Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barus, Sri Ulina
"Benzena merupakan salah satu komponen dalam bahan bakar minyak (BBM), dan diemisikan dalam gas buang kendaraan bermotor. Benzena diklasifikasikan sebagai senyawa Kelompok I penyebab kanker oleh IARC (International Agency for Research on Cancer), karena bersifat karsinogen. Salah satu pihak yang berisiko terpapar benzena dari emisi gas buang kendaraan bermotor adalah supir angkutan umum, terutama di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengukur kadar paparan benzena, serta memperkirakan efek yang ditimbulkannya di dalam tubuh, dengan analisis biomonitoring terhadap senyawa hasil metabolisme benzena (metabolit), yang terdapat pada urin yaitu fenol dan asam trans, trans-mukonat (tt-MA), selain itu diukur juga kadar kreatinin sebagai pembanding, sehingga diperoleh hasil dalam mg fenol/g kreatinin atau mg tt-MA/g kreatinin. Dari data yang ada, diperoleh konsentrasi rerata fenol sampel sebesar 27,7439 ? 14,9239 mg/g kreatinin dan kontrol sebesar 10,5064 ? 4,8431 mg/g kreatinin. Sementara untuk tt-MA sampel sebesar 0,3780 ? 0,2142 mg/g kreatinin dan kontrol sebesar 0,3264 ? 0,1556 mg/g kreatinin. Kata kunci: benzena, biomonitoring, fenol, tt-MA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habibah Wardah
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S30510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
S30393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Susanti
"ABSTRAK
Benzo(a)pireria (BaP) merupakan senyawa polisiklik aromatic hidrokarbon (PAH) yang bersifat karsinogenik menurut IARC (International Agency for Research on Cancel}. Senyawa ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna seperti pada rokok, makanan yang dibakar, dan emisi kendaraan bermotor. Human Biomonitoring merupakan metode yang sering digunakan untuk mengetahui adanya paparan (kontak) suatu zat asing, seperti senyawa golongan PAH, terhadap tubuh'm~musiarmelalui specimen biologik yang salah satunya urin.
B(a)P akan termetabolisme menjadi 1-hidroksipirena yang berikatan .. dengan glukuronat dan menjadi bentuk yang lebih pola"r sehingga lebih mudah diekskresikan melalui urin. Sampel urin dipakai untuk mengukur .kadar 1-hidroksipirena glukuronida yang dihidrolisis menggunakan enzim fJ Glukuronidase menjadi 1-hidroksipirena. 1-hidroksipirena diukur menggunakan instrumen HPLC derigan.detektor fluoresense pada 'A eksitasi 238 nm dan I~ emisi 400 nm.
Hasil penelitian menunjukkan adanya paparan'Pf\H pada penjaga tol dan supir kendaraan umum di DKI jakarta. Data hasil dianalisis dengan menggunakan uji non paramet~k yang membandingkan nilai rerata 1- hidroksipirena, dengan confidence interval 90 %, perbedaan rerata signifikan pad a level 0, 1. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh rerata kadar 1-hidroksipirena pada penja9a tel sebesar 13,0851-19/9 kreatinin dan untuk supir sebesar 19,234 1-19/9 kreatinin dan kontrol 3, 551 1-19/9 kreatinin. Analisis - hubungan antara rerata 1-hidroksipirena p~da supir kendaraan umum den9an kontrol signifikan berbeda sedangkan untuk penja9a tal tidak si9nifikan sehin99a diperkirakan tidak adanya akibat dari paparan PAH di lin9kun9an kerja pada penja9a tol. Untuk hubun9an kebiasaan merokak, kedua sampel tidak signifikan reratanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi rokok sehin99a pada peneliti.an diperkirakan tidak adanya pen9aruh paparan PAH dari rokok. Untuk hubun9an kebiasaan konsumsi makanan dibakar, sam pel supir tidak si9nifikan berbeda kadar 1-hidroksipirenanya, sedan9kan penja9a tal si9nifikan bedanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi bakaran. Konsentrasi 1-hidroksipiren.fi. pada penja9a tol akibat makanan dibakar meman9 memberikan pen9aruh dengan bertambahnya paparan PAH selain dilin9kun9an kerja."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhamdania
"Benzena merupakan salah satu komponen dalam bahan bakar dan diemisikan dalam gas buang kendaraan bermotor. Dengan menghirup emisi kendaraan bermotor memungkinkan untuk dapat terpapar senyawa benzena. Benzena diklasifikasikan sebagai senyawa Group 1 penyebab kanker oleh International Agency for Research on Cancer {\ARC), karena bersifat karslnogen terhadap manusia. Orang-orang yang kesehariannya sering berhubungan dengan emisi gas kendaraan bermotor memungkinkan untuk terpapar benzena, seperti pedagang asongan yang selalu berada di tempat yang ramai kendaraan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan ada atau tidaknya paparan yang terjadi dengan melakukan human biomonitoring terhadap senyawa hasil metabolisme (metabolit) benzena seperti fenol dan asam-trans,trans-mukonat (tt-MA) yang terdapat pada spesimen urin. Nilai kuantitatif ditentukan terhadap nilai kreatinin pada masing-masing individu. Pada penelitian ini digunakan pedagang asongan di wilayah Jakarta sebagai subyek sebanyak 25 orang sedangkan kontrol sebanyak 12 orang. Dari data keseluruhan, diperoleh kadar fenol subyek dengan rerata 38.5056 ± 23,1513 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 34,6121 ± 14,5481 mg/g kreatinin. Kadar tt-MA subyek secara keseluruhan diperoleh dengan rerata 1,0189 ± 0.4928 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 0,6180 ± 0,2979 mg/g kreatinin. Perbedaan kadar yang lebih tinggi pada subyek daripada kontrol baik untuk kadar fenol maupun tt-MA mengindikasikan adanya paparan benzena yang terjadi pada kelompok subyek yang berasal dari lingkungan. Dari basil ujl statistik yang diiakukan terhadap kadar fenol diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan kadar fenol yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol. Sedangkan basil uji terbadap kadar tt-MA diperoleb babwa terdapat perbedaan kadar tt-MA yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lohansen
