Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hanafi
"Insul1n adalah suatu harmon yang dihasilkan oleh sel beta pulau Langerhans, dan berfungsi mengatur kadar glukosa darah kebutuhan insulin pada umumnya diperoleh dari hasil 10 ekstrasi pankreas babi dan sapi jumlah produksi tersebut belum mencukupi, mengingat kebutuhan insulin meningkat terus dengan diketemukan teknik rekombinasi DNA, insulin dapat dihasilkan oleh bakteri F coli bahan-bahan yang diperlukan untuk rekombinasi tersebut adalah plasmid pBR322, Xplac5, 2 enzim restriksi, DNA ligase dan gen insulin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Askandar Tjokroprawiro
"Many persons have a constellation of major risk/actors, life-habit risk factors, and emerging risk factors that constitute a condition called the Metabolic Syndrome. Eight components characteristic of the Metabolic Syndrome are: I. insulin resistance (with or without glucose intolerance), 2. hyperinsulinemia, 3. abdominal obesity, 4. raised blood pressure, 5. atherogenic dyslipidemia (T Triglyceride, T Postprandial lipemia, Small dense LDL or Type B pattern), 6. procoagulant state (t Fibrinogen, T PAI-1), 7. hyperuricemia, 8. endothelial dysfunction ft Albumin excretion rate, etc).
Among the single etiologic factors being considered are: 1. a genetic defect in one or more components of the insulin action cascade leading to insulin resistance, 2. malnutrition during fetal development, and 3. abdominal obesity. It is possible that these three factors could be in some way interrelated. Several mechanisms implicated in the development of insulin resistance in obesity can be shortly postulated below. TNF-a oversecreted by the enlarged fat cells impairs insulin action by inhibiting insulin receptor signaling, possibly by increasing IRS-l serine phosphorylation GLUT-4 expression and translocation to the cell surface will be impaired by TNF-a.
Leptin released from visceral adipocytes may inhibit insulin action in the liver by impairing insulin receptor signaling, leading to reduced down-regulation of PEPCK, the rate-limiting enzyme in gluconeogenesis. Glucose-stimulated insulin released from pancreatic fi-cell is also impaired by leptin through STAT-3 production stimulated by leptin via leptin receptor on the surface membrane of fl-cell, and then STAT-3 stimulates the opening of K+Arp-channels, and consequently insulin release will be inhibited.
Resistin, as well as TNF-a and leptin released by adipocytes, decrease insulin sensitivity and to be suggested to inhibit adipogenesis; insulin administration rapidly increases resistin levels to normal in adipose tissue. Potential therapeutic beneficial effects of metformin for obesity and insulin resistance may be selectively categorized into 3 groups. In carbohydrate metabolism, metformin prevents pancreatic j3-cellfrom gluco-and lipotoxicity, increases insulin receptor binding, and increases insulin receptor tyrosine kinase (IRTK) activity.
Metformin increases oral glucose-induced GLP-l amide levels in obese non-diabetic subjects; metformin is able to inhibit GLP-l degradation induced by dipeptidyl-peptidase IV. GLP-l is a gastrointestinal hormone, which stimulates insulin secretion and promotes satiety, and hence GLP-l and dipeptyl-peptidase IV-inhibitor can be proposed as therapeutic goals for the treatment of patients with Type 2-DM (T2DM) and obesity.
In lipid metabolism, metformin may improve lipid profile. Several vasoprotective effects also belong to Metformin, f.e. 4. Hyperinsulinemia, J- Fibrinogen, -I PAl-I, -I FactorXHIa which functions to stabilize fibrin, 4- Platelet aggregation, i Capillary permeability, -I SMC-Fibroblast activity, and i Carbonyl stress (pathway to AGE formation).
Conclusion: Obesity and insulin resistance are two major components of the metabolic syndrome, which predispose individuals to the development of T2DM and coronary heart disease. TNF-a and leptin, which are oversecreted by enlarged fat cells, play pivotal roles in the molecular defects of insulin action in obesity-linked insulin resistance. Pleio-tropic properties (vasoprotective effects) of metformin beyond carbohydrate and lipid effects may contribute to the beneficial therapeutic tools for obesity-linked insulin resistance."
