administration of aqueous extracts of Acalyjpha. indica Linn root was assumed to improve hippocampus neuron injury after cerebral hypoxia.
Objective : To investigate the effects of aqueous extracts of Acalypha indica Linn root on hippocampus neuron injury after cerebral hypoxia in the rat.
Methods : Thirty male Sprague Dawley with 200-250 gr Body weight of rats were divided into six groups randomly. The rats were housed in hypoxic chamber containing gas mixture of I0 % O2 and 90 % N2 for seven days, followed by administration of 300, 400 and 500 mg/kg BW aqueous extracts of A. indica Linn root for seven days.. The other group was exposed to room air after hypoxia. The parameters measured were hippocampal cell damage ie : the quantity and type of hippocampal cell, chromatin condensation, pycnotic and cytoplasm nucleus ratio using hematoxyline eosin staining.
Result : The aqueous extracts of A. indica Linn root of 400 and 500 mg/kg BW improve hippocampus neuron injury (neurothcrapy effect) alter cerebral hypoxia significantly (p = 0,0l).
Conclusion : The aqueous extracts of A. indica Linn roots have neurotherapy effects on hippocampal neuron after cerebral hypoxia of 400 and 500 mg/kg BB.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T21146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>