"The research aims at examining the services of Koperasi Taxi Indonesia in the Special Province of the Capital City of Jakarta towards the customers and the conditions that influence the customers' satisfaction. The research involves 400 respondents but only 80 managed to fill in completely. The method of the research is snowball method where the writer delivered elaboration to the drivers as to how to fill in the questionnaires.
To analyze the respondents' responses the writer used such statistics descriptive analysis as mean, deviation, standard, distribution frequency of each answer given towards service quality dimension which comprises of expectation indicators which include tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The Linked- method is used for the performance indicators related with the responses from the customers towards services which consist of 7 demand scales. To see the extent of the relationship or the correlation between service quality and customers' expectations based on the respective dimension, Spearman method is used to analyze the correlation.
The results of the correlation analysis between service quality and expectation reveal the following: tangible dimension shows that the correlation score between them is r = 0.52 and the significant level at 0.05. This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectation perceived from the tangible aspect at 0.37. Reliability dimension shows that the correlation score between them is r = 0.50 and the significant level at 0.05. This indicates that service qualify has significant relationship with the customers perception from responsiveness at 0.40. Assurance dimension shows that the correlation dimension shows that correlation score between them is r = 0.49 and the significant level at 0.05.
This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectations viewed from the responsive aspect at 0.40. Assurance dimension shows that correlation score between them is r = 0.71 and the significant level at 0.05. It means that the service qualify has a significant relationship with the customers' expectations viewed from assurance aspect at 0.52. Empathy dimension shows that the correlation score between them is at 0.47 and the significant level at 0.05. It means that the service quality has significant relationship with the customers' satisfaction view ed from the empathy aspect at 0.37.
From the results of the survey it can be concluded that: (I) the customers satisfaction towards the service quality of Koperasi Taxi Indonesia in aspects such as tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy are not of satisfactory level; (2) the performance of Koperasi Taxi Indonesia shows unsatisfactory results which means it does not have the required characteristics in the customers' views; (3) there is q relationship between the service quality provided by the Koperasi Taxi Indonesia and the customers' satisfaction, that is, if the driver feels satisfied with his jobs and is happy to carry out his duty, of course. it will affect the driver's empathic altitude.
In connection with the results of the research, it is recommended that Koperasi Taxi Indonesia: (1) increase better service to the customers in terms of meeting their needs: (2) the increase in service quality is fully supported by the availability of the quality and the satisfaction as well as the attitude of the driver/worker. Thus the efforts to create service satisfaction need to be done well through human resources development as well as competence base, working atmosphere, compensation, career development and etc: (3) based on the results of the interview, there are several suggestions proposed by the customers of Koperasi Taxi Indonesia among others are the drivers' attitudes and behaviors which need to be paid attention to.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Anggraeni
"Kebisingan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan pada orang yang terpapar, salah satu efeknya adalah hipertensi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan lalu lintas dengan risiko hipertensi.
Studi yang digunakan adalah cross sectional. 100 responden ditentukan menggunakan metode quota sampling pada supir angkutan umum KWK T.16, KWK T.06, dan KWK T.08. Pengukuran kebisingan menggunakan Sound Level Meter, dilakukan sebanyak 30 titik di sepanjang trayek yang dilalui responden dengan menggunakan purposive sampling sebagai penentuan titik sampling.
Prevalensi hipertensi diketahui melalui pengukuran langsung menggunakan sphygmomanometer air raksa dan stetoskop. Informasi mengenai faktor individu, faktor pemaparan, dan faktor perilaku juga diamati pada penelitian ini. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik.