2002
AMIN-XXXIV-4-OktDes2002-146
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardita Puspitadewi
"Latar Belakang. Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan global. Prevalens obesitas berbeda di setiap negara dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola hidup dan aktivitas fisik. Resistensi insulin (RI) sebagai dasar utama kelainan metabolik pada obesitas merupakan dasar terjadinya sindrom metabolik (SM) serta komplikasi jangka panjang seperti diabetes melitus (DM) tipe 2 dan penyakit kardiovaskular (PKV). Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya RI seperti jenis kelamin dan riwayat penyakit dalam keluarga, serta petanda akantosis nigrikan (AN) yang merupakan faktor prediktor RI.
Tujuan. Mengetahui prevalens RI pada remaja obes serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti jenis kelamin, AN, dan riwayat penyakit dalam keluarga. Selain itu juga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalens dan karakteristik remaja dengan SM.
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan pada remaja obes berusia 12-15 tahun di SMP di Jakarta Pusat selama periode Mei-Juni 2012. Dilakukan pemeriksaan darah berupa glukosa puasa, insulin puasa, serta profil lipid. Kriteria obesitas menggunakan IMT ≥P95 berdasarkan usia dan jenis kelamin, definisi RI berdasarkan indeks HOMA-IR ≥3,8 dan diagnosis SM berdasarkan kriteria IDF 2007.
Hasil. Sebanyak 92 remaja obes diikutsertakan dalam penelitian. Resistensi insulin terjadi pada 38% subyek, dengan mayoritas perempuan (57,2%), mempunyai AN (71,4%), dan riwayat keluarga (82,8%), seperti obesitas, DM tipe 2, dan hipertensi. Sebanyak 8,6% remaja mengalami prediabetes, namun tidak ditemukan DM tipe 2. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin, riwayat keluarga, dan AN dengan RI (p>0,05). Angka kejadian SM ditemukan sebesar 19,6% dengan mayoritas perempuan (61,1%), serta adanya riwayat obesitas dalam keluarga. Prevalens komponen SM yaitu hipertensi 34,8%, obesitas sentral 78,3%, glukosa puasa terganggu 8,7%, rendahnya kadar HDL 22,8%, dan tingginya kadar trigliserida 21,7%. Ditemukan adanya korelasi positif antara RI dan glukosa puasa terganggu (p=0,04).
Simpulan. Resistensi insulin pada remaja obes ditemukan sebesar 38%, dan tidak ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin, AN, dan riwayat keluarga dengan RI. Sindrom metabolik terdapat pada 19,6% remaja dengan mayoritas perempuan, menderita hipertensi, serta adanya riwayat obesitas dalam keluarga.

Background. Childhood obesity is a global health problem. The prevalence of childhood obesity is differed in each country and this is affected by many factors, such as lifestyle and physical activity. Insulin resistance (IR) as a basic mechanism of several metabolic diseases in obesity, is also a basic of metabolic syndrome with its long term complications, such as type 2 diabetes mellitus (T2DM) and coronary heart disease (CHD). Several factors are known to be associated with IR, such as gender and family history of metabolic diseases, and the presence of acanthosis nigricans (AN)is known as a predicting factor of IR.
Objectives. To know the prevalence of IR in obese adolescents and the affecting factors, such as gender, signs of AN, and family history of metabolic diseases. Moreover, to know the prevalence and characteristics of obese adolescents with metabolic syndrome (MetS).
Methods. This was a cross-sectional study performed in obese adolescents, aged 12-15 years old, in several junior high schools in Central Jakarta, from May to June 2012. Blood examination was performed, including blood fasting glucose, blood fasting insulin, and lipid profile. Body mass index with the percentile ≥95 according to age and gender was used for obesity criteria; HOMA-IR ≥3.8 was used to define IR; and IDF criteria 2007 for MetS diagnosis.
