Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharma Fajar Utama
"Penelitian mengenai struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta di Teluk Jakarta telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta pada bulan Februari 2010. Sampel diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor fisika dan kimia lingkungan. Sampel diidentifikasi, serta dihitung indeks keanekaragaman, kemerataan, dominasi dan dianalisis kandungan logam timbalnya menggunakan AAS dan ICP-AES.
Polychaeta yang ditemukan sebanyak 29 genus, 16 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Errantia dan 13 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Sedentaria. Keanekaragaman Polychaeta di lokasi pengambilan sampel termasuk kategori rendah hingga sedang. Kandungan rata-rata logam timbal pada Polychaeta di muara tempat pengambilan berkisar antara 0,058 ppm hingga 29,8995 ppm dan masih tergolong dalam kisaran yang cukup rendah, kecuali pada genus tertentu menunjukkan kandungan logam timbal yang berbeda signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Septiansa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31603
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferrita Melissa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Jauhara
"Penelitian mengenai struktur komunitas Polychaeta di lima muara sungai Teluk Jakarta (Muara Karang, Muara Baru, Muara Sunda Kelapa, Muara Tiram, dan Muara Tawar) telah dilakukan. Sampel diambil menggunakan Peterson Grab Sampler dari tiga stasiun di masing-masing lokasi pengambilan sampel. Berdasarkan hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 29 marga yang terdiri dari 16 marga berasal dari subkelas Errantia dan 13 marga lainnya berasal dari subkelas Sedentaria. Kapadatan Polychaeta di perairan Teluk Jakarta berkisar antara 194,22?296,30 individu/m2. Terdapat dominasi marga Capitella di Muara Tawar, dan dominasi marga Nereis di Muara Karang. Indeks keanekaragaman Polychaeta berkisar antara 0,69--2,71 dan indeks kemerataan berkisar antara 0,09- -0,97. Kesamaan marga Polychaeta antar muara bervariasi yang berkisar antara 0- -1. Sebaran Polychaeta di perairan Teluk Jakarta menunjukkan pola mengelompok.

Research on community structure of Polychaeta in five rivermouths of Jakarta Bay (Muara Karang, Muara Baru, Muara Sunda Kelapa, Muara Tiram, and Muara Tawar) have been performed. Samples were taken by Peterson Grab Sampler from three stations at each sampling sites. Based on the identification and enumeration of samples obtained, there were 29 genera comprising, 16 genera from subclasses Errantia and 13 other genera from subclasses Sedentaria. Density of Polychaeta in Jakarta Bay ranged from 194,22 to 296,30 individu/m2. Polychaeta in Muara Tawar are dominated by the Capitella, and then Polychaeta in Muara Karang are dominated by the Nereis. Polychaeta diversity index ranged from 0,69 to 2,71 and evenness index ranged from 0,09 to 0, 97. The similarity index at Jakarta Bay ranged from 0--1. Distribution of Polychaeta in Jakarta Bay waters showed clumped patterns."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Herianto
"Penelitian mengenai kandungan logam berat Seng (Zn) dan Kromium (Cr) pada sedimen dan Mollusca kaitannya dengan struktur komunitas Mollusca di lima muara sungai Teluk Jakarta telah dilakukan pada bulan Maret dan April 2010. Sampel sedimen dan Mollusca diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor lingkungan perairan. Sampel Mollusca diidentifikasi, serta dihitung indeks keanekaragaman, kemerataan, dominasi, dan kesamaan jenis antar muara. Kandungan logam Seng (Zn) dan Kromium (Cr) pada sampel dianalisis dengan menggunakan AAS serta diperiksa korelasi antara kandunganlogam Seng (Zn) dan Kromium (Cr) pada sedimen dengan nilai indeks keanekaragaman, dan korelasi antara kandungan Seng (Zn) dan Kromium (Cr) pada sedimen dengan kandungan logam Seng (Zn) dan Kromium (Cr) pada Mollusca.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Mollusca yang ditemukan ada 25 spesies, 20 diantaranya adalah Bivalvia dan 5 lainnya yaitu Gastropoda. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat di Muara Tiram yaitu sebesar 2,23 sedangkan terendah terdapat pada Muara Sunda Kelapa yaitu sebesar 0,06. Berdasarkan analisis jenjang Spearman, tidak terdapat korelasi antara kandungan Zn dan Cr pada Mollusca dengan kandungan Zn dan Cr pada sedimen, dan juga antara kandungan logam Zn dan Cr pada Mollusca dengan indeks keanekaragaman jenis Mollusca."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fika Fathiyyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nurmayanti
