Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Hayati
"Teofilin merupakan bronkodilator yang digunakan untuk mengatasi gangguan asma dan gangguan pernafasan lainnya. Teofilin memiliki indeks terapi sempit (10 ? 20 μg / ml) dan waktu paruh eliminasi relatif singkat (6,19 ± 0,031 jam). Laju eliminasi yang cepat menyebabkan teofilin perlu diberikan secara berkala untuk mempertahankan kadar obat dalam darah agar efek terapi yang diinginkan dapat tercapai. Sediaan teofilin lepas terkendali diharapkan dapat menghasilkan konsentrasi teofilin dalam darah yang lebih seragam dan kadar puncak yang tidak fluktuatif. Sifat fisik tablet dan pelepasan obat dari sistem matriks dipengaruhi oleh komponen penyusun matriks. Pada penelitian ini tablet teofilin lepas terkendali dibuat dengan kombinasi HPMC dan xanthan gum sebagai komponen penyusun matriks. Kombinasi HPMC dan xanthan gum diharapkan dapat menghasilkan tablet dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan serta memiliki kemampuan untuk memperlambat kecepatan pelepasan teofilin dari matriks tablet.
Perbandingan HPMC - xanthan gum yang digunakan dalam formulasi ini yaitu 1:4, 1:1, dan 4:1. Berdasarkan evaluasi sifat fisik yang dilakukan terhadap massa tablet dan sediaan tablet, diketahui bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan massa dan sifat fisik tablet yang ideal. Peningkatan konsentrasi xanthan gum dalam komposisi formula akan berbanding lurus dengan peningkatan sifat alir massa dan kekerasan tablet teofilin. Metode untuk evaluasi profil pelepasan obat dari sistem matriks dilakukan secara in vitro melalui uji disolusi. Berdasarkan hasil uji disolusi diketahui bahwa seluruh kombinasi memiliki profil pelepasan obat yang berbeda - beda. Peningkatan konsentrasi HPMC akan memperpanjang waktu pelepasan teofilin. Perbedaan jumlah pelepasan obat pada sediaan Retaphyl SR® dengan tablet formula 1, 2, dan 3 dikarenakan perbedaan bahan baku penyusun matriks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Yusmarlina
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
T39565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi E. Tania
"Saat ini, pengembangan eksipien untuk sediaan farmasi ditujukan untuk meningkatkan efek terapetik dari obat dan mengurangi frekuensi pemberian obat sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dari pasien. Hal ini dapat dicapai dengan penyalutan tablet lepas terkendali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan mengkarakterisasi eksipien koproses pregelatinisasi pati singkong(PPS) dan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) pada perbandingan 4:1. PPS dibuat dengan memasak pati singkong diatas suhu gelatinisasinya dan penambahan air pada perbandingan tertentu. Kemudian dicampur dengan HPMC dan dikarakterisasi sifat fisikokimia dan fungsionalnya. Dalam penelitian ini eksipien koproses digunakan sebagai salut tablet lepas terkendali, dan teofilin digunakan sebagai model obat. Tablet inti dan tablet salut dievaluasi sesuai ketentuan Farmakope Indonesia dan acuan farmasetika lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan eksipien koproses PPS-HPMC perbandingan 4:1 pada kosentrasi 4% w/w dapat digunakan sebagai bahan salut tablet lepas terkendali."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dina Risma Wati
"ABSTRAK
Tablet lepas lambat merupakan tablet yang didesain untuk melepaskan zat aktif secara perlahan-lahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi eksipien sambungsilang dari koproses xanthan gum-gum akasia CL-Ko-XGGA sebagai matriks sediaan tablet lepas lambat dengan gliklazid sebagai model obat. Eksipien CL-Ko-XGGA merupakan hasil sambungsilang dari eksipien koproses xanthan gum-gum akasia Ko-XGGA menggunakan natrium trimetafosfat dengan perbandingan masing-masing eksipien, yaitu 1:2, 1:1, dan 2:1. Eksipien Ko-XGGA dan CL-Ko-XGGA dikarakterisasi secara fisika, kimia, dan fungsional. Eksipien CL-Ko-XGGA 1:2, 1:1, 2:1 memiliki derajat substitisi DS berturut-turut 0,067; 0,082; 0,088, serta kekuatan gel sebesar 14,03; 17,27; 20,70 gF. Eksipien tersebut memiliki sifat alir dan kemampuan mengembang yang lebih baik dibandingkan dengan eksipien Ko-XGGA. Eksipien CL-Ko-XGGA diformulasikan dalam tablet lepas lambat sebagai matriks dengan metode granulasi basah dan seluruh formula memenuhi persyaratan evaluasi tablet. Pelepasan gliklazid dari tablet F1-F6 dalam medium dapar fosfat pH 7,4 natrium lauril sulfat 0,2 selama 12 jam menunjukkan profil pelepasan obat diperlambat dan dapat digunakan selama 8 hingga 32 jam. Dapat disimpulkan bahwa dalam sediaan tablet lepas lambat eksipien CL-Ko-XGGA 2:1 memiliki kemampuan menahan pelepasan obat lebih baik dari eksipien CL-Ko-XGGA 1:2 dan 1:1.