Results. Of 92 obese adolescents in this study, IR was found in 38% subjects, with female predominant (57.2%), had signs of AN (71.4%), and a positive family history of metabolic diseases (82.8%), such as obesity, T2DM, and hypertension. Less than 10% adolescents suffered from prediabetes state as measured with impaired fasting glucose (IFG), but none type 2 DM. There was no statistical significant found between gender, family history, sign of AN and IR (p>0.05). The incidence of MetS was 19.6% with female predominant (61.1%), and had a family history of obesity. The prevalence of each components of MetS was 34.8% for hypertension, 78.3% for central obesity, 8.7% for IFG, 22.8% for low levels of HDL, and 21.7% for high triglyceride level. There was a strong correlation found between IR and IFG (p=0.04).
Conclusion. Insulin resistance has a prevalence of 38% in obese adolescent in this study, with no association found between gender, AN, family history and IR. Metabolic syndrome is found in 19.6% with the majority are females, suffered from hypertension, and having obesity in family history."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniadhi
"Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Diluar dari faktor risiko konservatif yang sudah diketahui berhubungan PJK ternyata didapatkan pula sejumlah faktor non konservatif yang berhubungan dengan PJK, salah satu faktor risiko yang paling menonjol adalah resistensi insulin. Data penelitian yang melihat peranan dan hubungan antara resistensi insulin dengan kejadian dan beratnya PJK masih menjadi kontrovesi, dimana sejumlah penelitian menunjukkan hasil yang bertentangan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai resistensi insulin pada pasien PJK dan tersangka PJK yang menjalani angiografi koroner dan korelasi antara resistensi insulin dengan beratnya PJK, yang dinilai dengan derajat stenosis arteri koroner.
Metode: Resistensi insulin dinilai dengan menggunakan HOMA IR sedangkan beratnya derajat stenosis koroner dinilai dengan sistem skoring dari Gensini.
Hasil: Sebanyak 39 subyek yang menjalani angiografi koroner karena PJK dan tersangka PJK mengikuti penelitian ini. Nilai HOMA IR pada penelitian ini tidak mengikuti distribusi normal, dengan nilai median 4,63 (0,73 – 26,9). HOMA IR menunjukkan korelasi yang bermakna dengan beratnya derajat stenosis arteri koroner dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi sedang (r: 0,44, p < 0,05). Korelasi ini tetap bermakna meskipun telah dilakukan penyesuaian dengan sejumlah variabel perancu.
Kesimpulan: Terdapat korelasi bermakna antara resistensi insulin dengan beratnya PJK yang dinilai dengan Gensini skor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwono Waspadji
"Diabetes mellitus is a serious longstanding disease, which will cause chronic complications in several target organs throughout the body if left untreated. Subsequently, death might ensue. Prevention againts the occurrence of such a grave outcome should be done in the first priority at all levels of health authority. Several large-scale epidemiological studies (Diabetes Complication Control Trial = DCCT in Type 1 DM and United Kingdom Prospective Diabetes Survey = UKPDS in Type 2 DM) have given proof that chronic complications of diabetes could be prevented through an effort to keep blood glucose within desirable optima) levels. In UKPDS, the incidence of retinopathy, neuropathy and nephropathy were significantly lower in the intensively treated group (HbAl c 7.1 %) as compared to the conventionally treated group (HbAlc 7.9%)."