Hasil studi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan untuk tingkat kebisingan lalu lintas (Leq, 8hr) dengan risiko hipertensi (p=0,135). Hasil yang signifikan hanya didapatkan untuk faktor suku (p=0,024) dan obesitas (p=0,049). Tingginya prevalensi hipertensi pada penelitian ini tidak berhubungan dengan tingkat kebisingan lalu lintas tetapi berhubungan dengan suku dan obesitas. Oleh karena itu, bagi responden disarankan untuk menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara rutin dan melakukan program diet.

Traffic noise is one of the environmental health problems that cause adverse health effects in people exposed, one effect is hypertension. The main purpose of this study was to determine the relationship between traffic noise levels with the risk of hypertension.
The study used a cross sectional. 100 respondents was determined using quota sampling method on drivers of public transport KWK T.16, KWK T.06, and KWK T.08. Noise measured using a Sound Level Meter, performed a total of 30 points along the route through which the respondents by using purposive sampling as the determination of the sampling point.
The prevalence of hypertension was known through direct measurement used a mercury sphygmomanometer and stethoscope. Information on individual factors, exposure factors, and behavioral factors were also observed in this study. Data was then processed using kai square test and logistic regression.
The study results showed no significant relationship to the traffic noise level (Leq, 8hr) with risk of hypertension (p = 0.135). The results obtained were significant only for ras factor (p = 0.024) and obesity (p = 0.049). The high prevalence of hypertension in this study did not correlate with levels of traffic noise but related to race and obesity. Therefore, the respondent advised to lose weight by exercising regularly and doing a diet program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Dwi Puspasari
"Dengan digantikannya fungsi timbal pada banan bakar bensin dengan poli aromatik nidrokarbon, maka ancaman paparan benzena akibat penguapan Iangsung maupun emisi kendaraan bermotor semakin meningkat Benzena telah diklasifikasikan sebagai penyebab kanker pada manusia grup 1 oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) karena sifatnya yang karsinogenik. Semakin sering individu berinteraksi dengan senyawa tersebut, semakin tinggi risiko paparannya, salah satunya adalah petugas SPBU. Pada penelitian ini dilakukan deteksi ada atau tidaknya paparan dengan metode human biomonitoring terhadap metabolit benzena yaitu asam S-fenil merkapturat yang terdapat pada urin.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography, kolom C-18, Iaju alir1 mL/menit, dan komposisi eluen metanol 1 asam perklorat 0,001 N (40:80). Nilai kuantitatif yang diperoleh olibandingkan dengan nilai kreatinin pada masing-masing individu.
Subjek dari penelitian ini adalah petugas wanita di beberapa SPBU di Jakarta sebanyak 15 orang dan kontrol sebanyak 5 orang. Konsentrasi asam S-fenil merkapturat pada sampel paling tinggi adalah 0,8078 mg/g kreatinin dan paling rendah adalah 0,0795 mg/g kreatinin Rentang kaolar asam S-fenil merkapturat paola kontrol adalah 0,0015 - 0,0582 mg/g kreatinin. Dapat terlihat banwa paparan benzena pada petugas beberapa stasiun pengisisan bahan bakar umum di Jakarta Iebih tinggi dibandingkan kontrolnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30512
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Novelita
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S33457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Irsyad
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kebijakan Pemerintah DKI Jakarta pada masa Gubernur Tjokropranolo tahun 1977 mdash;1982 dalam membenahi angkutan umum berbasis jalan raya, khususnya pada bus kota, taksi, dan opelet. Metode penelitian ini menggunakan metode sejarah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada era Tjokropranolo, pembenahan yang dilakukan cenderung berfokus pada pembaruan armada angkutan umum tanpa adanya pembenahan sistem angkutan umum yang terpadu. Perbaikan pelayanan tidak berjalan dengan konsisten dan tidak berjalan sesuai dengan tujuan dan target yang direncakan. Pembenahan tersebut memberi dampak positif dan negatif dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat sebagai pengguna jasa maupun bagi pengusaha angkutan umum. Secara umum, kebijakan yang telah dilakukan Tjokropranolo tidak berhasil menyelesaikan permasalahan angkutan umum di Jakarta.

ABSTRAK
This thesis discusses the policy of DKI Jakarta rsquo s Government in the period of the Governor Tjokropranolo 1977 ndash 1982 in improving the public road transport, especially the city buses, taxis, and opelets. Historical method is used as the method for the research. In this research, it is found that in the era of Tjokropranolo, the improvement had the tendency to focus more on the rejuvenation on the public vehicles without the improvement of the integrated transport system. The improvement of the service did not perform consistently and also did not follow through with the objective and the target as planned. That improvement had positive and negative impact on economic, social, and cultural aspects for the service users, as well as the public transport keepers. Generaly, the policy that had been establised by Tjokropranolo did not solve the public transportation problems in Jakarta. "
2017
S69855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>