ABSTRAK
Sustained release tablet is solid dosage form which is designed to release drugs slowly. This research was intended to prepare and characterize the cross linked excipient of coprocessed xanthan gum acacia gum CL Co XGGA as a matrix of sustained release tablet with gliclazide as the drug model. CL Ko XGGA excipient was cross linked results of coprocessed excipient of xanthan gum acacia gum Co XGGA using sodium trimetaphosphate, in the ratio of each excipient 1 2, 1 1, and 2 1. Co XGGA and CL Co XGGA excipients were characterized physically, chemically, and functionally. The degree of substitution DS of CL Co XGGA 1 2, 1 1, 2 1 excipients were respectively 0.067 0.082 0.088, and gel strength were respectively 14.03 17.27 20.70 gF. Those excipients had improved flow properties and swelling capability compared with the Co XGGA excipients. CL Co XGGA excipients were formulated in sustained release tablet as matrix by wet granulation method and all formulas passed tablet evaluation tests. The release of gliclazide from tablets F1 F6 in phosphate buffer medium pH 7.4 sodium lauryl sulphate 0.2 for 12 hours showed sustained release profile and can be used up to 8 until 32 hours. In conclusion, CL Co XGGA 2 1 excipient have better ability to retain drug release than CL Co XGGA 1 2 and 1 1 excipients in the sustained release tablets."
2017
S69145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alawiyah Aswar
"Eksipien koproses merupakan kombinasi dua atau lebih eksipien yang memiliki keuntungan penampilan yang tidak dapat dicapai oleh pencampuran secara fisik biasa dengan eksipien yang sama. Kombinasi eksipien yang dipilih dapat melengkapi satu sama lain untuk menutupi sifat yang tidak diinginkan dari masing-masing eksipien sekaligus dapat mempertahankan atau meningkatkan sifat eksipien yang diinginkan. Pregelatinisasi pati singkong (PPS) sebagai matriks hidrofilik belum menghasilkan laju disolusi obat yang konstan, oleh sebab itu pada penelitian ini dikombinasikan dengan karboksimetilselulosa (CMC). Sifat pembentuk gel dari CMC diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pembentukan gel dari pati, sebagai matriks dalam sediaan lepas terkendali sehingga mampu menahan pelepasan obat dari sediaan.
Koproses PPS - CMC dibuat dengan mendispersikan PPS dalam air (1:5) dan CMC dengan konsentrasi 5% b/v, keduanya dicampurkan dengan berbagai perbandingan yaitu 4:1, 3:1, dan 2:1. Eksipien koproses 4:1 dan 2:1 digunakan sebagai matriks dalam sediaan tablet serta dilakukan perbandingan dengan matriks PPS dan CMC sebagai eksipien awal penyusunnya. Tablet dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan teofilin sebagai model obat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa eksipien koproses yang dihasilkan memiliki sifat fisik lebih baik dibandingkan eksipien awal penyusunnya (PPS dan CMC), namun sebagai matriks belum mampu menahan pelepasan obat dengan baik."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Riyanti
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh primogel terhadap pelepasan obat dalam matriks kitosan dengan menggunakan propranolol HCl sebagai model, karena propranolol memiliki waktu eliminasi yang singkat sehingga kadarnya perlu dipertahankan selama terapi. Matriks kitosan melepaskan propranolol secara terkontrol, yang melarut dalam medium asam. Primogel dapat dikombinasikan dengan kitosan dalam matriks tablet lepas terkendali. Kombinasi tersebut dapat mengontrol pelepasan propranolol dalam medium asam. Penelitian ini menggunakan 6 formula yang mengandung primogel di dalam matriks kitosan dengan kadar yang bervariasi dan satu formula tanpa penambahan primogel. Tablet diuji pelepasan propranololnya dengan alat disolusi tipe basket pada medium larutan HCl pH 1,2 selama 2 jam dan dipindahkan dalam medium dapar fosfat pH 7,5 selama 6 jam. Pelepasan propranolol HCl dari matriks yang mengandung kitosan dan primogel mengikuti mekanisme difusi. Kecepatan disolusi propranolol HCl menurun sebanding dengan peningkatan kadar primogel dalam matriks kitosan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>