"Telah dilakukan penelitian tentang kandungan kromium (Cr) pada Polychaeta dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kromium (Cr) pada Polychaeta dan sedimen serta untuk mengetahui hubungan antara kandungan kromium pada Polycaheta dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan Peterson Grab Sampler dan analisis kandungan kromium sampel Polychaeta dan sedimen menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom atau Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Polychaeta dari kelompok Sedentaria yang sering ditemukan adalah suku Spionidae (80%), sedangkan dari kelompok Errantia yang sering ditemukan adalah suku Nephtyidae (53,33%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata kromium pada Polychaeta bervariasi antara 59,19--348,43 ppm, sedangkan kandungan rata-rata kromium pada sedimen berkisar antara 15,41--33,43 ppm. Hasil analisis data (menggunakan korelasi jenjang Spearman) adalah tidak adanya korelasi antara kandungan kromium pada Polychaeta dengan kandungan kromium pada sedimen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Arif
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan metode
depurasi guna menurunkan (mereduksi) kandungan logam berat Hg, Pb, Cd,
& Cu pada kerang hijau (Perna viridis) hasil budidaya di perairan Teluk
Jakarta, dari bulan Juli sampai September 2006. Penelitian ini
menggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan 2 kelompok
(lokasi) 4 perlakuan : A0 (kontrol), A1 (pemanasan 70 100
o C), A2 (air
mengalir selama 24 jam) , dan A3 (EDTA, 10 ppm) dan tiga ulangan.
Analisis kandungan logam berat menggunakan metode AAS, data dianalisis
dengan Anova dilanjutkan uji Duncan dan Dunnett. Hasil penelitian
menunjukkan kandungan logam berat terendah pada perlakuan A2 (air
mengalir). Pengaruh lokasi tidak berbeda nyata (P> 0,05) antara Cilincing
dan Kamal Muara. Pengaruh perlakuan depurasi menunjukkan hasil yang
berbeda nyata (P< 0,05) terhadap penurunan kandungan logam berat. Uji
lanjut Dunnet menunjukkan perlakuan A1 dan A2 berbeda nyata (P< 0,05)
dengan kontrol, sedang perlakuan A3 (EDTA) tidak berbeda nyata (P> 0,05)
dengan kontrol. Hasil rerata kandungan logam berat pada kerang hijau
untuk perlakuan A0 (kontrol) Hg = 0.09 ppm, Pb = 5,98 ppm, Cd = 0,48 ppm
dan Cu = 6,55 ppm. Perlakuan A1(pemanasan) Hg = 0,045 ppm, Pb = 4,05
ppm, Cd =0,35 ppm, Cu = 5,35 ppm. Perlakuan A2 (air mengalir) Hg = 0,035
ppm, Pb = 2,98 ppm, Cd = 0,245 ppm, dan Cu = 5,04 ppm, dan perlakuan
A3 (EDTA) Hg = 0,05 ppm, Pb = 5, 31 ppm, Cd = 0,40 ppm, dan Cu = 5,45
ppm. Tingginya kadar logam berat pada kerang hijau khususnya Pb sudah
melebihi ambang batas baku mutu kekerangan dalam Keputusan Meteri
Kelautan dan Perikanan (Kepmen No.KEP.17/MEN/2004), hal ini diduga
karena akumulasi limbah logam berat yang berasal dari berbagai industri dan
limbah domestik yang mengalir ke perairan Teluk Jakarta sehingga kerang
hijau tidak aman untuk dikonsumsi."
2007
T39512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Z.
"Pengamatan kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni di perairan muara Sungai Membramo Papua telah dilakukan pada bulan Agustus 2003. Hasilnya menunjukkan kandungan Pb, Cd, Cu, Zn, dan Ni masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Kementerian KLH 1988 untuk kepentingan perikanan. Secara keseluruhan dalam air laut kadar Zn lebih tinggi dibandingkan dengan logam yang lain, sedangkan dalam sedimen kadar Ni lebih tinggi. Data ini menunjukkan bahwa pada saat pengamatan perairan muara Sungai Membramo lebih banyak menerima masukan limbah yang mengandung Zn dan Ni.

Heavy Metals Content Pb, Cd, Cu, Zn And Ni In Sea Water And Sediment In Membramo Estuary And Its Relationship With Fishery Cultivation. Obervation on heavy metals Pb, Cd, Cu, Zn and Ni content in Jakarta Bay were carried out in August 2003. The results showed that the Pb, Cd, Cu, Zn, and Ni content still in line with threshold value stated by for fisheries. By the all, in sea water Zn content is higher compared to the others, while in sediment Ni is higher. This data showed the result show that on waters of Membramo River Zn and Ni waste than others elements."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>