Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edvia Indrania
"Biji kapas mengandung protein cukup tinggi, tetapi penggunaannya sebagai makanan ternak dibcitasi olah adanya senyawa gossipol ydnçj bersifat racun terhadap hewan nonruminansia Kadar gossipol bebas dalam biji kapas dapat mencapai 1,7 %,sedangkon batas ambang yang diperkenankan untuk ternak unggas adalah 0,04 % 0leh karena itu sebelum biji kapas dipakai sebagai bahan pakan, maka perlu dilakukan suatu proses detoksifikasi untuk rnengurangi kadar gossipol yang ada.
Cara detoksifikasi yang cukup mudah untuk dilakukan adalah dengan perendaman dalam air kapur. Perendaman daging biji kapas dalam air kapur jenuh selama 24 jammampu rnenurunkan kaddr gossipol babas darl 0,82 sarnpai 043 % (kehilanqan 84 %), Beberapa faktor yang meinpengaruhi proses detoksifikasi tersebut adalah pH larutan perendam, konsentrasi kalsium dan pengaruh pendidihan.
PH yang bervaniasi antara 3 sanpai 13 pada perendaman didalam air kapur menyebabkan kehilangan gossipol lebih besar daripada perendaman dalam air Konsentrasi kaisium juga mernpengaruhi gossipol yang hilangp dimana kehilangan terbesar diperoleb pada konsentrasi tartinggi yaitu pada air kapur jenuh Larutan air kapur mendidih dapat mempercepat kehilangan gossipol,dimana pendidihan selama 60 menit menyebabkan kehilangan gossipol sebesar 92 % Perendaman juga dapat menyebabkan kehilangan protein yang mudah 1arut erendaman daldm air kapur jenuh selarna 24 jam menurunkan kadar protein dari 386 % sampdi 33 % (kehilangan 14,4).
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahua perendamdn biji kapas dalam air kapur jenuh siilama 24 jam de ngan perbdndlngan coi-itoh dan volume air kapur sebesar 2/20 (g/ml) menyebabkan kehilangan gossipol cukup tinggi tanpa menyebabkan kehilangan protein yang tenlalu besar Walaupun pendidihan dapat menyebabkan kehilangan gossipol yang lebih cepat dan J.ebih besar9 tetapil, pendidihan dapat mengurangi mutu protein karena terbentuknya kopolimer gossipol-protein yang sukar larut. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Saladini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bustomy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T25081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hugeng
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upik Zahirma
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Rahmi Ekasari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penyisihan amonia dengan kombinasi proses absorbsi dalam membran dan oksidasi lanjut menggunakan reaktor hibridaozon plasma. Serta mengetahui pengaruh penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma terhadap proses penyisihan amonia dalam kontaktor membran menggunakan larutan penyerap asam sulfat (H2SO4). Variabel proses pada proses penyisihan amonia menggunakan membran adalah laju alir umpan (3, 4, 5 LPM), pH larutan umpan (10, 11, 12), temperatur umpan (20, 30, 40oC) dan jumlah serat membran (50, 60, 70 serat).
Penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma dapat meningkatkan jumlah amonia yang akan disisihkan oleh kontaktor membran. Konfigurasi gabungan absorbsi dalam membran dan proses oksidasi lanjut dalam RHOP dapat meningkatkan penyisihan amonia menjadi 81,3% dengan konsentrasi amonia tersisa 149.568 ppm sedangkan pada proses tunggal membran yang hanya dapat menyisihkan amonia sebesar 63,9 %. Kodisi operasi optimum dalam penelitian ini diperoleh pada temperatur 400C, pH 11 dan jumlah serat membran 70.

In this experiment liquid waste ammonia will be removedby combination of the absorption process in the membrane and advanced oxidation using RHOP (ozone-plasma hybrid reactor). The effect addition of advanced oxidation processes in RHOP for ammonia removal process in the membrane contactor using absorbent solution of sulfuric acid (H2SO4). Process variables on ammonia removal process using membranes is feed flow rate (3, 4, 5 LPM), the pH of feed solution (10, 11, 12), feed temperature (20, 30, 40 °C) and the amount of fiber membrane (50, 60, 70 fibers).
The addition of advanced oxidation processes in a hybrid ozone plasma reactor can increasing the amount of ammonia that will be set aside by the membrane contactor. Configuring the combined absorption in the membrane and advanced oxidation processes in RHOP can increase ammonia removal to 81.3 % with concentrations149.568 ppm, compared with the single membrane process that can only be set aside ammonia by 63,9 %. Optimum operation in this study were obtained at a temperature of 400C, pH 11, and the number of fibers 70.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh S. Djamal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rudita
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suprapto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yulianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>