2002
AMIN-XXXIV-2-AprJun2002-86
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyajati Paramesti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Insulin merupakan salah satu terapi yang diberikan kepada penderita diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darahnya secara teratur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eline D. Mollema pada tahun 2000 diperoleh bahwa pemakaian suntikan insulin mandiri menimbulkan rasa takut penderita diabetes mellitus terhadap terjadinya hipoglikemia, Iuka cacat tubuh, dan kematian. Penelitian ini dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo selama tiga minggu dengan menggunakan metode deskriptif eksploratif. Responden yang digunakan sebanyak 7 orang penderita diabetes mellitus. Dari hasil analisa diperoleh bahwa penderita diabetes mellitus mempunyai persepsi positif terhadap timbulnya rasa takut terhadap terjadinya hipoglikemia, luka cacat tubuh, dan kematian. Selanjutnya basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti lainnya dan pemberi pelayanan kesehatan agar dapat mengembangkan pengelolaan yang lebih baik lagi terhadap penderita diabetes mellitus."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5004
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Maulana
"ABSTRAK
Mayoritas penderita diabetes mellitus menggunakan suntikan insulin dalam pengobatannya. Banyak pasien membutuhkan bantuan perawat dalam pemberian insulin. Pemberian insulin berisiko kesalahan bahkan oleh perawat. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan antara pengetahuan insulin dengan keterampilan injeksi insulin pada perawat. Studi potong lintang ini melibatkan 119 responden di ruang ICU dan perawatan umum di Rumah Sakit Umum Daerah Fatmawati, Jakarta melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dengan instrumen angket untuk memperoleh pengetahuan dan data observasi untuk mengetahui keterampilan injeksi insulin. Melalui Chi-square diperoleh tidak ada hubungan antara pengetahuan insulin dengan keterampilan injeksi insulin (p = 0,863). Meskipun tidak memiliki hubungan, penting bagi perawat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi mengingat risiko dan dampak yang ditimbulkan.
ABSTRACT
The majority of people with diabetes mellitus use insulin injections in their treatment. Many patients require nursing assistance in administering insulin. Administration of insulin carries the risk of error even by nurses. Therefore, it is necessary to know the relationship between insulin knowledge and insulin injection skills in nurses. This cross-sectional study involved 119 respondents in the ICU and general care at the Fatmawati Regional General Hospital, Jakarta through a total sampling technique. Collecting data using a questionnaire instrument to gain knowledge and observational data to determine insulin injection skills. Through Chi-square obtained there is no relationship between insulin knowledge and insulin injection skills (p = 0.863). Despite not having a relationship, it is important for nurses to have high knowledge and skills considering the risks and impacts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Priyatini
"Tujuan : Mengetahui kadar gula darah, insulin dan leptin pada wanita hamil dan hubungan antara leptin dan kadar gula darah, insulin serta sensitivitas insulin pada wanita hamil.
Rancangan : Studi potong lintang, deskriptif analitik
Tempat : Poliklinik kebidanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Bahan dan cara kerja : Selama bulan Agustus 2004 didapatkan 80 sampel yang memenuhi kriteria penerimaan. Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa dan UTGO, insulin puasa dan UTGO serta kadar hormon leptin. Dicari sebaran responden, rerata kadar gula darah, insulin, leptin, serta hubungan antara leptin dengan kadar gula darah, insulin, serta sensitivitas insulin pada kehamilan berdasarkan indeks sensitivitas QUICKI dan rasio gula darah terhadap insulin.
Hasil : Data yang diperoleh memiliki banyak nilai ekstrem sehingga pada pengolahannya nilai ekstrem dikeluarkan sehingga sampel berkurang menjadi 45. Didapatkan rerata kadar gula darah puasa 61,91 ± 6,81 mg/dl, gula darah UTGO 96,84 ± 14,63 mg/dl, rerata kadar insulin puasa 5,99 ± 4,45 insulin UTGO 60,83 ± 34,34 µU/ml, rerata kadar Leptin 20,95 ± 17,54 ng/ml. Didapatkan indeks QUICKI 0,41 ± 0,05, rasio glukosa terhadap insulin puasa 16,7 ± 11,48 serta rasio glukosa terhadap insulin UTGO 2,23 ± 1,75. Didapatkan hubungan bermakna antara leptin dan insulin puasa maupun UTGO, serta leptin dengan sensitivitas insulin (r = -0,459, p = 0,001).
Kesimpulan : Tidak didapat perbedaan bermakana rerata kadar gula darah, insulin, dan leptin wanita hamil di RSCM pada ketiga trimester. Terdapat hubungan bermakna antara leptin dengan insulin serta sensitivitas insulin dalam kehamilan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>